Dewa Obat Tak Tertandingi

Manusia Batu Api Raksasa



Manusia Batu Api Raksasa

0Wush!      
0

Sebuah kilat cahaya pedang datang di langit, menebas monster lava terbang yang sedang beterbangan.      

Duar!      

Pada saat bersamaan, terdengar suara ledakan besar. Tubuh Ye Yuan pun ikut terhempas melayang.      

"Huek!"      

Ye Yuan langsung menyemburkan darah dari mulutnya, tapi langsung menyesuaikan posisinya di udara. Dia serampangan menggunakan kekuatannya dan kembali ke orang-orang Istana Suci Malam Putih, yang sedang bertarung.      

Di udara, Ye Yuan berhasil mencari kesempatan untuk melepaskan beberapa sabetan pedangnya, dan memotong monster lava terbang.      

"Guru Ye Yuan!" Mata Bai Chen memerah begitu dia berteriak.      

Kalau bukan karena Ye Yuan yang membantunya menangkis serangan, dia pasti sudah mati.      

"Aku baik-baik saja! Makhluk itu bergerak begitu cepat, jadi hati-hatilah!" kata Ye Yuan serius.      

Setelah sekuat tenaga menangkis serangan monster lava terbang, Ye Yuan merasa darahnya ikut kacau juga.      

Untungnya tubuh Ye Yuan sudah mencapai tingkat sempurna transformasi pertama dan dia juga menguasai Seni Dewa Tubuh Berharga Kura-Kura Hitam. Kekuatan pertahanan tubuhnya lebih kuat dibandingkan dengan petarung yang ada di tingkatan sama dengan dirinya.      

Satu serangan belum bisa membuatnya terluka parah.      

Rahang Bai Chen mengeras, emosi di mana dia mulai mencaci dirinya kini memenuhi dadanya.     

"Siapa yang mengatakan kalau semua peserta ujian dari dunia luar adalah orang jahat yang ingin menghancurkan Dunia Kaki Bukit Langit? Guru, dia menghargai hubungan dan sentimen antar manusia. Dia jauh lebih baik daripada orang-orang di Dunia Kaki Bukit Langit! Ini semua salahku! Ini semua salahku karena aku terlalu lemah! Aku ingin menjadi kuat! Aku tidak ingin menjadi beban untuk Guru!"      

Sebuah lonjakan semangat bertarung meledak dari tubuh Bai Chen.      

"Bunuh!"      

Tombak Bai Chen terlihat begitu kuat, menyerang. Ada jejak pencerahan yang muncul dalam hati Bai Chen. Awalnya dia tidak bisa menangkap para monster lava terbang itu tapi kali ini dia bisa melihatnya dengan jelas!      

Ujung tombaknya mulai bergerak pelan!      

Duar!      

Tombak menancap pada si monter lava terbang dengan begitu tepat. Tangan Ye Yuan juga tidak bergerak pelan, dia melihat tombak Bai Chen dan tersenyum memuji.      

"Haha, akhirnya aku bisa!" Bai Chen berkata dengan begitu bersemangat.      

"Bagus sekali! Hati-hati, datang lagi!" Ye Yuan memperingatkan.      

Ekspresi wajah Bai Chen menjadi masam, tombaknya menancap di tubuh monster lava terbang sekali lagi.      

Dalam waktu sekejap, lebih dari seratus monster yang diledakkan. Di tanah, tepatnya di dinding berbatu, terlihat banyak sekali lubang.      

Ye Yuan sendiri melawan lebih dari setengah monster lava terbang. Jika dia tidak bergerak maka pihak Istana Suci Malam Putih akan kehilangan banyak orang.      

Bai Chen mendatangi Ye Yuan. Dia terlihat jijik dengan dirinya sendiri. "Guru, ini semua salahku. Kau jadi terluka seperti ini!"      

Ye Yuan tersenyum. "Kau sudah melakukannya dengan baik. Monster-monster lava terbang belum bisa kau hadapi dengan kekuatanmu sekarang ini. Beberapa tahun terakhir, aku sudah melihat hasil latihan kerasmu. Sekarang, tombakmu sudah meningkat. Selamat!"      

Dengan kekuatan Bai Chen, satu atau dua monster yang sedikit lemah bisa dia hadapi. Beberapa monster lava terbang memiliki kekuatan yang sudah mendekati tingkatan Sekilas Surga. Dalam kondisi seperti ini, bagaimana mungkin Bai Chen bisa menghadapinya?      

Beberapa tahun terakhir, Bai Chen berlatih keras untuk membuat ilmu tombaknya sampai pada tahapan yang pernah ditunjukkan oleh Ye Yuan.      

Untuk itu, dia menguras habis energi yang ada di dalam tubuhnya hingga berulang kali kelelahan dan ambruk ke atas tanah.      

Ye Yuan tentu saja melihat semua ini.      

Sekarang, Bai Chen sudah menguasai ilmu seni tombak, kekuatannya pun ikut naik.      

"Haha, ilmu seni pedang Tetua Ye begitu tinggi, sungguh luar biasa! Kita menghadapi begitu banyak monster lava terbang tapi semua orang di pihak kita selamat. Sungguh mengesankan."      

Kali ini, yang lain juga ikut turun dari langit dan mendarat di tanah. Huo Tianyang langsung mengejek.      

Ye Yuan tahu kalau rombongan Huo sudah lama sampai di sini. Akan tetapi mereka hanya menonton tanpa sedikit pun membantu. Sepertinya, mereka ingin melihat korban yang berjatuhan dari Istana Suci Malam Putih.      

Baru saja monster lava terbang hampir membunuh Bai Chen. Huo Tianyang terlihat begitu bersemangat. Akan tetapi, tidak disangka Ye Yuan ternyata datang menyelamatkan Bai Chen, mengorbankan dirinya.      

Yang lebih mengejutkan adalah setelah Ye Yuan terkena serangan sebesar itu, dia masih memiliki kekuatan bertarung yang amat kuat.      

Ye Yuan hanya tersenyum.     

"Maaf, kalau aku mengecewakanmu. Aku masih bisa menyelesaikan masalah kecil seperti ini. Anggap saja sebagai pertarungan pelopor bagi Yang Mulia Pembesar dari Istana Dewa. Bukankah begitu Yang Mulia?"     

Ye Yuan melihat ke arah Duan Fei sambil menyeringai lebar. Duan Fei mengomel.     

"Cara yang digunakan Tetua Ye sungguh bagus. Kalau kau tidak jatuh, mungkin kita akan bekerja sama suatu hari nanti!"     

Kalimat Duan Fei langsung membuat geger semua orang. Ada begitu banyak petarung Sekilas Surga di sini, namun tidak ada yang berani mengatakan kalau mereka akan menjadi petarung Maha Dewa Asli.      

Sangat sulit untuk bisa naik menembus tingkatan Maha Dewa Asli!      

Oleh karena itu, pujian yang Duan Fei layangkan pada Ye Yuan pastinya sangat tinggi. Tentu saja, semua bisa terjadi kalau Ye Yuan tidak meninggal hari ini.      

Semua orang begitu pintar dan tentu mendengar sendirian.      

Ye Yuan hanya tersenyum. "Aku mungkin tidak akan memiliki keberuntungan sebagus itu!"     

Raut wajah semua orang berubah. Ye Yuan ini sungguh berani. Arti dari perkataannya adalah..dia tidak akan mati dan justru Duan Fei-lah yang mungkin tidak akan hidup sampai hari itu.      

Pernyataan kedua orang tersebut seperti mengandung jarum, ada juga bau bubuk mesiu yang sangat menyengat di sana!      

Duan Fei terlihat begitu muram, dia berkata dengan suara dingin. "Tetua Ye, silahkan pergi terlebih dahulu."      

Ye Yuan menjawab, "Pergi!"      

Dia memimpin dan melanjutkan perjalanan dengan orang-orang dari Istana Suci Malam Putih sebagai umpan. Ini merupakan sebuah jembatan batu lebar. Di kedua sisi jembatan ada magma yang tak berhenti mengalir.      

Ketika berjalan di jembatan, Ye Yuan bisa merasakan adanya gelombang ajian pembatas yang begitu kuat dari dua sisi. Menurutnya, ilmu hukum-hukum kekuatan api di Kaki Bukit pasti sangat dalam.      

Apalagi seorang petarung Maha Dewa Asli, bahkan seorang petarung di tingkat Raja Dewa mungkin tidak akan tahan juga.      

"Cepat lihat! Emas Pasir Ungu! Itu adalah Emas Pasir Ungu yang besar!" Bai Chen tiba-tiba berteriak.      

Mata Duan Fei berbinar. Dia melihat ke arah ujung jembatan batu, ada sebuah batu besar yang menancap di dinding tebing. Batu itu sebesar tiga orang yang saling berpegangan. Emas Pasir Ungu merupakan materi luar biasa untuk membuat artefak dewa surgawi, yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Banyaknya artefak bagus di Dunia Kaki Bukit Langit ada hubungannya dengan Emas Pasir Ungu.      

Batu sebesar itu senilai dengan beberapa kota.      

Akan tetapi, wajah semua orang tidak terlihat senang. Karena menurut aturan, batu Emas Pasir Ungu menjadi milih Istana Dewa Kaki Bukit Langit.      

"Raja Bai Chen, pergi dan ambilah Emas Pasir Ungu. Kali ini, saatnya bagi Istana Suci Malam Putih untuk menunjukkan kesetiaan," Duan Fei menoleh ke arah Bai Chen dan memerintah dengan nada acuh tak acuh.      

Bai Chen hampir saja meledak. Dia melotot ke arah Duan Fei.     

"Emas Pasir Ungu ini adalah milik Manusia Batu Api Raksasa! Kalau Yang Mulia ingin membunuhku, katakan saja, kenapa harus memberi perintah seperti ini?"      

Duan Fei tersenyum. "Kenapa? apa raja Bai Chen berniat untuk membuat Istana Suci Malam Putih menentang Istana Dewa?"      

Ekspresi wajah Bai Chen berganti, dia sangat marah.      

Duan Fei sengaja ingin meruskh Istana Suci Malam Putih!      

"Biar aku yang pergi, hukuman Yang Mulia Pembesar Istana Dewa terlalu besar, kita tidak akan bisa menanggungnya!" kata Ye Yuan dengan tenang.      

"Guru, Manusia Batu Api Raksasa sangat kuat. Pasti ada satu manusia batu yang menjaga Emas Pasir Ungu sebesar itu. Kekuatannya bisa menandingi petarung di tingkat menengah Sekilas Surga!" Bai Chen menggertakkan giginya sambil berbicara.      

Ye Yuan tersenyum. "Tenang, aku akan baik-baik saja."      

Selesai berbicara, Ye Yuan terbang, dia sudah sampai di sekitar Emas Pasir Ungu dalam waktu satu kedipan mata.      

Wush! Wush! Wush!      

Ye Yuan mengeluarkan beberapa sabetan pedang dengan mengangkat tangannya. Dia langsung memotong Emas Pasir Ungu ini.      

Plak!      

Plak!      

Plak! ,      

Seperti yang sudah diduga, sebuah manusia batu raksasa yang tubuhnya dipenuhi api muncul di hadapan semua orang. Ada senyuman masam di sudut bibir Duan Fei. Namun tak lama kemudian, senyumannya berubah menjadi senyuman kaku!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.