Dewa Obat Tak Tertandingi

Si Pemabuk Tua 



Si Pemabuk Tua 

0"Apa pun itu, anggap saja aku berhutang padamu! Ambil pedang ini. Nantinya, kalau kau perlu, kau bisa datang ke Ibukota Kekaisaran Seribu Peluncuran untuk mencariku."      
0

Leng Qiuling menyerahkan sebuah pedang giok kecil dan istimewa. Pedang ini sejernih kristal. Ketika di pedang rasanya begitu dingin. Jelas, kalau ini bukan benda biasa. Ye Yuan tidak berniat untuk menolaknya juga.      

"Baiklah, aku akan menerimanya. Manisan lengket itu telah disingkirkan. Nona Leng, kembali dan beristirahatlah."      

Ye Yuan tidak berniat untuk pergi mencari Leng Qiuling. Namun, untuk membuat wanita ini tenang, dia menerimanya. Di samping, Ning Tianping sangat syok. Dia tidak menyangka kalau wanita cantik sedingin Leng Qiuling ini, yang merupakan anak perempuan kebanggaan langit, sebenarnya berinisiatif hadiah kepada Ye Yuan.      

Yang membuat dia semakin syok adalah Ye Yuan sebenarnya ingin menyingkirkan wanita secantik ini!      

Leng Qiuling jelas-jelas juga sangat terkejut. Dalam kurun waktu 500 tahun, baru kali pertama ini dia bertemu dengan orang yang seperti itu. Bahkan jika orang lain tahu tidak akan ada harapan, mereka ingin tinggal sebentar bersamanya. Namun, orang yang ada di depannya ini ingin mengusirnya!      

"Mn, terima kasih."      

Leng Qiuling pun langsung pergi. Namun, dalam hati, dia masih merasa sedikit tidak nyaman. Begitu dia berjalan, di tengah-tengah dia menoleh dan berkata pada Ye Yuan, "Oh, iya, aku sarankan supaya kau tidak pergi ke Gunung Bentangan Langit. Sejak dulu, belum ada Maha Dewa Asli yang bisa turun dari sana dalam keadaan hidup-hidup!"      

Leng Qiuling menambahkan setelah dia berhenti sebentar, "Tidak peduli seberapa luar biasanya dirimu, tetap tidak akan berhasil!"      

Ye Yuan tersenyum. "Terima kasih atas peringatannya, Nona. Saya akan berhati-hati."      

Begitu dia melihat sikap Ye Yuan, Leng Qiuling tahu kalau pemuda ini tidak mendengarkan peringatannya dan dia pun menjadi kesal dan marah karenanya. Dia membalik arah dan pergi.      

Ning Tianping tampak sedih melihat Leng Qiuling pergi.      

"Ckck, Yang Mulia, Yang Mulia. Kau tidak tergoda melihat wanita secantik itu."      

Ye Yuan marah-marah sambil tertawa, "Hubunganku sendiri cukup kacau. Jadi, bagaimana mungkin aku tergoda oleh wanita lain?"      

Begitu Ning Tianping mendengarkan kalimat ini, keinginan dia untuk membicarakannya langsung keluar. Dia bertanya dengan bersemangat, "Oh? Yang Mulia ternyata memiliki seorang kekasih. Dan lebih dari satu? Aku tidak pernah kau membicarakannya."      

Ye Yuan berkata dengan tergesa-gesa, "Jangan menanyakan hal yang seharusnya tidak kau tanyakan!"      

Setelah kedua orang ini menyaksikan Leng Qiuling pergi, mereka tiba di sebuah aula besar di tengah kota. Begitu keduanya memasuki aula ini, tidak ada orang di sana. Hanya ada seseorang yang sedang minum-minum dari sebuah tabung anggur di depan sebuah ranjang dengan malasnya.      

"Heh, ada Maha Dewa Asli yang sedang cari mati ke sini! Hei Bocah, aku akan memberimu nasehat! Gunung Bentangan Langit bukanlah tempat untuk bersenang-senang. Pulang saja ke tempat asalmu!" Orang ini berkata tanpa menoleh.      

Orang mabuk ini sepertinya sedang mabuk berat namun Ye Yuan tidak bisa melihat kekuatannya.      

"Terima kasih banyak atas nasehatnya, Senior. Hanya saja, saya memang harus pergi ke Gunung Bentangan Langit ini!"      

Si pemabuk itu menanggapi sinis, "Heh heh, ceroboh dan bodoh! Tapi...kau terlambat! Nomor plat tahun ini sudah sepenuhnya dikeluarkan sebelum kau datang. Kau harus menunggu satu tahun lagi kalau kau ingin masuk ke Gunung Bentangan Langit."     

Ye Yuan tidak bisa berkata apa-apa. Dia sungguh tidak beruntung, kan?     

Dia ketinggalan kereta terakhir?      

Ye Yuan tidak menyerah dan berkata dengan mengepalkan kedua tangannya "Senior, apa kau bisa membuat sedikit pengecualian?"      

Suara Ye Yuan belum habis begitu ada dua orang yang melesat masuk entah dari mana, menghadangnya.      

Ada kekuatan pembunuhan yang menusuk datang dan sampai membuat dahi Ye Yuan sedikit berkerut.      

"Hahaha, bocah, kau kira aku ini apa? Pergi, pergi, masih tidak mau pergi. Aku tidak akan bersikap baik padamu." Si pemabuk ini mengibaskan tangannya sambil minum lagi.      

Ye Yuan mendesah dan hampir saja pergi ketika tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah.      

"Heh heh, tidak ketemu selama beberapa juta tahun, si tua pemabuk ini bersikap sombong sekali!"      

Tiba-tiba, seseorang muncul di aula. Yang mengejutkan Ye Yuan adalah Tanpa Debu ternyata menunjukkan dirinya. Raut wajah di pemabuk ini berubah. Dia menaruh tabung araknya dan terpaku menatap Tanpa Debu.      

Si pemabuk itu berkata dengan suara serius, "Kalian semua pergi. Tanpa perintahku, kau tidak diperbolehkan untuk masuk!"      

"Baik!" kedua orang berbaju zirah ini menjawabnya dan langsung menghilang.      

Ye Yuan juga berkata, "Tianping, kau pergi keluar dulu."      

Ning Tianping syok namun dia masih menuruti Ye Yuan dan pergi meninggalkan aula ini.      

Setelah tidak ada orang, si pemabuk tiba-tiba berdiri. Dia melihat ke arah Tanpa Debu dengan tatapan tidak percaya.     

"Kau...kau Yang Mulia Tanpa Debu!"      

Tanpa Debu tersenyum. "Siapa lagi kalau bukan aku?"      

"Hahaha..."     

Si pembuk ini langsung mengangkat kepalanya ke langit dan tertawa terbahak-bahak. Air mata menuruni pipinya yang tua.      

"Langit punya mata, Yang Mulia Tanpa Debu, kau ternyata masih hidup!"      

Si pemabuk tua ini menangis dan tertawa, dia tampak seperti orang gila. Ketika Ye Yuan melihat kejadian ini, dia pun sangat kaget. Dia tidak menyangka kalau si pemabuk ini ternyata teman lama Tanpa Debu.      

Tanpa Debu melihat si pemabuk tua. Dia juga tampak melankolis. Jelas, kalau banyak kenangan lama yang kembali.      

Setelah bersikap seperti orang gila, si pemabuk tua langsung berkata, "Yang Mulia Tanpa Debu, silahkan duduk!"      

Tanpa Debu hanyalah wujud ilusi namun si pemabuk tua sangat hormat padanya.      

Tanpa Debu tidak sungkan dan langsung duduk di atas kasur.      

Tanpa Debu melihat si pemabuk tau ini dan berkata sambil tersenyum.      

"Sepertinya beberapa tahun ini, keadaanmu sangat baik!"      

Si pemabuk tua tersenyum kecut.      

"Yang Mulia Tanpa Debu, kau salah. Aku benci karena aku gagal untuk menggapai harapanku. Itulah kenapa aku menenggelamkan kesedihanku dalam arah ini setiap hari! Beberapa juta tahun ini, aku berusaha keras untuk meningkatkan kekuatan energiku, aku ingin membalaskan dendam Yang Mulia Belukar Abadi. Namun… aku tidak bisa mencapai Tingkatan Langit! Beberapa tahun ini, aku juga menggunakan waktuku untuk mencari dunia kecil Yang Mulia Belukar Abadi. Namun, dia menyembunyikannya dengan baik. Aku tidak bisa menemukannya sama sekali!"      

Tanpa Debu mendesah.      

"Kau ini baik! Namun kau tidak pergi-pergi dan mencarinya lagi, karena....Belukar Abadi sudah memiliki penerus."      

Si pemabuk tua ini gemetar, dia terkejut melihat ke arah Ye Yuan.     

Selama bertahun-tahun, si pemabuk tua ini menjaga Kota Kaki Selatan. Ada begitu banyak petarung jenius yang sudah dia temui. Namun, Ye Yuan merupakan yang paling lemah.      

Si pemabuk tua itu berkata dengan tatapan ragu, "Dia? Yang Mulia Tanpa Debu, dengan tanpa mengurangi rasa hormat, anak ini tampak biasa-biasa! Dia tidak bisa mencapai tingkatan Raja Dewa dan itulah kenapa dia datang ke Gunung Bentangan Langit ini, kan? Bagaimana mungkin dia bisa membalaskan dendam Yang Mulia Belukar Abadi kalau dia sendiri tidak bisa naik tingkat?"      

Tanpa Debu tersenyum.      

"Tugu Batu Penekan Dunia dan Mutiara Penekan Jiwa mengakuinya sebagai tuan, jadi mereka pasti tidak salah! Tidak baik bagiku untuk mengatakan kenapa dia tidak bisa naik ke tingkatan Raja Dewa. Namun ini tidak ada hubungannya dengan bakat. Kau harus tahu kalau pencapaiannya di masa depan jauh melebihi Belukar Abadi!"      

Si pemabuk tua sangat terkejut begitu dia mendengarnya. Ye Yuan tampak biasa, tanpa adanya aspek khusus. Bagaimana pun, penilaian Tanpa Debu pada Ye Yuan ini begitu tinggi.      

Si pemabuk tua tahu betul bakat Yang Mulia Belukar Abadi.. bagaimana mungkin anak yang tidak bisa naik ke tingkatan Raja Dewa ini memiliki yang lebih tinggi darinya?      

Si pemabuk tua mengangguk.      

"Karena dia orang yang dipilih oleh Tanpa Debu, maka si pemabuk tua ini, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi, Yang Mulia Tanpa Debu, kau juga tahu kalau Maha Dewa Asli pergi ke Gunung Bentangan Langit, mereka tidak akan kembali. Ini bukan lelucon!"      

Tanpa Debu tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku membiarkannya pergi dan mengantarkan nyawanya? Tenanglah, dia akan baik-baik saja!"      

Si pemabuk tua mengamati Ye Yuan dengan tatapan penasaran, dia ingin melihat apa yang berbeda padanya. Namun, setelah dilihat-lihat, dia masih tidak menemukannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.