Dewa Obat Tak Tertandingi

Kejadian Tak Terduga Muncul Lagi



Kejadian Tak Terduga Muncul Lagi

0"Jia Lan, sudah lama tidak bertemu!"      
0

Kata-kata yang diucapkan oleh prajurit tengkorak menyiratkan kalimat yang diucapkan oleh seorang teman.      

"Kau....Pemilik Pedang Sabel Keji, Xing Aotian! Kau ternyata belum mati!"     

Pernyataan dewa iblis menyiratkan kalau dia terkejut.      

"Mati, aku sudah lama mati! Hanya saja, karena kau belum mati mana mungkin aku benar-benar mati! Aku menyisakan satu kepulan jiwaku untuk menunggu hari ini," kata si rangka dengan nada dingin.      

Energi qi iblis di tubuh dewa iblis semakin menipis. Sepertinya, sabetan pedang tadi memang melukainya.      

Begitu dia mendengar jawaban Xing Aotian, dewa iblis menjadi amat murka.      

"Dasar hantu sial! Kau tidak diam saja bahkan setelah mati! Memang kenapa? Sabetan pedang tadi kurang dari satu persepuluh kekuatanmu di masa puncakmu! Apa yang bisa kau lakukan padaku? Bahkan si petarung Surga Mutlak saja tidak bisa membunuhku, apalagi orang-orang macam kalian ini?"      

Wajah prajurit tengkorak memang terlihat seperti mayat. Tidak ada perbedaan ekspresi.      

Dia menengok ke Ye Yuan dan berkata padanya dengan nada tenang.      

"Tentu saja aku tidak bisa membunuhmu. Tapi si petarung Surga Mutlak itu pasti bisa. Ada orang di sini yang mewarisi ilmunya. Kalau kau ingin membuat kekacauan umat manusia, mungkin itu tidak akan mudah."      

Dewa iblis melihat ke arah si rangka. Dia mengaum sambil tertawa keras.      

"Kau tidak sedang membicarakan tentang anak ini kan? Dia memang cukup mampu namun dia masih kurang dibandingkan dengan si petarung Surga Mutlak. Meski kau beri dia waktu ribuan tahun dia tidak akan bisa mencapai posisi Mutlak Surga. Dan apa kau kira aku akan memberikannya waktu selama itu?"      

Si prajurit tengkorak berkata acuh tak acuh.      

"Karma sudah ditetapkan. Aku sudah menjadi abu. Ini adalah hal yang tidak bisa aku cemaskan lagi. Apakah dia bisa berkembang atau tidak itu tergantung Ye Yuan."      

Si prajurit tengkorak menoleh ke arah Ye Yuan terlebih dahulu.      

"Anak muda, apa yang telah kau lakukan sudah melebihi harapanku. Tidak ada gunanya aku membanggakan diriku sendiri. Dalam waktu yang cukup lama, semua hal yang sudah aku pelajari telah terlupakan. Beberapa ilmuku akan aku berikan padamu."      

Selesai berbicara, si rangka menjulurkan jarinya dan menepuk dahi di antara dua alisnya.      

Sekujur tubuh Ye Yuan gemetar, ada begitu banyak informasi yang kini berkeliaran di kepalanya. Begitu melihat hal ini, Ye Yuan amat terkejut karena informasi itu sama dengan yang ada di dalam prasasti dewa.      

Hanya saja, Ye Yuan memang belum familiar dengan informasi baru tersebut dan tidak sama dengan yang ayahnya berikan padanya waktu itu.      

Informasi yang diberikan oleh Pemilik Pedang Sabel Keji ini tidak banyak. Mungkin karena ingatannya sebelum meninggal tidak lengkap maka hanya ini yang tersisa.      

"Anak muda, setelah ini semuanya menjadi tanggung jawabmu."      

Setelah mengatakan hal tersebut, prajurit tengkorak tidak lagi bersuara.      

Akhirnya seuntai kesadaran dari sosok hebat tanpa tandingan menghilang. Ternyata selama ribuan tahun yang menghilang bukan hanya kekuatan Jia Lan, tetapi juga kesadaran Xing Aotian.      

Selama ini, prajurit tengkorak seperti lampu tanpa minyak yang sudah sekarat. Jika dia masih kuat, tidak mungkin dia diam saja melihat banyak orang terbujur di atas altar pengorbanan.      

Mungkin, dia tahu kalau kemunculan Jia Lan tidak bisa dihentikan. Itulah kenapa dia sengaja untuk menyisakan energinya yang terakhir untuk membuat serangan yang bisa melukai Jia Lan.      

Meski begitu, Ye Yuan masih merasa kalau Xing Aotian masih memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan pedangnya hanya saja ini tidak bisa membuat Jia Lan terpukul mundur.      

Secara kebetulan, di dalam gua ini, Sing Aotian bertemu dengan penerus Tugu Batu Surga Besar, Ye Yuan.      

Akhirnya, dia memutuskan untuk memberikan prasasti dewa yang tersisa di remahan ingatannya kepada Ye Yuan.      

Duar!      

Pedang sabel panjang yang ada di tangan Xing Aotian jatuh. Rangka tubuhnya pun ikut ambruk tanpa energi lagi.      

Ye Yuan terlihat begitu bingung namun dia tidak bisa menutupi rasa hormatnya pada Xing Aotian.      

Meski mereka hanya bertemu dua kali, kesetiaan dan harga diri Xing Aotian membekas dalam hatinya.      

Jejak remahan ingatannya telah menjaga Formasi Susunan Besar Pengunci Iblis Kuno Tiada Bandingannya selama puluhan ribu tahun. Tidak sembarang orang yang bisa mempertahankan kegigihan seperti ini.      

Semua yang dilakukannya demi kebaikan umat manusia.      

Ye Yuan berlutut di tanah dan bersujud di depan serpihan tulang Xing Aotian dan kemudian berkata, "Senior, selamat menempuh perjalanan yang damai! Terima kasih banyak atas semua ilmu yang kau ajarkan padaku! Ye Yuan akan menyelesaikan semua hal yang belum kau selesaikan."      

Selesai bicara, Ye Yuan membuat sebuah mantera dengan tangannya dan kemudian menyingkirkan serpihan tulang Xing Aotian.      

Ye Yuan kemudian berjalan pelan ke depan Jia Lan.      

"Dewa Iblis Jia Lan, aku tahu kalau sekarang aku tidak bisa membunuhmu, tapi kau sudah merasakan kekuatan dari Api Suci Sandal Pembersih kan? Aku akan menguncimu sekarang dan membiarkan si Api membakar tubuhmu setiap jam dan bahkan setiap menit! Akan tiba harinya ketika aku akan membakarmu hingga tak tersisa."      

Begitu mendengar kalimat Ye Yuan, Jia Lan berteriak dengan marah.      

"Sial, kau berkata kalau kau berani untuk mengunciku? Apa kau tahu makhluk macam apa aku ini? Akan aku beritahu kau..."     

"Haha, Kau pikir aku ini berani atau tidak?" Ye Yuan tersenyum namun tangannya sudah mulai membuat mantera dan membentuk formasi.      

"Jangan, jangan! Anak muda, selama kau membiarkanku pergi maka kita bisa bersumpah menjadi saudara! Aku akan memberikanmu kekuatan milikku yang besar! Di masa depan, kalau aku berkuasa maka setengahnya adalah untukmu."      

Jia Lan akhirnya ketakutan juga. Si dewa iblis yang tinggi hati ternyata merendah dirinya untuk mengharap belas kasihan dari seorang Ye Yuan!      

Ye Yuan tidak memperdulikannya dan masih terus membentuk formasi sambil mengucapkan mantra.      

Tepat pada saat ini, semua bulu kuduk Ye Yuan berdiri. Dia merasakan mara bahaya datang kepadanya.      

Tanpa ragu, Ye Yuan mempercepat gerakan tubuhnya, kemudian pergi dari tempat dia berdiri tadi.      

Duar!      

Tempat di mana Ye Yuan berada sebelumnya meledak hingga menjadi puing-puing.      

"Ckck! Si bocah ini memang memiliki keahlian. Dia sangat berhati-hati."      

"Kami telah bekerja keras untuk mengeluarkan Yang Mulia Jia Lan. Bagaimana mungkin kami membiarkanmu untuk menguncinya lagi?"      

Dua lelaki berpakaian hitam muncul di depan Jia Lan. Keduanya inilah yang menyebut diri mereka Pengikut Suci.      

Setelah keduanya mendarat di tanah, mereka berbalik ke arah Jia Lan dan memberikan salam hormat.      

"Selamat Yang Mulia Jia Lan telah turun ke dunia ini lagi."      

"Hahaha! Bagus! Sangat bagus! Ternyata kalian berdua ini yang membantuku keluar dari Susunan Besar Pengunci Iblis Kuno Tiada Bandingannya. Meski begitu....kenapa kalian begitu lama baru muncul?" nada suara Jia Lan berubah menjadi lebih serius.      

Kedua Pengikut Suci itu langsung menjawab, "Yang Mulia Jia Lan, ampuni kami. kami berdua pergi untuk menyiapkan makanan darah untuk Yang Mulia."      

Salah satu dari lelaki berbaju hitam mengibaskan tangannya. Sekelompok petarung muncul di hadapan semua orang. Mereka ini adalah Wei Cheng dan yang lainnya.      

Sekarang ini, energi pusat Dantian Wei Cheng dan yang lainnya telah dikunci hingga tidak bisa menggunakan energi murni. Mereka seperti domba yang sedang menunggu untuk dipotong.      

Begitu Ye Yuan melihat mereka, dia tampak tercengang. Jika Jia Lan menyerap darah mereka maka dia akan pulih menjadi kuat lagi.      

Begitu Jia Lan mendengar jawaban kedua pengikut suci dia tampak begitu senang. Energi qi hitam di dalam tubuhnya langsung muncul dan melingkupi tubuh belasan petarung.      

"Ahh...tolong! Yang Mulia Muda Ye, tunggu!"      

Wei Cheng dan yang lainnya berteriak dan memohon pada Ye Yuan untuk membantunya.      

Kekuatan kedua lelaki berbaju hitam itu sangat kuat. Bahkan Angin Hitam mungkin bukan tandingannya.      

Si dewa iblis sepertinya sedang menyerap darah. Tak lama kemudian, sekelompok orang langsung jatuh tak bersuara.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.