Dewa Obat Tak Tertandingi

Kemunculan Vampir



Kemunculan Vampir

0Beberapa orang melihat kejauhan di sebuah pegunungan tinggi di perbatasan Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua.      
0

"Yang Mulia Muda, vampir itu muncul entah dari mana. Mereka semua memiliki kekuatan yang amat besar. Setiap malam menjelang, mereka akan keluar bersamaan dan membuat kekacauan di kota-kota terdekat. Dalam kurun waktu setengah bulan ini saja, mereka sudah menghancurkan tiga kota. Tidak satupun dari Pemimpin tiga kota yang selamat. Sekarang ini, semua orang di tiga kota sangat panik."     

Orang yang sedang berbicara adalah Wang Zan, seorang petarung di tingkat Tanpa Bandingan. Dia bertugas di sebuah wilayah luas; sama dengan Yang Sen.      

Memang dalam waktu dua minggu terakhir, ada kemunculan vampir di perbatasan-perbatasan barat laut Cahaya Senja Merah Tua.     

Setiap malam, puluhan ribu vampir dengan sadisnya melakukan pembunuhan di mana-mana.      

Wang Zan sudah mengumpulkan banyak petarung untuk datang dan membunuh para vampir itu tapi mereka kalah telak. Banyak dari mereka yang terluka parah. Itulah kenapa mereka tidak memiliki pilihan lain selain meminta bantuan dari tanah suci lainnya.      

Begitu mendengar kalau Wang Zan minta bantuan, Ye Yuan merasa kalau kemunculan vampir itu sangat aneh. Dia membawa Wu Siyuan dan juga Angin Hitam untuk datang ke sini bersamanya. Mereka akan memeriksa situasi yang sedang terjadi.      

Sementara itu, semenjak Wu Siyuan melihat Angin Hitam, dia menunjukkan kesetiaannya pada Ye Yuan.      

Dia sadar betul kalau misalnya semua anggota Keluarga Wu bertarung melawan Angin Hitam maka mereka bukanlah lawannya. Kalau Ye Yuan saja bisa menaklukkan binatang iblis sekuat ini maka dia tidak memiliki pilihan lain selain mempercayai Ye Yuan.      

Orang-orang bisa melihat situasi kota-kota terdekat dari atas pegunungan. Namun, karena saat ini hari masih siang, pada vampir ini sedang bersembunyi entah di mana; tidak ada yang tahu jejak mereka.      

Ye Yuan bisa merasakan energi yin jahat terbentang amat luas di area ini. Wang Zan tidak berbohong.      

Sebelumnya, Ye Yuan bahkan sudah mendatangi tiga kota yang dirusak. Apa yang Ye Yuan saksikan di sana tidak lebih dari penyucian bumi. Bahkan Ye Yuan yang sudah memiliki banyak pengalaman saja tersentuh dengan apa yang dia lihat di sana.      

Setelah itu, dia bertekad akan memusnahkan vampir-vampir itu.      

"Menurut pengamatanku selama dua hari, para vampir itu seperti sengaja untuk memperluas daerah kekuasaannya. Kalau hal seperti ini terus saja maka akan mungkin kalau wilayah Cahaya Senja Merah Tua akan ikut kena malapetaka!" Ye Yuan berkata sambil mengerutkan dahi.      

Wang Zan terkejut. Dia mencoba mengingat bagaimana awal datangnya serangan vampir itu. Sepertinya apa yang dikatakan oleh Ye Yuan memang benar adanya.      

"Yang Mulia Muda, apa yang harus kita lakukan? Meski kita belum bertemu dengan mereka, aku rasa pasti ada vampir di tingkat kekuatan 8 dalam kemunculan besar vampir itu!" Wang Zan merasa tidak bisa memutuskan.      

Ye Yuan diam untuk beberapa saat. Tak lama kemudian dia menjawab, "Para vampir itu muncul tiba-tiba. Selain itu, mereka juga sangat terkontrol. Aku rasa ada seseorang yang mengontrol pergerakan vampir itu di belakang!"      

Ekspresi Wang Zan langsung berubah.      

"Yang Mulia Muda, bukankah untuk mengendalikan vampir sebanyak itu diperlukan kekuatan yang amat besar? Menurutku perkiraan seperti ini tidak.."     

Menurut Wang Zan, perkiraan Ye Yuan tidak masuk akal. Dia yakin kalau ada vampir dengan kekuatan di tingkat 8. Selain itu, skala kemunculan vampir tidak bisa dihadapi begitu saja oleh para petarung.      

Perkiraan Ye Yuan yang mengatakan kalau ada yang mendalangi aksi ini sangat kecil kemungkinannya.      

Ye Yuan tidak terlalu peduli dengan pertanyaan yang diajukan oleh Wang Zan.      

"Untuk memanipulasi vampir, seseorang tidak memerlukan kekuatan setara dengan vampir yang dikontrol. Selama cara yang digunakan tepat, seseorang bisa melintas tingkat kekuatan untuk mengontrol para vampir."     

Tiba-tiba, beberapa titik hitam di langit terlihat mendekat. Beberapa siluet manusia muncul di atas bukit.      

Seorang petarung yang masih muda melihat ke tiga orang yang ada di pegunungan dan berbicara dengan nada menghina, "Heh, Cahaya Senja Merah Tua itu sungguh tidak kompeten. Bagaimana bisa ada serangan vampir yang begitu besar. Hal ini menyebabkan Tanah Suci Menara Pengawas Awan kami jadi ikut menderita. Sungguh mengecewakan!"      

Orang itu masih muda tapi kekuatannya sudah pada tingkat Pencerahan Nirwana. Ketika Wang Zan melihat pemuda tersebut, raut wajahnya langsung berubah.      

"Yang Mulia Muda Wei Cheng, kalimat yang kau ucapkan menyiratkan buruk sangka pada kami. area ini ada di perbatasan empat tanah suci. Bagaimana bisa kau menuduh ini disebabkan oleh Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua?" Kata Wang Zan marah.      

Pemuda itu adalah Pemimpin Muda dari wilayah dekat Cahaya Senja bernama Tanah Suci Menara Pengawas Awan.      

Meski Ye Yuan belum pernah bertemu dengan Pemimpin Muda di tanah suci lainnya, dia sudah mendengar tentang nama Wei Cheng.      

Meski Tanah Suci Menara Pengawas Awan sama-sama sebagai Tanah Suci Peringkat Sembilan, mereka memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada wilayah Cahaya Senja Merah Tua.      

Wei Cheng merupakan petarung jenius nomor satu dari Menara Pengawas Awan yang dilantik oleh pemimpin di sana tahun kemarin. Dia sangat kuat.      

Sebagai perbandingan, para petarung muda jenius Cahaya Senja Merah Tua terus saja mundur sehingga tidak ada petarung muda yang dipilih sebagai Yang Mulia Muda, hingga mereka bertemu dengan Ye Yuan.      

Begitu mendengar penjelasan Wang Zan, Wei Cheng membalas dengan sebuah suara dengusan kasar, "Kau tidak ingin disalahkan. Area ini mendapat serangan paling sengit dari vampir. Jangan berkata kalau tempat ini bukan perbatasan Cahaya Senja Merah Tua. Kami datang ke sini untuk membantu! Dan kalian ternyata bersikap seperti itu pada kami!? Sepertinya kedatangan kami ini mengganggu kalian. Ayo kita pergi!"      

Ekspresi wajah Wang Can berubah. Dia langsung ke depan ingin menghentikan Wei Cheng, namun ditahan oleh Ye Yuan.      

"Biarkan saja dia pergi!"     

Wang Zan berhenti dan berkata pelan, "Yang Mulia Muda! Serangan vampir kali ini terlalu besar. Tidak mungkin hanya satu tanah suci yang bisa membereskannya."     

Begitu Wei Cheng mendengar pernyataan Ye Yuan, alisnya naik. Dia berkata dengan nada merendahkan, "Oh! Siapakah gerangan orang ini? ternyata kau ini pemimpin muda Cahaya Senja Merah Tua di tingkat Tanpa Ikatan yang barusan diangkat oleh Pemimpin Tanah Suci! Semua orang berkata kalau wilayahmu semakin menurun kualitasnya. Sepertinya, kalau dilihat dari sikap kalian, pernyataan ini memang benar adanya. Sungguh memalukan sekali ada pemimpin muda datang dari tingkat Tanpa Ikatan."     

Wajah Wang Zan langsung memerah begitu mendengar kalimat Wei Cheng. Selama ini, dia ditempatkan di garis depan. Meski dia tahu perkembangan tanah suci, sebagian besar dia dapatkan dari cerita orang.      

Sebenarnya, dia juga tidak setuju dengan pengangkatan petarung di tingkat Tanpa Ikatan menjadi Pemimpin Muda Cahaya Senja Merah Tua.      

Namun, ketika mendapatkan hinaan dari tanah suci lain, dia merasa tersentuh seperti dia sendiri yang dihina. Dia sangat malu.      

"Hehe, aura kekuatan Yang Mulia muda Wei Cheng terasa tidak stabil. Dan kelihatannya masih ada bekas memar di wajahnya. Sepertinya ada orang yang memberi pelajaran padamu? Oh iya, aku dengar ada anak muda dan seorang tua datang ke Wilayah Gagah Putih untuk menantang para petarung muda di wilayah ini. Tidak mungkin kan berdua. Kalau kondisi wajah Yang Mulia Wei Cheng berasal karena bertarung dengan mereka kan?" Wu Siyuan yang sedari tadi diam kini iku angkat bicara.      

Wei Cheng terlihat masam. Secara otomatis dia mengingat banyak hal yang berkaitan dengan tongkat. Lebam yang ada di wajahnya memang berasal dari pemuda dan orang tua yang dikatakan oleh Wu Siyuan.      

Sebelum Luo Tong dan Kakek Sun pergi ke Cahaya Senja Merah Tua, mereka berhenti terlebih dahulu di sudah satu bulan berlalu dan memar di atas wajah Wei Chen belum juga lelah. Ini merupakan hal yang amat memalukan bagi Wei Chen. Sekarang ini, luka lamanya dibuka habis-habisan oleh Wu Siyuan.      

"Kurang ajar! Kekuatan anak muda ini tidak terkalahkan. Yang Mulia Wen Cheng cukup kalah karena dia bengong. Wu Siyuan, jangan merendahkan Yang Mulia Muda Wei Cheng. Kalau kau mau, kau bisa menantang untuk menyerang terlebih dahulu," kata Si lelaki tua di belakang si Wen Cheng.     

"Hahaha!" Begitu Wu Siyuan mendengar kabar tersebut, dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.