Bebaskan Penyihir Itu

Darah dan Taring



Darah dan Taring

0Butuh waktu lama bagi Heidi untuk menyadari apa yang sedang terjadi.     
0

Pertama-tama Heidi menyentuh luka di pahanya yang sudah sembuh, kemudian ia menatap Nightingale dari kepala hingga ke ujung kakinya. Setelah itu, Heidi mengalihkan pandangannya ke arah Roland dan bertanya, "Yang Mulia, apakah Anda yang telah menyembuhkan aku?"     

"Benar, kalau tidak kamu akan membuat Senja kehilangan banyak kekuatan sihirnya," jawab Roland. Kemudian Roland mengambil sebuah kursi dan duduk di depan jeruji besi sambil bertanya, "Katakan, ke mana kamu mengirim para penyihir yang telah kamu tolak untuk bergabung di Asosiasi Taring Berdarah itu?"     

"Itu … apa Iffy yang telah mengatakan hal itu kepada anda?" tanya Heidi.     

"Ya, dan penyihir yang bernama Annie itu adalah teman Iffy." kata Roland.     

Daripada Heidi menjawab pertanyaan Roland, ia malah menggertakkan giginya. Saat ini, Roland melihat sorot kebencian di mata Heidi.     

"Seharusnya kamu bisa memberi para penyihir itu tempat untuk berteduh. Pulau Putra Kaisar adalah wilayah kekuasaan Kaisar Morgan dan kamu adalah ahli warisnya. Tidak mungkin kamu tidak mampu memberi makan para penyihir non tempur itu. Kamu bisa memberi mereka makan bubur setiap harinya, namun kamu malah memilih untuk meninggalkan mereka. Kamu pikir para penyihir non tempur itu tidak berguna, tetapi kenyataannya, penyihir non tempur itu malah jauh lebih kuat daripada yang kamu bayangkan. Senjata yang digunakan Andrea untuk melukai kamu adalah senjata yang dibuat oleh penyihir non tempur dan orang-orang biasa. Senjata itu bahkan sangat mudah untuk dioperasikan. Bahkan seorang petani yang bekerja di ladang seumur hidupnya dapat dengan mudah menggunakan senjata itu untuk membunuh seorang kesatria yang berpengalaman," kata Roland.     

Mendengar ucapan Roland, ekspresi di wajah Heidi berubah. Heidi segera mengangkat kepalanya dan bertanya, "Apa katamu? Bahkan orang biasa bisa menggunakan senjata itu?!"     

"Apakah kamu pikir aku sepenuhnya bergantung kepada kekuatan para penyihir untuk merebut Kota Raja dan menjadi Raja di Kerajaan Graycastle?" tanya Roland sambil bersandar di kursinya, "Jika para penyihir itu memiliki kekuatan sekuat itu, seharusnya mereka tidak akan mudah ditekan oleh gereja dan para penguasa wilayah."     

"Kalau begitu … bagaimana cara mereka membuat senjata itu?" tanya Heidi.     

Roland menatap Heidi dengan tatapan dingin sampai Heidi menyadari bahwa ia telah mengajukan pertanyaan yang salah. Setelah itu, Roland kembali mencemooh Heidi. "Apa? Apakah kamu pikir kita sedang berbicara di aula istana dalam sebuah perjamuan?"     

Heidi menelan ludahnya dan berkata, "Wanita yang ada di sebelahmu ini …."     

"Wanita ini bernama Nightingale. Nightingale bekerja untukku, bukan untuk Tilly. Aku bertanya sekali lagi. Ke mana kamu mengirim para penyihir yang telah kamu tolak itu?" tanya Roland.     

"Aku suruh mereka pergi untuk menemukan organisasi penyihir lainnya. Aku tidak tahu ke mana mereka pergi. Mereka mungkin kembali ke kota-kota terdekat, atau mereka mungkin pergi ke Kerajaan Fajar …." jawab Heidi.     

"Kamu bohong. Semua ucapan wanita ini tidak ada yang benar." Nightingale tiba-tiba menyela sebelum Heidi selesai berbicara.     

"Tidak, Yang Mulia. Wanita ini tidak tahu apa-apa tentang aku …." kilah Heidi.     

"Simpan semua kebohonganmu itu, Heidi." kata Roland sambil menggelengkan kepalanya, "Nightingale bisa mengetahui jika seseorang berbohong. Kamu tidak bisa berbohong di hadapan Nightingale. Sekarang, kamu sudah tahu mengapa Tilly membawamu dari Fjords ke Wilayah Barat. Kamu akan diadili di sini dan jika kamu tidak ingin menderita, katakan padaku yang sebenarnya. Kesabaranku sudah mulai habis."     

Dalam cahaya api yang remang-remang, Heidi tampaknya ragu-ragu. Kelihatannya, Heidi tidak menyangka bahwa Nightingale memiliki kemampuan untuk mendeteksi kebohongan seperti itu. Setelah hening sejenak, Heidi meraih jeruji penjara dan berteriak, "Yang Mulia Wimbledon, Kerajaan Hati Serigala telah dikuasai oleh gereja, Kaisar Morgan sudah dikalahkan dan sekarang aku adalah satu-satunya keturunan keluarga kerajaan Morgan. Jika Anda mau membantu aku untuk mendapatkan kembali kerajaanku, aku akan memberikan keuntungan yang sangat banyak kepada anda! Emas, permata dan … juga, para penyihir! Asosiasi Taring Berdarah juga akan berada di bawah kekuasaan anda!"     

"Apakah hanya ini yang ingin kamu sampaikan padaku?" tanya Roland.     

"Aku akan memberi anda setengah dari kekayaan Kerajaan Hati Serigala! Tanah di sebelah barat Tebing Batu Hitam akan menjadi milik anda!" seru Heidi.     

"Hentikan!" Roland memotong ucapan Heidi dengan tidak sabar. "Aku hanya ingin tahu ke mana para penyihir itu pergi?!"     

"Apa? Apakah kekayaan kerajaanku masih kurang jika dibandingkan dengan para penyihir itu?!" tanya Heidi dengan terkejut.     

Roland mulai merasa muak dan ia berkata, "Apa kamu masih belum mengerti juga? Kerajaan Hati Serigala bukan lagi milikmu dan aku tidak tertarik untuk memiliki wilayah yang begitu jauh dari sini. Aku ada di sini untuk bertanya kepada kamu terlebih dahulu, berdasarkan etiket dasar para bangsawan terhadap tahanannya. Sebenarnya aku masih memiliki banyak metode lain untuk membuat kamu mengatakan yang sebenarnya. Untuk metode penyiksaan itu sendiri, aku rasa kamu juga tahu lebih banyak cara untuk menyiksa seseorang. Semua ucapanmu itu tidak akan bisa menolong dirimu, jadi katakan padaku apa yang kamu lakukan terhadap para penyihir itu selagi aku masih di sini. Mungkin, aku akan mengampuni nyawamu."     

Heidi menganggap kalimat terakhir Roland sebagai tawaran untuk menyelamatkan dirinya. "Yang Mulia … apa Anda benar-benar akan mengampuni nyawaku?"     

"Aku orang yang selalu memegang ucapanku." jawab Roland.     

Heidi menunduk dan akhirnya ia mengakui, "Aku mengirim para penyihir itu kepada para bangsawan."     

Hati Roland langsung terhenyak kemudian ia bertanya kembali, "Bukankah kamu menjual mereka kepada para bangsawan itu?"     

"Tidak, itu hanya sebuah pertukaran." jawab Heidi sambil mengambil napas dalam-dalam dan melanjutkan, "Aku tidak akan pernah bisa merekrut cukup banyak penyihir untuk Asosiasi Taring Berdarah jika aku hanya bergantung pada penyihir yang berasal dari Pulau Putra Kaisar. Untuk menarik lebih banyak penyihir yang datang kepadaku, aku harus menyebarkan nama asosiasiku ke seluruh Kerajaan Hati Serigala."     

"Kamu bisa menyewa komplotan Tikus untuk melakukan pekerjaan itu untukmu. Mengapa kamu malah memberikan mereka kepada para bangsawan itu?" tanya Roland. Roland sendiri juga pernah mencoba menarik perhatian penyihir melalui propaganda, tetapi ketika Tilly mulai menyebarkan berita ajakan kepada para penyihir lebih awal dari Roland, ia tidak berhasil merekrut banyak penyihir dibandingkan dengan Tilly.     

"Komplotan Tikus sendiri diatur oleh para bangsawan. Selain itu, jika gereja mengetahui rahasia yang ada di Pulau Putra Kaisar, bahwa di sana ada banyak penyihir, aku bisa berada dalam masalah besar." jawab Heidi.     

"Jadi, kamu memberikan para penyihir itu kepada para bangsawan sebagai imbalan untuk tutup mulut?" tanya Roland.     

"Benar, aku melakukan ini untuk memastikan bahwa para bangsawan itu dan aku berada di pihak yang sama. Ketika mereka diam-diam memiliki penyihir secara ilegal, mereka akan berhati-hati terhadap gereja dan mereka akan mengendalikan Tikus dengan benar. Mereka bahkan akan dengan sengaja mengalihkan perhatian gereja agar tidak tertuju kepadaku. Setelah aku memastikan bahwa para penguasa lokal itu bersedia menerima para penyihir, aku akan menyebarkan informasi mengenai Asosiasiku di wilayah kekuasaan mereka. Dengan begitu, aku bisa meminimalkan risiko diketahui oleh gereja," kata Heidi dengan pelan.     

Roland tidak perlu bertanya lebih lanjut untuk mengetahui apa yang terjadi kepada para penyihir non tempur itu. Mereka pasti terkunci di kamar yang gelap sepanjang hidup mereka, dan kebanyakan dari mereka akan mati muda ketika Siksaan Iblis menyerang tubuh mereka. Bahkan seandainya ada beberapa penyihir yang beruntung yang berhasil melewati Siksaan Iblis sampai dewasa, nasib mereka juga akan berakhir mengenaskan. Mereka pasti sudah mati di tangan para bangsawan yang telah menggunakan tubuh mereka hanya untuk memuaskan nafsu mereka sendiri atau di tangan gereja yang memaksa para bangsawan untuk menyerahkan para penyihir itu.     

Pada saat itu, Heidi merasakan aura kemarahan Nightingale dan ia langsung bergerak mundur sambil berseru, "Yang Mulia, Anda sudah berjanji kepadaku!"     

Roland menghentikan Nightingale dengan mengulurkan tangannya dan ia kembali bertanya kepada Heidi, "Siapa yang memberikan para penyihir itu kepada bangsawan sebagai perwakilanmu? Iffy bilang kamu bahkan belum pernah bertemu dengan Annie pada waktu itu."     

"Si Sinar Langit yang melakukannya … tetapi ia sudah dibunuh oleh Ashes." jawab Heidi.     

"Apa ada orang lain? Apakah penyihir lain di Asosiasi Taring Berdarah tidak tahu apa-apa tentang semua ini?" tanya Roland.     

Heidi mengangguk.     

"Katakan yang sejujurnya!" seru Roland.     

"… Benar, mereka semua tidak tahu apa-apa soal ini." jawab Heidi.     

Roland diam-diam menghela napas lega dan berkata, "Pertanyaan yang terakhir. Apa tujuan Asosiasi Taring Berdarah dengan merekrut penyihir tempur di mana-mana?     

Setelah hening sejenak, Heidi berkata, "Aku hanya ingin membantu ayahku untuk merebut takhta yang seharusnya menjadi miliknya."     

Heidi berhenti bicara, tetapi Roland bisa dengan mudah menebak apa yang hendak wanita ini katakan. Setelah kematian Kaisar Morgan, Asosiasi Taring Berdarah telah menjadi sarana bagi Heidi Morgan untuk memenuhi keinginannya sendiri yang haus akan kekuasaan.     

Sambil berjalan keluar dari penjara bawah tanah, Nightingale tiba-tiba menggenggam tangan Roland sambil bertanya, "Apakah kamu benar-benar akan mengampuni nyawa si pembunuh itu?"     

"Heidi Morgan adalah penyihir di Pulau Tidur. Tidak pantas bagiku untuk mengeksekusi Heidi secara langsung. Tilly ingin aku membantu mencari tahu kebenaran tentang Heidi Morgan. Itulah sebabnya Tilly membawa Heidi ke Wilayah Barat."     

"Maksudmu …" Mata Nightingale mulai berbinar-binar.     

"Apakah para penyihir Pulau Tidur akan mengampuni Heidi atau tidak, bukan aku yang berhak memutuskan hal itu," kata Roland sambil meregangkan kedua tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.