Bebaskan Penyihir Itu

Kekuatan Sihir Di Darah Iblis



Kekuatan Sihir Di Darah Iblis

0…     
0

Agatha merasa lega ketika Roland dan wanita asing itu akhirnya pergi meninggalkan laboratorium.     

[Apakah tadi aku bersikap terlalu berlebihan? Mungkin aku harus bersikap lebih baik kepada Yang Mulia meski di hadapan orang biasa sekali pun. Lagi pula, 400 tahun telah berlalu, zaman sudah berubah sekarang.] Terlepas dari pemikiran ini, Agatha masih tidak menyukai jika ada orang biasa memasuki laboratorium tempat pelat simbol diproduksi dan sebenarnya ia tidak ingin Yang Mulia mengetahui metode pembuatan pelat simbol itu.     

Tentunya, cepat ataupun lambat, Yang Mulia juga pasti akan mengetahui metode pembuatan pelat simbol itu nanti.     

Agatha berbalik dan menyiapkan 6 buah kotak kayu persegi yang telah disiapkan olehnya pada pagi hari dan memasukkan Batu Pembalasan Tuhan yang diberikan Yang Mulia ke dalamnya.     

Itu adalah bahan dasar untuk membuat pelat simbol.     

Agatha akan membuat 4 buah Pelat Simbol Pendengaran, 1 buah Pelat Simbol Jeritan dan 1 buah Pelat Simbol Pengamat.     

Seperti yang sudah Agatha duga, Yang Mulia tidak memilih Pelat Simbol Pertempuran, tetapi sebaliknya, Yang Mulia memilih pelat simbol dasar sesuai dengan Batu Ajaib yang ada. Jika Agatha menggunakan Batu Sihir berkualitas tinggi yang menjadi peninggalan iblis Pembunuh Kekuatan Sihir untuk membuat Pelat Simbol Jeritan dan Pelat Simbol Pengamat, hal itu akan dianggap sebagai sebuah kesia-siaan di Perkumpulan Taquila.     

Sekarang karena Roland sudah memiliki senjata api yang kuat, permintaan untuk membuat Pelat Simbol Pertempuran tentu saja tidak diperlukan.     

Belum lagi fakta bahwa semakin kuat pelat simbol yang dibuat, maka akan semakin banyak kekuatan sihir yang dibutuhkan untuk mengaktifkan pelat simbol itu.     

Terdengar suara ketukan dari luar pintu laboratorium lagi kali ini.     

Tampaknya selain sebuah gedung penelitian khusus, Agatha juga memerlukan beberapa orang pelayan untuk membantu pekerjaannya. Agatha dengan enggan meletakkan Batu Ajaib yang sedang dipegangnya dan ia membuka pintunya.     

"Ada apa, Yang Mulia? Apa ada yang lain …."     

"Terima kasih sudah menunggu kedatangan kami, Agatha." kata Nana.     

"Ehm, apakah kamu membutuhkan bantuanku untuk merawat iblis itu lagi?" tanya Nana kepada Agatha.     

Kali ini yang datang adalah Nana dan Anna. Mereka berdua adalah asisten penyihir yang diminta Agatha dari Roland.     

"Tidak. Ehem," jawab Agatha, "Kalian datang tepat pada waktunya. Aku baru saja selesai menyiapkan bahan-bahannya. Mari kita masukkan bahan-bahan itu ke dalam kotak, kemudian kita dapat langsung membuat pelat simbolnya."     

…     

Ketika darah iblis yang berwarna biru terang itu dituangkan ke dalam kotak kayu melalui sebuah tabung, beberapa perubahan luar biasa mulai tampak pada Batu Pembalasan Tuhan itu.     

Ketika darah iblisnya menetes ke batu-batu itu, serangkaian gelembung-gelembung kecil bermunculan. Seperti sebuah lilin yang menyala, area sudut batu-batu yang keras itu mulai meleleh menjadi cairan lengket yang mengalir turun dan memperlihatkan bentuk asli Batu Pembalasan Tuhan itu sendiri.     

Iblis itu berjuang mati-matian untuk melepaskan diri, ia berjuang sambil menggunakan semua kekuatannya yang masih tersisa, seolah-olah ia menyadari apa yang sedang mereka lakukan terhadap dirinya. Namun, perjuangan iblis itu sia-sia di bawah kurungan rantai besi yang mengikatnya.     

Tidak lama kemudian, 6 kotak itu sudah dipenuhi cairan yang berasal dari darah iblis itu. Kotak pertama tampak seolah-olah darahnya sedang mendidih. Cairan yang sedang berbuih-buih itu dicampur dengan pasir halus, merkuri, dan Batu Pembalasan Tuhan, semuanya jadi tampak lengket dan kental.     

Anna dengan hati-hati mengamati perubahan yang terjadi dan ia bertanya, "Apakah bahan mentahnya bisa mempengaruhi kualitas pelat simbol yang diproduksi?"     

"Benar, kualitas pelat simbol terutama tergantung pada Batu Pembalasan Tuhan dan kekuatan sihir yang ada pada darah. Perkumpulan Taquila berpikir bahwa kekuatan sihir bisa mengubah semua aspek yang ada di tubuh pengguna pelat simbol. Kualitas fisik Penyihir Senior tampaknya lebih baik daripada penyihir biasa. Selain itu, Penyihir Transenden telah mencapai batasan kekuatan mereka pada titik ini. Untuk meningkatkan efisiensi kekuatan pelat simbol, kami biasanya memilih darah iblis yang terkuat dan Batu Pembalasan Tuhan dengan kualitas terbaik untuk membuat pelat simbol yang kuat. Pelat simbol Lambang Tuhan milik Lady Alice dilengkapi dengan darah iblis Pembunuh Kekuatan Sihir yang sedang sekarat di medan pertempuran.     

"Apakah hal yang sama akan juga akan terjadi jika darah penyihir bersatu dengan Batu Pembalasan Tuhan?" tanya Anna.     

"Hasilnya tidak sama. Batu Pembalasan Tuhan tidak akan meleleh seperti lilin dan reaksinya tidak akan sekuat darah iblis. Cairan yang terbentuk dapat mengalir bebas seperti air sekarang. Namun, darah iblis itu pada akhirnya akan mengeras menjadi sekeras batu." kata Agatha sambil memasukkan sepotong lempengan pemisah ke dalam kotak kayu, "Oleh karena itu, proses pembuatan pelat simbol ini mirip dengan cara peleburan logam. Sebelum logamnya benar-benar dipadatkan, kita harus memasukkan Batu Ajaib dan menyelesaikan langkah yang paling penting, yaitu menghubungkan Urat Nadi Sihir."     

"Urat Nadi Sihir?" Anna tampak penasaran. "Maksudmu seperti sebuah tanaman?"     

Agatha mengangguk. "Apa kalian ingat apa yang aku katakan sebelumnya? Perkumpulan Taquila berpikir bahwa hanya kehidupan yang bisa membawa kekuatan sihir, dan tanpa Urat Nadi Sihir, pelat simbol hanya sebuah benda mati. Batu Ajaibnya memang ada, tetapi tidak bisa menghasilkan kekuatan luar biasa setelah digabungkan menjadi pelat simbol."     

"Apakah itu berarti darah iblis dapat memberikan sebuah … kehidupan?" tanya Anna dengan terkejut.     

"Itu tidak terjadi jika hanya ada darah iblis saja." jawab Agatha dengan santai, "Kita juga masih membutuhkan darah penyihir."     

Nana merasa syok. Saking terkejutnya, Nana menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.     

"Perkumpulan Taquila menemukan rahasia ini secara tidak sengaja. Dengan memadukan darah penyihir dan darah iblis, itu akan menghasilkan sebuah efek yang aneh, dan membuat Batu Pembalasan Tuhan yang meleleh jadi 'hidup', seperti memelihara sebuah tanaman. Urat Nadi Sihir tidak akan kehilangan efek kekuatan sihirnya meski didiamkan untuk waktu yang lama … aku tidak tahu bagaimana cara untuk menjelaskan hal ini dengan lebih jelas. Lagi pula, kalian akan mengerti ketika kalian melihatnya sendiri nanti."     

Kotak cairan pertama telah mendingin, memperlihatkan lapisan cahaya berwarna keabu-abuan. Cairannya tampak seperti minyak lilin berwarna biru yang kental.     

Agatha melepas wadah kotaknya, meninggalkan 2 bekas berbentuk setengah lingkaran dan bekas cairan di dalam kotak. Kemudian Agatha mengambil sebuah pisau yang ada di atas meja dan mengiriskan pisaunya ke pergelangan tangannya. Darah berwarna merah tua menyembur keluar dengan kencang dan darahnya mengisi gelas anggur hingga setengah. Lalu Agatha berkata kepada Nana, "Tolong bantu aku menyembuhkan luka ini."     

Inilah alasan mengapa Agatha memilih Anna dan Nana.     

Anna memiliki kemampuan belajar terbaik di antara semua penyihir yang ada di Persatuan Penyihir. Anna adalah orang yang tepat untuk mewarisi keterampilan yang diajarkan Agatha dan Nana dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat luka yang ada di pergelangan tangan Agatha secara efektif. Para penyihir penyembuh adalah para penyihir yang berperan penting di pertempuran garis depan Kota Taquila, kota itu tidak mungkin bertahan tanpa bantuan dari para penyihir penyembuh yang mendukung Kota Taquila. Biasanya, laboratorium hanya bisa menggunakan obat herbal untuk mengobati luka setelah para prajurit mereka terluka.     

Jika bukan karena harapan untuk bisa mengalahkan iblis yang ditunjukkan oleh Yang Mulia kepada Agatha serta perlakuan setara Yang Mulia kepada semua penyihir, sebenarnya Agatha lebih suka merahasiakan metode pembuatan pelat simbol untuk dirinya sendiri. Fakta bahwa darah penyihir ternyata bisa dengan sempurna dicampur ke dalam darah iblis tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang di Pusat Persatuan Penyihir. Bahkan Agatha sendiri pernah mencurigai asal-usul penyihir. Kebingungan di kalangan penduduk Taquila sangat mempengaruhi hasil kemenangan Pertempuran Besar, karena itulah, proses pembuatan pelat simbol adalah salah satu rahasia yang disimpan oleh anggota Pusat Persatuan Penyihir dengan sangat ketat.     

Agatha tidak ingin Yang Mulia berpartisipasi dalam penelitian pelat simbol karena alasan itu.     

Terutama ada desas-desus yang beredar mengenai penyihir sebagai kaki tangan iblis di zaman ini.     

Agatha berharap ia bisa menunda lebih lama agar Yang Mulia tidak mengetahui proses pembuatan pelat simbol, meskipun suatu saat nanti Yang Mulia juga pasti akan mengetahui prosesnya cepat atau lambat.     

"Ini mungkin yang dinamakan menipu diri sendiri." pikir Agatha sambil menghela napas.     

Ketika campuran itu mulai agak mengeras, Agatha memasukkan Batu Ajaib ke dalam cetakan dan menuangkan darahnya yang hangat ke dalamnya. Darah merah mengalir di dalam alur cetakan yang dangkal dan gumpalan darah merah itu mulai mengelilingi gumpalan darah biru secara bertahap, dan akhirnya kedua darah itu mulai bercampur jadi satu.     

Setelah itu, Agatha menyalurkan kekuatan sihirnya ke dalam pelat simbol.     

Tiba-tiba, darah berwarna merah mengeluarkan cahaya yang terang dan banyak bintik-bintik cahaya mengalir ke dalam Urat Nadi Sihir. Pelat simbol itu mulai mengembang dan mengempis dengan gerakan menggeliat, seolah-olah benda itu sedang 'bernapas'.     

Anna dan Nana baru memahami apa yang Agatha maksud setelah mereka berdua melihat semua prosesnya.     

Pelat simbol itu telah menjadi 'hidup'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.