Dewa Obat Tak Tertandingi

Dao Cepat Lambat



Dao Cepat Lambat

0Tang Fan berdiri di hadapan Ye Yuan dengan ekspresi wajah serius.     
0

"Kau memang sangat kuat tapi aku akan mengalahkanmu!" kata Tang Fan.      

Ye Yuan tersenyum mendengarnya.      

"Kau juga sangat kuat! tapi kau tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalahkanku!"      

"Heh, bagaimana kau tahu padahal kita belum bertarung?" tanya Tang Fan.      

Tanpa banyak bicara lagi, tubuh Tang Fan langsung bergerak cepat. Ada begitu banyak bayangan pedang yang mengepung Ye Yuan. Saking cepatnya gerakan Tang Fan orang-orang yang melihatnya sampai kehabisan napas.      

Ilmu pedangnya tidak menunjukkan teknik yang aneh-aneh. Dia benar-benar fokus pada kecepatan. Hanya saja, hal ini tidak banyak berpengaruh pada Ye Yuan.      

"Begitu menakutkan! Kekuatan Ye Yuan sungguh mencengangkan! Orang yang melihatnya bisa putus asa dibuatnya!"      

"Ilmu pedang Yang Wenmiao itu agung dan tanpa ikatan. Meski begitu kecepatannya tidak bisa mengungguli ilmu pedang Tang Fan. Kalau dia tidak menggunakan keunggulan kekuatannya untuk menekan Tang Fan, mungkin akan sulit baginya menang. Tapi Ye Yuan, gelombang energi murninya tidak ketara namun Tang Fan sama sekali tidak mampu menyentuhnya."     

"Ini berarti Ye Yuan mengandalkan jurus gerakannya untuk menghindari pedang Tang Fan. Kalau begitu berarti Ye Yuan memiliki jurus gerakan yang amat cepat juga?"     

Tanpa diragukan lagi kecepatan ilmu pedang Tang Fan memang sulit untuk dihindari. Bahkan meski kekuatannya lebih rendah, lawan yang lebih tinggi kekuatannya akan kesulitan juga. Meski begitu, Ye Yuan ternyata mampu menghindar dari serangan kilat pedang Tang Fan.      

Dia bahkan belum mengeluarkan satu jurus apapun. Tak lama kemudian, Tang Fan tiba-tiba menarik pedangnya dan wajahnya sudah terlihat ingin menyerah. Keinginannya ini terasa jauh lebih kuat dibandingkan ketika dia berhadapan dengan Yang Wenmiao. Sebelumnya, dia tahu kalau saja kekuatannya lebih sama dengan Yang Wenmiao maka dia akan bisa mengalahkannya. Ini juga berarti bahwa pemahamannya dalam soal kekuatan pedang kurang lebih sama dengan Yang Wenmiao.      

Namun, ketika dia menghadapi Ye Yuan, dia tidak bisa menemukan titik kelemahan gerakannya. Dia sudah mengerahkan segala kekuatannya namun belum berhasil mengejar Ye Yuan. Tang Fan memang cepat tapi Ye Yuan lebih cepat dari padanya.      

Selama ini Tang Fan hanya berfokus untuk mencapai ilmu pedang yang amat cepat. Kalau dia sudah dikalahkan oleh orang lain dalam satu hal ini maka dia memang sudah kalah.      

"Aku...mengaku kalah!"      

Ekspresi keras kepala yang tadi ditunjukkan oleh Tang Fan sudah hilang dari wajahnya dan berganti dengan ketidakrelaan. Selama ini, tidak ada orang yang lebih cepat dari ilmu pedangnya. Namun hari ini, seorang petarung di tingkat kekuatan Pelintas Dewa mampu mengalahkannya pada hal yang dia banggakan.      

Tang Fan merasa kalau Ye Yuan masih memiliki kekuatan lain yang belum dikeluarkan. Inilah yang membuat dia merasa amat kalah darinya.      

Ye Yuan menanggapi dengan tersenyum.     

"Ada begitu banyak hal di bawah langit ini yang saling melengkapi karena hakikatnya terdiri dari energi Ying dan Yang. Lawan dari Yang adalah Yin dan lawan dari kata cepat adalah lambat. Selama ini yang kau kejar hanyalah kecepatan. Apakah kau pernah berpikir untuk membuat ilmu pedangmu itu sedikit melambat? Mungkin kalau nanti kau sudah paham tentang Dao Cepat-Lambat kau akan bisa membuat jurus pedangmu itu jauh lebih cepat."     

Sekujur tubuh Tang Fan gemetar. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan mengatakan hal seperti ini padanya. Memang benar, selama ini yang ada dipikirannya adalah bagaimana cara membuat jurus pedangnya semakin cepat. Dia sama sekali tidak pernah berpikir bagaimana caranya melambatkan jurus tersebut.      

Kalau dia membuat jurus pedangnya melambat, apakah itu masih bisa disebut sebagai jurus pedang cepat? Bukankah lawan kata dari cepat itu lambat? Atau mungkin bukan?     

Pemahaman Tang Fan tentang ilmu pedang cepat sangat tinggi sehingga dia tahu makna dari kata lambat yang Ye Yuan ucapkan bukanlah lambat dalam arti sebenarnya namun lebih kepada tingkat ilmu yang lain.      

Ilmu ini merupakan sebuah tingkatan di mana gunung tidak disebut dengan gunung dan air tidak dilihat sebagai air.      

Kalau saja Tang Fan bisa menguasai sampai pada tahapan ini maka ilmu pedangnya akan semakin cepat.      

Kalimat yang Ye Yuan ucapkan membuat Tang Fan merasa seperti melihat bulan setelah terhalang oleh awan. Cahayanya menuntun Tang Fan untuk melihat arah kemajuannya.      

Tang Fan seketika mengepalkan kedua tangannya.      

"Meski Adik Ye masih sangat muda namun pengetahuannya amatlah luas! Aku mendapatkan banyak pencerahan dari kalimat yang kau sampaikan! Aku tulus mengaku kalah dalam pertarungan ini! Aku akan selalu mengingat kebaikan yang kau sampaikan hari ini."     

Selesai berbicara, Tang Fan membalikkan tubuhnya kemudian berjalan menuruni panggung dan menghilang di antara keramaian.      

Ketika Pei Wenqiang melihat kejadian ini, dia tiba-tiba ingat apa yang Ye Yuan utarakan sebelumnya. Dia ingin memasuki Lembah Cahaya Senja Merah Tua.      

Awalnya, apa yang dikatakan Ye Yuan dia anggap sebagai bahan bercandaan. Namun kalau dipikir-pikir, Ye Yuan memang memiliki kesempatan untuk mewujudkannya.      

Sampai sekarang, selain Yang Wenmiao, sepertinya tidak ada lagi yang berani untuk menantang Ye Yuan. Bahkan orang sekuat Tang Fan sekali pun belum bisa membuat Ye Yuan menunjukkan semua kekuatannya.      

Kalau Yang Wenmiao dan Ye Yuan dibandingkan dengan Tang Fan sebagai acuannya maka sepertinya Ye Yuan akan lebih mudah mengalahkan Yang Wenmiao. Apakah ini berarti kalau kekuatan Ye Yuan ada di atasnya Yang Wenmiao?      

Pei Wenqiang hanya bisa menghela nafas dalam. Sebelum sampai pada hari ini, dia tidak membayangkan ada hal seperti ini. Sekarang, tebakannya seperti benar.      

Kalau bukan karena Peng Yan menghina Xiang Hao, maka tidak akan ada yang tahu apakah Ye Yuan akan menantang Yang Wenmiao atau tidak. Hal ini tidaklah penting lagi.      

Kekuatan Ye Yuan yang sebenarnya akan terlihat nanti di babak final. Sementara itu, di sisi rombongan Wu Jianqing, Peng Yan sudah lama melihat Ye Yuan seperti macan kelaparan.      

Sebelumnya dia cukup senang begitu tahu kalau Tang Fan naik untuk menantang Ye Yuan. Dia berpikir dengan Ye Yuan tidak akan menang melawan Tang Fan. Atau kalau lah Ye Yuan menang maka energinya pasti akan terkuras habis. Dengan cara seperti ini maka Peng Yan akan memiliki kesempatan untuk mengalahkannya jika dia memiliki kesempatan untuk naik ke atas panggung lagi.      

Tapi sekarang, ketika pertarungan sudah selesai, tidak banyak energi yang Ye Yuan keluarkan. Kekuatan seperti ini sungguh susah untuk dikalahkan.      

"Peng Yan, menyerah saja! Kekuatan bocah ini sepertinya tidak bisa kau kalahkan! Kau pergi dan tantang peserta yang lain saja. Pastikan kau dapat satu tiket ke babak selanjutnya. Jangan cari masalah lagi," Wu Jianqing berbicara dengan ekspresi wajah seriusnya.      

Meski Peng Yan tidak terlalu suka dengan apa yang dikatakan oleh Wu Jianqing pada akhirnya dia mengangguk menuruti.      

Ketika Peng Yan berencana untuk naik dan menantang peserta lain, Xiang Hao menertawakannya.      

"Bukankah kemarin kau mengatakan kalau kau akan memberikan pelajaran besar pada Ye Yuan? Sepertinya panggung yang kau tuju hari ini bukan panggung Ye Yuan?"      

Xiang Hao sedari tadi mengawasi kubu Peng Yan. Itulah kenapa dia tahu betul apa yang akan dilakukan oleh Peng Yan.      

Tubuh Peng Yan gemetar. Dia menatap tajam Xiang Hao dan berharap bisa menelannya hidup-hidup.      

Xiang Hao juga menatapnya balik. Lagian, mereka tidak diperbolehkan bertarung di luar arena panggung pertarungan jadi dia tahu pasti kalau Peng Yan tidak akan berani untuk membunuhnya.      

Ye Yuan sudah menampar wajahnya hingga seperti itu. Kalau Peng Yan tidak menggunakan kesempatan ini maka dia tidak akan puas karena belum kesampaian melampiaskan kebenciannya.     

"Jangan marah. Dia sengaja memancingmu. Tenanglah. Selain Yang Wenmiao dan Ye Yuan masih ada lawan tangguh lainnya. Kau harus bersikap tenang dalam keadaan seperti ini!" Wu Jianqing memperingatkan.      

Peng Yan menghela napas dalam-dalam.      

"Tenanglah walikota. Aku akan mendapatkan satu nomor ke babak selanjutnya."     

"Oh Wow! Kau ternyata memang tidak berani melawan Ye Yuan. Lain kali ingat, kalau kau memang tidak memiliki kekuatan maka diam saja! Supaya wajahmu tidak ditendang lagi! Haha!"      

Peng Yan merasa terbebas menghadapi sikap Xiang Hao. Satu hal yang membuatnya semakin tidak senang adalah Ye Yuan mendapatkan satu kuota menuju babak akhir. Seperti apa yang Ye Yuan katakan sebelumnya, dia ingin membuat wajahnya merasa sangat terhormat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.