Seni Tongkat Bumi dan Nirwana
Seni Tongkat Bumi dan Nirwana
Ye Yuan tidak sedang mengolok-olok Cai Yue. Umur wanita itu memang lebih tua dari Ye Yuan namun di kalangan para petarung dia sebenarnya baru mencapai usia tengah baya. Dia belum tua.
Cai Yue tersenyum kecut.
"Yang Mulia Muda Ye, aku adalah wanita tengah baya yang memang masih menarik tapi aku tidak muda lagi. Meski begitu, aku tentu tidak ingin menyerah begitu saja di usiaku sekarang. Jika Yang Mulia Muda Ye memang memiliki cara untuk menyelamatkanku maka aku akan melakukan apa pun untukmu."
Seraya berbicara, Cai Yue bersujud di hadapan Ye Yuan.
Ye Yuan segera mengangkat tubuh Cai Yue dan berkata, "Kakak Cai juga sudah membantuku. Kalau bukan karena bantuanmu dulu, aku tidak akan mendapatkan Pedang Bulan Bintang. Aku tentu harus membalas jasamu."
Cai Yue tentunya tidak tahu apa arti pedang bulan Bintang pada Ye Yuan. Waktu itu, Cai Yue meminjami 1 milyar kristal karena dia memiliki lencana emas. Namun bagi Ye Yuan, apa yang dilakukannya itu sangat luar biasa.
Cai Yue baru saja akan berbicara ketika Ye Yuan menghentikannya dengan sebuah gerakan tangan.
"Cara untuk menghilangkan penyakit Kakak Cai tidaklah sulit. Aku juga tidak akan keberatan untuk mengejarkanya padamu. Badan Meridian Akhir Yin Suci merupakan penyakit bawaan lahir. Hanya ada satu cara untuk menyembuhkanmu. Cara itu adalah melahirkan Yang dari Yi. Dan setelah itu menyerap energi qi Yi yang muncul dengan seluruh kekuatanmu. Setelah 9 kali 9, 81 hari maka Badan Meridian Akhir Yin Suci akan hilang dengan sendirinya."
Cai Yue tertegun.
"Apa kau yakin ini akan bisa berhasil?"
Badan Meridian Akhir Yin Suci paling takut dengan energi qi Yin. Akan tetapi sekarang ini Ye Yuan justru menyarankannya untuk mencari energi Yin ekstrem. Ini tentu membuat Cai Yue menjadi ragu.
Bagi orang biasa, energi ekstreme Yin itu sangat berbahaya, apalagi dirinya yang membawa Badan Meridian Akhir Yin Suci. Cai Yue khawatir kalau dirinya akan mati setelah memasuki Yin ekstrem tersebut.
Ye Yuan tahu betul apa yang dipikirkan oleh Cai Yue. Dia pun tersenyum melanjutkan, "Kalau Kakak Cai percaya padaku maka kau bisa mencobanya. Namun jika kau tidak percaya, anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun padamu."
Selesai berbicara, Ye Yuan meninggalkan Cai Yue. Dia sudah mengatakan apa yang harus dikatakan. Terserah apakah Cai Yue ingin melaksanakannya atau tidak. Menurut perkiraan Ye Yuan, Cai Yue akan kesulitan dalam waktu satu tahun.
Ketika Ye Yuan meninggalkan Perusahaan Dagang Takdir Surga, dia melihat Yang Xiao berlari tergesa-gesa.
"Yang Mulia Muda Ye, ada kabar buruk! Entah dari mana datangnya anak muda dan orang tua ini. Mereka berkata kalau ingin menantang petarung muda paling jenius yang ada di sini. Pei Kun melawan mereka namun langsung kalah dengan satu serangan tongkat. Sekarang ini, Nalan Hong sedang bertarung dengannya. Dan sepertinya dia pun akan kalah!" kata Yang Xiao.
Ye Yuan tertegun lalu dia bertanya, "Kenapa kau baik-baik saja?"
Yang Xiao menjawab sambil tersenyum mencemooh.
"Anak...Anak muda itu terlalu kuat. Aku tahu kalau aku bukanlah lawannya. Tunggu, oh tidak..aku memiliki misi yang lebih penting. Misi itu adalah pergi ke sini untuk memberitahumu."
Ye Yuan menjawab, "Kau ini memalukan sekali! Ayo pergi, antar aku ke sana."
Ketika Ye Yuan sampai di alun-alun, sudah banyak orang yang berkerumun di sana. Para tetua balai suci dan sepuluh tetua biasa pun ikut hadir.
Begitu Chen Qin melihat Ye Yuan dia langsung berbicara dengan nada serius.
"Anak muda ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia menghajar habis Nalan Hong. Si tua itu juga sulit untuk dikalahkan. Aku tidak bisa melihat kemampuannya."
Ye Yuan tidak perlu melihat untuk tahu.
"Tidak perlu menebak. Jelas kalau si tua itu memiliki kekuatan di tingkat Kedalaman Dao. Pantas Angin Hitam tidak berani menampakkan diri."
Sekarang ini, si naga air hitam itu bahkan tidak berani menampakkan diri. Ini menunjukkan kalau kekuatannya ada di atasnya.
Ye Yuan melihat bagaimana anak muda dan Nalan Hong bertarung. Ekspresi wajahnya langsung berubah.
Duar!
Tepat pada saat ini, anak muda itu memukul Nalan Hong dengan tongkatnya, sehingga membuat Anak Tanah Suci jatuh ke tanah.
"Kuat sekali! Anak muda ini sepertinya seusia Yang Mulia Muda. Tapi dia lebih kuat dari Nalan Hong."
"Jurus tongkatnya sepertinya sudah mencapai tingkat 4 kekuatan sejati unggul, kan?"
"Sungguh petarung yang menakutkan! Kekuatannya sepertinya sama dengan Yang Mulia Muda Ye. Dari mana datangnya orang seperti itu?"
Semua orang menahan nafas menyaksikan kekuatan pemuda itu. Orang seperti Nalan Hong saja kalah.
Anak muda menyingkirkan tongkatnya dan kemudian berbicara dengan nada menghina.
"Kalian ini semua payah! Aku bahkan belum mengeluarkan seluruh kekuatanku! Petarung di Wilayah gagah Putih semuanya sampah! Kakek Sun, ini yang terakhir kan? Bisakah kita cari tempat yang lain? Masih ada waktu setengah tahun. Aku bosan bertarung dengan lawan seperti ini."
"Haha, jurus tongkat Tuan Muda memang sudah meningkat dengan pesat. Kalau Guru tahu tentang perkembangan ini maka dia pasti akan senang!" Kakek Sun berkata dengan senyum lebar terkembang.
"Ckck! Guru sungguh meremehkanmu. Dia memaksaku untuk pergi ke tempat-tempat terpencil mencari petarung yang katanya jenius untuk melatihku. Mana ada petarung jenius di tempat seperti Wilayah Gagah Putih? Aku rasa mereka ini hanyalah sekumpulan orang tolol! Tadi, dia ini bisa menahan seranganku hanya satu atau dua. Kau lihat semua Pemimpin Muda yang sudah kita temui. Mereka semua langsung kalah hanya dengan satu serangan tongkatku. Sungguh tidak ada bagusnya," pemuda itu terus berbicara merendahkan.
Kedua orang itu mengobrol seolah tidak ada yang melihat mereka. Keduanya sama sekali tidak menaruh hormat pada yang lainnya.
Han Feng, Zhang Tianyi dan petarung muda lainnya terlihat masih tidak ingin menyerah namun tidak bisa mengatakan apa pun.
Tuan Muda Tong terlalu kuat, bahkan Nalan Hong saja kalah, apalagi mereka.
Selain itu, kalimat yang diucapkan oleh Tuan Muda Tong membuat mereka ketakutan. Tong berarti sudah melawan banyak pemimpin muda tanah suci dan semuanya sudah kalah olehnya.
Jadi, sudah berapa banyak pemimpin muda yang kalah olehnya?
Anak muda itu menyisir pandangannya ke semua orang dan bertanya lagi.
"Apakah masih ada orang yang lebih kuat lagi di sini? Aku masih bersemangat untuk bertarung. Tanganku sudah gatal! Oh ya, Pemimpin Muda kalian sepertinya belum keluar kan. Di mana dia?"
Raut wajah semua orang tampak berubah namun mereka tidak berani bicara. Mereka tidak ingin memberitahu di mana Ye Yuan.
Pada saat bersamaan, Ye Yuan pelan-pelan muncul di depan pemuda itu dan berbicara sambil tersenyum.
"Aku akan melakukannya."
Anak muda itu menatap Ye Yuan dan menjawab dengan nada menghina.
"Tanpa Ikatan? Apa kau datang ke sini untuk bercanda? Kau akan langsung mati kalau terkena satu pukulan tongkatku!"
"Aku Pemimpin Muda di sini," jawab Ye Yuan santai.
"Kau? Pemimpin Muda?" Anak muda itu akhirnya menatap mata Ye Yuan dan mendapati kalau Ye Yuan kurang lebih seusia dengan dirinya.
Anak muda mengedarkan pandangannya ke seluruh orang yang ada di sini dan tahu kalau Ye Yuan tidak berbohong. Ye Yuan memang pemimpin muda dari Cahaya Senja Merah Tua.
Bagaimana bisa petarung di tingkat Tanpa Ikatan menjadi pemimpin muda di sini?
Anak muda itu melihat Ye Yuan sekali lagi dan langsung tertawa terbahak-bahak.
"Orang dengan kekuatan Tanpa Ikatan saja bisa menjadi pemimpin muda. Tanah Suci kalian ini sungguh menarik. Aku tidak akan menyerangmu...kalau aku menggunakan terlalu banyak tenaga maka...hehe."
Ye Yuan hanya tersenyum menanggapi.
"Tidak perlu menahan diri. Aku akan lihat Seni Tongkat Bumi dan Nirwana yang kau miliki."