Bebaskan Penyihir Itu

Obrolan Formal



Obrolan Formal

0Setelah Tilly meninggalkan kantor, Roland menghela nafas panjang.     
0

Bicara omong kosong dengan ekspresi wajah serius di depan orang yang cerdas adalah hal yang sangat melelahkan tentunya, terutama ketika Roland harus mempertahankan ekspresi yang tulus dan sungguh-sungguh. Untungnya, Nightingale masuk dan ingin menyampaikan laporan kepada Roland, jadi Roland bisa mendapatkan sedikit rehat — para penyihir Pulau Tidur telah kembali ke istana, dan Roland menggunakan kesempatan ini sebagai alasan untuk mengakhiri percakapan yang menegangkan ini.     

"Bagaimana perasaanmu setelah berbicara dengan adikmu yang penyihir itu? Apakah ada perasaan tertentu?" Nightingale masuk kembali ke kantor Roland dan duduk di atas meja dan memandangi Roland.     

Roland menjawab pertanyaan Nightingale dengan wajah masam dan ada tatapan jijik di matanya. "Apakah merasa tertekan dan tegang bisa dianggap sebagai perasaan tertentu?"     

"Kupikir pertemuan kalian akan menjadi sebuah reuni yang mengharukan." kata Nightingale sambil mengerucutkan bibirnya.     

"Aku tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tilly." kata Roland sambil menghela nafas. "Saat masih di istana, aku sering mengganggu Tilly. Setelah kami beranjak dewasa, kami menjadi seperti orang asing. Aku sungguh tidak menyangka Tilly masih mau datang ke sini."     

"Oh ya?" Nightingale menatap Roland dengan saksama. "Kamu tidak pernah mau berbicara sendiri dengan penyihir yang tidak kamu kenal. Aku bisa melihat bahwa kamu cukup percaya pada adikmu itu."     

"Itu karena aku tidak ingin kamu melihatku berbohong." kata Roland dalam hati, lalu ia mengisi kembali cangkir tehnya dan menyesap tehnya sambil bersandar di kursi.     

"Yah … kamu akan mengerti suatu saat nanti."     

Nightingale mengulurkan tangan dan menyentuh bibir Roland. "Kamu akan menceritakan semuanya dengan jujur kepadaku, bukan?"     

"… Tentu."     

"Aku akan mengingat janjimu ini." kata Nightingale sambil tertawa pelan kemudian ia menghilang tepat di depan Roland.     

Sambil bersandar di kursi, Roland mengingat seluruh percakapannya dengan Tilly dan mengingat-ingat apa ia ada salah bicara. Roland telah memberikan penjelasan yang 'paling masuk akal' yang bisa ia pikirkan. Dari pengalaman kerja selama bertahun-tahun, Roland tahu bahwa semakin banyak ia berbohong, semakin banyak kata-katanya yang tidak masuk akal. Oleh karena itu, penjelasan Roland yang mengatakan bahwa ia dengan sengaja menyembunyikan sisi baiknya saat masih kecil, tidak sengaja menemukan buku-buku pengetahuan kuno, atau menerima pengajaran dari seorang guru rahasia akan sulit diterima jika Tilly bertanya lebih lanjut. Selain sebagai adiknya, Tilly juga pemimpin organisasi penyihir. Sebelum aliansi yang stabil terjalin di antara Roland dan Tilly, setiap kebohongan yang terbongkar akan sangat membahayakan kepercayaan di antara mereka berdua.     

Karena itu, Roland memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya ditambah dengan sedikit 'bumbu' yang tidak bisa dibantah oleh Tilly. Kemudian Roland menghubungkan ilmu pengetahuan barunya dengan ingatan yang datang entah dari mana. Meskipun penjelasan ini terdengar sulit dipercaya, ini masih lebih masuk akal daripada mengatakan bahwa Roland melakukan perjalanan lintas waktu. Jika Roland berkata begitu, penjelasan ini memang tidak memiliki terlalu banyak efek negatif, dan tidak mungkin bisa dibantah. Tetapi Tilly pasti akan lebih sulit menerima seseorang yang sama sekali tidak ia kenal yang datang dari abad yang berbeda pula.     

Selama Roland bisa terus mempertahankan identitasnya sebagai Pangeran Roland dari Kerajaan Graycastle, tidak ada yang bisa menyangkal siapa dirinya. Lagi pula, yang paling Tilly inginkan adalah mendengar penjelasan Roland secara langsung mengenai perubahan perilakunya. Roland tahu bahwa seorang pemimpin yang hebat tidak akan terus berpegang pada masa lalu, dan sebaliknya Tilly akan fokus pada kerja sama yang terjalin demi mencapai kemajuan bersama. Di musim dingin yang akan datang, Roland bisa menunjukkan prospek Wilayah Barat pada Tilly. Bahkan meski Roland hanya menunjukkan ketulusannya demi bekerja sama dengan Tilly, masih ada banyak waktu di masa depan untuk memperbaiki hubungan di antara mereka.     

Pada malam hari, sebuah pesta jamuan makan mewah diadakan di aula istana.     

Selain hidangan yang sudah sering dihidangkan seperti daging panggang lada, telur goreng, dan roti putih, ada juga berbagai jenis White Liquor, Jamur Paruh Burung panggang, pangsit mini, es krim, dan masih banyak lagi. Rasa masakan ini benar-benar menggugah selera. Setiap hidangan juga dihidangkan dengan penyajian yang mewah. Contohnya, dalam satu piring porselen besar hidangan utama akan dihidangkan dengan saus. Dengan penyajian seperti ini, hidangan akan terlihat sangat menggoda bagi siapa pun yang melihatnya.     

Setelah berbagai macam roti panggang disajikan, jamuan makan ini berakhir dengan suasana yang harmonis namun penuh keceriaan.     

Selanjutnya mereka akan mulai berdiskusi.     

Perapian menyala di ruang tamu. Roland duduk bersama para anggota Persatuan Penyihir di satu sisi meja panjang, sementara Tilly dan para penyihir Pulau Tidur duduk di sisi yang berseberangan dengan Roland. Karena Maggie tidak jelas apakah ia berada di pihak penyihir Pulau Tidur atau di pihak Persatuan Penyihir, ia berubah wujud menjadi seekor merpati dan bertengger di atas kandil[1] dengan kepala menghadap ke bawah.     

Tilly yang pertama membuka percakapan itu. "Aku datang ke kota ini bukan hanya karena aku berharap untuk membantu Kota Perbatasan bertahan melawan serangan binatang iblis, tetapi juga karena aku berniat untuk membawa pulang kelima penyihir yang telah aku utus sebelumnya." Tilly menjelaskan situasi terakhir di Pulau Tidur. "Pada musim semi yang akan datang, serikat Teluk Bulan Sabit akan mengangkut sejumlah orang biasa ke dalam pulau. Untuk membuat rumah tambahan bagi mereka dan mengurus perbekalan makanan, aku memerlukan bantuan Lotus dan Honey."     

Roland mulai merasa kepalanya agak sakit. Roland tahu bahwa Tentara Pertama mampu bertahan melawan binatang iblis dengan kekuatan mereka sendiri. Kecuali jika ada binatang hibrida iblis yang gesit dan cepat, Roland tidak perlu mengirim penyihir untuk bertempur jika hanya menghadapi binatang iblis biasa. Namun, untuk urusan pembangunan kota, fungsi para penyihir tidak bisa tergantikan oleh orang biasa. Saat ini, daerah di dekat pelabuhan masih belum digarap, dan baru setengah galangan kapal yang diperbaiki, dan ada beberapa rumah gua lagi yang masih perlu di bangun. "Apakah tidak bisa jika mereka tinggal selama setengah bulan lebih lama?"     

"Aku ingin membantumu, tetapi situasi di Pulau Tidur mengalami beberapa perubahan." sahut Tilly sambil menggelengkan kepalanya. "Monster laut telah muncul di perairan selatan. Kamu dapat melihat monster itu sebagai jenis ikan iblis. Aku rasa semua binatang ini ada hubungannya dengan Bulan Iblis. Konon, semakin lama Bulan Iblis berlangsung, maka akan semakin ganas binatang iblis itu. Itulah mengapa lebih aman jika penyihir kami melakukan perjalanan pulang ke Pulau Tidur lebih awal."     

"Tetapi mereka tidak bisa bertempur melawan monster laut."     

"Aku tahu. Itulah sebabnya Si Angin Sepoi yang akan mengawal mereka di kapal. Kemampuan Si Angin Sepoi sangat efektif melawan binatang-binatang yang tidak cerdik. Ditambah lagi, kami tidak bermaksud untuk kembali pulang melalui rute yang sama seperti saat kami datang, sebaliknya, kami akan menuju utara ke Pelabuhan Air Jernih, di sana kami akan mengikuti rute perdagangan yang biasa menuju Pulau Tidur. Menurut informasi yang disampaikan oleh merpati pembawa pesan, belum ada kemunculan binatang iblis pada rute antara Fjords dan Pelabuhan Air Jernih."     

Roland terpaksa melakukan bujukannya yang terakhir. "Uh … selain Lotus dan Honey, bisakah tiga penyihir lainnya tetap tinggal? Pendidikan dasar mereka masih berlangsung, dan jika mereka pergi sekarang, mereka hanya mendapatkan setengah …."     

Tilly tidak bisa menahan tawanya. "Sepertinya mereka senang tinggal di sini."     

"…" Untuk sesaat Roland tidak tahu bagaimana harus menanggapi kata-kata Tilly.     

"Boleh aku tanya, untuk urusan apa kamu memanfaatkan kemampuan Candle dan Evelyn?"     

"Aku menggunakan kemampuan mereka untuk mengelas bagian-bagian logam dan membuat anggur. Kemampuan Candle berfungsi untuk meningkatkan efisiensi operasi mekanik, sedangkan kemampuan Evelyn …" Roland berhenti untuk merangkai kalimatnya. "Anggur adalah minuman yang luar biasa. Selain untuk diminum, anggur juga memiliki banyak manfaat lain."     

"Ketika masih di Pulau Tidur, Candle dan Evelyn selalu merasa khawatir jika kemampuan mereka tidak berguna, dan mereka akan sering …" Tilly tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi Roland bisa menebak bahwa itu pasti ada hubungannya dengan diskriminasi, seperti yang dialami Si Bulan Misteri di Asosiasi Persatuan Penyihir. "Aku senang kamu bersedia mengizinkan mereka berdua tetap di sini. Aku yakin setiap penyihir memiliki kemampuan yang unik dan bahwa tidak ada kemampuan penyihir yang tidak berguna." lanjut Tilly sambil melirik ke arah Evelyn dan para penyihir lainnya. "Bagaimana menurut kalian?"     

"Aku ingin ikut denganmu, Lady Tilly." Sylvie yang pertama kali menjawab.     

"Aku …" Candle menggaruk kepalanya. "Aku bersedia di mana saja."     

"Lady Tilly, aku akan kembali ke Pulau Tidur jika Anda membutuhkanku," jawab Evelyn setelah merenung sejenak, "Jika tidak, aku ingin tetap di Kota Perbatasan. Aku … masih punya banyak hal untuk dipelajari dari Guru Gulir."     

"Jangan terlalu tegang. Ini bukan masalah tetap tinggal atau pergi." kata Tilly sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Yang ingin aku ketahui adalah bagaimana kehidupan kalian di Kota Perbatasan. Kalian semua dapat kembali ke Pulau Tidur kapan saja. Bukan berarti Lotus dan Honey tidak bisa kembali ke Kota Perbatasan jika mereka ingin kembali ke sini. Aku bahkan memikirkan ingin mengundang penyihir Kota Perbatasan untuk mengunjungi Pulau Tidur. Aku harap melalui kerjasama yang kita lakukan, para penyihir suatu hari nanti dapat hidup bebas di Wilayah Utara atau di Wilayah Selatan, sama seperti di Wilayah Barat. Bukan begitu, Kak?"     

Roland sedikit terkejut mendengar perkataan Tilly. Ini adalah pertama kalinya Tilly memanggil Roland dengan sebutan kakak. Bahkan dari ingatan pangeran roland asli, terakhir kali Tilly memanggil dirinya kakak sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Roland tersenyum dan mengangguk. "Benar, hari itu akan segera datang."     

[1] Lampu gantung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.