Membuat Geger Seluruh Kota
Membuat Geger Seluruh Kota
…
Pemimpin Keluarga Ning, Ning Zhiyuan, akhirnya berhasil melewati rintangan kekuatannya dan menjadi Raja Dewa surga lapis kesembilan!
Kabar demi kabar mengguncang dan menyapu seluruh Kota Kekaisaran Elang Surgawi seperti angin. Dalam semalam, kekuatan energi seluruh Keluarga Ning naik!
Para tetua Keluarga Ning yang sebelumnya duduk menunggu untuk mati, tanpa harapan untuk naik tingkat kini semuanya berhasil!
Berita ini terlalu mengejutkan.
Tentu saja, yang paling mengejutkan adalah keberhasilan Ning Zhiyuan!
Dengan kekuatan energinya di tingkatan Raja Dewa surga lapis kesembilan, Ning Zhiyuan kini berdiri di puncak kota kekaisaran!
Terlepas dari petarung Maha Dewa Surgawi, Raja Dewa surga lapis kesembilan merupakan petarung yang terkuat!
Selain itu, Ning Zhiyuan juga memiliki kesempatan untuk menyentuh tingkatan Maha Dewa Surgawi yang fana itu.
Tidak peduli apakah dia akan berhasil atau tidak, setidaknya dia memiliki kualifikasi untuk meraihnya. Di kota ini, berapa banyak yang bisa memiliki kualifikasi seperti dirinya?
"Hei, ini bukan berita bohong, kan? Beberapa orang tua itu sudah mendekati jam kematian mereka, dan berhasil naik tingkat?"
"Bagaimana mungkin ini berita bohong? Orang-orang tua itu bersuka-cita, dan berharap seluruh kota tahu kalau mereka berhasil naik tingkat!"
"Ini … Ini juga terlalu kebetulan, kan? Tidak mungkin ... semua orang di Keluarga Ning mendapatkan pencerahan, kan?"
"Pencerahan apanya! Apa kau bodoh?! Tetua Utama Ye Yuan berjanji pada pertemuan para tetua kalau semua tetua bisa menemuinya untuk membuat pil. Akan tetapi, tidak ada yang menganggapnya serius. Hanya Ning Zhiyuan saja yang memintanya untuk membuat pil! Pada akhirnya, semua anggota Keluarga Ning naik tingkat dalam waktu semalam!"
"Apa ini ... benar atau bohongan? Bukankah Tetua Utama Ye Yuan baru saja naik tingkat belum lama ini? Bagaimana bisa ilmu pengobatannya sudah mencapai tingkat yang menakutkan? "
…
Semua petarung di kota Elang Surgawi mendiskusikan masalah ini.
Bagi para petarung Raja Dewa, hal apalagi yang bisa lebih menarik bagi mereka selain naik tingkat?
Oleh karena itu, situasi di dalam keluarga-keluarga besar semuanya kacau balau. Terutama di antara keluarga para tetua itu, semuanya menjadi begitu berantakan. Para tetua keluarga semua menyalahkan pemimpin keluarga mereka. Mengapa mereka tidak pergi dan meminta pil dari Tetua Utama Ye Yuan?!
Di kediaman Keluarga Shi, beberapa tetua menunjuk hidung Shi Feng dan memarahinya.
Shi Feng dan Ning Zhiyuan bisa dikatakan sebagai dua pahlawan yang hidup berdampingan. Keduanya sama-sama petarung Raja Dewa surga lapis kedelapan. Posisi keduanya di Perkumpulan tetua sangat penting.
Keluarga Shi dan Keluarga Ning juga diam-diam bersaing selama ini.
Shi Feng dan Ruo Xu menjalin hubungan yang sangat dekat, jadi mereka selalu menekan Keluarga Ning. Shi Feng memilih untuk berdiri di sisi Ruo Xu tanpa ragu-ragu.
Hari itu, Shi Feng merendahkan sikap Ning Zhiyuan yang sangat berhati-hati. Dia bahkan agak meremehkan Ning Zhiyuan. Di hadapannya, dia tidak segan untuk menegur Ning Zhiyuan di belakangnya.
Akan tetapi, siapa sangka bahwa hanya waktu satu bulan, Ning Zhiyuan benar-benar langsung menerobos, menjadi petarung Raja Dewa Surga lapis kesembilan.
Shi Feng benar-benar tercengang mendengar kabar ini! Namun, sebelum dia kembali ke akal sehatnya, sekelompok tetua memblokirnya. Semuanya menunjuk dirinya dan memarahinya.
"Shi Feng, bagaimana kau bekerja sebagai pemimpin keluarga?"
"Shi Feng, kau juga keterlaluan! Tetua Utama Ye Yuan secara pribadi diundang oleh Tuan Wali Kota, tetapi kau tidak menghargainya!"
"Bagus kan, sekarang? Hidung anggota Keluarga Ning semuanya menghadap ke langit! Lihat kami! Lihat!"
…
Para tetua ini adalah sosok-sosok tua. Banyak dari mereka ini yang merupakan tetua dari Shi Feng. Jadi, tidak aneh jika memarahi dan dan menghargai Shi Feng.
Shi Feng dimarahi sampai wajahnya berubah menjadi merah padam. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Orang-orang tua ini tidak memiliki kemampuan lain dan hanya tahu bagaimana mengatakan ini dan itu sepanjang hari.
"Baiklah, baiklah, tunggu. Para tetua, bukankah saya memikirkan cara untuk menebus kesalahanku di sini? "
Shi Feng menepisnya cukup lama, akhirnya dia bisa membalas orang-orang tua ini. Akan tetapi, dia juga merasa kalau kepalanya sakit. Saat ini, perkembangan situasi di kota jauh melebihi bayangannya.
Langkah ini benar-benar langkah yang luar biasa!
Bisa dibayangkan kalau sekarang ambang batas rumah Tetua Utama Ye Yuan sudah rata oleh manusia.
Shi Feng akhirnya mengerti mengapa Ye Yuan berani langsung melemparkan Ruo Xu ke dalam Neraka Pemurnian Dewa. Dia memiliki keyakinan mutlak pada kekuatannya sendiri!
Tanpa kemampuan, jangan lakukan apa yang tidak dapat dicapai.
Ye Yuan dan Xuan Yu memiliki hubungan yang sangat dekat, jadi tidak mungkin kalau mereka tidak tahu seberapa besar kekuatan Ruo Xu di Elang Surgawi.
Meski begitu, Ye Yuan masih berani mengambil alih posisi Tetua Utama. Ini menunjukkan kalau dia pasti memiliki sesuatu yang dia andalkan. Apa yang dibutuhkan Ye Yuan hanyalah sebuah titik terobosan. Dan untungnya, Keluarga Ning menjadi titik terobosan ini!
Shi Feng tiba-tiba menyadari kalau dia terlambat. Satu langkah salah akan membuat setiap langkah berikutnya menjadi salah!
Batas waktu yang diberikan oleh Ye Yuan hanya tiga bulan. Sekarang, sebulan sudah berlalu. Dua bulan ke depan, akan ada banyak keluarga yang memeras kepala mereka untuk mendapatkan tempat ini. Waktunya terlalu singkat!
Tidak mungkin bagi Ye Yuan untuk mengerahkan seluruh energinya pada satu keluarga seperti Keluarga Ning. Saat ini, keputusan ini sudah sepenuhnya ada di tangan Ye Yuan. Dia akan membuatkan pil untuk orang yang dia kehendaki!
Siapapun yang merusak pemandangan akan bisa Ye Yuan singkirkan.
Shi Feng menghela napas. Dia perlahan berdiri dan berjalan menuju kediaman Ye Yuan. Dan benar saja, pos jaga rumah ini sudah penuh dengan orang. Pemandangannya sudah seperti sebuah kedai teh.
Raut wajah semua orang tampak khawatir. Mereka seperti tahanan yang menunggu persidangan.
Biasanya, ketika semua orang melihat Shi Feng, mereka pasti akan langsung menyapa. Hari ini, tidak ada satu orang pun yang benar-benar peduli padanya.
Shi Feng melihat seorang tetua yang dia kenal baik. Dia pun pergi untuk bertanya, "Saudara Zhao, siapa yang sedang Tetua Utama temui?"
Zhao Yibin adalah pemimpin Keluarga Zhao. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat Shi Feng. Dia pun mengeluh.
"Siapa lagi? Bukankah orang-orang itu semuanya adalah anggota Keluarga Ning, sekelompok bajingan itu? Huh! Lihat betapa sombongnya mereka!"
Saat Zhao Yibin mengatakan hal ini, yang lainnya langsung marah.
"Zhao Yibin, jika kau ingin menyinggung Tetua Utama, jangan membuat masalah pada kami!"
"Ya! Keluarga Ning adalah keluarga favorit Tetua Utama saat ini. Apa salahnya menjadi sedikit sombong?"
"Bukankah kau hanya merasa tidak adil melihat tingkat kekuatan energi Ning Canghai sama denganmu?"
…
Satu orang dengan satu suap ludah ini seolah bisa langsung menenggelamkan Zhao Yibin sampai mati. Namun, Zhao Yibin tidak kehilangan kesabaran. Dia segera menyadari kalau dia kehilangan ketenangannya dan meminta maaf kepada semua orang. "Semuanya, tenangkan amarahmu! Semuanya tenang! Ini semua salahku!"
Hanya setelah meminta maaf, kemarahan semua orang mereda.
Ketika Shi Feng melihat adegan ini, dia langsung tercengang.
Apa saraf semua orang sudah sedemikian rupa sensitifnya?
Siapa sangka kalau Zhao Yibin menatap Shi Feng dengan tajam dan berhenti berbicara.
Shi Feng terdiam. Baru sekarang dia tahu kejutan macam apa yang dibawa oleh kenaikan tingkat Keluarga Ning kepada semua orang.
Sekarang, semua orang takut menyinggung Ye Yuan dengan mengucapkan sepatah kata pun!
Tepat pada saat ini, Ning Zhiyuan membawa sekelompok orang tua keluar dari kediaman Ye Yuan dengan tergesa-gesa.
Saat Ning Zhiyuan melihat Shi Feng, dia tertawa puas.
"Shi Feng, apa yang kalian semua katakan padaku hari itu? Kau mau merendahkan dan mengibaskan ekorku? Sekarang, meski kau merendahkan diri di tanah dan mengibaskan ekormu, Tetua Utama mungkin juga tidak akan memberimu kesempatan ini! Ha ha ha!"