Bebaskan Penyihir Itu

Perencanaan dan Rekreasi



Perencanaan dan Rekreasi

0Roland memenuhi janji yang pernah ia ucapkan pada suatu sore yang cerah.     
0

Roland menganugerahi Tigui Pine dengan gelar Viscount dan memberinya wilayah kekuasaan di bagian selatan Sungai Air Merah, berseberangan dengan sungai yang memisahkan kota. Wilayah itu adalah sebuah area hutan lebat, area yang masih menunggu untuk dikembangkan. Untuk menyerahkan otonomi wilayah itu kepada Tigui Pine, Roland telah berjanji untuk memprioritaskan pengembangan wilayah milik Tigui dan membagi saham kepemilikan dari wilayah industri yang didirikan untuk para viscount dan keturunannya. Tentunya, Roland dengan bijaksana menjabarkan wilayah itu sebagai wilayah yang sangat menguntungkan dan tidak ada pekerjaan berat yang perlu dilakukan untuk mengelola area itu, Tigui Pine hanya perlu duduk dan menunggu uang mengalir masuk ke kantungnya.     

Tigui dengan senang hati menerima hadiah yang diberikan oleh Roland ini. Awalnya Tigui tidak pernah menyukai hal-hal semacam ini, karena tidak ada yang lebih berarti baginya selain bertarung sambil mengendarai kuda. Namun, Tigui telah mengalihkan perhatiannya untuk berburu sejak putrinya lahir. Ditambah lagi, Tigui meminta Pangeran Roland untuk menjual seluruh tanahnya di bagian timur Benteng Longsong dan memboyong seluruh keluarganya pindah ke Kota Perbatasan karena nilai properti di wilayah kekuasaannya di Benteng Longsong telah lama menurun. Roland menyetujui permintaan Tigui ini.     

Yang diberi penganugerahan lainnya adalah Brian. Roland menganugerahi Brian sebagai seorang kesatria dan meminta Brian untuk memilih hadiahnya yang berupa wilayah atau melayani kerajaan sebagai seorang prajurit.     

Jika Brian memilih untuk mendapatkan wilayah, ia tidak akan bergabung dengan Tentara Pertama Kota Perbatasan lagi. Namun jika Brian bergabung dengan pasukan itu, Brian akan dipromosikan sesuai dengan tingkatan militernya untuk mendapatkan tanah seperti prajurit yang lain. Brian memilih pilihan yang terakhir, tanpa merasa ragu.     

Roland memiliki gambaran kasar mengenai bagaimana ia akan mengelola tanah itu nantinya.     

Dengan Sungai Air Merah yang menjadi perbatasannya, ada sebuah lahan luas sebesar tujuh hingga delapan kilometer dan sebuah lahan sempit seluas tiga kilometer. Area yang berada di antara Pegunungan Tak Terjangkau ini awalnya adalah area pemukiman penduduk. Area ini bisa digunakan sebagai area konstruksi atau hadiah bagi perwira yang mendapatkan promosi kenaikan jabatan.     

Di seberang Sungai Air Merah terdapat area industri dan pertanian untuk dikelola di masa yang akan datang, area itu bisa diperluas sampai ke Wilayah Selatan. Namun, area ini masih tertutup oleh hutan dan perbukitan jika dilihat dari kejauhan. Roland harus mereklamasi kembali hutan itu ketika jumlah populasi penduduknya sudah bertambah banyak.     

Hutan Berkabut, yang berada di sebelah timur Kota Perbatasan, adalah sebuah titik pengembangan lahan yang penting. Ada berbagai macam sumber daya alam di hutan itu, seperti kayu, jamur yang dapat dimakan, binatang-binatang liar, dan rempah-rempah. Kayu bisa digunakan sebagai bahan bakar, bukan hanya untuk pembangunan rumah dan keperluan industri saja. Hutan Berkabut itu sangat luas. Roland telah mengutus Kilat untuk menjelajahi dan bahkan setelah terbang sejauh tiga puluh kilometer, ujung Hutan Berkabut masih belum terlihat. Jika hutan itu hanya digunakan untuk sumber kayu bakar saja, hutan itu bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama.     

Akhirnya, area kosong yang terletak di antara Hutan Berkabut dan Pegunungan Tak Terjangkau menjadi area terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh siapa pun. Dilihat dari batas pegunungan dan hutan, area kosong ini sangat luas, jauh lebih besar dari wilayah Kerajaan Graycastle. Roland sangat tergoda melihat tanah yang tak bertuan ini. Namun, Roland tahu bahwa ia tidak dapat menguasai tanah itu sendiri karena pertumbuhan populasi di Kota Perbatasan lebih memerlukan area itu.     

Ketika Roland kembali ke kantornya di istana, ia memanggil sang penyihir seniman, yang bernama Soraya.     

"Bagaimana progres lukisan untuk Balai Kota?"     

"Aku belum pernah menggambar begitu banyak gambar dalam satu hari." Soraya terlihat jauh lebih baik dibandingkan dengan pertemuan mereka yang pertama kali. "Aku hampir selesai menggambar untuk hari ini. Namun, rasanya agak aneh jika hanya melihat dari jendela seukuran kepala ketika aku sedang menggambar."     

"Ini untuk mencegah ketakutan publik terhadap Pena Ajaib milikmu," Roland tersenyum dan berkata, "Meskipun mereka tahu penyihir memang ada, kontak dalam jarak dekat seperti itu dapat dengan mudah menyebabkan insiden. Jadi, aku lebih suka mengambil pendekatan secara diam-diam untuk mencegah mereka mengetahui bahwa dirimu adalah seorang penyihir. Hal ini akan berubah seiring waktu di masa depan."     

Keterampilan menggambar Soraya telah membawa skema pendaftaran kewarganegaraan ke tingkatan yang baru. Balai Kota telah mengosongkan sebuah rumah untuk menjadi tempat penyimpanan arsip untuk menyimpan informasi-informasi publik. Balai Kota mencatat nama setiap penduduk, usia, alamat, status pernikahan dan informasi lainnya di atas kertas. Barov telah mengumpulkan informasi secara cepat di musim dingin, dan catatan itu telah menunjukkan perubahan data yang signifikan jika dibandingkan dengan keadaan saat ini. Perubahan terbesar adalah sekarang terdapat sebuah "foto berwarna" di setiap akun pribadi milik para penduduk.     

Sesuai permintaan Roland, Balai Kota telah membangun sebuah ruangan kecil dengan akses tunggal di aula. Ruangan itu ditutupi dengan kain linen dari luar, menyisakan sebuah jendela berbentuk persegi di bagian depan yang memungkinkan Soraya untuk melihat keluar. Hal ini dilakukan untuk mencegah orang luar melihat Pena Ajaib milik Soraya ketika ia sedang menggambar lukisan itu.     

Roland menggunakan sebuah metode yang sangat sederhana untuk membuat orang-orang di wilayahnya datang ke Balai Kota dan mendaftarkan diri mereka, mereka akan diberikan subsidi sebesar sepuluh keping perunggu. Uang itu akan dibayarkan oleh petugas Balai Kota.     

"Aku sudah memanggilmu ke sini hari ini untuk menggambar sesuatu yang lain," kata Roland. Roland meletakkan selembar kertas siap pakai di depan Soraya.     

Soraya memperhatikan bahwa setiap kertas itu berukuran sama persis. Kertas itu berbentuk persegi dan berukuran hanya setengah telapak tangannya.     

"Apa yang Anda ingin aku gambar?"     

"Beberapa alat peraga untuk berekreasi," kata Roland.     

Roland telah memikirkan ide ini selama beberapa lama. Para penyihir pada dasarnya tidak melakukan apa pun selain melakukan latihan sehari-hari. Hidup menjadi sedikit membosankan, bahkan bagi pangeran sendiri. Terutama sebelum salju sepenuhnya meleleh, berbagai kegiatan Roland di dalam kastil cukup terbatas. Oleh karena itu, sangat penting untuk memikirkan sebuah kegiatan rekreasi dan meminta agar para penyihir itu menemani Roland untuk bersantai ….     

Rekreasi yang paling sederhana, tentu saja, adalah permainan kartu poker. Namun, kertas halus yang biasa tidak cocok untuk dipegang di tangan dan mengocok kartu akan sangat sulit dilakukan. Roland mempertimbangkan untuk membuat sesuatu yang lebih baik dengan bantuan Soraya.     

"Rekreasi?" Soraya bertanya-tanya sambil memiringkan kepalanya. Soraya tidak mengerti jenis rekreasi macam apa yang bisa digambar di atas sebuah kertas. "Baiklah, beri tahu aku mengenai rekreasi itu."     

"Pertama, kamu harus menggambar seorang prajurit yang memegang busur yang besar di atas kertas ini."     

"Dari imajinasiku sendiri?"     

"Benar, baju zirahnya, postur tubuhnya, usianya, lingkungan di sekelilingnya. Semuanya tergantung pada imajinasimu. Satu-satunya persyaratan yang aku minta adalah prajurit ini harus memegang sebuah busur yang besar."     

"Uh … akan aku coba," kata Soraya. Soraya menutup matanya dan merenung sejenak. Satu set pena ajaib berwarna-warni muncul di tangannya.     

Segera, seorang pemanah yang tampak seperti pria paruh baya muncul di atas kertas.     

"Bagus sekali." kata Roland memuji Soraya. "Biar aku pikirkan apa yang harus digambar berikutnya, ah … Gambarlah sebuah lingkaran kecil di kedua sudut kiri atas dan di tengah kartu. Lingkaran pertama memiliki dasar berwarna putih dengan bingkai emas dan lingkaran kedua memiliki dasar berwarna oranye dengan bingkai emas." Roland mencoba mengingat tampilan kartu-kartu dalam benaknya.     

Ketika lukisan itu selesai, Roland meminta Soraya untuk menambahkan angka di lingkaran pertama dan simbol busur dan panah di lingkaran kedua.     

Kekuatan sihir Soraya adalah ia bisa mengabaikan bahan material yang dilukisnya, jadi kertas kosong dan kertas bermotif tidak ada bedanya bagi Soraya. Pola sebelumnya bisa tertutup sempurna oleh pola yang baru digambar.     

Setelah itu, sebuah kartu bergambar seorang "Pemanah" yang indah muncul di hadapan Roland.     

"Apakah seperti ini?" Soraya bertanya.     

"Ini baru satu buah kartu, masih ada kartu lain yang serupa untuk digambar. Aku akan mengajari kamu cara memainkan kartu-kartu ini ketika semua kartu ini sudah menjadi satu tumpukan penuh."     

Melihat Soraya yang sedang menggambar dengan mata tertutup, Roland merasakan ada suatu firasat di dalam hatinya. Mungkinkah percakapan seperti ini akan segera terdengar di istananya ….     

"Apa yang kamu lakukan? Ayo kita main Gwent[1] terlebih dahulu!"     

[1] Permainan kartu koleksi digital yang ada di dunia modern     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.