Dewa Obat Tak Tertandingi

Sakitnya Seperti Ingin Mati



Sakitnya Seperti Ingin Mati

0Ye Yuan berpikir kalau prasasti dewa yang ayahnya dapatkan itu unik, tetapi dia tidak menyangka kalau bangsa naga ternyata tahu tentang hal ini sejak lama.      
0

Sepertinya, prasasti dewa juga termasuk hal yang sangat dirahasiakan di dalam ras naga. Dari penjelasan Long Teng, Ye Yuan bisa menyimpulkan kalau hanya ras naga murni yang boleh tahu tentang rahasia ini.      

Karena Long Teng sudah mengatakan hal tersebut, maka tidak baik kalau Ye Yuan bertanya lagi. hal-hal yang berkaitan tentang tingkat Maha Dewa masih menjadi hal yang harus hati-hati dijaga meski di kalangan ras naga sekali pun. Itulah kenapa Long Teng tidak membaginya dengan orang lain.      

Long Teng berjanji kepada Ye Yuan, kalau dirinya akan mengatakan hal yang berkaitan dengan tingkat Maha Dewa, adalah sebuah pengecualian. Dia tahu kalau Ye Yuan adalah manusia.      

"Pemurnian tulang naga membutuhkan waktu lebih dari satu hari. Dan prosesnya akan sangat menyakitkan. Kau harus siap," kata Long Teng.      

Sudut mulut Ye Yuan berkedut. Dia bertanya, "Sesakit apa?"      

Ye Yuan memiliki firasat kalau rasa sakitnya akan melebihi ketika dia menempa tubuhnya di dalam kolam sebelumnya.      

"Dibandingkan dengan tempaan tubuhmu sebelumnya, rasa sakitnya beratus kali lipat lebih sakit. Kalau kau tidak tahan, kau bahkan mungkin berpikir untuk mengakhiri hidupmu! Jadi, sebelum kau memasuki proses penyerapan kekuatan tulang ini maka pikirkan baik-baik," kata Long Teng. Dia mengamati ekspresi wajah Long Teng.      

Jantung Ye Yuan berdegup kencang. Rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya sudah sampai membuat orang ingin mati saja. Kalau rasa sakit memurnikan tulang naga ini sampai beratus kali lipat, sensasi macam apa yang akan dia rasakan?      

Bulu kuduk Ye Yuan berdiri. Dia merasa sedikit ketakutan menghadapi tulang naga purba.      

Long Teng meneruskan kalimatnya sambil tersenyum begitu melihat ekspresi wajah Ye Yuan.      

"Kenapa? Takut?"      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum kecut.      

"Bukankah cara memancing orang untuk melakukan hal seperti ini terlihat kekanak-kanakan, senior? Proses pemurnian kekuatan memang harus dilakukan tapi aku pun perlu mempersiapkan mentalku."     

Ye Yuan saat ini memang sangat ingin meningkatkan kekuatannya. Jadi dia tidak mungkin melepaskan kesempatan emas seperti ini.     

Long Teng pun berkata kalau nanti Ye Yuan sudah mencapai darah bangsawan naga maka dia akan memberitahunya perihal prasasti dewa.      

"Haha, aku ini percaya padamu. Jarang sekali kita bisa menemukan tulang naga purba macam ini dan asal kau tahu benda macam ini merupakan harta karun ras naga. Setelah nanti kau selesai menyerap kekuatannya maka selain bisa mencapai tingkat kaum bangsawan naga, jurus ras nagamu juga akan semakin kuat! Kalau itu sampai terjadi maka tubuhmu sudah tidak bisa dihancurkan! Si ular kecil ini darahnya tidak murni sehingga dia tidak tahan dengan kekuatan yang muncul dari tulang ini. Itulah kenapa benda ini lebih berguna di tubuhmu," kata Long teng sambil mengembangkan senyum di wajahnya.      

Mata Ye Yuan langsung berbinar. Diam-diam dia menantikan proses penyerapan kekuatan tersebut.      

Setelah mendapatkan tulang naga purba, Ye Yuan kembali ke sisi kolam dan mulai bermeditasi.      

Setengah hari kemudian, pikirannya sudah tidak bergejolak. Dia kemudian mulai menyerap kekuatan tulang naga.      

Setelah benar-benar berada pada proses penyerapan kekuatan, Ye Yuan sadar bahwa kata beratus-ratus kali lipat yang Long Teng katakan itu terlalu ringan. Kenyataannya, rasa sakitnya justru beribu-ribu kali lipat dari yang Ye Yuan rasakan ketika menempa tubuhnya di kolam.      

Rasa sakit yang menusuk sampai ke hati membuat Ye Yuan merasa lebih baik mati.      

"Argh!"      

Ye Yuan berguling di atas tanah. Dia meninju tanah berulang-ulang. Dia bahkan menghantamkan kepalanya ke bebatuan.      

Duar!      

Satu hantaman membuat batu pecah berkeping-keping melayang di atas tanah.     

Ye Yuan awalnya berpikir kalau Long Teng membesarkan kalimatnya ketika dia mengatakan sensasi yang dia rasakan akan membuatnya ingin bunuh diri. Ternyata, rasa sakitnya memang membuat Ye Yuan sampai ingin mengakhiri hidupnya.      

Semua tulang yang ada di tubuhnya bergemeretak seolah diremuk. Rasa sakitnya sampai ke sum-sum tulang.      

Angin Hitam menjadi resah melihat keadaan Ye Yuan yang seperti itu. Dia akhirnya bertanya pada Long Teng.      

"Yang Mulia, ....apakah Tuan Ye bisa..melewati ini?"      

Ekspresi wajah Long Teng tampak kecewa.      

"Aku tidak akan menyarankan hal seperti ini pada orang lain. Tapi kalau Ye Yuan, aku masih percaya dengannya. Untuk urusan...apakah dia akan bisa melewatinya atau tidak..itu tergantung dia sendiri. Proses pertama penyerapan kekuatan dari tulang naga adalah yang paling menakutkan. Kalau dia bisa melewatinya maka langit akan membuka pintunya. Tapi kalau dia tidak bisa..."     

Long teng terlihat tidak percaya diri begitu mengatakan hal ini.     

Duar!      

Tubuh Ye Yuan terlempar ke atas. Tanpa adanya energi murni yang bisa digunakan tubuhnya langsung jatuh ke tanah.      

Ye Yuan terlihat tidak bergerak. Tubuhnya meringkuk di tahan, gemetar.      

Ye Yuan menggertakkan giginya hingga mengeluarkan suara. Dia sudah pingsan beberapa kali karena kesakitan dan kemudian bangun pun masih kesakitan.      

Melewati hal seperti ini berulang kali, Ye Yuan merasakan kesadarannya mulai berkurang. Dia tidak bisa lagi menggunakan kekuatan hati untuk mengeksekusi Hati Sekuat Batu atau jurus lainnya. Yang membuat dia masih bertahan adalah keyakinan; lebih tepatnya keyakinan untuk balas dendam.      

Karena sekarang Angin Hitam sudah menganggap Ye Yuan sebagai tuannya maka dia seolah merasakan kesakitan yang dialami Ye Yuan. Dia ingin pergi untuk membantu Ye Yuan namun ditahan oleh Long Teng.      

"Kalau kau pergi ke sana kau akan membahayakan kondisinya!"      

Ekspresi wajah Long teng terlihat masam. Dia hanya bisa mengatakan kalimat ini. bagi Ye Yuan, setiap menit dan detik seperti tidak akhirnya.      

Dalam waktu sekejap, satu hari sudah berlalu. Tapi bagi Ye Yuan, sehari seperti selamanya.      

Tubuh Ye Yuan masih bergetar di atas tanah. Buku-buku tangannya mulai bergemeretak, membuat orang yang melihat juga merasakan kesakitan.      

Dua hari, tiga hari, ...lima hari.      

Di hari kelima, mata Long Teng melebar mendapati Ye Yuan yang kesakitan.      

Ye Yuan masih meringkuk di atas tanah namun tangan kanannya yang gemetar mulai menekan ke bawah kepalanya.      

"Tuan, jangan!" Angin Hitam berteriak. Dia akan menghentikan Ye Yuan, yang terlihat akan mengakhiri hidupnya. Namun Long Teng menghentikannya dengan paksa.      

Raut wajah Long Teng juga semakin gelap.      

"Ini merupakan halangan yang paling sulit. Kalau dia berhasil melewatinya dia mendapatkan banyak keuntungan. Sekarang semuanya tergantung pada seberapa kuat keinginannya untuk bertahan!"      

Long Teng melihat tajam ke arah tangan Ye Yuan; sambil berkali-kali berteriak dalam hatinya.      

"Ye Yuan, jangan menyerah!"      

"Oh! Hampir satu bulan!" kata Chen Qin.Dia tampak bingung.      

Sebulan telah berlalu namun belum ada tanda-tanda akan keluarnya Ye Yuan dari Lembah Cahaya Senja Merah Tua.      

Ini berarti Tu You harus menggunakan kekuatannya untuk membuka susunan besar yang memiliki masa lemah selama lima hari setiap 300 tahunnya. Inilah masa paling mudah untuk membuka formasi susunan.      

Namun, waktu lima hari sudah berlalu dan Tu You sepertinya memang harus mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjemput Ye Yuan kembali. Walau ada juga kemungkinan dia tidak akan berhasil untuk membuka susunan besar.      

Yang pasti adalah Tu You sudah siap untuk meninggalkan dunia ini.      

Tu You terlihat tenang. Dia berkata sambil tersenyum.      

"Sepertinya Langit sudah menginginkannya! Ye Yuan memiliki cukup kekuatan untuk menjaga Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua kita di masa depan. Bukanlah hal yang sia-sia aku menggunakan kekuatan sisa hidupku ini untuk menyelamatkannya!"      

"Yang Mulia!"      

Air mata Chen Qin menetes di atas wajah tuanya.      

Tu You menepuk bahunya sambil tersenyum.      

"Semua hal baik pun harus berakhir! Setelah aku tidak ada nanti, kau harus membantu Ye Yuan dengan baik. Buat dia tumbuh secepat mungkin!"      

Chen Qin mengangguk dengan tetesan air mata di wajahnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.