Dewa Obat Tak Tertandingi

Reruntuhan Dewa



Reruntuhan Dewa

0Jari Ye Yuan dikibaskan. Tangan Bai Chen yang sedang memegang tombak panjang itu pun langsung terlepas. Tombak Bai Chen menjadi ringan dan berputar-putar. Kemudian tangan Ye Yuan menangkap lalu memegangnya.      
0

"Meski aku belum pernah belajar dengan baik mengenai ilmu Dao Tombak sebelumnya, Dao Agung itu beragam dan menuju ke satu tujuan yang sama. Aku akan menunjukkan satu gerakan tombak. Lihat dengan baik!"      

Suara Ye Yuan belum pudar ketika aura dari tubuhnya tiba-tiba berubah, tombak itu menghunus ke luar. Tatapan mata Bai Chen menjadi semakin tajam, dia terpaku pada tombak berat yang ada di tangan Ye Yuan. Ini adalah tombak yang berat dan kekuatan sama dengan yang dia pegang sebelumnya. Tombak ini merupakan tombak sama yang dibuat ulang oleh Ye Yuan. Kekuatan tombak menjadi ratusan kali lipat daripada milik Bai Chen.      

Duar!      

Momentum tombak Ye Yuan tiba-tiba berhenti. Seluruh yang ada di tempat itu bergetar. Area di mana ujung tombak berhenti menghasilkan retakan halus, tapi tak lama kemudian, retakan ini kembali normal.      

Ekspresi wajah Bai Chen menjadi begitu jelek. Dia berkata dengan nada tidak percaya, "Bagaimana...bagaimana bisa seperti ini?"     

Ye Yuan tersenyum, "Ini adalah cara langit. Menghilangkan kelebihan dan menambah kekurangan. Begitu momentum berat seni tombak keluar, kau harus memperhatikan momentum kuat yang tak tergoyahkan. Meski begitu, sekarang ini, momentum tersebut mudah dirusak. Seni tombakmu memiliki terlalu keras dan tidak mengandung cukup kelembutan. Meski tombak ini sangat kuat, begitu musuh berhasil menahannya maka kau tidak akan punya kekuatan bertarung lagi. Ketika kau bisa menguasai jejak kekuatan kembut dari kerasnya tombak dan memahami logika menahan kekuatan maka momentum kuat tombak ini akan terus tak terpatahkan, sama seperti gelombang yang maju tak tertahankan!"      

Bai Chen masih bingung. Dia berkata, "Tapi...bukankah mencampur kekuatan kelembutan dalam seni tombak justru akan menghilangkan kekuatannya?"      

Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Kau masih berada dalam tingkatan ilmu di mana gunung kau lihat sebagai gunung. Supaya kau terus memiliki kekuatan untuk terus bertarung, kau harus memaksa untuk menarik satu porsi kekuatan. Ini lah cara yang benar! Aku akan menunjukkanmu sekali lagi, kau lihat apakah aku menahan kekuatanku atau tidak!"      

Raut wajah Bai Chen menjadi semakin tajam. Dia mundur ke samping, matanya terpaku pada Ye Yuan.      

Ye Yuan masih menggunakan tombak yang sama, dia bergerak lagi. Momentum kuat yang tak tergoyahkan sama sekali tidak tertahan sedikit pun.      

Bai Chen melihat ke arah pucuk tombak, tubuhnya tiba-tiba gemetar. Tombaknya bergerak, Ye Yuan tidak menghunuskannya pada apa pun, sehingga meninggalkan banyak detail yang perlu dijelaskan.      

Namun kali ini, Bai Chen melihatnya dengan jelas!      

Guru Ye Yuan tidak menarik tombaknya, tapi di titik terakhir, tombak berat itu sepertinya melambat, seolah...membalik waktu dan ruang. Ini memberikan perasaan yang begitu aneh.      

Duar!      

Tempat itu menghasilkan retakan lembut sekali lagi. Sungguh! Tombak yang mengerikan!      

Bai Chen sangat yakin. Meski alam kekuatan Guru Ye Yuan sama dengan dirinya, dengan menggunakan tombak ini, dia bisa membunuh petarung di tingkat menengah Gua Dalam!      

"Paham?" Ye Yuan berkata sambil tersenyum.      

Bai Chen menggelengkan kepalanya. "Aku...aku tidak bisa melakukannya."      

Ye Yuan tertawa geli begitu dia mendengar jawaban anak ini.      

"Kalau kau bisa, apa yang harus aku ajarkan padamu? Membawa kelembutan dalam kekerasan dan membawa kekerasan dalam kelembutan. Kombinasi antara kelembutan dan kekerasan. Itulah serangan paling kuat yang sesungguhnya! Kau hanya perlu mengingat pergerakan tombak tadi di kepalamu dan setelah berlatih keras. Akan ada hari di mana kau akan mengerti ini semua."      

Bai Chen menganggukkan kepalanya. "Guru, aku paham! Terima kasih, Guru atas panduannya!"      

Ye Yuan sedikit menganggukkan kepalanya. Dia tahu kalau Bai Chen sudah paham. Tidak ada yang namanya jalan pintas dalam soal pendalaman ilmu. Hanya dengan mengeluarkan banyak keringat dari yang lain, seseorang bisa mendapatkan sesuatu yang lebih.      

Ye Yuan memberikan arahan pada Bai Chen. Dia seperti lampu suara di luasnya samudra, sehingga membuat Bai Chen bisa mengambil beberapa jalan memutar. Kalimat yang Ye Yuan ucapkan begitu sederhana. Tapi untuk bisa mencapainya diperlukan latihan yang amat keras selama beberapa tahun.      

Bai Chen paham kalau jalan yang ditempuh masih panjang. Meski begitu, Bai Chen memang memiliki bakat yang cukup bagus. Tidak heran jika Bai Yehai memilihnya untuk menjadi calon raja yang selanjutnya.      

Jika dia diberi cukup waktu maka dia akan bisa melampaui kekuatan saudara-saudara laki-lakinya yang lain.      

"G-Guru, apa kau sedang mencari sesuatu?"      

Bai Chen dan Ye Yuan sedang berada di sebuah paviliun untuk beristirahat. Bai Chen tiba-tiba bertanya.      

Kepala Ye Yuan mengangguk. "Identitasku, kau pasti sudah tahu, kan?"      

Ekspresi wajah Bai Chen langsung berubah, dia berpura-pura terlihat bingung.      

"Identitasmu? Bukankah kau ini guruku? Tetua Agung Istana Suci Malam Putih?"      

Ye Yuan tersenyum." Kau masih ingin bermain-main anak kecil ini di depanku? Pil-pil itu. Kalau pun tak mengenali pil-pil itu, Mo Yun pasti tahu kan?"      

Bai Chen terlihat begitu malu. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan sudah tahu semuanya.      

"Guru, Aku..."      

Ye Yuan menghentikan kalimat Bai Chen dengan isyarat tangannya. Tiba-tiba, ekspresi wajahnya berubah menjadi tajam. Dia berbicara dengan suara dingin, "Tujuanku datang ke Dunia Kaki Bukit Langit sangat sederhana. Aku mencari Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung! Akau akan melakukan apa pun untuk mendapatkan batu itu!"      

Ekspresi wajah Bai Chen langsung berubah. Aura kuat dari Ye Yuan menghantamnya hingga dia tidak bisa bernapas.      

"Guru, Istana Suci Malam Putih tidak memiliki Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung!" Kata Bai Chen bingung.      

Ye Yuan menarik auranya dan bertanya, "Apakah Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung semuanya dikendalikan oleh tangan-tangan yang ada di Istana Suci Kaki Bukit Langit?"      

Bai Chen sedikit menganggukkan kepalanya. "Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung sangat berguna untuk membantu petarung naik ke tingkat Maha Dewa. Bahkan seorang petarung Maha Dewa Asli tidak bisa berbuat apa pun tanpa adanya batu tersebut! Oleh karena itu, bisa dibilang kalau Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung dikendalikan oleh orang-orang di Istana Suci Kaki Bukit Langit. Sangat sedikit jumlah Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung yang ada di Istana Dewa Kaki Bukit Langit. Sangat sulit melihat batu ini di dunia luar."      

Begitu mendengar penjelasan Bai Chen, kepala Ye Yuan langsung terasa pusing. Setiap hari, Kesadaran Rohmu Lingxue semakin terbang jauh sedikit demi sedikit.      

Awalnya, Ye Yuan berpikir kalau faksi kekuatan macam Istana Suci Malam Putih akan memiliki satu atau dua Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung. Akan tetapi, Ye Yuan menemukan kalau benda itu sangat langka.      

Bai Chen langsung bingung begitu melihat ekspresi murung Ye Yuan. Dia berbicara dengan nada hati-hati.     

"G-Guru. Setahuku, bukankah kau hanya membutuhkan Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung, Buah Abadi Cenayang Sembilan Melodi dan Emas Pasir Ungu. Apakah salah satu dari ketiga benda ini akan cukup?"      

Ye Yuan mendesah. "Aku tidak mencari Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung untuk menyelesaikan misi, tapi untuk tujuan lain. Batu itu berguna untuk menyelamatkan nyawa seseorang, jadi aku harus mendapatkannya apa pun yang terjadi!"      

Bai Chen sedikit terkejut, tidak menyangka kalau jawaban Ye Yuan akan seperti ini.      

Tidak heran begitu Ye Yuan mendapatkan Buah Abadi Cenayang Sembilan Melodi, dia hanya melihatnya sebentar kemudian menyimpannya. Sepertinya, Guru Ye Yuan juga memiliki sebuah cerita tentang hidupnya.      

"Guru tidak hanya menyelamatkan nyawaku akan tetapi bahkan memberiku kehidupan yang baru. Kebaikan seperti ini tidak akan bisa aku ganti meski aku hidup sepuluh kali. Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung pasti sangat penting bagi guru. Apa pun itu, aku harus membantumu mendapatkan Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung."      

Tanpa memberikan banyak perdebatan pada dirinya, Bai Chen memutuskan.     

"Guru, sebenarnya kalau kau ingin mendapatkan Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung , maka akan ada satu kesempatan. Hanya saja..perlu sepuluh tahun untuk menunggunya!" kata Bai Chen.      

Mata Ye Yuan berbinar. "Kau yang mengatakan ya!"      

Bai Chen meneruskan, "Setelah sepuluh tahun, Istana Dewa Kaki Bukit akan membuka Reruntuhan Dewa! Batu Jiwa Panjang Umur Surgawi Tak Terhitung dihasilkan di sana. Hanya saja..."      

Bai Chen ragu begitu kalimatnya sudah sampai di sini. Ye Yuan langsung paham dan kemudian tersenyum, "Hanya saja tempat itu sangat berbahaya, kan?'      

Bai Chen menganggukkan kepalanya.      

"Bai Chen mengangguk, "Benar! Ada begitu banyak kesempatan di Reruntuhan Dewa, tapi ada juga bahaya besar yang mengancam. Selain itu, begitu tempat itu dibuka tujuh istana suci yang ada di Dunia Kaki Bukit Langit akan masuk ke sini semuanya. Situasinya akan sangat berbahaya."     

Ye Yuan menanggapi tanpa banyak peduli. "Aku sudah katakan sebelumnya, gunakan segala cara!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.