Dewa Obat Tak Tertandingi

Selama ada aku, Kau bisa Menjadi Tak Terduga



Selama ada aku, Kau bisa Menjadi Tak Terduga

0Di langit, ada belasan sosok yang lewat sambil bersiul. Ada keributan yang mengejutkan di atas sana. Dengan adanya begitu banyak petarung di tingkatan Maha Dewa yang melayang, maka situasi langka seperti ini terlihat di Dunia Kaki Bukit Langit.      
0

Manusia biasa menebak kalau telah terjadi insiden besar yang mengguncang dunia. Sebuah insiden yang menyebabkan begitu banyak petarung hebat bergerak pada saat bersamaan.      

Para petarung di tingkat Maha Dewa mampu menempuh jarak sejauh sepuluh ribu mil dalam satu kedipan mata. Tiga hari berikutnya, pasukan Istana Suci Malam Putih dan Istana Suci Hujan Musim Gugur bertemu.      

Orang yang memimpin pasukan Istana Suci Hujan Musim Gugur adalah sosok tua. Dia terkejut begitu melihat jajaran pasukan Istana Suci Malam Putih.      

Dia sudah mendengar kalau raja Istana Suci Malam Putih, Bai Yehai, meninggal dunia karena diracun. Oleh karena itu, dia sengaja membawa banyak petarung ahli untuk menyerang bersamanya.      

Hanya saja, dia tidak menyangka kalau orang-orang dari Istana Suci Malam Putih berani keluar terlebih dahulu. Sosok tua itu langsung mengedarkan pandangannya pada pasukan lawannya dan kemudian tertawa lebar.     

"Di mana Si Tua Bai Yehai? Kenapa dia tidak datang? Dia tidak berani keluar, jadi dia mengirim kalian. Heh, anak kecil yang datang ke sini untuk mengantar nyawa? Hahaha..."     

Bai Chen tampak begitu marah sampai tubuhnya gemetar tak tertahankan. Dia menunjuk ke arah lawannya dan menanggapi dengan semburan amarah, "Huo Tianyang, kau tidak tahu malu!"      

Huo Tianyang merupakan raja dari Istana Suci Hujan Musim Gugur, kekuatannya ada di tingkatan Sekilas Surga Sempurna. Konflik internal yang ada di Istana Suci Malam Putih semuanya dia yang mendalanginya sendiri.      

Strategi memecah belah langsung berhasil mengambil nyawa sang raja Bai Yehai, Daonya menghilang dari dunia ini. Sekarang, Istana Suci Malam Putih bagaikan naga tanpa kepala. Istana Suci Hujan Musim Gugur menggunakan kesempatan ini untuk membabat habis pasukan dari Istana Suci Malam Putih.      

Bai Chen belum matang. Kemarahannya hanya memperburuk suasana. Ketika kedelapan Tetua Agung yang ada di belakangnya melihat situasi tersebut, mereka semua hanya menggelengkan kepala. Di saat seperti ini, mereka seharusnya berpura-pura menunjukkan kekuatan supaya Huo Tianyang tidak bisa mengambil keputusan. Dengan cara seperti ini, mereka akan memiliki harapan menakuti pihak lawan dan memenangkan kesempatan untuk menyusahkan pihak yang kecil.      

Begitu Huo Tianyang mendengar kalimat Bai Chen, dia tertawa dengan begitu congkaknya.      

"Keponakanku yang baik, sepertinya kau ini sudah ditunjuk menjadi raja. Tapi sayang...kau hanya bisa menjadi raja sampai hari ini saja!"      

Bai Chen marah. "Huo Tianyang, jangan kurang ajar kau! Hari ini, meski kita bertarung sampai ikan mati dan jaring robek, aku akan membuatmu membayar semua ini."      

Huo Tianyang semakin tertawa keras begitu dia melihat Bai Chen berteriak. "Apa kau bilang sampai ikan mati dan jaring rusak.? Meki ikannya mati, jaringnya tidak akan rusak. Kalian ini hanyalah pasukan tersesat yang tidak punya arah tujuan, Istana Suci Malam Putih akan hilang dan tinggal dikenang dalam saja hari ini!"      

Begitu petarung di tingkat Sekilas Surga sempurna melepaskan serangannya maka para petarung dari Istana Suci Malam Putih langsung berubah ekspresinya. Di bawah tekanan, raut wajah Bai Chen terlihat berubah menjadi pucat. Dia otomatis melihat ke arah Ye Yuan.      

Akan tetapi Ye Yuan justru terlihat begitu datar. Seolah dia sedang melamun dan tidak memberikan petunjuk apa-apa.     

Dia menguatkan hatinya dan mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk bertahan dari serangan tekanan kekuatan itu.      

Tatapan matanya tiba-tiba berganti fokus pada Bai Xiu. "Bai Xiu, kalau aku mati dalam peperangan hari ini maka kau yang akan menjadi raja dari Istana Suci Malam Putih. Kau harus memimpin semua orang bertarung hingga darah penghabisan. Jangan sampai mundur!"      

Sekujur tubuh Bai Xiu gemetar, dia tidak menyangka kalau Bai Chen akan mengatakan kalimat seperti itu. Sekarang ini, gambaran Bai Chen yang ada di dalam Bai Xiu sudah membesar tanpa batas. Awalnya, Bai Xiu terpaksa mengakui pengangkatan Bai Chen menjadi seorang raja karena dia takut pada Ye Yuan. Namun sekarang, darah Bai Chen seperti mendidih. Kenyataannya, meski Ye Yuan memang mengalahkan para tetua agung, Bai Xiu tidak berpikir kalau Gui Yun akan bisa mengalahkan Huo Tianyang. Setidaknya, dia ini dibawa untuk memberi tambahan kepercayaan diri pada pihak Bai Chen.      

Mata Ye Yuan berbinar, tatapan matanya terlihat tampak menyetujui. Entah berapa banyak hati yang tersentuh oleh kata-kata Bai Chen. Anak ini juga bukan tanpa pamrih kan.      

Mata Bai Xiu berkaca-kaca. Dia menggertakkan giginya dan mengepalkan kedua tangannya.      

"Tenanglah, Yang Mulia. Aku akan bertarung hingga darah penghabisanku! Bai Rong, jika aku mati maka kau yang akan menjadi raja Malam Putih! Kita akan bertarung sampai akhir dan tidak akan getar!"      

Sekujur tubuh Bai Rong pun ikut gemetar. "Baik. Bertarung sampai darah penghabisan dan tidak gentar!"      

"Bertarung sampai akhir, dan tidak akan gentar!"      

"Bertarung sampai akhir, dan tidak akan gentar!"      

...     

Slogan ini digemakan dan mengguncang semua orang yang ada di sini. Semangat pasukan Istana Suci Malam Putih langsung naik. Begitu melihat pemandangan ini, air muka Huo Tianyang sedikit berubah.      

Dia tidak menyangka kalau bocah yang masih bau kencur ternyata memiliki kekuatan magis seperti itu. Dia mampu memicu darah segar para tetua yang sudah lama menjadi dingin.      

Pasukan yang semangatnya membara akan menang!      

Dalam keadaan seperti hari ini, meski dia menang maka kemenangannya akan mengambil banyak korban. Begitu para jenderal tidak lagi menghiraukan nyawanya maka sang pasukan tidak akan mati juga. Pertarungan ini bukanlah pertarungan yang mudah untuk dimenangkan. Hanya saja, ketika panah sudah ada di ujung busur maka dia harus dilepaskan.      

Huo Tianyang tidak percaya kalau dengan kekuatannya di tingkat Sekilas Surga Sempurna, akan kalah di tangan pasukan Bai Chen. Mereka tidak akan bisa membalikkan surga!      

Akan tetapi, sebelum sempat Huo Tianyang bergerak, Bai Chen sudah mengangkat tombak panjangnya dan menghunuskannya ke arah Huo Tianyang dengan berani.      

"Bunuh!!"      

Bai Chen berteriak, membawa momentum yang amat mengesankan dan tak tergoyahkan langsung menyerbu ke arah Huo Tianyang.     

Di saat seperti ini, ada sesuatu yang Bai Chen pahami! Seni tombaknya sudah mencapai tingkatan yang tinggi!      

Hanya saja, meski kekuatannya sudah naik, Bai Chen masih belum bisa tahan terhadap satu serangan di depan Huo Tianyang.      

"Raja, jangan!"      

Bai Xiu tidak menyangka kalau Bai Chen langsung menyerang ke arah Huo Tianyang. Serangan itu tidak tertahankan. Bai Chen sudah yakin akan mati. Kalimat yang diucapkan sebelumnya bukan ditujukan untuk memompa semangat pasukannya melainkan sebagai bentuk kegigihannya menghadapi kematiannya sendiri, dan setelah itu akan membuat semangat pasukannya naik.      

Satu Bai Chen tidak akan berfungsi pada peperangan kali ini. Namun begitu dia mati, situasinya akan langsung berubah.      

Sekarang ini, dia mendapatkan pengakuan sebagai raja dan juga mendapatkan pengakuan dalam hatinya. Sayangnya ini semua sudah terlambat. Huo Tianyang sangat paham akan cara berpikir Bai Chen. Dahinya berkerut ketika dia mendenguskan satu kalimat bernada dingin, "Cari mati!!"     

Huo Tianyang mengangkat telapak tangannya dan menghantamkannya ke arah Bai Chen. Kekuatan serangan telapak tangan dari seorang petarung Sekilas Surga Sempurna tentunya sangat besar. Ada sekilas senyum tipis terulas di sudut bibir Bai Chen. Namun kali ini, ada sebuah cakar berwarna gelap yang datang keluar dari kehampaan. Tombak Bai Chen belum sempat menghunus Huo Tianyang. Tombak itu terpelanting kembali dengan didorong kekuatan yang amat besar!      

Duar!      

Telapak tangan Huo Tianyang bertabrakan dengan cakar raksasa, menyebabkan gelombang besar.      

Kedua serangan seimbang!      

Ekspresi wajah Huo Tianyang langsung berubah, matanya tertuju pada Gui Yun, dia seperti sedang menghadapi sebuah lawan besar.      

"Hentikan! Sungguh tidak masuk akal!" Ketika Bai Xiu melihat pemandangan itu, matanya terlihat tidak percaya.      

Bagaimana bisa seorang petarung di tingkat akhir Gua Dalam menghadang serangan dari seorang petarung di tingkat Sekilas Surga Sempurna? Baru kali ini, Bai Xiu sadar kalau waktu itu Ye Yuan berbelas kasihan pada para tetua Istana Suci Malam Putih. Jika tidak, maka tidak ada satu pun dari mereka yang bisa hidup!      

"Terlalu kuat!!"      

"Cakar hitam apa itu? Kenapa dia sampai bisa mengeluarkan kekuatan sebesar itu?"      

"Petarung Dao Hantu itu begitu kuat sampai bisa menahan imbang serangan dari raja!"      

...     

Semua orang dari pihak Istana Suci Hujan Musim Gugur berseru keras, mereka terkejut dengan pemandangan itu. Peperangan yang awalnya diprediksi akan dimenangkan oleh mereka kini langsung berubah.      

Sementara itu, orang-orang dari Istana Suci Malam Putih menjadi bersemangat melihat hasilnya.      

Huo Tianyang awalnya seperti sebuah gunung besar yang menekan mereka semua hingga mereka tak bisa bernapas. Sekarang, gunung besar itu ternyata bisa ditahan oleh seseorang.      

"Aku sudah bilang sebelumnya, selama ada aku maka kau bisa menjadi tak terduga!"      

Bai Chen gemetar. Ye Yuan sudah tiba di belakangnya entah sejak kapan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.