Dewa Obat Tak Tertandingi

Siapa Yang Dipermainkan?



Siapa Yang Dipermainkan?

0"Apa kau sudah dengar? Ada orang bodoh yang ingin menantang semua petarung jenius yang ikut Pengadilan Peleburan Ratusan Kota kali ini di punggung Bukit Kekosongan!"      
0

"Tentu aku sudah mendengarnya! Ini bukanlah sebuah kabar yang sengaja dikeluarkan oleh seseorang yang ingin menyergap kita kan?"      

"Heh, aku dengar si bodoh itu bernama Ye Yuan dari Ibukota Wu Meng dan hanya memiliki kekuatan di tingkat akhir Gua Dalam!"      

"Gua Dalam akhir? Kenapa semakin tidak masuk akal seperti ini? Sudah ajaib ada seorang petarung Gua Dalam akhir yang bertahan sampai sekarang. Bagaimana bisa dia masih memiliki kekuatan untuk menantang begitu banyak petarung jenius?"     

"Apa pun itu, punggung Bukit Kekosongan pasti sangat ramai sekarang. Kita sebaiknya cepat pergi ke sana untuk melihat!"      

....     

Sebulan ini, kabar mengenai tantangan Ye Yuan pada semua murid padepokan luar di Bukit Kekosongan menyebar seperti api yang bergolak.      

Beberapa orang hanya menanggapi dengan tertawa. Namun beberapa orang masih heran dengan jumlah cincin penyimpanan yang didapat oleh Ye Yuan.      

Semakin banyak murid padepokan luar yang sekarang datang ke Bukit Kekosongan.      

Tidak lama setelah orang-orang dari kelompoknya pergi, dua sosok petarung keluar dari area hutan lebat. Kedua orang ini adalah Qin Yuanlong dan Qin Tian.      

Keduanya bertemu di wilayah para murid padepokan luar ini. Mereka tidak menyangka akan langsung mendengar kabar tentang Ye Yuan.      

"Huh! Bajingan ini semakin ngawur! Apa dia pikir dia tak terkalahkan di bawah langit ini? Dia mungkin tidak tahu para petarung kuat dari ibukota yang lain, banyak petarung yang menekan kekuatannya untuk bisa menguasai hukum-hukum kekuatan!" Qin Tian hanya menyeringai sinis mendapati aksi sombong Ye Yuan.      

"Bajingan itu sungguh sombong! Tapi kalau dipikir-pikir kita bisa memanfaatkan aksi menyerahkan nyawanya," Qin Yuanlong menanggapi sambil tersenyum.      

"Dengan adanya paman di sini, kita pasti akan bisa akan membunuhnya karena tahu di mana keberadaannya!" kata Qian Tian.      

....     

Sudah ada begitu banyak murid yang sekarang berkumpul di punggung Bukit Kekosongan.      

Ye Yuan berdiri di atas gunung, dengan kedua tangan dilipat di belakang punggungnya. Dia bersikap pongah.      

Di sampingnya, sudah ada banyak petarung yang mengelilinginya.      

"Pasti, orang pertama yang menemui Ye Yuan adalah orang-orang dari Ibukota Zuo Xiang!"      

"Pantatmu jika dipakai untuk berpikir maka kau juga akan tahu! Ibukota Wu Meng dan Zuo Xiang adalah musuh bebuyutan. Dalam setiap ujian, mereka akan mengincar murid dari Ibukota Wu Meng untuk dibunuh. Kali ini, mereka pastinya juga melakukan yang sama."     

"Aku dengar kalau He Ning merupakan murid nomor satu dari Ibukota Zuo Xiang. Dia diharapkan akan bisa naik ke tingkat Raja Dewa. Dia sendiri saja sudah begitu sulit untuk dihadapi, apalagi 15 atau 16 orang!"      

"Ye Yuan terlalu bodoh, tidak tahu luasnya langit dan bumi! He Ning bukanlah yang terkuat. Jin Yu dari Ibukota Yong Dang, Qiu Shuisheng dari Ibukota Chang Jia memiliki kekuatan yang luar biasa.      

Ibukota Zuo Xiang mungkin tidak hanya bergantung pada He Ning saja. Semua murid yang ada di sekitarnya memiliki kekuatan yang tidak biasa.      

Mereka tidak pernah melunak pada orang-orang dari Ibukota Wu Meng. Selain itu, mereka tidak pernah menaruh perhatian mereka pada pertarungan satu lawan satu. Kalau mereka ingin bertarung, mereka langsung bertarung bersama-sama.      

"Bocah, kau ini berani apa...otakmu yang rusak? Sepertinya petarung nomor satu dari Perguruan Wu Mengmu sangat lemah, sehingga ia sampai kalah darimu! Haha..." He Ning berkata dengan suara tawa keras.      

Ye Yuan melihat ke arahnya dan berkata dengan nada dingin, "Terlalu banyak omong kosong. Kalau aku tidak menyerang maka aku yang akan datang!"      

He Ning berkata dengan nada merendahkan begitu dia melihat Ye Yuan yang bergerak, "Hanya seperti ini? Berani sekali kau sombong! Aku bahkan berpikir kalau kau akan membuat hatiku begitu puas."     

He Ning tidak mundur menghadapi serangan Ye Yuan. Dia maju, tubuh langsung menghilang dengan cara aneh. Pada saat yang bersamaan, orang-orang dari Ibukota Zuo Xiang bergerak.      

Kekuatan para murid Ibukota Zuo Xiang terletak bukan hanya pada kekuatan para muridnya namun juga pada koordinasi serangan bersama.      

Begitu orang-orang menyerang secara bersama-sama, mereka terlihat seolah menjadi satu, sangat selaras.      

Cling!      

He Ning bertarung dengan Ye Yuan menggunakan pedang, namun dia begitu terkejut hingga mati rasa begitu menyadari pedang panjangnya hampir saja terlepas dari tangannya.      

Ekspresi wajahnya berubah, dia sangat heran. Bagaimana bisa seorang petarung akhir Gua Dalam bisa memiliki jurus pedang semengerikan itu?      

Cling! Cling! Cling!      

Pedang Ye Yuan muncul seperti serangan angin. Di bawah kepungan begitu banyak orang, pedang itu datang dan pergi dengan bebasnya, tanpa sedikit pun jatuh pada posisi tidak menguntungkan. Hanya dalam satu kali serangan, para murid Ibukota Zuo Xiang langsung terkejut bukan kepalang.      

He Ning terlihat ketakutan.      

"Kalian, jangan bersembunyi! Energi Pedang Sembilan Cakrawala, bunuh!"      

Semua murid dari Ibukota Zuo Xiang bekerja sama dengan begitu baik. di bawah komando He Ning, energi pedang langsung terlihat selang-seling mengisi pertarungan kelompok. Berbagai macam sinar pedang menebas ke arah Ye Yuan.      

"Tidak terlalu buruk! Sedikit menarik!"      

Menghadapi kepungan belasan orang, Ye Yuan sama sekali tidak kewalahan. Dia justru terlihat semakin banyak memiliki energi untuk dikeluarkan.      

Jurus Energi Pedang Sembilan Cakrawala memang sangat kuat. Ditambah dengan belasan orang yang melepaskannya pada saat bersamaan, kekuatan jurus ini menjadi tak bisa dibayangkan.      

Pertarung seperti ini lah yang disukai oleh Ye Yuan.      

Serangan pedang-pedang yang datang bertubi-tubi dari Ye Yuan tampak dilepaskan sekenanya saja. Kenyataannya, masing-masing pedang mengandung kekuatan dari Bintang-Bintang Memisah.      

Sekarang, Ye Yuan sudah bisa melepaskan jurus tersebut dengan lebih leluasa tanpa batasan. Dengan setiap pergerakan yang ada, dia bisa melepas dan menarik jurusnya sesukanya.      

Dalam pertarungan skala kecil ini, Ye Yuan menggunakan jurus Bintang-Bintang Memisah-nya tanpa batas. Meski di mata orang luar, pertarungan kecil ini tidak terlalu penting.      

"He Ning! Berhenti bermain-main! Apakah menyenangkan bermain dengan anak muda?"     

"Haha, kalian ini setidaknya harus mengeluarkan kekuatan kalian. Jika tidak, maka orang-orang akan melihat kalau kalian bukanlah lawan dari seorang petarung Gua Dalam akhir."     

"Kapan Ibukota Zuo Xiang menyingkirkan kebiasaan buruk dan berhenti bermain, tikus dan kucing?"     

Para murid dari Ibukota Zuo Xiang bisa merasakan posisi yang lainnya lewat Energi Pedang Sembilan Cakrawala.      

Itulah kenapa, dalam setiap ujian di alam mistik ini, mereka yang paling cepat bisa menemukan orang-orang mereka dan berkumpul untuk melayangkan serangan tim yang kuat untuk menghancurkan lawan.      

Inilah yang menjadi penyebab kenapa peringkat mereka dalam soal kekuatan tim selalu berada di peringkat pertama di antara ratusan kota lainnya.      

Biasanya mereka mengepung lawan dan tidak membunuhnya, dan memaksa mereka untuk menghancurkan liontin giok.      

Bagi lawan, tindakan seperti ini merupakan sebuah bentuk penghinaan dan membuat para petarung dari kota yang lebih lemah hanya bisa menggeretakkan gigi mereka saking bencinya.     

Murid-murid Perguruan Wu Meng paling tahu tentang hal ini. akan tetapi, tak peduli betapa marahnya mereka, mereka tidak bisa melakukan apa pun pada para murid Zuo Xiang.      

Kekuatannya bisa berubah-ubah. Hanya saja, saat ini kekuatan itu tidak ada.      

He Ning paham betul rencananya. Ye Yuan sangat kuat. Semakin lama dia bertarung, dia merasa semakin khawatir.      

Entah berapa banyak jurus klenik yang dipelajari oleh bocah itu. Bagaimana bisa sebuah serangan pedang yang tampak biasa mengandung kekuatan yang begitu luar biasa, yang mampu merusak Energi Pedang Sembilan Cakrawala.      

Pada titik ini, orang-orang yang tidak terlibat pertarungan tidak akan tahu. Hanya dengan ikut bertarung sendiri, mereka bisa merasakan.      

Karena alasan inilah mereka berpikir kalau orang-orang dari Ibukota Zuo Xiang mengeluarkan kebiasaan buruknya, yakni mempermainkan lawan. Yang sebenarnya, mereka sendiri yang justru dipermainkan oleh Ye Yuan.      

Cling!      

Tiba-tiba, sebuah suara nyaring terdengar. Pedang panjang yang ada di tangan para murid Zuo Xiang terlepas , melayang.      

Sementara itu, serangan pedang Ye Yuan selanjutnya menghunus seperti kilat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.