Dewa Obat Tak Tertandingi

Pikir Pakai Otak!



Pikir Pakai Otak!

0Para tetua terlihat begitu bingung memutuskan. Mereka masih teringat dengan kengerian yang mereka rasakan ketika menghadapi vampir-vampir itu tadi malam. Ladang tulang ini jelas bukan tempat sembarangan. Salah langkah maka mereka akan kehilangan nyawa.      
0

Para petarung di tingkat Tanpa Bandingan tidak akan untung masuk ke ladang tulang tersebut.      

"Yang Mulia Muda, gelombang vampir ini tidak bisa diatasi oleh petarung di tingkat Tanpa Bandingan! Tidak mungkin kita bisa menumpasnya kalau bukan para pemimpin tanah suci yang memimpin pertarungan ini!" Kata salah satu tetua dari Tanah Suci Pelangi Membumbung Tinggi.     

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Kalau pemimpin tanah suci yang bergerak.. apa kau pikir mereka bisa menumpas serangan para vampir itu?"      

Mereka semua diam. Ekspresi wajah mereka langsung berubah.      

Tidak ada yang tahu apa yang tersembunyi di ladang tulang tersebut. Namun, pastinya ada sesuatu yang tidak bisa karena mampu memicu serangan vampir sebanyak itu.      

Para pemimpin tanah suci rata-rata memiliki kekuatan di tingkat Pertama Kedalaman Dao. Meski mereka ini sangat kuat namun belum bisa dipastikan kalau mereka bisa keluar dari ladang tulang nanti kalau sudah masuk.      

"Yang Mulia Muda Ye, ada ide? Katakan saja. kita bisa berunding terlebih dulu,' Sheng Jun tiba-tiba berbicara.      

Setelah semalaman bersama Ye Yuan, kesan Sheng Jun sudah berubah. Bahkan gaya bicaranya pun sudah terdengar lebih sopan.      

Ye Yuan mengangguk dan menjawab pelan-pelan.     

"Semua orang terlalu banyak mengeluarkan energi tadi malam. Kita sebenarnya tidak usah terburu-buru masuk ke ladang tulang. Aku memiliki saran. Kita umumkan masalah ini ke seluruh Wilayah Gagah Putih, katakan juga hal baik dan buruknya. Masing-masing Tanah Suci harus mengirimkan petarung di tingkat Tanpa Bandingan untuk memimpin satu regu petarung. Baru setelah itu, semua orang masuk ke ladang tulang ini! Mati dan hidup, serahkan pada takdir! Tanah Suci yang tidak mengirimkan petarung akan menjadi musuh utama seluruh Wilayah Gagah Putih!"      

Wilayah Gagah Putih merupakan wilayah kecil yang sebagian besar dikuasai oleh tujuh Tanah Suci.      

Sementara empat Tanah Suci saja sudah menguasai kekuatan setengah dari Wilayah Gagah Putih. Kalau yang empat ini sudah memerintah maka ketiga lainnya akan mengikuti.      

Kalau sudah berhubungan dengan serang menyerang, maka Empat Tanah Suci ini tidak akan bersikap ambisius juga.      

"Jadi jika....." Hue Shujie berbicara dengan nada agak ragu.      

"Kalau kita semua mati di dalam ladang tulang ini, Wilayah gagah Putih ini pun tidak akan mampu bertahan lagi. Semua orang harus mencari cara! Masalah ini saat ini sangat penting! Semuanya, sebaiknya kembali ke Tanah Suci masing-masing untuk menjelaskan pada pemimpin tanah suci sebelum membuat keputusan. Dalam waktu tiga hari, semuanya harus sudah membawa hasil untuk dirundingkan. Kalau dalam waktu tiga hari tidak ada keputusan maka Cahaya Senja Merah Tua akan menarik diri dari Wilayah Gagah Putih!" Ye Yuan berkata dengan tenang.      

"Apa? Kau ingin masuk ke ladang tulang itu? Mustahil! Jangan!"      

Tu You langsung cemas begitu mendengar tentang ladang tulang. Dia langsung menolak usulan Ye Yuan untuk masuk ke ladang tulang.      

Ye Yuan adalah penerus pemimpin yang Tu You tunjuk sendiri. Dia tidak akan keberatan kalau Ye Yuan mencari pengalaman untuk menempa kekuatannya namun jika sudah berhubungan dengan ladang tulang, bagaimana mungkin dia akan membiarkan Ye Yuan pergi ke sana?      

"Pemimpin Muda, setelah aku mendengar penjelasanmu, ladang tulang merupakan tempat yang amat berbahaya. Para petarung di tingkat Tanpa Bandingan saja mungkin tidak akan bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup. Kau ini adalah masa depan bagi Cahaya Senja Merah Tua, bagaimana bisa kau membahayakan dirimu?" Chen Qin juga sebisa mungkin membujuk Ye Yuan untuk membatalkan niatnya.      

"Kami yang sudah tua ini bisa pergi ke sana dan mati kapanpun. Kau, tidak boleh mati! Lupakan! Aku sendiri yang akan ke sana. Lagian aku juga sudah tidak lama lagi akan mati!" Tu You berkata dengan tekad bulat.      

Selama mengamati Ye Yuan, Tu You puas dengan kinerja anak muda ini sebagai pemimpin muda.      

Entah dalam segi bakat, cara berpikir dan juga cara memerintah, Ye Yuan sangat cocok menjadi pemimpin muda. Dia adalah satu-satunya orang yang bisa meneruskan tampuk kepemimpinan di Cahaya Senja Merah Tua.      

Kalau sampai Ye Yuan mati maka wilayah pimpinan Tu You akan kehilangan masa depannya.      

Ye Yuan tersentuh melihat ekspresi cemas Tu You. Akan tetapi dia tetap menggelengkan kepalanya.      

"Energi qi kematian yang ada di tubuh Pemimpin Tanah Suci sudah semakin memburuk. Umurmu tidak panjang lagi. Ladang tulang itu penuh dengan energi jahat Yin. Kalau kau pergi ke sana maka kau akan langsung meninggal. Selain itu, kalau kau muncul, di saat Cahaya Senja Merah Tua sedang dalam situasi krisis seperti ini maka kita kemungkinan akan menjadi target dari Keluarga Besar yang ada di sini. Aku adalah orang paling cocok untuk memimpin perjalanan ke ladang tulang."     

Tu You hampir tersedak. Ye Yuan ternyata berpikir lebih dalam dari yang dia pikirkan. Apa yang dilakukan Ye Yuan membuat keluarga lain yakin kalau Tu You sedang bermeditasi mengasingkan diri.      

Kalau sampai Tu You mengasingkan diri, semuanya akan terungkap.      

Tu You menghela napas.      

"Huh! Aku benar-benar tidak berguna sebagai Pemimpin Tanah Suci!"      

Ye Yuan berkata sambil tersenyum.      

"Sebenarnya, perjalanan ini mungkin tidak terlalu berbahaya. Alasan kenapa aku mengatakan hal ini supaya pemimpin tanah suci yang lain tidak bertindak. Kalau semuanya bertindak dan hanya Cahaya Senja Merah Tua yang diam maka mereka justru akan curiga."     

Tu You melihat ke arah Ye Yuan. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.      

Anak muda di depannya ini tampak cermat ketika memikirkan sesuatu dan juga memiliki pandangan jauh ke depan. Kalau seandainya Tu You berada di posisi Ye Yuan saat ini, mungkin dia juga tidak akan bisa berbuat lebih baik.      

"Baiklah kalau begitu. Kau harus berhati-hati dalam perjalanan ini. kalau memang situasinya memburuk kau harus memikirkan keselamatanmu! Kalau perlu sesuatu katakan saja!" Tu You berkata pasrah.      

Tiga hari kemudian, tujuh Tanah Suci di Wilayah Gagah Putih sudah memberikan jawaban terkait dengan pergi ke ladang tulang. Mereka setuju untuk mengirimkan wakilnya ke sana.      

Yang membuat Ye Yuan terkejut adalah beberapa pemimpin muda dari tanah suci lain juga ikut datang.      

Barisan petarung yang ikut kali ini terlihat lebih kuat dari sebelumnya.      

Ada dua petarung di tingkat Tanpa Bandingan dan beberapa petarung di tingkat Pencerahan Nirwana yang dikirim masing-masing Tanah Suci. Ketika ketujuh wakil Tanah Suci berkumpul, jumlahnya menjadi ratusan.      

Cahaya Senja Merah Tua juga mengirimkan satu petarung Tingkat Tanpa Bandingan selain Wang Zan dan Wu Siyuan. Namanya Cai Yue.      

Ada begitu perbincangan berkaitan dengan perjalanan menuju sarang vampir dan Perusahaan Dagang Takdir Surga memutuskan untuk ikut serta.      

Ye Yuan tentu saja menerima tambahan anggota rombongannya ini.      

"Hai Bocah! Kau ini yang mengusulkan supaya kami mengirimkan wakil untuk datang ke sini dan mengambil resiko kan?"      

Seorang anak muda tiba-tiba mendekati Ye Yuan dan berkata tidak senang. Dia adalah pemimpin muda dari Tanah Suci Kabut Langit bernama Raja Batu.      

Ye Yuan tidak terlalu memperhatikannya.      

"Ini juga bagian dari tanggung jawabmu. Kenapa kau berkata kalau aku yang memaksamu?"      

"Omong kosong! Wilayah ini tidak terletak di perbatasan Tiga Keluarga Besar kami. Hak apa yang kau miliki untuk menyeret kami ke dalam situasi kacau seperti ini?" Raja Batu meludah.      

Begitu Wei Cheng melihat apa yang dilakukan Raja Batu, dia senang.      

Raja Batu mudah marah. Begitu ada orang yang menghasutnya tadi, dia langsung mencari Ye Yuan, mengajaknya bertarung.      

Meski dia tahu kalau dia memang harus datang ke ladang tulang dia merasa tidak senang begitu tahu Ye Yuan mempermainkannya.      

"Hak? Kalau kau memang tidak bersedia kenapa kau datang. Tidak ada yang akan menghentikanmu," jawab Ye Yuan dengan tenang.      

"Kau!" Raja Batu merasa seperti tercekik.      

""Pikir pakai otak! Memang enak dijadikan umpan? Apa kau ini benar seorang pemimpin muda? Aku heran bagaimana bisa pemimpin tanah sucimu memilih orang bodoh sepertimu sebagai Yang Mulia Muda!" kata Ye Yuan sinis.      

"Kau! Sialan! Aku akan merobek-robek mulutmu!"      

Raja Batu memang suka marah. Begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan, dia langsung meledak-ledak.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.