Dewa Obat Tak Tertandingi

Satu Yang Ajaib Keluar 



Satu Yang Ajaib Keluar 

0"Lapor, Tuan Inspektur! Kota Kekaisaran Elang Surgawi membunuh tetua utama Kota Kekaisaran Perdamaian Tertinggi di dalam alam mistik dengan cara yang memalukan, mereka merebut Gunung Dewa Sumber Magnetik! Tetua Utama Gao Yuan merupakan petarung yang paling menjanjikan Kota Perdamaian Tertinggi kami untuk naik menjadi Maha Dewa Surgawi. Kali ini, kota kami mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, kami mengaktifkan Token Pedang Emas karena kami murka."     
0

"Yang Mulia Inspektur, Apa yang dikatakan oleh Qiao Anshan itu fitnah! Gao Yuan berkali-kali membuat rencana jahat untuk mencelakai petarung Elang Surgawi di alam mistik jadi dia pantas untuk dibunuh!"      

...     

Begitu mereka muncul, Qiao Anshan dan Zuo Shujie adu mulut. Masing-masing percaya kalau pihak mereka lah yang benar. Mereka punya alasan sendiri-sendiri. Sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.      

Ketika lelaki tengah baya ini mendengar kata Gunung Dewa Sumber Magnetik, dia mengerutkan alisnya, agak terkejut.      

"Cukup!"      

Lelaki tengah baya berbaju biru langit ini berteriak dengan suara rendah begitu mendapati Zuo Shujie dan Qiao Anshan tidak berhenti bertengkar. Keduanya langsung tidak berani berbicara lagi mendengar teriakan si inspektur ini.      

Yang Mulia Inspektur berkata, "Aku tidak menyangka kalau Sepuluh Kota Bukit Selatan yang terpencil ini bisa melahirkan harta karun seperti Gunung Dewa Sumber Magnetik. Tidak heran kalian mengaktifkan Token Pedang Emas! Karena sudah diaktifkan maka kalian ikutilah peraturannya. Yang memang akan mendapatkan Gunung Dewa Sumber Magnetik!"      

Si lelaki tengah baya berbaju biru langit jelas tahu kalau sulit untuk menentukan pemenang dari debat meski berlangsung selama 10 ribu tahun lamanya. Inti dari masalahnya adalah Gunung Dewa Sumber Magnetik. Tujuan Qiao Anshan mengaktifkan Pakta Pedang Emas jelas untuk mengincar Gunung Dewa Sumber Magnetik ini juga. Tidak ada gunanya perang mulut; lebih baik yang ditunjukkan adalah kemampuan seseorang.      

Kali ini, Qiao Anshan tiba-tiba berkata, "Yang Mulia Inspektur, kami tidak mengaktifkan Pakta Pedang Emas hanya untuk Gunung Dewa Sumber Magnetik melainkan juga untuk seseorang!"      

Si inspektur agak terkejut. Dia berkata, "Oh? Siapa?"      

Qiao Anshan menjawab, "Namanya Ye Yuan, si dalang utama yang membunuh Tetua Utama Dao Yuan! Jika kami menang dalam Pakta Pedang Emas kali ini, kami masih ingin Elang Surgawi menyerahkan bocah ini!"      

Si inspektur menganggukkan kepalanya ketika dia mendengar hal ini.      

"Jika kalian bisa menang maka kalian pastinya bisa menentukan hasilnya."      

Di mata si inspektur, hanya petarung dari tingkatan Maha Dewa Surgawi yang masuk dalam penglihatan batinnya. Kematian dan kehidupan Raja Dewa sama sekali tidak dia perdulikan. Apakah Kota Kekaisaran Elang Surgawi masih peduli pada satu orang ketika mereka kehilangan Gunung Dewa Sumber Magnetik?      

Ekspresi wajah Zuo Shujie langsung berubah. "Qiao Anshan, kau tidak tahu malu!"      

Qiao Anshan menyeringai.      

"Di mana Ye Yuan? Kau tidak akan menyembunyikannya dari Yang Mulia Inspektur kan? Atau bocah itu sudah ketakutan sampai dia tidak berani keluar?"      

"Benar, kau ini terlalu jelek, sampai membuatku sangat ketakutan dan tidak berani keluar."      

Tepat pada saat ini, terdengar sebuah suara lemah. Ye Yuan muncul di udara.      

"Hahaha!"     

Kalimat Ye Yuan langsung membuat orang-orang tertawa. Qiao Anshan memang sangat pendek dan dia juga jelek sekali. Dia memang tampak menakutkan.      

Qiao Anshan sangat marah ketika dia mendengar perkataan Ye Yuan.      

"Sial, kau cari mati ,Bocah!"     

Ye Yuan masih tampak bermalam-malasan. Dia berkata dengan nada santai, "Pakta Pedang Emas belum dimulai dan kau sudah ingin membuat pertunjukkan soal kewibawaan? Apa kau ini punya rasa hormat pada Yang Mulia Inspektur?"      

Ekspresi wajah Qiao Anshan berubah dan dia benar-benar tidak berani bergerak lagi.      

Ye Yuan membungkuk ke arah si inspektur dan memberi salam.      

"Ye Yuan dari Elang Surgawi memberikan salam hormat pada Yang Mulia Inspektur."      

Ada sedikit sorot keterkejutan di mata Tuan Inspektur. Dia terkejut mendapati kekuatan Ye Yuan tidak bisa dia lihat!      

Bocah ini bukan bocah biasa!      

Si inspektur langsung bisa menilai Ye Yuan dengan sekali melihatnya.      

Dia bertanya dengan nada bingung, "Kau Ye Yuan? Qiao Anshan bilang kalau kau-lah yang membunuh Tetua Utama Kota Kekaisaran Perdamaian Tertinggi, Gao Yuan?"      

Secara logis, dengan tingkat kekuatan energi Ye Yuan, tidak mungkin dia bisa membunuh Gao Yuan.      

Siapa sangka Ye Yuan ternyata mengangguk. Dia mengakui tanpa malu.      

"Gao Yuan ingin membunuhku berkali-kali. Akhirnya, kekuatannya kurang dan terjepit oleh Gunung Dewa Sumber Magnetikku. Di dalam alam mistik, membunuh orang dan merebut harta karun merupakan hal yang umum terjadi. Tidak perlu dibesar-besarkan. Qiao Anshan, jika kau menginginkan Gunung Dewa Sumber Magnetik, katakan saja terus terang! Kau ini seperti orang yang ingin jadi pelacur tapi membuat gapura peringatan. Sungguh, hatimu ini memang sejelek wajahmu!"      

Mimik wajah Qiao Anshan berubah-ubah. Dia menyadari kalau dirinya bukanlah lawan Ye Yuan dalam hal adu mulut. Di titik ini, dia pasti sudah marah karena Ye Yuan.      

Qiao Anshan melotot ke arah Ye Yuan.      

"Pandai bersilat lidah! Tunggu sampai Pakta Pedang Emasnya selesai. Aku akan lihat, apakah mulutmu ini masih pintar berbicara atau tidak!"      

Ye Yuan menanggapi dengan acuh tak acuh.      

"Apakah hanya dua Maha Dewa Surgawi lagi? Lihatlah bagaimana kau pamer!'      

Begitu mendengar kata Maha Dewa Surgawi, Qiao Anshan akhirnya menemukan sebuah alasan untuk bangga akan dirinya. Dia tertawa terbahak-bahak.      

"Alasan apa yang aku punya untuk tidak pamer? Yang kuat berkuasa! Orang macam semut sepertimu itu sudah ditakdirkan akan terjegal di bawah kursiku! Jika kau bisa, keluarkan dua atau lebih Maha Dewa Surgawi untukku! Hahaha!"      

Ye Yuan melihat ke arah Qiao Anshan seolah dia sedang melihat orang tolol. Dia seketika menjulurkan tangannya dan menunjuk ke arah Menara Bela Diri dan berkata dengan nada santai, "Jelek, lihat baik-baik. Aku akan keluarkan satu untukmu sekarang!"     

Ekspresi wajah Qiao Anshan berubah, dia melihat ke arah di mana jari Ye Yuan terarah. Namun tidak ada sesuatu. Ekspresinya pun berubah menjadi masam.     

"Bajingan kecil, beraninya kau mempermainkanku?"      

Ye Yuan tersenyum. "Mempermainkanmu? Lihat lagi dengan baik-baik."      

Qiao Anshan menoleh lagi dan masih tidak melihat adanya pergerakan. Dia hampir kehilangan kesabaran!      

Qiao Anshan tidak bisa menunggu lama lagi. Dia bersumpah dalam hati kalau dia harus membunuh Ye Yuan.      

Qiao Anshan menggertakkan giginya dan melihat ke arah Ye Yuan.      

"Bajingan kecil, bagus sekali! Kau memang bagus sekali! Setelah Pakta Pedang Emas ini, kau akan tahu apa yang namanya hidup lebih buruk dari kematian!"      

Ye Yuan menyeringai lebar dan melihat ke arah Qiao Anshan.      

"Kau lihat lagi, sungguh aku mengeluarkan mereka dengan ajaib!"     

"Bajingan Kecil, apa kau sudah selesai?! Yang Mulia Inspektur, saya meminta kita sebaiknya segera membuka Pakta Pedang Emas ini!" Qiao Anshan sudah tidak tahan lagi dan berkata pada inspektur.      

Namun, setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, dia inspektur tidak bergerak. Qiao Anshan mengangkat kepalanya dan melihat kalau Si inspektur ini tampak serius. Dia melihat tepat ke arah Menara Bela Diri, yang mana ini adalah arah yang ditunjuk oleh Ye Yuan.      

Qiao Anshan mulai cemas. Dia otomatis menoleh untuk melihat. Ekspresi wajahnya langsung berubah drastis. Menara Bela Diri yang awalnya tenang kini bergolak dengan badai. Energi jiwa mengalir ke arah Menara Bela Diri dengan begitu kencangnya. Ini merupakan kegaduhan yang disebabkan oleh seseoran yang naik tingkat menuju Maha Dewa Surgawi! Sungguh ajaib!      

Ada seseorang yang terbang keluar dari Menara Bela Diri dan berdiri tinggi di langit, menyerap energi jiwa. Keributan yang dihasilkan sungguh mengejutkan.      

"Itu..itu adalah Bulu Dingin! Bagaimana .... mungkin? Dia ... juga naik tingkat!" Wen Yiling berteriak dengan suara anehnya, tidak percaya dengan apa yang matanya lihat.      

Wen Yilin tidak asing dengan Bulu Dingin. Mereka merupakan petarung jenius dari era yang sama dan dulu pernah bersaing diam-diam dalam waktu yang lama. Hanya saja, hasil akhirnya, Wen Yilin naik ke tingkatan Maha Dewa Surgawi sementara Bulu Dingin hilang entah ke mana. Meski Bulu Dingin sudah kembali sekarang, dia bukan lagi ancaman bagi Wen Yilin. Mana mungkin waktu 100 ribu tahun dalam keadaan diam ini bisa diperbaiki?      

Tujuan Wen Yiling ikut keluar kali ini awalnya adalah untuk melihat Bulu Dingin dan menghajarnya. Namun, tidak disangka, yang dia tunggu berakhir seperti ini!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.