Dewa Obat Tak Tertandingi

Pukulan Balasan 



Pukulan Balasan 

0Dalam beberapa tawaran, harga Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas langsung naik dua kali lipat. Kegigihan beberapa orang untuk mendapatkan batu ini membuat takut sebagian yang lain. Meski begitu, ini jelas bukan hasil akhir.      
0

Dengan adanya seorang penghisap di sana, mana mungkin orang-orang masih bisa jujur?     

Tiba-tiba, seorang Raja Dewa surga lapis kelima berteriak, "51 miliar!"     

Wajah Jing Lu menjadi masam. Tadi dia masih senang ketika dia melihat dirinya bisa menghalangi semua orang dengan tawaran tingginya. Dia tidak menyangka kalau dalam waktu sekejap, ada orang yang menaikkan harga.      

Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Aku tidak percaya ini! 52 miliar!"      

Orang itu berkata dengan santainya, "53 miliar!"      

Jong Lu begitu marah hingga wajah berubah menjadi pucat. Dia melanjutkan, "60 miliar!"      

Kali ini, si petarung yang tadi menawar tidak menaikkan harga lagi. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Aku tidak mau lagi, lebih baik kau berikan padanya!"      

Begitu Jing Lu mendengar kalimat ini, dia langsung menunjukkan wajah pongahnya. Senyumannya terlihat sinis.      

"Apa kau bisa bersaing denganku?"      

Suara Jing Lu terdengar keras sehingga semua orang di ruangan ini mendengarnya. Semua orang yang hadir di sini kebanyakan adalah orang-orang yang pintar. Semuanya tampak tersenyum tahu.      

Dia sedikit menggunakan trik dan langsung menaikkan harga sebanyak 10 miliar. Paman Huang tidak berani melihat ke depan. Namun dia juga tidak berani untuk memperingatkan. Dia tampak bingung.      

Jian Zhentao tersenyum tipis.     

"60 miliar, apakah masih ada yang mau menawar lebih tinggi dari 60 miliar? Kalau tidak ada maka Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas ini akan menjadi milik orang di ruang langit No. 5!"      

Semua orang diam. Mereka merasa kalau harga ini sudah melebihi nilai dari Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas sehingga mereka merasa tidak perlu menawar lagi.      

Tepat pada saat ini, sebuah suara pelan terdengar, "100 miliar!"      

Tawaran ini jelas membuat semua orang kaget.      

Di antara para penonton yang hadir, ada seseorang yang langsung berbisik, "100 miliar! Ada seseorang yang memasang harga 100 miliar untuk Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas, bukankah dia ini seorang penipu?"     

Kali ini, seseorang yang sangat berpengalaman menjelaskan, "Heh heh, sedikit menarik! Dia bukanlah penipu, melainkan seorang ahli!"      

"Mn? Apa maksudmu?"      

"Sangat jelas, kalau orang di ruang langit No.5 dan Ruang Unggul No. 4 begitu gigih ingin mendapatkan Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas dan mereka tidak mengharapkan adanya kecelakan, meski sedikit pun. Namun, orang di ruang unggul No.4 tidak pernah bergerak dari tadi. Dia menunggu seberapa banyak uang yang dipunyai lawannya! Sekarang, lawannya jelas hanya si orang di ruang langit No. 5. Dan kali ini, dia menaikkan harganya menjadi 100 miliar secara tiba-tiba. Harga ini sudah tidak bisa dijangkau oleh si orang di ruang Langit No.5. Dengan cara seperti ini, dia akan bisa menghemat batu energi murni dewanya. Ini karena orang di No.5 terlalu banyak menunjukkan apa yang dia punya!"      

Orang itu syok. "Ternyata ada strategi seperti ini?"      

"Tentu saja! Dalam beberapa hal, acara lelang akan menemui kejadian seperti ini. Beberapa orang mengincar sebuah barang. Apapun yang terjadi, dia harus memenangkan tawarannya. Kali ini, taktik ini menjadi begitu penting. Kau lihat, orang si ruang langit No.5 sebenarnya masih ingin menaikkan harganya lagi namun dia sudah tidak bisa!"      

Ketika Jing Lu mendengar tawaran yang datang dari ruang unggul, ekspresi wajahnya langsung menjadi begitu jelek. Dia membawa total 120 miliar ke acara lelang ini. Sekarang ini, uangnya tinggal tersisa 103. 5 miliar.      

Harga Ye Yuan langsung memojokkannya. Jing Lu tidak bisa lagi menaikkan harganya. Sambil menggertakkan giginya, Jing Lu berteriak, "103.5 miliar!"      

Kemudian, beberapa saat kemudian, Ye Yuan membuka mulutnya dan berkata dengan nada acuh tak acuh, "105 miliar!"      

Duar!      

Jing Lu memukul meja teh yang ada di depannya dengan telapak tangannya dan berkata dengan nada marah, "Sial! Ini orang gila, kan? Dia menghabiskan 100 miliar untuk membeli Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas!"      

Paman Huang mendesah.      

"Tuan Muda, lupakan. Orang itu sama dengan kita, gigih untuk mendapatkan Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas."      

Jian Zhentao juga tidak menyangka kalau Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas bisa dijual dengan harga setinggi ini.      

"Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas menjadi milik tuan yang berada di ruang unggul No.4!" Jian Zhentao mengumumkan.      

Dia sangat penasaran siapa gerangan yang berada di Ruang Unggul No.4 ini. Beraninya menaikan trik lelang sampai begitu sempurna.      

Sebenarnya, ketika Jiang Lu menyebut angka 60 miliar, dia meramalkan kalau batas kekuatan Jing Lu adalah 100 miliar. Dia sudah lama berkecimpung dalam hal ini selama bertahun-tahun sehingga pengalamannya sudah banyak. Itulah kenapa dia membuat perkiraan semacam ini.      

Si orang di ruang unggul No. 4 juga memiliki penilaian ini juga. Kemungkinan dia adalah seorang ahli.      

Jen Zhentao merasa kalau si pemilik kursi No. 4 di ruang unggul ini agak menarik. Sebentar lagi, aku akan mengetahui sesuatu.      

Lelang selanjutnya tidak ada hubungannya dengan Ye Yuan lagi. Meski harga untuk mendapatkan Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas jauh melebihi perkiraannya, dia tidak merasa ada yang salah.      

Selama Batu Jiwa Surgawi Tanpa Batas ini menyelamatkan nyawa Mu Lingxue maka lupakan 100 miliar, bahkan 1 triliun pun akan dia keluarkan.      

Ada lumayan banyak petarung Maha Dewa Surgawi yang ada di acara lelang ini. Beberapa barang yang dilelang hanya bisa dipakai oleh mereka. Kompetisi dilelang ini pun menjadi semakin sengit.      

Benda-benda ini memang terlalu jauh dari jangkauan Ye Yuan. Akan tetapi, Ye Yuan merasa tidak kekurangan. Selama dia bisa mencapai tingkatan Raja Dewa dan membuka level kedua Balai Ungu Ekstrim, maka dia akan menemukan banyak barang di dalamnya.      

Setelah acara lelang selesai, Ye Yuan pergi ke belakang panggung untuk membayar. Dia tidak menyangka kalau Jian Zhentao sudah menunggunya di sana. Begitu lelaki tua ini melihat Ye Yuan, tatapan matanya menjadi tajam. Dia tidak menyangka kalau si ahli tawar menawar ini ternyata seorang anak muda.      

"Tetua Jian!" Ye Yuan berbicara pada Jian Zhentao dengan mengepalkan kedua tangannya.      

Ye Yuan masih tertarik pada Kaisar Surgawi Rahasia Dalam ini. Dia ingin tahu hukum-hukum Dao Surgawi apa yang bisa membuat mereka menguasai energi murni misterius semacam itu.      

Jian Zhentao tersenyum dan berkata, "Sungguh yang namanya pahlawan itu pastinya datang dari kalangan anak muda! Aku tidak menyangka kalau si ahli lelang di ruang unggul No. 4 adalah seorang anak muda!"      

Kali ini, Li Xing tiba-tiba muncul.      

"Haha, Tetua Jian tidak tahu. Guru Ye ini bukan sembarang anak muda!"      

Jian Zhentao sedikit terkejut. Dia melihat ke arah Li Xing dan berkata, "Oh? Bagaimana dia menjadi bukan sembarang anak muda?"      

Li Xing tersenyum dan dengan singkat menceritakan tentang Ye Yuan. Di dalam hati Jian Zhentao sangat terkejut. Dia agak tidak mempercayainya.      

"Dewa Tabib Li, kau tidak bisa sembarangan mengatakan hal seperti ini! Aku sudah lama hidup dan kau bisa bilang kalau aku ini tahu banyak dan berpengalaman.Aku sendiri hanya melihat pil jiwa hampa beberapa kali."      

Li Xing tersenyum.     

"Semua orang di Ibukota Sungai keberuntungan ini tahu. Selain itu, bagaimana mungkin saya berani berbicara hal omong kosong di hadapan Tetua Jian?"      

Keturunan Kaisar Surgawi Rahasia Dalam itu banyak. Keluarga mereka sangat besar dan bisa dikatakan kalau mereka menyebar di mana-mana di Dunia Bentangan Langit ini. Jian Zhentao memang hanya seorang turunan jauh Kaisar Surgawi Rahasia Dalam. Meski begitu, tidak ada orang yang berani meremehkannya. Ini karena tidak ada seorang pun yang berani meremehkan Keluarga Jian.      

Jian Zhentao sangat syok dan tanpa sadar memutar energi murninya untuk dia gunakan di kedua matanya. Dia melihat ke arah Ye Yuan.      

"Arghh!"      

Jian Zhentao tiba-tiba berteriak mengenaskan, dia menutup kedua matanya. Li Xing menjadi ketakutan ketika dia melihat situasi ini.      

Dengan cepat dia berkata, "Tetua Jian, ada apa?"      

Jian Zhentao menurunkan kedua tangannya yang gemetar. Orang-orang yang ada di sekitar langsung syok. Matanya tertutup rapat dengan dua aliran air mata darah yang datang dari sudut matanya. Dia terlihat begitu mengerikan.      

Ye Yuan tidak menyangka akan melihat situasi semacam ini. Dia berkata dengan nada cemas, "Tetua Jian, apa kau baik-baik saja?"     

Jian Zhentao perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya ini tidak kompeten dan mengejek Adik Ye Yuan."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.