Dewa Obat Tak Tertandingi

Musuh Kuat Berkumpul



Musuh Kuat Berkumpul

0"Hahaha...aku akhirnya sembuh! Ye Yuan, kali ini aku akan menemuimu di mana pun kau berada!"      
0

Di dalam Istana Suci Akhir Kehidupan, Qin Tian tiba-tiba membuka matanya, tubuhnya memancarkan cahaya terang. Dia sudah bermeditasi di sini selama sepuluh hari. Hari ini, akhirnya, semua luka-luka di badannya sembuh.      

Semua dendam dan musuh-musuhnya harus diselesaikan sepenuhnya kali ini!      

"Wu Hen!"      

"Aku di sini."      

"Apakah Istana Suci Malam Putih sudah berangkat?"      

"Mereka sudah berangkat ke Reruntuhan Dewa! Ketua, apakah kita juga harus berangkat?"      

"Berangkat! Kita harus mendapatkan banyak dalam perjalanan!"      

"Baik, Ketua!"      

Setelah Wu Hen pergi, ada sekilas senyum dingin di sudut mulut Qin Tian.      

"Baiklah. Aku datang, jadi aku tidak boleh kembali dengan tangan kosong!"      

...     

Di depannya, sejauh mata memandang hanya ada reruntuhan. Ada gelombang aura yang amat menakutkan keluar dari dalam, bahkan Ye Yuan merasa jantungnya berdetak kencang.      

Reruntuhan Dewa ini sepertinya sudah ada di sini sejak kuno. Tempat ini biasanya akan begitu berbahaya akan tetapi penuh dengan kesempatan. Tempat ini juga merupakan tempat berbahaya bagi petarung di tingkat Maha Dewa Asli.      

Pintu masuk ke dalam reruntuhan adalah sebuah kawah gunung berapi. Ada bentangan tulang-tulang berwarna putih, seolah mengabarkan kematian pada semuanya yang datang ke sini.      

Ye Yuan belum mendekati area pintu masuk namun sudah merasakan adanya gelombang panas yang bergejolak mendekat.      

Temperatur yang amat menakutkan ini, agak sulit untuk ditahan bahkan bagi seorang petarung dengan kekuatan setengah Sekilas Surga seperti Ye Yuan.      

Begitu masuk, tak bisa dibayangkan seberapa kuatnya temperatur yang ada di dalamnya.      

"Ini mungkin kali pertama bagi Tetua Agung datang ke Reruntuhan Dewa kan?" Ketika Bia Chen melihat ekspresi wajah Ye Yuan, dia langsung menebak.     

Ye Yuan tersenyum. "Dulu, aku selalu meningkatkan kekuatanku dalam pengasingan. Ini adalah kali pertama bagiku datang ke Reruntuhan Dewa."      

Bai Xiu berkata, "Di sekeliling Reruntuhan Dewa, ada api alami yang membatasi. Api ini bisa menghanguskan segalanya. Bahkan petarung di tingkat Maha Dewa Asli sekali pun tidak bisa masuk ke sana dengan cara biasa. Setiap sekitar seribu tahun, api-api alami ini akan masuk pada fase diam. Raja Istana Dewa Kaki Bukit Langit akan menggunakan artefak dewa surgawi bernama Kunci Pembatas Api, dan kemudian menerobos api pembatas, dan membuat kita bisa masuk ke sana."      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya. "Jadi seperti itu!"      

Kali ini, ada sekelompok besar petarung Maha Dewa yang terbang melewati cakrawala. Mereka adalah Huo Tianyang dan orang-orangnya dari Istana Suci Hujan Musim Gugur.     

Suasana di tengah-tengah orang-orang Istana Suci Malam Putih langsung berubah. Khususnya, Bai Chen yang kedua matanya seperti akan menyemburkan api.      

Bai Chen membenci dirinya yang terlalu lemah. Jika tidak, dia pasti sudah lama maju ke depan dan bertarung melawan Huo Tianyang.      

Begitu orang-orang dari Istana Suci Hujan Musim Gugur mendarat, dua kekuatan besar ini langsung menunjukkan tanda-tanda untuk saling melontarkan pertentangan.      

"Ya ampun, keponakan tertuaku, jangan melihatku dengan ekspresi wajah seperti ini! Sebentar lagi, di dalam sana, akan sangat tidak bagus kalau aku sampai harus mendorongmu ke dalam sumur api," Huo Tianyang berkata dengan tatapan mata mengejek.      

Mata Ye Yuan sedikit menyipit. Dia berkata dengan suara dinginnya, "Orang-orang seperti kalian?"      

Raut wajah Huo Tianyang menjadi kaku, matanya terlihat khawatir.      

Kalau bukan karena orang di hadapannya ini, pihak Huo Tianyang akan sudah lama menghancurkan Istana Suci Malam Putih.      

"Heh, bocah, jangan sombong! Tunggu saja sampai kau bisa keluar dari Reruntuhan Dewa ini!" Huo Tianyang berkata sambil menyunggingkan senyuman sinis.      

Selesai berbicara, Huo Tianyang membawa petarung Istana Suci Hujan Musim Gugur ke samping.      

Ekspresi wajah Ye Yuan berubah menjadi suram. Huo Tianyang ini.....memiliki maksud tersembunyi.      

Bai Xiu juga tidak terlihat senang. Dia bergerak ke depan Ye Yuan dan berkata dengan suara pelan, "Tetua Agung, ada yang aneh dengan si Huo Tianyang!"      

Ye Yuan sedikit menganggukkan kepalanya. "Dilihat dari penampilannya, sepertinya dia memiliki sesuatu! Kau pergi dan peringatkan semua orang. Setelah memasuki Reruntuhan Dewa, kita harus lebih berhati-hati."      

Bai Xiu mengangguk. "Aku paham!"      

Ketika kelompok Ye Yuan ini masih sedang berbicara, satu per satu kelompok kekuatan lain datang bergantian.      

Arena masuk ini menjadi ramai seketika. Akan tetapi, sepertinya banyak faksi kekuatan besar yang tertarik dengan Istana Suci Malam Putih.      

"Aku sungguh tidak menyangka kalau Istana Suci Malam Putih membiarkan anak bau kencur menjadi raja. Aku sungguh tidak tahu apa yang Bai Xiu pikirkan."      

"Haha, ini mungkin adegan paling lucu yang ada di sejarah Dunia Kaki Bukit Langit bukan? Ada anak di tingkat awal Gua Dalam memimpin sekumpulan petarung Sekilas Surga. Sungguh lucu!"      

"Aku dengar kalau Tetua Agung mereka yang bernama Ye Yuan sungguh kuat. Selain kuat, dia juga memiliki seorang petarung Dao Hantu di sampingnya yang mampu bertarung melawan Huo Tianyang!"      

....     

Diskusi ini membuat Bai Chen yang ada di samping Ye Yuan terlihat mulai resah dan tidak tenang. Dia tahu kalau gurunya sudah mendapatkan Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung, dia mungkin akan meninggalkan Dunia Kaki Bukit Langit.      

Kalau itu terjadi, bagaimana dia akan menghadapi begitu banyak musuh yang kuat?      

"Semua orang di dunia ini bisa meremehkanmu, hanya kau sendiri yang tidak boleh melakukannya! Mereka merasa kalau kau tidak akan berhasil. Maka tunjukkan pada mereka dan bungkam mulut mereka!" Ye Yuan berkata dengan nada dingin.      

Tatapan mata Bai Chen menjadi tajam. Suasana hatinya tiba-tiba menjadi tenang. Dia menjawab sambil menganggukkan kepala, "Aku paham, Guru!"      

Kali ini, ada beberapa orang beterbangan di atas cakrawala lagi. Orang yang ada di tengah menunggangi seekor macan bersayap. Dia terlihat seperti seorang petarung hebat. Aura orang ini begitu kuat. Dia belum sampai namun auranya sudah melingkupi seluruh area ini. Ekspresi wajah semua orang berubah.      

Dia adalah petarung Maha Dewa Asli!      

Ekspresi wajah Ye Yuan menjadi lebih tajam, dia melihat ke arah lelaki tua yang ada di punggung macan bersayap itu.      

Ini pasti petinggi dari Istana Dewa Kaki Bukit Langit.      

Tak lama kemudian, tatapan mata Ye Yuan mengarah pada lelaki yang ada di belakang orang tua. Dia ternyata orang dekat lelaki tua. Siapa lagi kalau bukan Puncak Azure.      

Ye Yuan langsung bisa merasakan kalau ekspresi orang-orang yang ada di sampingnya berubah. Atmosfer yang ada di tengah-tengah orang-orang Istana Suci Malam Putih tiba-tiba berubah, mereka menjadi tertekan.      

Ye Yuan bengong dan bertanya pada Bai Xiu, "Ada apa?"      

Wajah Bai Xiu sudah terlihat begitu jelek. "Tidak heran kalau si Huo Tianyang itu sombong sekali! Si petinggi dari Istana Dewa ini dulunya adalah raja Istana Suci Hujan Musim Gugur, Duan Fei!"      

Ye Yuan juga tampak tercengan mendengar penjelasan Bai Xiu. Dia tidak menyangka jika masih ada hal yang kebetulan seperti ini.      

Dia tahu kalau di Dunia Kaki Bukit Langit ini, selama seorang petarung sudah bisa mencapai tingkat kekuatan Maha Dewa Asli, maka dia akan dipanggil menjadi bagian dari Istana Dewa Kaki Bukit Langit, sebagai seorang 'pegawai' di sana. Setelah itu, mereka harus memutus hubungan dengan istana suci sebelumnya dan mengabdi pada Istana Dewa sepenuhnya.     

Akan tetapi, meski dia sudah menjadi pegawai Istana Dewa, dia juga masih tetap manusia. Orang memiliki perasaan, bagaimana mungkin dia akan mengabaikan begitu saja faksi asalnya?      

Dari sikap Huo Tianyang, sepertinya dia tahu kalau petiggi Istana Dewa yang datang kali ini adalah Duan Fei! Ini menunjukkan kalau si Duan Fei sudah lebih dulu memberitahu Huo Tianyang.      

Lalu apa yang akan dilakukan oleh Duan Fei di Reruntuhan Dewa ini? Orang bodoh pun tentu akan tahu jawabannya.      

Ye Yuan langsung merasa sakit kepala. Sudah ada Huo Tianyang yang cukup menyusahkan dan ditambah lagi ada Duan Fei, si petarung Maha Dewa Asli. Perjalanan ini sungguh berbahaya!      

"Ye Yuan, orang itu memakai masker. Aura seluruh badannya juga dingin dan suram. Sepertinya dia terus memperhatikanmu! Uh....orang ini sepertinya tidak terlalu asing."      

Suara Tanpa Debu terdengar di pikiran Ye Yuan, membuat jantung Ye Yuan berdetak kencang lagi.      

"Memperhatikanku? Tidak terlalu asing?"      

Ada sebuah senyum kecut yang melintas di hati Ye Yuan. "Aku rasa aku tahu siapa dia! Aku sungguh tidak menyangka kalau semua orang berkumpul di sini!"      

"Kau tahu siapa dia?" Tanpa Debu bertanya penasaran.      

"Siapa lagi kalau bukan Qin Tian?" jawab Ye Yuan dengan suara dinginnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.