Dewa Obat Tak Tertandingi

Perubahan Logam Hitam



Perubahan Logam Hitam

0Seperti merasakan sesuatu, pedang Bulan Bintang yang ada di rak pedang mengeluarkan suara dengungan dan getaran. Artefak Suci memiliki ruh yang lebih kuat dibandingkan dengan Artefak Luar Biasa. Pedang Bulan Bintang masih mengenali pemiliknya meski dia sudah berubah wujud sebagai Ye Yuan.      
0

Ye Yuan tersenyum tipis. Dia memegang pedang Bulan Bintang di tangannya. Ye Yuan merasakan rasa haru yang menyelimuti hatinya. Pedang tersebut dulu sudah bersamanya selama 200 tahun. Memang jika dibandingkan dengan Kuali Tanpa Batas, pedang ini lebih sering diabaikan oleh Qingyun Zi.      

Begitu Ye Yuan melihat pedangnya dia merasa kalau dirinya begitu dekat, sebuah perasaan yang sulit untuk digambarkan. Semua hal yang terjadi di masa lalu seolah memenuhi kepala Ye Yuan dalam waktu sesaat.      

"Teman lama, mari kita bersama-sama mencapai puncak dan mengelilingi Dunia Tinggi dengan bebas."     

Awan gelap yang mengelilingi tubuh Ye Yuan langsung tersapu menghilang dan berganti dengan aura keinginan kuat untuk terus maju ke depan.      

Pedang Bulan Bintang mengeluarkan suara dengungan lemah. Sepertinya dia memang menjawab deklarasi kepahlawanan Ye Yuan.      

Ye Yuan memeriksa Pedang Bulan Bintang yang ada di tangannya dan menemukan kalau ada bagian yang memang rusak parah. Ye Yuan tak memiliki banyak keahlian yang berkaitan dengan pemurnian artefak. Jika ia ingin mendapatkan kekuatan utama pedang Bulan Bintang ini maka dia harus mencari ahli pemurnian senjata artefak.      

Meski begitu, pedang ini pun masih unggul dibandingkan Pedang Xuanying. Selain itu, Ye Yuan memiliki hubungan yang amat dekat dengan pedang Bulan Bintang yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Jurus Kosong Bunga Jatuh Yang Berguguran diciptakan dengan menggunakan pedang ini.      

Ye Yuan langsung memilih untuk memasuki ruangan pengasingan diri begitu dia kembali ke penginapan yang disediakan oleh tanah suci. Penjagaan di sini sangat ketat. Ye Yuan tidak khawatir jika ada orang yang mengincar pedangnya.      

Pikiran Ye Yuan terasa mengabur. Dia kini sudah memasuki Pagoda Surga Luas. Bongkahan logam hitam ada di depannya. Ye Yuan menggunakan jiwa dewanya untuk memeriksa bongkahan itu dan karakter-karakter emas yang ada di lautan kesadarannya menunjukkan adanya reaksi.      

Sebelumnya, ketika Ye Yuan berada di acara lelang, dia hanya sekilas menggunakan jiwa dewanya. Ternyata setelah dia mengerahkan jiwa dewanya secara lebih teliti, karakter-karakter emas tidak terlalu menunjukkan banyak pergerakan.      

"Uh...sepertinya ada getaran. Getaran macam apa ini? Sepertinya tidak ada efek khusus yang ditimbulkan logam hitam ini."     

Apakah mungkin Ye Yuan sia-sia saja mengeluarkan uang sebanyak 10 juta kristal?      

Ye Yuan tidak akan cepat menyerah. Setelah lama berlalu, dia akhirnya memiliki kesempatan untuk menjelajah misteri dari karakter-karakter emas. Oleh karena itu, dia tidak akan melewatkan begitu saja kesempatan ini.     

"Karena tidak ada reaksi apa-apa, maka aku akan mencoba untuk memurnikanmu. Aku ingin tahu, benda macam apa kau ini."     

Proses pemurnian logam hitam ternyata tidak semudah yang Ye Yuan perkirakan. Benda itu memang bukan benda biasa. selama satu hari saja, Ye Yuan baru bisa memurnikan satu persepuluh bagian bongkahan.      

Kalau keadaan seperti ini terus-terusan maka dia tidak akan bisa memurnikan logam ini sampai kompetisi dimulai.      

Ye Yuan mencoba bersabar. Di hari kedua, dia bisa memurnikan satu persepuluh lagi. Namun, sayangnya tidak ada reaksi apa-apa yang muncul dari logam tersebut. Baru di hari kelima, logam itu akhirnya sedikit berubah. Dan hal ini tentu membuat Ye Yuan senang bukan kepalang.      

Ye Yuan hampir mampu memurnikan setengah dari logam. Ada sedikit warna emas yang terlihat dari benda berwarna hitam itu.      

Warna emas terlihat seperti sebuah karakter. Ye Yuan mencoba menghubungkan dengan karakter emas yang ada dalam lautan kesadarannya. Dia menemukan kalau ada beberapa karakter yang sepertinya sama.      

"Apakah karakter yang ada di dalam logam hitam ini sama dengan karakter emas yang ada di lautan kesadaranku? Sebelumnya, aku tidak memperhatikan kalau logam hitam ini mirip serpihan dari kuali! Apa..ini serpihan kuali milik orang-orang di tingkat maha dewa?" Ye Yuan menebak-nebak.      

Di hari keenam, Kompetisi Setara Anak-Tanah Suci dimulai. Sistem penyisihan di babak final terlalu berlebihan. Meski begitu, proses ini memang bisa menguji siapa yang benar-benar kuat.      

Ada 60 peserta yang diberi nomor 1 sampai 60. Setiap hari, akan ada tiga pertarungan. Lawan dari semua petarung nantinya akan berbeda. Satu petarung akan menghadapi semua peserta yang jumlahnya 59.     

Pemenang akan ditentukan dari siapa yang mampu mencetak rekor kemenangan.      

Jenis kualifikasi seperti ini tidak akan mudah. Semua petarung harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa menentukan kemenangan mereka. Begitu Pei Wenqiang melihat Ye Yuan, lelaki itu tersenyum aneh.      

"Aku dengar kalau kau membuat anak Keluarga Wu rugi besar. Haha.., sungguh memuaskan! Si bocah itu sudah lama kurang ajar padaku. Begitu aku melihat wajah muram si Wu Jianqing, aku sungguh puas. Si Wu Jiantong itu tidak tahu kalau kau memiliki lencana emas dan meragukanmu? Haha.., lucu sekali!"      

Pei Wenqiang sudah melihat Ye Yuan dan lencana emas itu, sebelumnya dia juga ketakutan. Nilai lencana tidak bisa dibandingkan dengan kristal murni yang lebih lucu adalah si Wu Jiantong berani meragukan kemampuan Ye Yuan untuk membayar. Biar tahu rasa dia!      

Ye Yuan membelalakkan matanya.      

"Cukup, cukup. Ngomong-ngomong, apa kita sudah mendapatkan nomor?"      

Pei Wenqiang tidak keberatan dipotong Ye Yuan seperti itu. Dia menjawab sambil tertawa.      

"Sudah keluar. Kau dapat nomor 7, Tang Fan nomor 23, dan Mu Yun nomor 51."     

Nomor ini diberikan secara acak. Nomor-nomor ini tidak berpengaruh apa-apa. Karena mereka juga pada akhirnya harus menghadapi ke 59 peserta lainnya.      

Selain itu, semua orang yang sudah ikut dalam kompetisi ini bukanlah petarung biasa-biasa lagi. Jadi, siapapun lawannya akan sama.      

'No. 7 sepertinya nomor yang bagus. Kapan aku akan berhadapan dengan Nalan Chu?' Ye Yuan bertanya.      

"Heh, kau akan bertemu dengannya di pertarungan ke 42-mu. Tapi jangan ceroboh. Sebelum kau bertemu dengannya, akan ada banyak lawan yang tangguh juga. Kau harus berhati-hati," Pei Wenqiang yang sepertinya sudah tahu apa yang dipikirkan Ye Yuan mengingatkannya.      

Ye Yuan mengangguk. Dia tidak terkejut mendengar ucapan Pei Wenqiang.      

Setelah Ye Yuan bertemu dengan Tang Fan dan Mu Yun, mereka berangkat ke alun-alun Cahaya Senja Merah Tua.      

Kompetisi Setara Anak Tanah Suci merupakan sebuah perhelatan besar yang belum pernah dilangsungkan di Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua. Ini merupakan sebuah pertandingan di mana keluarga-keluarga besar di wilayah tanah suci unjuk kebolehan. Tidak heran, jika banyak orang yang menantikan acara tersebut.      

"Tetua Pertama, untuk apa tanah Suci mengadakan perhelatan ini? Nalan Chu sudah tidak diragukan merupakan yang terkuat di sini. Menurutku, tidak perlu-lah kita membuat kompetisi sebesar ini?"      

"Orang-orang di tingkat Kedalaman Dao adalah orang yang tahu apa rahasia langit. Orang-orang macam kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Memang benar kalau Nalan Chu merupakan petarung yang tangguh yang hanya bisa didapati sekali dalam ribuan tahun. Tapi kalau kau mengatakan dia yang nomor satu aku rasa kita harus berhati-hati untuk membedakan kedua istilah itu. Kompetisi ini ternyata telah menarik beberapa petarung yang memiliki bakat menarik."     

'Tidak mungkin. Nalan Chu itu yang paling kuat di antara petarung setingkatnya di tanah suci ini, kan? Apa dari beberapa zona pertarungan, muncul petarung yang mampu mengalahkannya?"      

"Hehe, lihat saja nanti!"      

Kompetisi belum dimulai namun Tetua Pertama Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua sudah sangat bersemangat menantikan jalannya pertarungan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.