Bebaskan Penyihir Itu

Sumber Energi Baru



Sumber Energi Baru

0"Prospek untuk melihat sebuah dunia yang baru, ya?" kata Roland sambil menyeringai.     
0

Kemudian Roland meminta Nightingale untuk memanggil Anna ke kantornya.     

Saat Roland dan Anna sedang berduaan, Nightingale akan pergi meninggalkan mereka untuk memberikan privasi bagi mereka berdua.     

Anna mengenakan gaun terusan berwarna biru muda, di bagian bawahnya ia mengenakan stoking berwarna hingga selutut, dan juga mengenakan sepasang sepatu kulit. Penampilan Anna membuatnya terlihat sangat segar dan bergaya. Pakaian bergaya modern ini dirancang oleh Roland jika ia memiliki waktu senggang dengan memanfaatkan kain yang diberi lapisan ajaib oleh Soraya. Kain itu sangat ringan, mudah dipakai, dan sangat tahan lama. Karena itu pakaian berlapis kekuatan sihir Soraya ini sangat cocok untuk dikenakan Anna ketika ia sedang membuat peralatan permesinan.     

Setiap kali Roland menatap kedua mata Anna yang berkilauan, Roland merasa sangat bahagia dan ia terus-menerus tersenyum.     

Tentu saja, Roland tidak perlu lagi bersikap terlalu sopan seperti dulu terhadap Anna.     

Roland melingkarkan kedua lengannya ke tubuh Anna, ia memeluk gadis itu dan mendudukkan Anna di pangkuannya. Kemudian Roland mengendus rambut Anna dan mencium pipinya sebelum ia membicarakan apa yang ia inginkan. "Aku ingin mengembangkan sebuah sumber energi baru."     

"Apakah sumber energi baru itu sama seperti mesin uap?" Anna menoleh ke belakang untuk berbalik menatap Roland. Tulang selangka Anna terlihat menonjol di lehernya yang putih dan halus.     

Roland tidak bisa menahan dirinya dan ia membelai tulang selangka Anna dengan lembut. Hal itu membuat Anna geli sehingga ia mulai terkikik sambil tersipu malu.     

"Yang Mulia, bersikaplah yang sopan." kata Anna.     

"Hehehe, baiklah." Roland mendudukkan Anna di kursi dan ia bangkit berdiri untuk mengambil setumpuk desain dari berkas-berkas yang ada di satu sisi meja. "Coba lihat ini … seberapa banyak kamu bisa memahami desain itu?"     

"Hm …" Setiap kali Anna sedang mempelajari sesuatu, ekspresinya akan berubah jadi serius. Roland sering merasa rasa malu dan rendah diri ketika ia mengamati Anna - Roland merasa seolah-olah ia sedang duduk di sebuah ruangan kelas dan ia sedang memperhatikan siswa yang paling cerdas yang ada di kelas itu dengan diam-diam.     

Untuk mengatasi perasaan rendah diri ini, Roland memikirkan hal-hal nakal apa yang akan ia lakukan terhadap Anna pada malam hari nanti.     

"Kurang lebih aku bisa memahami desain ini." Setelah Anna melihat-lihat lembaran desain yang terakhir, ia berpikir sejenak dan mengangguk. "Mesin ini juga akan digerakkan dengan menggunakan tenaga uap, tetapi pistonnya akan diganti dengan kincir angin, karena itu akan menghemat energi pada gerakan maju-mundur di batang penghubungnya. Apa tebakanku benar?"     

"Tepat sekali." Roland mengenyahkan pikiran-pikiran nakalnya dan ia memasang wajah serius. "Mesin ini disebut sebagai turbin uap. Meskipun mesin ini juga digerakkan oleh uap bertekanan tinggi, tingkat efisiensinya jauh lebih tinggi dari pada mesin uap."     

Turbin uap ini adalah sebuah produk revolusioner yang telah lama dipikirkan oleh Roland.     

Bisa dibilang bahwa Anna adalah alasan utama mengapa Roland ingin menghilangkan industri dasar yang memiliki ketergantungan yang tinggi pada kemampuan penyihir. Hanya dengan cara ini Anna dapat fokus pada pengerjaan produksi mekanik untuk mesin yang lebih canggih.     

Turbin uap adalah eksperimen yang ingin Roland lakukan dalam bidang ini.     

Turbin uap memiliki banyak kegunaan. Mesin ini dapat digunakan untuk menjalankan kapal dan menghasilkan listrik. Roland bisa menduga bahwa setelah Bukit Naga Tumbang direbut, Passi pasti akan menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan urusan pemerintahan. Sepertinya tidak terlalu efektif jika Roland hanya mengandalkan kekuatan sihir Si Bulan Misteri untuk menyediakan pencahayaan pada malam hari di area industri, belum lagi untuk memasok listrik ke seluruh daerah perumahan. Tentu saja Roland tidak mau mengakui bahwa ini adalah kegagalan perencanaan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman Roland dalam menjalankan pemerintahan. Untuk memperbaiki kesalahan ini, Roland harus memikirkan alternatif lain untuk menghasilkan listrik dengan cara yang lebih efisien.     

Karena prinsip kerja mesin uap masih memiliki kelemahan, listrik yang dihasilkan oleh mesin uap tidak konsisten. Selain itu, Roland masih kurang memiliki pengetahuan mengenai regulasi tegangan listrik. Karena itu, sepertinya akan lebih baik jika Roland beralih ke turbin uap, yang memiliki daya tenaga yang lebih stabil dan menghasilkan suhu panas yang lebih tinggi.     

"Apa yang harus aku lakukan untuk pertama kali?" tanya Anna.     

"Ingatkah kamu ketika kamu menciptakan kapal perang?" Roland menunjukkan pada Anna desain baling-baling kapal yang ada di kertas. "kamu harus membuat model mesin yang bisa dioperasikan dengan menggunakan baling-baling ini. Panjangnya hanya sekitar 1 meter. Masalah utama yang harus kamu pecahkan adalah menciptakan sudut yang tepat untuk baling-balingnya. Baling-baling itu harus membuat uap bertekanan tinggi mengalir lancar melalui gigi roda yang berputar. Jika kamu bisa menciptakan mesin ini, lebih dari setengah pekerjaanmu akan dikerjakan oleh mesin ini."     

Namun, bagaimana sebuah produk jadi dapat diciptakan tanpa rincian desain yang lengkap?     

Satu-satunya cara adalah dengan melakukan percobaan terus-menerus.     

Sedangkan untuk inti turbin uapnya, Roland tidak terlalu khawatir tentang kesulitan mengubah inti turbinnya karena presisi pemotongan Api Hitam jauh lebih akurat dari pada alat permesinan modern. Roland juga tidak khawatir tentang kekuatan bahan yang digunakan. Lagi pula, inti turbin biasanya mampu beroperasi pada suhu 500 hingga 600 derajat celsius, dan baja campuran yang diciptakan oleh Lucia sudah lebih dari cukup untuk melakukan pekerjaan ini. Masalah utama yang dihadapi Roland adalah menempatkan koordinasi sudut antara kompresor dan inti turbinnya. Kompresor berfungsi seperti sebuah penghalang yang dapat mengubah arah sudut lintasan uap untuk mencegah uap berbenturan dengan inti turbin pada saat yang bersamaan. Hal ini juga berguna untuk mencegah terjadinya gangguan dan memproduksi kekuatan yang berlawanan. Intinya, kompresor itu seperti 'sisir' yang digunakan untuk menyaring gangguan aliran udara.     

Jika model mesin yang dibangun Anna dapat beroperasi dengan baik, Roland akan memproduksinya secara massal, kemudian tidak akan ada lagi kesulitan di masa yang akan datang.     

Setelah metode pemrosesan mesin turbin uap dan kualitas bahannya ditingkatkan, hasil produk di industri ini pasti akan sangat besar.     

"Aku mengerti." Mata Anna berkilauan, seolah-olah ia mengisyaratkan bahwa dirinya sudah siap untuk mulai bekerja.     

"Tidak perlu mengerjakan pekerjaan mesin turbin uap itu terburu-buru." Roland memegang tangan Anna dengan erat. "Kamu pasti sudah mendengar dari Wendy bahwa aku telah memutuskan untuk meluncurkan serangan berikutnya untuk menangkap iblis."     

"Aku sudah mengetahuinya," jawab Anna, "Apakah kamu akan ikut juga kali ini?"     

Roland menggelengkan kepalanya dengan pelan.     

"Baguslah." Anna menyandarkan kepalanya di bahu Roland. "Terakhir kali, aku hampir ketakutan setengah mati ketika aku melihat kamu terluka parah."     

"Benarkah itu? Tetapi aku dengar dari Nightingale bahwa kamu adalah orang paling tenang pada saat kecelakaan itu terjadi. Jika bukan karena tindakanmu yang dengan cepat menyelamatkan tanganku, aku mungkin benar-benar sudah …."     

Sebelum Roland bisa menyelesaikan kalimatnya, Anna menutup mulutnya dengan tangannya yang halus. "Jangan ucapkan kata itu."     

Anna baru melepaskan tangannya dari mulut Roland setelah Roland mengangguk. Kemudian Roland melanjutkan, "Oh ya, hal yang ingin aku sampaikan kepadamu adalah kamu harus bisa menjaga dirimu sendiri dengan baik, apa kamu mengerti? Jika terjadi sesuatu yang buruk, gunakanlah pelat simbol Lambang Tuhan tanpa ragu. Tidak apa-apa jika kamu tidak berhasil menangkap iblis-iblis itu. … Aku akan menunggu di istana untuk menyambut kepulanganmu."     

"Jangan khawatir." jawab Anna sambil tertawa. "Aku juga tidak akan membiarkan iblis-iblis itu menyakiti para penyihir lainnya."     

…     

Setelah Anna pergi meninggalkan kantornya, Roland terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia berkata, "Nightingale, apakah kamu ada di sini?"     

"Tentu saja." Nightingale menampakkan dirinya, ia sedang duduk di atas meja kerja Roland. "Tetapi aku tidak menguping pembicaraan kalian. Aku baru kembali ke sini setelah Anna pergi."     

Roland bangkit berdiri dan ia berjalan ke jendela. Sambil memandang ke arah pegunungan yang bersalju, ia menjelaskan kepada Nightingale mengenai rencana penangkapan iblis yang telah ia rencanakan. "Sebelum berangkat, kalian semua harus berlatih beberapa kali untuk membiasakan diri kalian guna melaksanakan prosedur perburuan iblis itu, serta memahami tugas kalian masing-masing satu dengan yang lain. Selain itu, rencana ini hanya bisa berjalan efektif jika kamu mampu menghadapi sekelompok iblis dalam jumlah kecil. Semua tindakanmu harus disesuaikan berdasarkan situasi yang terjadi di sana." Roland berhenti sebentar sebelum ia melanjutkan. "Jika kalian mengalami situasi yang buruk … maksudku adalah situasi yang benar-benar sangat buruk yang tidak mungkin kalian atasi, kamu harus membawa Anna kembali ke sini bagaimana pun caranya."     

Nightingale tidak menyahut. Nightingale menunggu sampai Roland memalingkan kepalanya untuk menatap dirinya, sebelum akhirnya ia menjawab. "Apakah ini alasan yang sebenarnya mengapa kamu tidak ikut pergi dalam misi perburuan iblis kali ini?"     

Roland tidak bisa menyangkal kebenaran itu. "Karena jika aku turut serta dalam misi perburuan ini, kamu pasti akan memilih untuk menyelamatkan aku, bukan?"     

"… Aku mengerti." Nightingale mendesah dengan pelan. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Anna."     

"Keberhasilan misi ini semuanya tergantung kepadamu." kata Roland sambil menepuk bahu Nightingale.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.