Dewa Obat Tak Tertandingi

Jauh di Akhir Cakrawala



Jauh di Akhir Cakrawala

0"Hahaha, Ye Yuan, kau akhirnya akan mati di tanganku! Buah Dao itu milikku, Qin Tian!"      
0

Qin Tian menjadi begitu bersemangat melihat seolah Buah Dao itu sudah ada tangannya.      

Akan tetapi, bola-bola api di sekitarnya menjadi semakin banyak, hal tersebut membuatnya sulit untuk melangkah ke depan.      

Energi murni Kristal Mistik Sepuluh Ribu Tahun sungguh kuat. Aura Qin Tian masih terus naik.      

"Argh!"      

Qin Tian berteriak dengan keras, auranya naik menuju puncak sekaligus. Tekanan dari petarung Maha Dewa Asli menyebar luas. Tatapan mata Qin Tian menjadi semakin tajam. Pedang panjang yang ada di tangannya terlihat seperti ular yang mendesis, menembak ke depan ke arah bola-bola api seperti kilat.      

"Huek!"      

Meski Qin Tian naik ke tingkat petarung Maha Dewa Asli, bola-bola api masuk melukai organ-organ dalamnya. Qin Tian memaksa untuk menekan luka-luka dan terus maju.      

Bola-bola api menjadi semakin banyak, menenggelamkan seluruh tubuh Qin Tian. Namun, Qin Tian menjadi kuat setelah dia mencapai tingkat kekuatan Maha Dewa Asli sehingga dia berjalan tegap meski terasa pelan.      

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, luka-luka Qin Tian pun semakin lebih parah. Sementara itu di sisi lain, Duan Fei menjadi semakin lambat. Dia hampir tidak bisa menahan serangan dari bola-bola api lagi.      

"Sial! Susunan besar ini semakin kuat! Semakin jauh ke depan, kekuatan bola-bola api semakin menakutkan!" Duan Fei menggertakkan giginya ketika berbicara.      

"Huek!"      

Qin Tian menyemburkan darah sepanjang dia berjalan, akhirnya tiba di depan Buah Dao!      

Aura suci Dao Surgawi menendangnya, membuat Qin Tian seperti naik ke surga.      

Wush! Wush! Wush!      

Qin Tian menarik pedangnya seperti angin, memotong beberapa bola-bola api yang ada di dekatnya. Tangan kirinya bergerak ke arah Buah Dao seperti kilat.      

Tepat di depan tangannya!      

Jantung Qin Tian hampir melompat ke tenggorokannya!      

Ini adalah Dao Buah!      

Selama dia menelannya, maka impiannya untuk mencapai tingkat Maha Dewa Surgawi sudah ada di depan mata. Kalau ini sampai terjadi maka dia akan menjadi seorang petarung yang menguasai sebuah wilayah di Dunia Bentangan Langit juga.      

Ketika nanti Walikota Wu Meng melihatnya, dia pasti akan memanggilnya dengan sebutan 'Yang Mulia'!      

Di Dunia Bentangan Langit, Buah-Buah Dao terlalu suci dan berharga.      

Siapa pun yang melihat buah-buah itu pasti akan tergerak.      

"Sekarang, kau adalah milikku!" Qin Tian memuntahkan darah tapi namun tersenyum bahagia.      

Wush!      

Qin Tian merasa matanya menjadi kabur. Ada sebuah bayangan yang lewat di depannya.      

Si Buah Dao kini sudah menghilang!      

Dalam waktu sekejap, Qin Tian langsung merasa dijatuhkan dari surga ke neraka. Buah Dao jelas-jelas ada di jangkauannya namun ada seseorang yang kini merampasnya!      

Beberapa waktu lalu terasa dekat namun beberapa saat kemudian menjadi begitu jauh!      

Bayangan bergerak sangat cepat. Bahkan Qin Tian tidak bisa melihat arah pergerakannya.      

Selain itu, dia muncul dengan tiba-tiba. Qin Tian tidak sempat untuk bereaksi.      

"Cepat sekali! Apa yang baru saja terjadi?"      

"Aku tidak tahu! Mataku selalu tertuju pada Tetua Agung. Dia kemudian tiba-tiba menghilang!"      

"Tetua Agung merampas Buah Dao? Di mana...di mana dia?"      

"Hahaha, begitu dekat! Aku sudah kehilangan harapan tadi, aku bahkan berpikir kalau kita semua pasti akan mati!"      

...     

Setelah mengkonfirmasi kalau Qin Tian tidak mendapatkan Buah Dao, orang-orang Istana Suci Malam Putih langsung tersenyum.      

Sebelumnya, jantung mereka seperti ingin lepas dan berpikir kalau Buah Dao itu pasti menjadi milik Qin Tian. Dia tidak menyangka kalau situasinya akan berubah. Buah Dao dirampas oleh Tetua Agung.      

Duar! Duar! Duar!      

Dinding batu yang ada di atas kubah langsung meledak.      

"Mengejar Bulan!"      

Gerakan cepat pedang Ye Yuan langsung memusnahkan bola-bola api yang mengejar di belakangnya.      

Setelah itu, Ye Yuan muncul lagi.      

Tangannya memegang sebuah buah. Itu adalah Buah Dao!      

"Ye Yuan, aku akan membunuhmu! Kita berdua tidak boleh tinggal di bawah langit yang sama!"      

Qin Tian berteriak ke arah Ye Yuan sambil menghadapi bola-bola api.      

Burung yang sudah di tangan kini terbang menjauh.      

Bagaimana mungkin dia tidak murka mendapati hal seperti ini?      

Qin Tian tidak menyangka kalau Ye Yuan akan bergerak sebegitu cepatnya. Jelas-jelas tadi Ye Yuan masih berada jauh dari Buah Dao, namun dia ternyata berhasil merampasnya di depan Qin Tian. Tidak ada orang yang bisa bereaksi dengan tepat waktu! Kejadian itu terjadi begitu cepat, sangat tidak terbayangkan oleh mereka.      

Hingga sekarang, masih ada beberapa orang yang terkejut.      

Ye Yuan mendarat di tempat aman kali ini dan berkata pada Qin Tian dengan tangan penuh dengan buah.      

"Silahkan ambil buahnya dulu, aku akan menyelesaikan urusan ini sebentar lagi! Masalah kita berdua harus diselesaikan dengan baik!"      

Selesai berbicara, Ye Yuan langsung bergerak dengan cepat, berteleportasi sekali lagi. Tak lama kemudian, Ye Yuan muncul di samping Bai Chen, menyerahkan Buah Dao kepadanya, dan berkata, "Makanlah!"      

Bai Chen tidak percaya. Dia menggelengkan kepalanya seperti gendang mainan.      

"T-Tidak mungkin! Ini adalah buah yang begitu berharga. Guru, kau juga mendapatkannya setelah melewati bahaya. Bagaimana bisa kau memberikannya padaku?"      

Orang yang memakan Buah Dao akan bisa mengendalikan dunia. Dan Ye Yuan sebenarnya memberikan buah itu dengan begitu entengnya?      

Bai Chen tahu bahaya apa yang dilewati oleh Ye Yuan. Meski dia tidak bisa melihat pergerakan Ye Yuan dengan jelas, ledakan besar yang datang dari atas menandakan kalau Ye Yuan pastinya akan memicu susunan besar.      

Semua orang melihat Bai Chen dengan tatapan mata iri. Semua petarung Istana Suci Malam Putih juga ingin seperti Bai Chen. Memakan Buah Dao dan kemudian mengendalikan dunia.      

Setelah makan Buah Dao, Bai Chen pastinya akan memiliki kuasa akan mati dan hidup petarung-petarung maha dewa.      

Siapa yang tidak ingin berada pada posisi seperti itu?      

Ye Yuan tersenyum tipis. "Buah-buah ini tidak berguna bagiku. Aku tidak akan memakannya apa pun yang terjadi."      

Mata Bai Chen melebar. Dia berkata dengan nada tidak percaya, "Bagaimana bisa tidak berguna? Kalau kau memakannya kau akan bisa menguasai Dunia Kaki Bukit Langit!"      

Ye Yuan berkata, "Kau bisa mendapatkan atau kehilangan beberapa hal di dunia ini. Meskipun Buah Dao ini memang bagus, selama ada orang yang memakan buah ini, maka mereka akan melenyapkan seluruh bakat mereka. Proses peningkatan kekuatan mereka menjadi lebih sulit seribu, sepuluh ribu kali lipat dibandingkan dengan orang biasa! Kalau tidak ada kecelakaan, seumur hidup, kekuatan mereka akan berhenti di tingkatan Maha Dewa Surgawi. Kecuali jika mereka menemukan Buah Dao yang lebih kuat lagi maka....mereka akan bisa naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi!"      

Merupakan sebuah takdir jika ada orang yang bertemu dengan Buah Dao dalam kehidupannya. Jadi....kemungkinan besar tidak akan ada kesempatan kedua untuk bertemu lagi dengan buah tersebut.      

Ambisi Ye Yuan sangat besar. Dia sama sekali tidak memikirkan tentang Maha Dewa Surgawi! Jadi, meski Buah Dao menjadi sebuah harta karun bagi yang lainnya, bagi Ye Yuan, buah itu tidak berguna.      

Ye Yuan tidak menyembunyikan suaranya. Qin Tian yang sedang bertarung dengan bola-bola api hampir memuntahkan darah.      

"Berhenti'....kedua kata itu bisa digunakan dengan baik.      

Petarung di tingkat Maha Dewa Surgawi, bahkan di Dunia Bentangan Langit sekalipun, hanya bisa muncul di antara jutaan petarung lainnya.      

Orang itu sungguh sombong.      

"Oleh karena itu kau juga harus berpikir dengan jelas. Jika kau memakan Buah Dao, kalian tidak akan bisa naik melewati Maha Dewa Surgawi. Tentu saja, kalian mungkin tidak memahami apa pentingnya berada di tingkat kekuatan Maha Dewa Surgawi. Bahkan di dunia yang besar sekalipun, orang yang berada di tingkatan itu bisa dikatakan sebagai petarung hebat," Ye Yuan berkata dengan nada suara dingin.      

Di samping, napas Mo Yun terdengar kasar.      

Begitu dia melihat Bai Chen bengong, dia berkata, "Bocah bodoh! Apa yang kau tunggu? Ini adalah kesempatan emas yang Yang Mulia berikan padamu! Apa kau tidak lihat betapa si penyusup ingin mendapatkan buah itu?"      

Bai Chen terkejut, dia melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan mata tegas dan langsung berlutut.      

Bai Chen bersujud tiga kali di hadapan Ye Yuan.      

"Berkah Guru, aku pasti akan membalas kebaikanmu setelah aku mencapai tingkat kekuatan Maha Dewa Surgawi!" kata Bai Chen dengan nada suara mantap..      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.