Bebaskan Penyihir Itu

Menara Distilasi



Menara Distilasi

0"Hm …" Sylvie dengan hati-hati memeriksa pelurunya dan membandingkannya dengan desain yang dibuat oleh Roland untuk waktu yang lama. Sylvie menunjuk ke detonator dan berkata, "Sepertinya tabung perunggu ini tidak sejajar dengan paku yang ada di atasnya."     
0

"Bagaimana dengan pegasnya?" tanya Anna. "Apakah pegasnya masih menempel di kedua sisi lempengan besi?"     

"Satu pegas ada yang bengkok cukup parah." jawab Sylvie.     

"Bengkok ke arah kiri atau ke kanan?" tanya Anna lagi.     

Anna bertanya secara spesifik, kemudian ia menuliskan semua jawabannya ke dalam sebuah buku catatan.     

Setelah mengumpulkan alasan-alasan yang menjadi penyebab kegagalan ledakan, mereka memulai tes penembakan yang berikutnya, untuk memanfaatkan kemampuan Summer yang bisa digunakan sebanyak 4 kali dalam sehari. Dengan demikian, efisiensi waktu untuk memecahkan masalah ledakan peluru bisa dibilang cukup tinggi.     

Sayangnya, 2 putaran uji coba selanjutnya kembali gagal. Roland terpaksa menyatakan bahwa pengujian akan dilanjutkan pada keesokan harinya.     

Bagi Summer dan Sylvie, pekerjaan mereka untuk hari itu sudah selesai. Setelah itu, mereka bisa kembali ke istana untuk menikmati waktu minum teh sore yang lezat atau pergi ke pasar serba ada untuk melihat-lihat barang-barang baru. Tetapi bagi Anna dan Agatha, ujian penembakan peluru meriam ini hanyalah sebagian kecil pekerjaan dari segudang jadwal mereka yang padat, terutama Anna. Anna tidak hanya harus memperbaiki sumbu berdasarkan alasan-alasan yang ditemukan yang telah menyebabkan kegagalan pada ledakan, tetapi ia juga masih perlu menyelesaikan penelitian dan perakitan mesin turbin uap.     

Roland telah berencana untuk pergi bersama Anna ke Lereng Gunung Utara untuk memeriksa model turbinnya, namun pengawalnya, Sean, membawa sebuah berita dari Balai Kota.     

"Yang Mulia, Tuan Lesya, Wakil Menteri Pembangunan, berharap agar Anda bisa mengunjungi Area Pembakaran Tungku hari ini. Tuan Lesya berkata bahwa ia telah menyelesaikan pembangunan pertama untuk pembuatan tungku distilasi kering[1]."     

…     

Sebagai perlengkapan penting yang diperlukan untuk pabrik pemanasan batu bara, Roland berencana untuk membangun 10 tungku distilasi kering, dan semua tungku itu akan ditempatkan di sekitar tungku yang ada di area kaki Tambang Lereng Utara.     

Sehubungan dengan kegiatan penebangan pohon yang dilakukan secara membabi buta untuk kepentingan tungku pembakaran batu bata dan tungku pembuatan besi, area yang diambil untuk mendirikan 10 tungku itu semakin bertambah luas, yang awalnya hanya sebuah lahan terbuka yang berukuran kurang dari 1.000 meter persegi menjadi sebuah lahan yang membentang sampai sepanjang gunung. Jika Roland tidak melarang keras penebangan pohon yang ada di dekat kota, tidak ada pohon di bagian utara Kota Perbatasan yang masih berdiri.     

Meskipun batu bara telah ditemukan di zaman ini, arang kayu yang mudah didapat masih menjadi bahan bakar utama untuk menyalakan tungku pembuatan besi. Sehubungan dengan area pepohonan yang berada semakin jauh dari lokasi pembakaran tungku, para pekerja kini menargetkan area pepohonan yang ada di puncak Gunung Lereng Utara. Setiap hari ada ratusan pohon yang ditebang dan digulingkan dari puncak gunung. Jika dilihat dari kejauhan, sepertinya puncak pegunungan yang awalnya berwarna hijau kini memiliki 'kebotakan' kecil.     

Biasanya, Roland tidak pernah meminta para pekerja untuk melindungi lingkungan alam dalam melakukan pekerjaannya. Selama debu yang naik ke langit tidak mempengaruhi polusi udara di kota, ia tidak terlalu peduli bahkan jika semua pohon di Gunung Lereng Utara ditebang. Lagi pula, sebagai bagian dari Pegunungan Tak Terjangkau, area pegunungan yang menonjol ini hanyalah sebuah tempat yang tidak begitu penting. Dengan kemampuan Daun untuk menumbuhkan kembali pepohonan, Roland tidak perlu merasa khawatir mengenai bahaya erosi.     

Sedangkan untuk tanah yang akan direklamasi di kaki Gunung Lereng Utara, lahan itu secara otomatis akan menjadi area pembangunan yang paling cocok untuk mendirikan pabrik pemanasan batu bara.     

Diikuti oleh Nightingale dan para pengawalnya, Roland berjalan melewati Area Tungku Pembakaran yang sangat berisik dan mencapai menara pertama tungku distilasi kering. Tuan Lesya menghampiri rombongan itu dan menyambut kedatangan Roland, lalu ia membungkuk dan berkata, "Yang Mulia, seperti yang Anda minta, aku telah membangun tungku lapisan ganda ini dengan batu bata yang tahan api. Menurut desain yang Anda berikan, lapisan atas harus disegel dengan penutup besi sementara lapisan dalamnya harus dilengkapi dengan pelat besi yang bisa dibuka-tutup. Tetapi aku tidak tahu siapa yang bisa membuat pelat besi itu. Hal yang sama juga berlaku pada pipa tembaga dan cerobong yang ada di samping tungku yang kecil. Terlepas dari semua komponen logam ini, sisanya telah selesai dibuat."     

Roland menundukkan kepalanya dan ia masuk ke bagian dalam tungku untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Roland benar-benar terkesan dengan apa yang dilihatnya. Roland harus mengakui bahwa Tuan Lesya, yang merupakan mantan anggota Serikat Pekerja Mason, sekaligus teman lama Tuan Karl Van Bate, ternyata memang mahir dalam bidangnya. Dinding bagian dalam menara yang setinggi hampir 6 meter ini akan digunakan untuk melakukan penyulingan kering dan dibangun secara simetris. Jarak antar setiap batu bata memiliki ketebalan yang sama, dan semua bata-bata itu diletakkan secara bersilangan. Orang lain juga bisa melihat bahwa keterampilan meletakkan batu bata yang dilakukan oleh Tuan Lesya ini sungguh luar biasa dan ia bekerja dengan sangat teliti. Lagi pula, produk yang dibuat oleh orang yang berbeda bisa jadi sangat berbeda, meski produknya mengacu dari desain yang sama.     

"Bagus sekali." Setelah melakukan pemeriksaan, Roland memuji Tuan Lesya dan berkata, "Aku akan mengatur orang untuk membuat penutup besi yang bisa dibuka-tutup itu dan juga membuat lempeng besinya. Kamu hanya perlu menutupi semuanya dengan batu bata tahan api di sisi menara yang akan terkena api."     

"Yang Mulia," setelah merasa ragu sejenak Lesya bertanya, "Bisakah Anda memberi tahu kepadaku, bagaimana cara tungku itu beroperasi?"     

"Kenapa kamu bertanya? Apakah kamu ingin menjadi pekerja di tungku pemanasan batu bara?" tanya Roland sambil bercanda.     

"Tentu saja tidak, Yang Mulia." Lesya buru-buru menggelengkan kepalanya. "Karena aku belum pernah membangun sebuah tungku yang aneh seperti ini, aku terpaksa membangun sambil menerka-nerka bagian-bagian yang tidak begitu aku pahami dari desainnya. Jadi jika aku bisa memahami fungsi dan mekanisme kerja tungku ini, aku tidak hanya bisa menyelesaikan pembuatan tungku kedua dengan lebih cepat, tetapi aku juga bisa memperbaiki bagian-bagian yang aku tidak yakini sebelumnya."     

"Ah, jadi begitu." jawab Roland sambil tersenyum, "Tungku jenis ini khusus digunakan untuk menyuling batu bara kering. Kamu pasti telah melihat bagaimana proses pembuatan arang kayu. Pembakaran batu bara juga mirip seperti pembuatan arang kayu, tetapi dalam skala yang lebih besar. Lapisan bawah tungku akan digunakan untuk pembakaran, lapisan atasnya untuk pemanggangan, dan kedua lapisan itu akan menggunakan batu bara sebagai isian atau bahan pembakarnya."     

"Memanggang batu bara dengan batu bara?" Lesya bertanya dengan heran.     

"Benar. Setelah dipanaskan sampai kering, batu bara dapat diubah menjadi kokas[2]. Kokas dapat mencapai suhu yang lebih tinggi saat terbakar, dan membuat kokas jadi bahan bakar yang lebih baik untuk meleburkan baja. Selain itu, proses penyulingan kering akan menciptakan beberapa produk sampingan lain. Pipa-pipa yang ada di dinding tungku akan digunakan untuk mengumpulkan hasil sulingannya, bukan untuk mengeluarkan gasnya seperti sebuah cerobong asap.     

"Lalu … mengapa Anda ingin membangun tungku kecil di samping tungku utama?" tanya Lesya.     

"Tidak ada udara yang bisa masuk ke lapisan atas selama proses distilasi kering dilakukan, jika tidak, batu baranya akan langsung habis terbakar." jawab Roland sambil menunjuk ke lubang yang ada di antara 2 tungku itu dan berkata, "Saat terbakar, batu kapur yang ada di tungku kecil akan menghasilkan sejumlah besar karbon dioksida, kamu dapat menganggap karbon dioksida sebagai jenis gas yang tidak mudah terbakar …."     

"Aku tahu mengenai gas itu, Yang Mulia." kata Lesya, "Aku sudah mempelajari gas itu dari kelas malam."     

"Kalau begitu, itu lebih bagus." kata Roland dengan riang. "Tampaknya pendidikan global telah semakin berkembang di bawah pimpinan Gulir." Roland melanjutkan, "Melalui pipa itu, karbon dioksida akan mencapai lapisan atas tungku dan mendorong udara keluar, kemudian batu baranya baru dapat disuling sampai kering. Sedangkan untuk batu kapurnya, batu itu akan dibakar untuk membuat semen, yang nantinya akan digunakan di seluruh Gunung Lereng Utara."     

…     

Setelah memeriksa menara tungku distilasi kering yang pertama, Roland pulang kembali. Dalam perjalanan pulang, Roland beristirahat sejenak di Area Tungku Pembakaran.     

Melihat pemandangan yang begitu sibuk di area ini, Roland merasa sangat senang dan bersemangat. Berbagai tungku yang terbuat dari batu bata tampak seperti 'hutan merah' yang berderet rapi dan kokoh. Asap berwarna abu-abu dan putih membumbung tinggi ke atas hutan, pemandangan ini merupakan pemandangan yang agak 'modern' jika dilihat bersama-sama dengan para pekerja yang berpakaian sederhana dan menggunakan peralatan kuno. Lebih dari 10 mesin uap menderu dengan berisik, menarik kereta barang untuk mengangkut bongkahan berisi bahan-bahan dan arang ke dalam tungku tiup. Sistem lintasan keretanya juga sudah diaspal dari tambang menuju ke tungku dan banyak kereta barang yang sedang bergerak di antara 2 lajur kereta. Kecepatan transportasi di area tambang kini telah meningkat dengan pesat.     

Setelah menyelesaikan pembangunan pabrik baja dan pabrik penempaan besi, tempat ini akan menjadi area penting lainnya di Kota Tanpa Musim Dingin. Eksploitasi bijih dan peleburan baja bisa mengubah baja menjadi berbagai bahan baku yang kemudian akan diangkut ke pabrik pengolahan. Proses-proses ini melambangkan perkembangan industri yang muncul dari sini. Manusia diberi kekuatan untuk menyempurnakan segala sesuatunya dengan cara yang luar biasa, dan memberi manusia sebuah keberanian untuk menaklukkan segalanya.     

[1] Proses pemisahan zat-zat kimia dengan melakukan pemanasan bersuhu tinggi     

[2] Batu bara kering     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.