Dewa Obat Tak Tertandingi

Penaklukan Yang Mendominasi



Penaklukan Yang Mendominasi

0Para tetua terlihat kebingungan. Mereka semua saling bertatapan. Siapa orang itu? Apa ada yang salah dengan otaknya? Memangnya, apa hubungan masalah ini denganmu?     
0

"Bai Chen, atur tamu mu itu dengan baik! Aku tahu kalau kau menyimpan kebencian dalam hatimu tapi kau harus menempatkan kepentingan banyak orang di atas segalanya. Sekarang, bukan waktu yang tepat untuk mengamuk!"      

"Benar! Dari mana datangnya orang itu? Beraninya dia berbicara omong kosong seperti ini?"      

Semua tetua seolah mengarahkan ujung tombak mereka ke Bai Chen. Selain itu, mereka sama sekali tidak bisa melihat kedalaman kekuatan Ye Yuan dan langsung menuduh kalau Ye Yuan merupakan orang yang sengaja dibawa untuk membuat onar.      

Bai Chen menjawab dengan nada santai, "Aku lupa memperkenalkannya ke semua orang, dia adalah guru baruku! Selanjutnya, dia juga akan menjadi tetua utama di Istana Suci Malam Putih ini.      

Begitu kalimatnya keluar, semua orang yang ada di aula terkejut.      

"Omong kosong! Bai Chen, kalau kau berani bersikap kurang ajar lagi, maka jangan salahkan kami karena tidak peduli lagi dengan sentimen raja lama dan dan mengusirmu dari istana ini!" Si tetua yang mendukung Bai Xiu menjadi raja kini memarahi Bai Chen.      

Ye Yuan hanya menoleh sebentar ke arahnya.      

"Tetua Bai Rong, kan? Apa otakmu sudah rusak? Kau dan Bai Xiu berpura-pura dan mengatur semua ini! Tapi kalian justru masih ingin mengusir tuan muda yang sudah ditunjuk oleh raja lama untuk menggantikannya sebagai penguasa di Istana Suci Malam Putih?"      

Ekspresi wajah Bai Rong berubah menjadi cemberut. "Dasar anak kurang ajar! Kau terus saja membual! Apa kau percaya kalau aku ini bisa merobek mulutmu?"      

Ye Yuan mengabaikannya dan kemudian berkata pada tetua yang lain, "Aku hanya ingin menanyakan satu pertanyaan pada kalian semua. Apakah menurut kalian, Bai Chen adalah yang paling berkualitas untuk menjadi penerus raja sebelumnya?"      

Para tetua saling berpandangan. Tiba-tiba, seseorang berbicara, "Tentu saja! Menurut aturan yang ada di Istana Suci Malam Putih, Yang Mulia Muda merupakan penerus yang berada di garis pertama! Hanya saja....."     

Si tetua ingin melanjutkan kalimatnya namun dipotong oleh Ye Yuan.      

"Baiklah kalau itu yang kalian katakan! Alasan kenapa kalian tidak membiarkannya menjadi raja adalah lebih karena dia masih muda dan kekuatannya belum cukup untuk menyakinkan banyak orang, kan?"      

Para tetua menganggukkan kepala mereka, tidak keberatan dengan apa yang diucapkan oleh Ye Yuan. Sekarang, orang-orang Istana Suci Malam Putih sedang berhadapan dengan musuh besar. Kalau sampai mereka membiarkan pemuda yang masih bau kencur ini untuk memimpin maka pilihan mereka tidak akan berbeda dengan mengantarkan nyawa.      

Ye Yuan berkata dengan nada santai, "Sekarang, aku mendukung Bai Chen untuk menjadi raja atas nama guru Bai Chen. Jika ada yang tidak setuju silahkan datang dan lawan aku."      

Tantangan Ye Yuan terdengar sangat kasar!      

Skema atau intrik apa pun yang dihadirkan pada kekuatan sebesar ini hanyalah sebuah wayang macan kertas saja. Bagi orang-orang di sini, apa yang dikatakan oleh Ye Yuan hanyalah sebuah lelucon. Karena, Ye Yuan benar-benar terlihat seperti orang biasa.      

Bahkan telapak tangan Bai Chen sendiri berkeringat. Bai Ciu memiliki kekuatan di tingkat akhir sekilas Surga, sebuah tingkatan yang jauh di atas kekuatan Ye Yuan. Meski begitu, Bai Chen tetap bersikap tenang. Dia tidak ingin mempermalukan gurunya saat ini!      

Mata Bai Xiu sedikit menyipit. Tekanan kekuatan Sekilas Surga perlahan dilepaskan. Xiu berkata dengan nada suara serius.      

"Apa kau bermaksud untuk menentangku?"      

Ye Yuan menjawab, "Bukan kau, tapi kalian semua! Bagi siapa pun yang tidak setuju, silahkan menyerangku secara bersamaan."      

"Sombong sekali!"      

"Bodoh."      

"Kurang ajar!"      

Kesombongan Ye Yuan memicu kemarahan dari para tetua. Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Jangan bicara omong kosong lagi, serang!"      

Bai Xiu perlahan berjalan turun dan berbicara dengan nada suara dingin, "Kalau kau bisa mengalahkanku maka apa salahnya membiarkan Bai Chen bisa menduduki kursi raja?"      

Dengan meninggalkan raja lama, ini berarti Bai Xiu menjadi orang terkuat di istana. Kalau bukan karena kondisi yang seperti ini, Bai Xiu tidak akan berani untuk merebut posisi raja.      

Ye Yuan menanggapi dengan santainya, "Kau? terlalu lemah! Jangan salahkan aku karena tidak memberi kalian kesempatan. Serang! Semua tetua, semuanya serang aku!"      

"Sungguh orang yang sombong dan kurang ajar! Aku akan mengukur seberapa kuatnya kau menanggung semuanya hari ini!"      

"Aku sudah tua. Dan ini adalah kali pertama bagiku melihat ada orang sesombong itu! Baik, terserah kau saja!"      

"Lupakan! Lupakan! Karena kau cari mati, maka ku akan mengabulkannya!"      

....     

Kedelapan tetua utama ikut turun dan berdiri berdampingan dengan Bai Xiu. Ada delapan petarung di tingkat Sekilas Surga yang sekarang sedang berdiri bersama-sama, sungguh momentumnya begitu besar!      

Jantung Bai Chen seperti melompat ke tenggorokannya. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Guru Ye Yuan ternyata begitu sombong, dia ingin menantang sembilan petarung di tingkat Sekilas Surga dengan kekuatannya sendiri!      

Bukankah itu gila? Ada seorang petarung di tingkat Gua Dalam akhir yang menantang sembilan petarung Sekilas Surga.      

Kemarin, Ye Yuan membuat Bai Chen mengabaikan segalanya. Ternyata, Ye Yuan menggunakan metode seperti ini untuk membuatnya naik menjadi raja. Meski jika Ye Yuan bisa memenangkan pertarungan ini, maka efeknya akan cepat terasa.      

Bai Chen secara otomatis melihat ke arah Guru Mo Yun, dan melihat kalau orang tua itu juga begitu terkejut. Hanya saja, karena situasinya sudah seperti ini maka tidak mungkin bagi dirinya maju ke depan dan menghentikannya.      

Masih ada putra-putra raja yang hadir di sini, semuanya melihat ke arah Bai Chen. Entah dari mana Bai Chen menemukan harta karun hidup, ini merupakan sebuah tempo di mana dia sedang bermain-main dengan kematian. Ye Yuan sendirian menghadapi petarung Sekilas Surga akan tetapi dia berdiri tegap seperti sebuah batu. Aura kesembilan petarung di depannya tidak berpengaruh pada Ye Yuan.      

"Hei, bocah, kau cari mati, jangan salahkan kami karena bersikap kejam padamu!" Bai Rong berkata dengan suara jahat.      

Ye Yuan berkata dengan suara santai, "Kalau begitu, serang saja. jangan bicara omong kosong!"      

"Sombong sekali!"      

Bai Rong begitu marah. Auranya langsung membumbung naik, dan bergerak menyerang Ye Yuan! Yang lainnya juga tidak diam, mereka langsung menunjukkan kekuatan. Kekuatan yang begitu menakutkan mengguncang hingga seluruh aula besar ini bergetar.      

Semua orang, khususnya Bai Xiu, menahan kemarahan yang sudah memenuhi perut. Hanya saja, sangat tidak sopan bagi Bai Xiu untuk meledak. Sekarang karena Ye Yuan mencari mati, dia tidak mau menahan diri lagi. Begitu dia menyerang, serangan menjadi serangan pembawa maut.      

Dalam kepungan sembilan petarung ahli, Ye Yuan terlihat begitu lemah seperti semut yang tidak penting. Ye Yuan tidak punya niat untuk menyerang. Dia masih berdiri di sana dengan tangan yang ada di belakang punggungnya. Sepertinya, dia memang sedang menunggu maut datang menjemput.      

"Guru Ye Yuan!"      

Ekspresi wajah Bai Chen berubah drastis, tiba-tiba dia berdiri, ingin sekali bergerak ke ke depan, namun ditahan oleh Mo Yun.      

Apakah Bai Chen sedang bercanda? Kalau dia terburu-buru maju, Bai Chen pasti akan meledak menjadi debu.      

Ini memang pertunjukan lawak!      

Kalimat inilah yang sedang dipikirkan oleh kesembilan petarung. Namun, tepat pada saat ini, ada sebuah deburan angin jahat yang menderu.      

Di samping Ye Yuan, entah sejak kapan, tiba-tiba ada sebuah makhluk muncul. Begitu dia muncul, temperatur di seluruh aula jatuh turun beberapa derajat.      

Sejak Gui Yun mendalami ilmu Ratusan Rune Dao Hantu, dia sepertinya menjadi lebih sedih dan lebih dingin. Makhluk ini bergumam pelan, menggambar rune aneh di tangannya, dan kemudian berkata dengan nada suara acuh tak acuh.     

"Ratusan Rune Dao Hantu.....Cakar Hantu Bawah!"      

Tiba-tiba, ada lonjakan aura yang amat menakutkan dari bawah tanah. Sebuah cakar berwarna gelap berukuran raksasa muncul dari dunia bawah.      

Tubuh kesembilan petarung kini melayang di udara. Begitu mendapati diri mereka berada dalam situasi seperti ini, mereka semua merasakan adanya aura kematian yang kini menghantam. Setelah cakar berukuran besar keluar, sepertinya ada cakar yang memiliki mata, dan langsung mencakar ke arah mereka. Orang-orang itu terlihat begitu syok. Bagaimana mungkin dalam keadaan seperti ini, mereka masih peduli dengan Ye Yuan? Mereka langsung menghantamkan serangan mereka ke arah cakar hantu.      

Duar!      

Cakar hantu langsung menghantam serangan dari para tetua!     

Puu, puu, puu....     

Pada saat bersamaan, sembilan tetua langsung menyemburkan darah satu per satu, tubuh mereka terhantam cakar hantu dan jatuh di tanah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.