Dewa Obat Tak Tertandingi

Pengujian Darah



Pengujian Darah

0Entah berapa lama berlalu, kini rasa sakitnya sudah berkurang. Tangan dan kaki Puncak Azure sudah bisa bergerak. Meski begitu, dia masih kesulitan untuk berdiri dalam waktu yang lama. Sekujur tubuhnya seperti dikuras habis, tanpa ada tenaga yang tertinggal dari ujung kepala sampai kaki.      
0

Dalam proses panjang ini, dia tetap mencoba untuk berpikir jernih namun usahanya ini sia-sia. Setiap rasa sakit yang ada di tubuhnya disalurkan ke kepalanya seperti gelombang pasang tanpa jeda.      

Puncak Azure serasa ingin pingsan tapi dia harus menelan kekecewaannya karena dia tidak bisa melakukannya sama sekali. Sekarang ini, kondisinya jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri.      

"Sial, Istana Suci Malam Putih! Kalau aku sampai menemukan si Ye Yuan adalah seorang penyusup maka aku tidak akan menyisakan ayam atau anjing dari kerajaan kecil kalian!" Puncak Azure menggertakkan giginya dan berkata dalam kebencian.      

Kali ini, suara Bai Xiu terdengar dari luar pintu.      

"Apakah Yang Mulia Puncak Azure sudah beristirahat dengan baik? Raja dan Tetua Agung menyuruhku untuk datang dan mengundang Yang Mulia untuk ke aula utama."      

Huo...     

Pintu terbuka dengan keras dari dalam. Wajah Puncak Azure cemberut hingga iar terasa bisa menetes keluar.      

Istirahat?      

Apa ini yang namanya istirahat?      

Dia begitu kesakitan hingga hampir saja membunuh dirinya. Dan kalian mengatakan istirahat?      

Puncak Azure ingin sekali membunuh orang sekarang!      

Dia sungguh ini membunuh orang!      

"Ada apa Yang Mulia Puncak Azure? Apakah kau menyalahkan Istana Suci Malam Putih karena memberikan pelayanan yang buruk? Yang Mulia terkena kekuatan serangan balik yang melukai organ dalam Yang Mulia. Tetua Agung kami membantu Yang Mulia dengan mengeluarkan luka dalam dengan menggunakan teknik khusus, supaya tidak ada sisa gejala. Apa ...Tetua Agung kami mungkin belum mengobati luka dalam Yang Mulia?" Bai Xiu berpura-pura terkejut.      

Puncak Azure hampir saja akan marah ketika dia tiba-tiba mengerutkan dahi. Dia melihat luka dalamnya dan mendapati luka akibat serangan balik ini memang sudah sembuh. Jalur energi yang ada di dalam tubuhnya sudah tidak terhalang dan dia merasa segar kembali.      

Hal ini membuat Puncak Azure sedikit tenang. Mungkinkah...Ye Yuan memang sudah menyembuhkannya? Dia mengingat serangan telapak tangannya. Kekuatan balik yang ada memang tidak kecil. Jadi, kemungkinan meninggalkan banyak luka yang tak terlihat.      

Sekarang, luka-luka ini sepenuhnya sembuh. Dia memang sudah mendapatkan pengobatannya. Hanya saja..pengobatannya ini terlalu menyakitkan, kan?     

"Mn, luka dalamnya sudah sembuh! Jalan di depan!" Puncak Azure dengan dingin.      

Puncak Azure adalah seorang utusan Istana Dewa, orang yang tentu sangat sombong. Meski pihak lain sudah menyembuhkan lukanya, dia tidak mengharap pihak lain akan melihat sisi dari dirinya yang kesakitan seperti ini.      

Hati Bai Xiu sudah lama berbunga-bunga. Kalau dia tidak sedang ada di depan Puncak Azure, mungkin dia sudah tertawa berguling-guling di atas tanah.      

Bai Xiu tidaklah sama dengan Bai Chen yang masih kecil itu. Dia sudah lama berada di posisi tinggi sehingga kepintarannya cukup dalam. Dia sama sekali tidak menunjukkan sedikit pun emosi di wajahnya.      

Ye Yuan mengundangnya untuk melihat pertunjukkan bagus. Dia melihat dengan jelas di luar jendela bagaimana Puncak Azure berguling di tanah kesakitan.      

Seberapa pintar kah Bai Xiu ini? Dia tahu kalau trik bawah tangan ini dilakukan oleh Ye Yuan dengan diam-diam. Awalnya, dia masih kuatir, cemas kalau-kalau Puncak Azure akan mengamuk begitu dia keluar. Akan tetapi, ketika dia mengikuti cara yang Ye Yuan sudah ajarkan padanya, dia melihat kalau wajah Puncak Azure langsung terlihat membaik. Seperti yang Ye Yuan katakan, selain tidak menyalahkannya, Puncak Azure bahkan berterima kasih dalam hatinya.      

Kalau Puncak Azure seolah sudah bersujud ke empat arah mata angin, memuji Tetua Agung Istana Suci Malam Putih.      

Puncak Azure menghela napas dingin ketika dia ada di tanah sebelumnya, Bai Xiu jelas mendengarnya. Kalau ada petarung Sekilas Surga Sempurna sampai kesakitan seperti itu, maka rasa sakitnya memang tidak bisa dibayangkan.      

Heh!      

Selain tidak menyalahkan, Puncak Azure juga terlihat begitu tenang!      

Mungkin, hanya si Tetua Agung Ye Yuan yang bisa memiliki ide cara seperti ini, kan?'      

...     

Begitu Puncak Azure sudah tiba di aula utama, Ye Yuan langsung menyambutnya dengan tersenyum. Dia mengepalkan kedua tangannya.     

"Tetua Agung dari Istana Suci Malam Putih, Ye Yuan, dengan hormat menyambut Yang Mulia Utusan Istana Dewa! Sebelumnya, aku sedang bermeditasi, sehingga menghiraukan Yang Mulia. Aku sungguh minta maaf! Hukum aku jika saya bersalah!"      

Sikap Ye Yuan terlihat begitu tulus, dia bahkan seperti akan membungkuk. Puncak Azure langsung menopang tangannya. "Tidak perlu!"      

Ye Yuan menjawab dengan senang, "Yang Mulia sungguh utusan yang berhati mulia, dan pikiran yang lapang! Ilmu yang sebelumnya saya dalami memang agak aneh. Begitu ada orang yang mendekat, maka akan ada serangan balik yang sungguh kuat, sehingga Yang Mulia jadi terluka karenanya. Aku merasa sungguh bersalah dan pantas untuk mati sepuluh ribu kali! Untungnya, aku punya metode unik yang bisa membantu yang bisa membuka jalur energi Yang Mulia, dan aku gunakan untuk meringankan luka-luka yang tersembunyi. Metode ini memang sedikit sakit namun efeknya bagus sekali. Apakah Yang Mulia masih merasakan sakit sekarang?"      

Otot-otot dalam diri Puncak Azure berkedut sedikit. Ini bukan sedikit sakit namun sakit sekali sampai dia berharap mati saja. Akan tetapi, efeknya memang bagus. Jika tidak, kalau sampai dia melapor kembali ke Istana Dewa Kaki Bukit Langit dalam keadaan terluka maka dia akan bahan guyonan semua orang.      

"Mn, sudah membaik!" kata Puncak Azure santai.      

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Baguslah kalau begitu! Karena Yang Mulia sudah ada di sini, mari kita langsung ke urusan utama! Aku adalah petarung tertutup sebelumnya, bagaimana mungkin aku seorang penyusup? Beberapa orang memang suka membuat keributan dengan menyebarkan palsu seperti ini, sungguh menjijikkan!"      

Melihat Ye Yuan begitu tenang, Puncak Azure mulai meragukan dirinya. Meski rumor ini memang dimulai dari antah berantah, tak diragukan lagi, kalau kecurigaan Istana Suci Hujan Musim Gugur memiliki kecurigaan paling besar.     

Akan tetapi, selama ada kemungkinan yang mengarah pada penyusup ini, Istana Dewa Kaki Bukit Langit juga tidak akan tinggal diam.      

Selain itu, Ye Yuan muncul secara tiba-tiba sebagai petarung ahli. Bagaimana mungkin mereka tidak bersikap hati-hati?      

"Apakah ini hanya rumor atau tidak, kita akan tahu setelah mengujinya!" Puncak Azure masih terus berbicara dengan nada suara yang sama, acuh tak acuh.      

Selesai berbicara, dia membentuk sebuah ajian. Ada sebuah kuil seukuran kotak di tangannya sekarang.      

Ye Yuan sekarang ini sudah pada posisi berhadap-hadapan dengan Puncak Azure. Dengan jarak sedekat ini, seandainya Kuil Tianlu mengeluarkan respon maka sudah lama akan menyerang Ye Yuan. Akan tetapi, kuil ini diam saja tak bergerak.      

Semua orang di Istana Suci Malam Putih menghela napas lega melihat kejadian itu.      

"Seperti yang aku bilang, bagaimana mungkin Tetua Agung kami seorang penyusup?"      

"Ini pasti karena ulah orang-orang dari Istana Suci Hujan Musim Gugur! Orang-orang sialan itu! Karena mereka kalah, kini mereka melabuhkan amarah di hati mereka dengan sengaja membuat kabar palsu!"      

"Istana Suci Hujan Musim Gugur Sial, urusan kita belum selesai dengan mereka!"      

...     

Semua petarung dari Istana Suci malam Putih menyalahkan pihak Istana Suci Hujan Musim Gugur. Mereka berpikir kalau ini semua dibuat oleh pihak Hujan Musim Gugur.      

Akan tetapi, kecemasan yang ada di hati Bai Chen dan Mo Yun belum juga hilang. Tahapan yang paling penting dari Kuil Tianlu ini adalah pengujian darah.      

Puncak Azure berkata dengan nada santai, "Aura yang ada di permukaan bisa ditutupi. Akan tetapi, Dao Surgawi yang ada di dalam tubuh seorang petarung tidak bisa disamarkan! Tetua Ye, silahkan!"      

Pertumbuhan seorang petarung merupakan sebuah proses penyerapan energi jiwa bumi dan langit. Dalam proses ini, seorang petarung pastinya akan membawa Dao Surgawi ke dalam darah mereka. Oleh karena itu, untuk menguji identitas seseorang, darah menjadi elemen pengujian yang paling terpercaya.      

Ketika Mo Yun dan Bai Chen mendengar kalimat Puncak Azure, jantung mereka terasa melompat ke tenggorokan. Yang lainnya juga langsung diam. Semua mata kini tertuju pada Ye Yuan.      

Sudah banyak contoh di mana para peserta ujian terkuak dari pengujian darah ini.      

Ye Yuan tersenyum tipis, dia sama sekali tidak ragu. Sebuah kilau cahaya dingin lewat dan sudah ada luka di jari Ye Yuan.      

Tes!      

Setetes darah segar mengalir melewati ujung jari dan masuk ke dalam Kuil Tinalu. Napas semua orang terdengar mulai besar-besar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.