Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Tantangan dari Si Bulan Misteri



Sebuah Tantangan dari Si Bulan Misteri

0"Terima kasih." Ketika hanya tinggal Margaret dan Nightingale yang ada di sekitarnya, Tuan Guntur meninggalkan senyum palsunya dan berkata kepada Roland dengan tulus, "Aku sangat senang dengan kondisi putriku saat ini. Sekarang aku tahu bahwa aku telah membuat keputusan yang tepat saat itu. Aku bisa menitipkan putriku kepada anda dengan tenang."     
0

"Kilat sudah tumbuh dewasa …" komentar Margaret dengan kagum. "Cara Kilat menirukan nada bicara orang dewasa malah semakin membuat kita ingin memeluknya dengan erat."     

"Hei, kamu sebenarnya memang ingin memeluk Kilat, bukan," kata Roland dalam hati. Lalu Roland berkata, "Tetapi Kilat tidak akan menyerah begitu saja. Meskipun Kilat tinggal di sini, ia membentuk Tim Eksplorasi miliknya sendiri, meskipun mereka baru beranggotakan tiga orang. Kilat akhirnya akan menyusul kamu untuk menjadi seorang penjelajah kecuali kamu mencegahnya dari sekarang."     

"Jika itu tidak bisa dihindari, maka itu sudah menjadi takdir putriku." jawab Tuan Guntur sambil tersenyum. "Tapi setidaknya tidak sekarang. Kuharap putriku bisa hidup bahagia dan aman sebelum hari itu tiba."     

Selain itu, Pertempuran Besar juga sudah dekat. Bahkan seandainya jika Kilat menjauh dari lautan, ia juga tidak aman di sini. Begitu Kota Tanpa Musim Dingin, yang berada di bagian paling depan pertempuran, dikalahkan pasukan iblis, seluruh umat manusia juga akan musnah. Roland tidak memberi tahu Kilat tentang krisis terbesar yang akan dihadapi umat manusia di masa depan, karena Roland tahu perang itu sendiri adalah petualangan paling luar biasa yang akan dialami Kilat nantinya. Kilat pasti tidak akan mau melewatkan kesempatan untuk berpartisipasi secara pribadi di dalam pertempuran semacam itu. Karena Roland tidak bisa membujuk gadis itu untuk mundur dari pertempuran yang akan datang, ia tidak ingin membebani Kilat dengan rasa takut yang tidak perlu di awal.     

"Tenanglah, aku akan merawat putrimu dengan baik." akhirnya, Roland menepuk bahu Tuan Guntur sambil berkata demikian.     

…     

"Apa yang pria itu katakan?" Lorgar menempatkan Maggie, yang bertengger di lengannya, kembali ke kepala Kilat dan bertanya, "Apakah kamu mendapatkan informasi tentang ayahmu?"     

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Seperti yang sudah aku duga, tidak ada informasi tentang keberadaan ayahku. Tapi jangan khawatir, aku lebih suka menemukan ayahku sendiri bersama tim eksplorasiku sendiri. Itu akan lebih seru!"     

"Aku setuju, coo!" sahut Maggie sambil mengepakkan sayapnya.     

"Ngomong-ngomong, apakah Si Bulan Misteri masih belum datang?"     

"Si Bulan Misteri masih belum datang sampai saat ini."     

"Apa-apan orang itu." kata Kilat sambil mengerutkan bibirnya. "Apakah Si Bulan Misteri hanya berusaha menjebak kita? Si Bulan Misteri sudah berjanji dengan sangat percaya diri sebelumnya."     

"Oh ya … apa tantangan yang Si Bulan Misteri keluarkan untuk kita?" tanya Lorgar penasaran.     

"Aku juga tidak tahu, coo!" kata Maggie.     

"Hah!?"     

"Kita, Tim Eksplorasi, siap menerima tantangan apa pun, apa pun bentuknya itu," kata Kilat dengan penuh percaya diri.     

"Itu benar, coo!" Maggie menimpali sambil menjulurkan lehernya ke atas.     

"Uh …" Lorgar menepuk keningnya, ia benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi. Lorgar mulai bertanya-tanya, kelompok aneh macam apa yang ia ikuti ini.     

"Maaf, aku terlambat …" Saat itu, mereka mendengar suara Si Bulan Misteri dari belakang mereka. Lorgar berbalik dan melihat Si Bulan Misteri dan Lily berlari ke arah mereka, disusul oleh Summer dan Sharon.     

"Aku pikir kamu tidak akan datang." kata Kilat sambil melipat kedua tangan di dada.     

"Mana mungkin aku tidak datang?" seru Si Bulan Misteri. "Aku baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan penyelidikan. Ini juga merupakan langkah yang diperlukan agar kontes ini berjalan dengan lancar."     

"Baiklah kalau begitu." sahut Kilat sambil mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Sekarang bisakah kamu memberi tahu kami mengenai apa kontesnya?"     

"Tentu saja. Namun, sebelum itu, aku ingin memperkenalkan timku dulu." sahut Si Bulan Misteri sambil mendorong ketiga gadis lainnya maju ke depan. "Aku mengumumkan bahwa hari ini pembentukan resmi Grup Detektif Kota Tanpa Musim Dingin dimulai. Mereka ini adalah para anggota baru yang baru saja aku rekrut!"     

"Hah!?"     

"Grup … detektif?"     

"Apa itu, coo?"     

"Tidak, aku bukan anggotanya!"     

Para penyihir itu bereaksi berbeda terhadap pernyataan Si Bulan Misteri. Lorgar dan Maggie berdiri terpana, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, sedangkan Summer dan Sharon jelas bingung. Di sisi lain, Lily berteriak dengan kesal.     

"Ini mengenai Yang Mulia!" Si Bulan Misteri menjelaskan dengan tergesa-gesa. "Wendy memberitahuku bahwa Yang Mulia sudah mengetahui bahwa kita pergi ke akademi untuk menyelidiki pembakaran yang ada di gedung sekolah tempo hari. Kemudian Yang Mulia mengajari aku kata ini, yang berarti mengungkap sesuatu yang tidak diketahui dan mencari kebenaran. Selain itu, Yang Mulia juga memberi aku sebuah gelar khusus."     

"Betulkah itu?" Kilat tampak tidak percaya.     

"Kamu bisa bertanya pada Wendy. Aku ingat itu namanya garis depan … mesin cuci garis depan." kata Si Bulan Misteri dengan kikuk sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. "Tapi Wendy juga tidak tahu apa artinya."     

"Mencari kebenaran …" Sharon bergumam. "Jika itu bisa membantu keamanan di Kota Tanpa Musim Dingin, aku ingin menjadi bagian dari grup ini."     

"Apakah tidak apa-apa jika aku ikut bergabung?" Summer menunjuk ke dirinya sendiri. "Nona Nightingale bilang aku sudah menjadi anggota Biro Keamanan."     

"Itu tidak apa-apa." Si Bulan Misteri memberi acungan jempol. "Kilat juga perlu mengintai Tentara Pertama dari waktu ke waktu, bukan? Selama kita memprioritaskan perintah Yang Mulia, seharusnya tidak akan ada masalah."     

"Maaf, tapi aku tidak mau bergabung." kata Lily sambil memutar kedua bola matanya. "Ada banyak sampel yang perlu aku kerjakan di laboratorium, dan ukuran tanaman jamur harus digandakan lagi. Aku benar-benar tidak punya waktu untuk mengikuti permainan kalian. Terserah jika kalian menganggap aku pengkhianat, tetapi aku tidak akan berubah pikiran!"     

"Dasar pengkhianat!" sembur Si Bulan Misteri.     

"Dasar kau …!" balas Lily.     

"Tunggu, ini semua salahku. Biarkan aku jelaskan." kata Si Bulan Misteri. "Aku serius kali ini. Kalian semua tentu sudah tahu bahwa Yang Mulia menerima tamu dari Fjords, bukan?"     

"Itu sudah cukup jelas." sambar Lily dengan tidak sabar. "Menurutmu pesta jamuan makan ini diselenggarakan untuk apa?"     

"Tapi maksudku adalah, ada seorang penyihir di antara mereka." sahut Si Bulan Misteri melanjutkan, "Aku sedang memeriksa iluminasi di pelabuhan ketika mereka tiba …."     

"Kamu hanya menganggur, bukan? Tidak ada orang yang menyalakan lampu di siang hari." sahut Lily.     

"Ehem, kemudian aku menyadari keberadaan penyihir itu." Si Bulan Misteri mengabaikan Lily dan terus berkata, "Aku dengar orang-orang Fjords itu akan tinggal di Kota Tanpa Musim Dingin selama beberapa bulan, termasuk penyihir itu. Jadi, penyihir itu akan menjadi bahan subjek kontes kita."     

"Oh benarkah?" Kilat tampak tertarik, "Ceritakan tentang itu lebih jelas."     

"Tim pertama yang berhasil membujuknya untuk bergabung dengan grup akan memenangkan kontes ini!" seru Si Bulan Misteri. "Grup Detektif dianggap sebagai organisasi terbesar kedua di bawah naungan Persatuan Penyihir karena kita memiliki empat anggota. Namun, karena Tim Eksplorasi sudah didirikan sebelumnya, aku bilang status kita setara untuk saat ini. Pemenang kompetisi ini akan memutuskan tim mana yang akan dipilih, yang lebih kuat dari keduanya!"     

"Hahaha." Lorgar hampir menggigit lidahnya sendiri. Lorgar hampir tidak bisa menahan tawanya. "Aku harus bergabung dengan penyihir asing?" Meskipun Lorgar tahu kontes itu tidak seformal duel suci, ia merasa geli dan takjub dengan cara gadis-gadis ini bermain untuk mengatur kompetisi ini.     

Namun, yang membuat Lorgar terkejut, baik Kilat dan Maggie tampak muram, terutama Maggie. Maggie tampaknya dalam keadaan waspada, karena ekornya tampak terangkat dengan tegak ke atas.     

Lorgar diam-diam menyesali dirinya sendiri. Lorgar bertanya-tanya apakah ia masih bisa mundur dari kompetisi konyol ini.     

"Meskipun aku tidak berpikir kamu bisa menilai tim berdasarkan jumlah anggotanya, aku menerima tantangan ini!" sahut Kilat sambil menepuk dadanya.     

"Cooo! Cooo!" Maggie ikut berkicau.     

"Jangan pernah menganggap kontes ini enteng." kata Si Bulan Misteri sambil menjulurkan satu jari. "Pertama, penyihir yang bernama Joan hampir tidak bisa bicara, jadi sulit baginya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kedua, Joan juga sangat ketakutan sehingga ia selalu merasa ada bahaya dari orang asing yang mendekatinya, sama seperti kita ketika kita masih dikejar oleh gereja. Jadi, ini akan menjadi proyek yang memakan waktu. Adapun aturan permainannya, tim mana pun yang pertama kali mendapatkan hati Joan berhak memenangkan permainan ini. Bagaimana?"     

"Tidak masalah." sahut Kilat sambil mengangguk.     

"Tunggu … aku punya pertanyaan." Lorgar melakukan upaya terakhir untuk keluar dari kontes ini. "Jika yang kamu katakan itu benar, Joan hanya akan berada di sini selama beberapa bulan. Karena itu, tidak ada gunanya kita berdebat kelompok mana yang akan ia pilih untuk bergabung nantinya. Baik itu Grup Detektif atau Tim Eksplorasi, itu tidak akan ada bedanya."     

"Itu tidak benar." bantah Si Bulan Misteri dengan serius. "Jika kita bisa membantu Joan keluar dari bayang-bayang ketakutan dan membuka dirinya untuk kita, semuanya akan bermanfaat. Mungkin, itu tidak ada artinya bagi orang biasa, tetapi bagi Joan, itu akan menerangi hidupnya, dan inilah yang dilakukan Yang Mulia untuk kita semua sejak awal."     

Dalam sekejap, Lorgar tersentak. Tiba-tiba terlintas dalam benaknya bahwa gadis-gadis ini mungkin tidak selugu yang ia kira.     

"Tunggu, siapa yang memberitahumu semua hal ini?" tanya Lily sambil mengerutkan alisnya.     

"Yah …" Si Bulan Misteri tidak bisa menjawab.     

"Apakah kamu …" Lily melirik tajam ke arah Si Bulan Misteri kemudian ia juga melirik ke arah Summer sebelum ia terkesiap. "Apakah kamu meminta Summer untuk menggunakan kemampuannya dan menguping pembicaraan Yang Mulia?!"     

"Tidak, tidak!" Si Bulan Misteri menjelaskan dengan cepat. "Kami hanya kembali ke masa ketika mereka mengunjungi pelabuhan Pantai Dangkal. Itu bukan sebuah rahasia ketika Yang Mulia berpidato di depan semua orang!" Sambil berkata demikian, Si Bulan Misteri juga tampak tersipu malu ke arah Kilat. "Aku bersumpah demi kekuatan elektromagnetik!"     

"Kamu sudah jauh melewati batasanmu kali ini. Aku akan melapor kepada Wendy!" seru Lily.     

"Pengkhi … tidak, aku bersumpah aku tidak akan pernah melakukannya lagi!" cegah Si Bulan Misteri.     

"Aku tidak percaya padamu!" seru Lily.     

"Aku serius!"     

"Kamu selalu berbohong kepadaku!"     

"Jika aku berbohong kepadamu sekali lagi, aku tidak akan minum Minuman Kacau lagi. Hei, jangan pergi!"     

Sementara Grup Detektif mengalami konflik internal, Maggie tiba-tiba melompat dan terbang ke sisi lain aula.     

Hanya Kilat dan Lorgar yang melihat Maggie pergi.     

Lorgar melihat merpati gemuk itu melayang melintasi aula dan mendarat di atas meja bundar. Maggie mengambil sepotong daging panggang dengan paruhnya dan ia mendarat di bahu Joan.     

Joan tampaknya terkejut pada awalnya, tetapi ia segera tertarik pada burung itu. Setelah itu, Joan bahkan mengambil sepotong daging panggang yang ditawarkan Maggie.     

Lorgar memperhatikan Maggie dan ia mengangkat kedua telinganya ke atas.     

Tak lama kemudian, Lorgar bisa mendengar pembicaraan di antara Joan dan Maggie.     

Namun, Lorgar tidak bisa memahami percakapan itu sama sekali.     

"coo."     

"Iya."     

"Cooo, coo, cooo!"     

"Iya, iya."     

"…."     

Sekitar tujuh atau delapan menit kemudian, Maggie terbang ke udara dan mendarat di atas kepala Kilat lagi.     

"Joan setuju untuk bergabung dengan Tim Eksplorasi kita, coo!" kata Maggie sambil mengumumkan dengan penuh kemenangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.