Dewa Obat Tak Tertandingi

Qin Tian



Qin Tian

0"Heh, benar yang kukatakan? Dengan kekuatanmu saat ini, kau sama saja cari mati. Kau tidak akan mendapatkan apa-apa."     
0

Zhao Qin melihat ke arah Ye Yuan, yang badannya sudah penuh dengan luka. Ekspresi wajahnya sudah penuh dengan cemoohan.Dia ini sudah melihat banyak hal dan sama sekali tidak bersimpati dengan kondisi Ye Yuan. Setidaknya, sebelumnya dia sudah mengingatkan Ye Yuan. Siapa suruh tidak didengarkan?      

Qin Shao memberikan lencana miliknya ke Zhao Qin.      

"Makam Pedang. Tolong bantu aku untuk mengurangi poin untuk masuk ke Malam Pedang sekali lagi dan tulis di atas lencana Ye Yuan.     

Di dunia Perguruan Wu Meng, apa yang dilakukan oleh Qin Shao sangat umum terjadi. Jadi tidak terasa aneh.      

Tentu saja, sebelumnya sudah ada pihak yang meminta untuk mengurangi poin.      

Zhao Qin terdiam dan kemudian tertawa.      

"Heh, kalian ini murid baru di sini. Pasti kalian tidak tahu betapa berharganya poin ini, kan?"     

Qin Shao menatap Zhao Qin dan menjelaskan, "Aku kalah taruhan. Dia bisa bertahan selama sebulan penuh di level pertama Makam Pedang. Ini adalah taruhannya."     

Qin Shao pada dasarnya tidak suka menjelaskan seperti ini. Akan tetapi, entah kenapa dia mau melakukannya.      

Begitu mendengar penjelasan Qin Shao, Zhao Qin tentu langsung terkejut.      

"Apa? Dia...dia bertahan dalam keadaan seperti ini selama sebulan? Mustahil!"      

Sebenarnya, sangat wajar kalau Zhao Qin terkejut. Dengan kekuatan yang Ye Yuan miliki, dia seharusnya sudah tercacah habis di dalam Makam Pedang selama sebulan. Bagaimana dia bisa keluar dari tempat ini dalam keadaan hidup?     

Banyak murid lemah yang masuk ke dalam Makam Pedang untuk menantangnya, dan mereka keluar untuk mendapatkan perawatan selama beberapa hari karena terluka parah terkena energi pedang.      

Setelah luka-luka di tubuh mereka sembuh, murid-murid ini akan masuk lagi, mengulang lagi dari awal.      

Zhao Qin mengira kalau luka yang ada di tubuh Ye Yuan karena seperti yang lainnya. Dia masuk ke dalam Makam Pedang, keluar dalam keadaan terluka kemudian masuk lagi dan mengulang dari awal. Dia pikir Ye Yuan sudah berulang kali masuk dan keluar. Akan tetapi, Qin Shao bilang Ye Yuan bertahan selama sebulan di dalam sana.      

Qin Shao merasa tidak penting untuk menjelaskan semuanya. Dia punya harga diri dan hanya menjawab pertanyaan Zhao Qin dengan acuh tak acuh.      

"Kakak Seperguruan, tolong bantu aku untuk mengurangi poinnya."     

"Ah! O-Oh!"      

Zhao Qin masih syok. Setelah mendengar perintah Qin Shao untuk kedua kalinya, dia baru mengurangi 20 poin dari lencana Qin Shao dan memindahkannya ke lencana Ye Yuan.      

Setelah selesai dengan urusan poin, Qin Shao bertanya, "Kapan lagi kau akan datang ke sini?"     

Ye Yuan memaksakan untuk tersenyum.      

"Kenapa? Kau masih ingin bertanding lagi?"     

Qin Shao menggelengkan kepalanya.      

"Tidak ada gunanya kita bertanding lagi! Lain kali, aku pasti akan bisa bertahan selama 30 hari. Aku hanya ingin melihat apa yang akan kau lakukan."     

Ye Yuan tersenyum.      

"Uh...kalau tidak ada apa-apa, mungkin setengah bulan lagi."     

Qin Shao baru saja akan pergi ketika ada seseorang yang datang dari arah depannya. Begitu melihat kedatangan orang ini, raut wajahnya langsung berubah. Dia membungkuk.      

"Salam hormat untuk Kakak Qin Tian!"      

Qin Tian memiliki ekspresi wajah dingin, tidak ada sorot kebahagiaan atau kesedihan di wajahnya. Begitu dia melihat Qin Shao membungkuk hormat padanya, dia hanya menganggukkan kepalanya.      

"Aku dengar kalau aku mendapatkan posisi nomor satu kali ini?"     

Zhao Qian tampak kaku. Dia melihat terkejut ke arah Qin Shao, sama sekali tidak menyangka kalau orang ini adalah si murid nomor satu angkatan tahun ini. Itu berarti, kekuatanya sangat tinggi. Tapi...bagaimana dia bisa kalah dengan lawan di tingkat kekuatan menengah Gua Dalam?      

Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?      

Zhao Qin tiba-tiba merasa isi kepalanya menjadi kacau.      

Qin Shao kelihatannya agak takut pada Qin Tian. Dia langsung menjawab dengan nada hormat, "Mm, tidak terlalu buruk."     

Qin Tian mengangguk lagi.     

"Bekerja keraslah. Suatu hari nanti, kau pasti akan mendapatkan tempat di Keluarga Qin!"      

"Baik, Kakak Qin Tian. Aku pasti akan bekerja keras!" jawan Qin Shao.      

Mata Qin Tian mengedar ke arah Ye Yuan. Ada kilatan cahaya dingin yang terbersit di matanya.      

"Jauhi orang itu. Dia akan mati cepat atau lambat."     

Kalimat Qin Tian seketika membuat semua orang tercengang. Wajah Ye Yuan terlihat masam, ada kilatan cahaya dingin di matanya.      

Sangat jelas kalau Qin Tian sedang membicarakan kejadian di Penginapan Angin Jernih waktu itu. Hanya saja, lelaki ini sepertinya agak gila. Dia meremehkan semua orang. Di matanya, Ye Yuan sudah dia jatuhi hukuman mati.      

Qin Tian tidak berniat untuk menjelaskan. Dia memberikan lencananya ke Zhao Qian.      

"Level ke-11, 5 kali."     

Sorot mata Ye Yuan menjadi tajam lagi. Dia tidak menyangka kalau Qin Tian sangat kuat. Orang-orang yang berani masuk ke level ke -11 adalah jajaran para murid terkuat di Perguruan Wu Meng ini.      

Zhao Qian langsung membantu Qin Tian menggesek lencana pengenalnya dan kemudian mengembalikannya dengan hormat.      

"Kakak Qin Tian, sudah selesai."     

Qin Tian menganggukkan kepalanya dan menerima lencana. Dia langsung masuk ke Malam Pedang.      

Baru setelah itu, Qin Shao kembali bernapas lega. Dia melihat Ye Yuan sudah menyeret badannya yang terluka parah dan meninggalkannya. Alisnya terangkat, dia bingung bagaimana bisa Ye Yaun memprovokasi Kakak Qin Tian.      

Tapi, orang yang biasanya sudah diincar oleh Qin Tian tidak akan bisa selamat dari bencana.      

Qin Shao merasa kalau dirinya paling unggul. Memang benar kalau Jia Chong itu kuat namun jika dibandingkan dengan dirinya, jarak kekuatannya semakin jauh.      

Namun, berbeda dengan Jia Chong, Ye Yuan membuatnya merasa berbeda. Dia merasa kalau Ye Yuan akan menjadi lawannya paling tangguh di masa depan. Dan dia memang butuh rintangan sebesar itu!      

Akhirnya, Qin Shao menghela napas dan meninggalkan Makam Pedang.      

Zhao Qin melihat ke arah punggung Ye Yuan dengan rasa iba. Dia menggelengkan kepalanya kemudian berkata, "Anak ini sepertinya luar biasa. Sayang sekali dia sudah...memancing Kakak Qin Tian!"      

....     

"Ya Ampun, leluhurku, bagaimana bisa kau terluka parah seperti ini? Siapa yang melakukan hal seperti ini padamu? Aku akan membantumu untuk membalasnya."     

Xie Jingyi langsung terkejut melihat kondisi Ye Yuan.      

Ye Yuan menjawab dengan suara lemahnya, "Tak perlu bicara seperti itu. Bantu aku masuk!"      

Xie Jingyi langsung bergegas untuk membantu Ye Yuan masuk ke dalam kediamannya. Ye Yuan langsung minum dua butir pil obat kualitas hebat sebelum pada akhirnya luka-luka di tubuhnya bisa diobati. Karena lukanya sangat parah, Ye Yuan membutuhkan setidaknya sepuluh hari untuk kembali pulih.      

Begitu melihat kondisi Ye Yuan berangsur-angsur membaik, Xie Jingyi berkata, "Baru beberapa hari aku tidak melihatmu, bagaimana bisa kau berakhir seperti ini?"     

Ye Yuan menjawab dengan tergesa-gesa, "Aku pergi ke Makam Pedang. Bukankah aku sudah memberitahumu?"     

Xie Jingyi merasa lehernya mengkerut. Dia terkejut.      

"Tidak mungkin? Caramu meningkatkan kekuatan terlalu berbahaya! Bagaimana bisa kau menyebutnya sebagai pendalaman kekuatan? Ini namanya bermain-main dengan nyawa! Aku masih ingin hidup lebih lama lagi jadi aku tidak akan pergi ke sana."     

Ye Yuan tidak ingin berbicara hal yang aneh-aneh dengan Xie Jingyi, maka dia pun bertanya, "Aku ingin tanya sesuatu. Apa kau tahu Qin Tian? Uh...dia pasti orang Keluarga Qin kan?"     

Xie Jingyi melihat Ye Yuan dengan ekspresi wajah aneh.      

"Tidak mungkin! Kau tidak tahu siapa itu Qin Tian?"     

Ye Yuan tampak penasaran.      

"Apakah dia terkenal? Kenapa pula aku harus mengenalnya?"     

Xie Jingyi menatap Ye Yuan seolah dia sedang berhadapan dengan sebuah alien.      

"Lebih dari terkenal! Dia sangat terkenal, pokoknya sangat terkenal! Di seluruh Ibukota Wu Meng, hampir tidak ada orang yang tidak mengenalnya!"      

Dahi Ye Yuan mengerut. Sepertinya dia diincar oleh orang-orang hebat di sini.      

Xie Jingyi meneruskan penjelasannya.      

"Dulu, ketika Qin Tian baru berusia 30 tahun, dia menjadi murid nomor satu dengan kekuatannya di tingkat menengah Gua Dalam. Sekarang ketika usianya 150 tahun, dia sudah lulus ujian murid pribadi, dan menjadi murid pribadi Walikota. Sekarang, semua orang di kota ini merasa dia akan menjadi petarung besar pertama yang akan menjadi Raja Dewa dalam kurun waktu 100 ribu tahun terakhir. Kalau sudah seperti ini, apakah menurutmu dia terkenal atau tidak?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.