Dewa Obat Tak Tertandingi

Memotong Antrian 



Memotong Antrian 

0Tanpa Debu tentu tidak mengkhawatirkan Ye Yuan. Dia memurnikan sedikit bagian dari Gunung Bentangan Langit Lebih kecil. Selama dia tidak membahayakan nyawanya, Dao Surgawi dari Gunung Bentangan Langit tidak akan menghancurkan.      
0

Bahkan tanpa Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil, kekuatan Ye Yuan sudah bisa dibandingkan dengan Raja Dewa surga lapis pertama. Kekuatannya sudah cukup untuk bertahan dari tekanan Gunung Bentangan Langit. Hanya saja, orang lain tidak akan tahu kalau Ye Yuan tidak menggunakannya.      

Setelah keluar dari tempat si tua pemabuk, Ye Yuan tampak bingung. Jadi, Tanpa Debu bercerita sedikit tentang si tua pemabuk ini. Ternyata dia adalah pelayan dari Belukar Abadi di tahun-tahun awal.      

Belukar Abadi dulu menyelamatkan hidupnya. Jadi Si Tua Pemabuk ini mengikuti Belukar Abadi dan setia padanya. Namun setelah itu, si pemabuk tua meninggalkan Belukar Abadi karena beberapa alasan dan menjadi pengurus Kota Kaki Selatan. Tanpa Debu membuat Ye Yuan datang ke Kota Kaki Selatan karena alasan ini. Dulu, ketika si pemabuk tua mendengar kalau Kaisar Langit Belukar Abadi meninggal, dia menangis selama tiga hari tiga malam. Dia bertekad untuk membalas dendam, namun kekuatannya terlalu lemah. Itulah kenapa dia menenggelamkan kesedihannya dengan minum arak setiap hari.      

Musuh dari Belukar Abadi adalah seorang Kaisar Langit. Dan sangat sulit untuk bisa mencapai tingkatan setinggi ini?      

Beberapa hari kemudian, ternyata tepat satu tahun berlalu. Di Gunung Bentangan Langit ada sebuah berkas cahaya yang perlahan memanjang dan mendarat di sebuah tanah di luar kota kecil.      

Semua petarung yang akan pergi ke Gunung Bentangan Langit berkumpul di hutan ini. Mereka semua memegang plakat kayu di tangan. Ini merupakan plakat nomor urut yang diberikan oleh si pemabuk tua. Orang yang tidak memiliki plakat tidak diperbolehkan naik ke Gunung Bentangan Langit.      

Peraturan ini tidak dibuat oleh Gunung Bentangan Langit, melainkan dari Kota Kaki Selatan.      

Zhuo Han mengedarkan pandangannya dan seketika menemukan kalau Ye Yuan tidak memegang plakat kayu. Dia langsung paham akan sesuatu.      

"Haha, hei bocah, kau bahkan tidak punya plakat kayu, jadi untuk apa kau ke sini? Oh, aku hampir lupa. Hari itu, kita yang mengambil beberapa plakat kayunya. Kalian baru boleh pergi setelah kami. Jadi ... kau harus menunggu satu tahun lagi!" Zhuo Han berkata dengan diiringi gelak tawa keras.      

Dia begitu marah pada hari itu hingga tidak memperhatikan hal ini. Kalau diingat-ingat sekarang, mereka baru saja menerima beberapa plakat kayu di akhir. Jadi, Ye Yuan pastinya tidak punya plakat kayu.      

Leng Qiuling sedikit datang lebih dulu, Zhuo Han mengikuti dalam jarak dekat di belakang. Setelahnya baru ada Ye Yua dan Ning Tianping. Suara tawa keras Zhuo Han langsung menarik perhatian banyak orang.      

"Aku tahu. Kau datang ke sini untuk melihat Adik Leng! Haha, apa kau pikir aku tidak tahu kalau dia menggunakanmu sebagai tameng? Apa kau pikir dia tertarik padamu? Berhenti mencoba sesuatu yang ada di luar jangkauanmu. Kau dan dia tidak berasal dari dunia yang sama. Seekor semut sepertimu tidak akan paham soal jarak perbedaan antara kalian, jadi menyerahlah!" Zhuo Han tanpa berpikir panjang 'merubuhkan' Ye Yuan.      

"Tidak mungkin, kan? Ada Maha Dewa Asli yang ingin menonjok sesuatu di luar jangkauannya dan mengejar Leng Qiuling?"      

"Sungguh sangat percaya diri! Menyebalkan sekali! Dia bahkan tidak mau melihat bayangannya juga!"      

"Heh heh, ada Maha Dewa Asli yang datang mengantarkan nyawa. Dia tidak akan bisa hidup lagi dengan datang ke Gunung Bentangan Langit. Selain itu, dia masih mau mengejar si cantik Leng!"      

...     

Terlihat jelas kalau Leng Qiuling sangat terkenal. Hampir sebagian besar Raja Dewa ada di sini. Di antaranya ada yang mengenalnya. Begitu mendengar Zhuo Han mengatakan hal ini, mereka langsung mencemooh Ye Yuan. Orang-orang memang cenderung punya mental seperti ini. Mereka enggan melihat orang lain meraih apa yang tidak bisa mereka raih enggan untuk mereka lihat. Meski tidak ada apa-apa di antara Ye Yuan dan Leng Qiuling, kalimat Zhuo Han membuatnya menjadi sasaran kemarahan orang-orang.      

Leng Qiuling jelas mendengar kalimat Zhuo Han juga. Dia langsung marah dan berkata, "Zhuo Han, sekali lagi kau mengatakan omong kosong ini, apa kau yakin aku tidak akan merobek mulutmu?"      

Namun Zhuo Han justru tersenyum dan berkata, "Adik Leng, apa mungkin aku salah bicara? Kau tidak sedang jatuh cinta pada bocah ini, kan?"      

Ekspresi wajah Leng Qiuling menjadi dingin.      

"Itu bukan urusanmu!"      

Ye Yuan diam-diam mendesah. Bukankah apa yang dikatakan oleh Leng Qiuling semakin membuat semuanya ambigu?      

Sudah jelas, kalau ada beberapa orang yang terlihat semakin menunjukkan ekspresi aneh pada Ye Yuan. Beberapa di antaranya bahkan bersikap melihatnya dengan tatapan tidak ramah.      

Jika pandangan mata orang itu bisa membunuh, maka Ye Yuan mungkin sudah mati berkali-kali.      

"Bodoh, berhenti menebak-nebak. Aku datang ke sini untuk naik ke Gunung Bentangan Langit," kata Ye Yuan dengan nada dingin.      

Raut wajah Zhuo Han berubah menjadi dingin. Dia sangat marah.      

"Hei bocah, kau ini punya nyali juga! Kalau kau memang bisa, sembunyi saja di Kota Kaki Selatan seumur hidupmu dan jangan pernah keluar! Aku ingin melihat bagaimana kau akan naik ke Gunung Bentangan Langit ini tanpa menggunakan plakat kayu. Apa kau pikir semua pengawal yang ada di Kota Kaki Selatan ini tidak berguna?"      

Kali ini, si pemabuk tua membawa dua orang berbaju zirah dan berjalan mendekat sambil meminum arak. Dia berkata dengan tatapan matanya yang berkunang-kunang karena mabuk, "Yang punya plakat kayu, berbaris di sini!"      

Orang-orang tidak berani membuang-buang waktu kali ini. Mereka langsung berbaris dengan baik menurut nomor plakat kayu yang dipegang.      

Sementara itu Zhuo Han melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan mata sombongnya. Dia bersiap untuk melihat Ye Yuan 'runtuh'.      

Semua orang yang ada di sini tahu kalau kekuatan si pemabuk tua ini sangat tinggi. Begitu dia tidak senang, maka apa yang akan dia lakukan akan menjadi agak menakutkan.      

Dan benar saja, orang tua itu berjalan ke arah Ye Yuan sempoyongan.      

Zhuo Han mencibirnya dalam hati.      

"Hei orang bodoh yang tidak tahu yang namanya hidup dan mati, aku akan lihat apakah kau masih berani bersikap congkak! Akan lebih baik kalau kau memprovokasi si penjaga ini maka dia akan membunuhmu, dasar bocah keji!"      

Si pemabuk tua melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan mata mabuk dan merah. Dia tersenyum dan tiba-tiba berkata kepada dua orang yang ada di sampingnya, "Kalian berdua, berikan kedua orang ini plakat kayu."      

Kedua orang ini terkejut, mereka bertanya-tanya apakah mereka salah dengar.      

Raut wajah Zhuo Han langsung berubah, dia tidak yakin dengan apa yang sedang terjadi.      

"Y-Yang Mulia, apa ... apa tadi yang kau katakan?"     

Raut wajah si tua ini tampak dingin. Kedua orang ini merasakan tenggorokan mereka terasa tersumbat, raut wajah mereka pun menjadi begitu jelek.      

Si tua pemabuk itu berkata dengan suara dingin, "Aku bilang, berikan kedua orang ini plakat kayunya! Apa kalian tidak paham?"      

Kali ini, mereka memang tidak salah dengar.      

Kedua orang ini merupakan adik perguruan Zhuo Han. Mereka tampak melihat ke arah Zhuo Han dengan tatapan memohon. Zhuo Han juga tercengang, benar-benar tidak paham apa yang sebenarnya terjadi.      

Dia pun maju dan berbicara pada si tua pemabuk dengan mengepalkan kedua tangannya.     

"Yang Mulia, kami jelas-jelas datang duluan. Jadi, kenapa kami harus memberikan plakat kayu ini?"      

Si pemabuk tua menjawab dengan jawaban acuh tak acuh, "Kalau aku meminta kalian untuk menyerahkannya maka serahkan. Untuk apa kalian berbicara omong kosong seperti ini?"      

Di samping, yang lainnya juga tampak terkejut. Mereka benar-benar tidak paham kenapa ada hal seperti ini terjadi.      

"Ada apa? Aku datang ke Kota Kaki Selatan beberapa kali dan tidak pernah menyaksikan hal seperti ini terjadi sebelumnya."      

"Benar, yang ada yang duluan lah yang dilayani. Kenapa kedua orang itu boleh memotong antrian?"      

"Apa mungkin kalau dia adalah murid dari tuan itu? Sepertinya tidak juga!"      

...     

Mata Indah Leng Qiuling melihat ke arah Ye Yuan dengan syok. Dia semakin merasa tidak bisa melihat kedalaman ilmu orang yang seusia dengannya ini. Bakatnya jelas-jelas buruk, namun banyak hal aneh yang terjadi dengan dirinya.      

Zhuo Han terkejut mendengar jawaban si tua mabuk hingga badannya terasa lemas. Baru kali ini dia mengalami hal seperti ini sehingga dia sangat bingung. Kalau hal ini terjadi dengan orang lain, mungkin dia akan menerima begitu saja. Namun, hal ini terjadi pada Ye Yuan!      

Zhuo Han memberanikan diri dan berkata, "Yang Mulia, saya ... saya tidak yakin! Atas dasar apa kami harus memberikannya?"      

Si pemabuk tua itu menjawab, "Atas dasar apa? Atas dasar aku yang mengatur Kota Kaki Selatan ini! Apa yang aku katakan merupakan keputusan kekaisaran!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.