Dewa Obat Tak Tertandingi

Dipukul Dengan Sia-Sia



Dipukul Dengan Sia-Sia

0Di ruang tamu kediaman Keluarga Qin, seorang lelaki setengah baya dan anak muda sedang duduk dalam posisi tuan rumah dan tamu.      
0

Si lelaki setengah baya berkata dengan nada suara serius, "Keponakanku, kau sungguh mengecewakanku kali ini!"      

Si anak muda tercengang dan langsung menjawab, "Kali ini, aku memang yang ceroboh. Aku begitu gelisah ingin membalas dendamkan kematian adik. Aku tidak menyangka kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga begitu cepat bertindak. Mereka sudah mencapai kesepakatan dengan Walikota sehingga menyusahkan saya."     

Si lelaki setengah baya mendengus sinis.      

"Pil sehebat itu, mereka pasti akan menjualnya ke pasaran dan tidak mungkin ditelan sendiri. Lupakan, karena sudah terjadi seperti ini maka kita harus mengambil pelajaran dari setiap kekalahan. Karena kau sudah kembali maka sebaiknya kau meningkatkan kekuatanmu dan berusaha supaya bisa masuk ke perkemahan langit dengan segera."     

Si lelaki dengan cepat menanggapi, "Baik. Aku akan menjalankan perintah Paman Qin!"     

Si lelaki setengah baya itu adalah kepala keluarga Qin, Qin Nantian, dan yang muda adalah Wang Song. Dia memiliki hubungan dengan Keluarga Qin setelah menikah dengan anak perempuan selir, Qin Pei Ying ketika masih berada di Perguruan Wu Meng dulu. Sekarang status Wang Song di Keluarga Qin adalah setengah anak menantu.      

Selain itu, kekuatan Wang Song pun tidak rendah. Dia sudah mencapai tingkatan akhir Sekilas Surga sehingga diperhatikan oleh Keluarga Qin.      

Meski Keluarga Wang termasuk keluarga yang hebat, kehebatan mereka hanya di kalangan Kota Semakin Cerah. Sementara Keluarga Qin menjadi kekuatan besar di Ibukota Wu Meng.      

Selain memiliki banyak sekali orang hebat, mereka menduduki banyak jabatan tinggi di Ibukota Wu Meng. Selain itu, bisnis mereka pun tersebar ke seluruh pelosok ibukota.      

Keluarga Wang tidak ada apa-apanya di hadapan Keluarga Qin.      

Dengan berada di keluarga Qin, maka Wang Song memiliki kesempatan untuk mendapatkan banyak hal di masa depan.      

Setahun yang lalu, dia kalah di hadapan Xiao Feng. Oleh karena itu, dia berpikir untuk membuka masalah tentang Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni ke Walikota.      

Hanya saja, setelah melakukan perencanaan yang matang, dia gagal karena pihak Wali Kota sudah mencapai kesepakatan dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga.      

Berita yang dia kabarkan pada walikota tidak membuat Menara Harta Karun Tak Terhingga kesulitan. Justru, dia dan Chen Yongnian diusir dan dikirim kembali ke Perguruan Wu Meng.      

Oleh karena itu, Wang Song datang untuk memberikan salam hormat ketika dia sampai di Ibukota Wu Meng.      

Sebagai seorang wakil walikota, Wang Song sebenarnya hanya dikirim ke sana oleh pihak Perguruan Wu Meng. Statusnya adalah masih sebagai murid dari Perguruan Wu Meng.      

Satu hal yang Wang Song tidak tahu a \dalah Ye Yuan sudah lama meminta Yang Rui memberitahu Menara Harta Karun Tak Terhingga membagi keuntungan Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni dengan pihak Walikota.Selain itu, mereka pun harus menyediakan pil ini kepada Wali Kota.      

Begitu Han Tian mengetahui tentang kabar ini, dia kemudian seriu bertindak dan mencapai kesepakatan dengan Sang Walikota.      

Yang lucu adalah Wang Song merasa dirinya pintar dan justru membanting dirinya ke arah tombak tajam.      

"Sudah, kau bisa kembali. Ying sudah lama menunggumu!" Kata Qin Nantian dengan santai.      

Wang Song langsung bangun dan akan pamit.      

"Aku pamit pergi dulu."     

Wang Song baru saja membalikkan tubuhnya dan akan pergi ketika dia melihat seorang wanita dengan wajah bengkak dan kepala sebesar kepala babi masuk ke dalam tergesa-gesa.      

'Ayah aku tak ingin hidup lagi! Hiks..hiks....aku tidak ingin hidup lagi! Aku malu berhadapan dengan orang-orang."      

"Yu....!"     

Wang Song membeku sebelum pada akhirnya paham siapa yang datang.      

Perempuan ini, dari tubuh dan pakaiannya, bukankah ini Qin Peiyu?     

Hanya saja...kenapa bisa wajahnya sampai begitu bengkaknya dipukul orang?     

Qin Nantian sampai tua baru memiliki seorang anak. Itulah kenapa dia begitu memanjakan Qin Peiyu.      

Begitu dia melihat wujud anaknya seperti ini, maka dia langsung murka.      

"Yu, siapa yang berani kurang ajar memukulmu sampai seperti ini."     

Wang Song ikut terlihat terkejut. Dia ikut berbicara dengan nada galak, "Yu, siapa yang berani memukulmu sampai seperti ini. Aku akan pergi untuk menghancurkannya."     

Wajah Qin Peiyu sudah babak belur. Terlalu rusak. Kalau bukan karena pakaian yang dia kenakan atau bentuk tubuhnya, mungkin Qin Nantian tidak akan mengenali putrinya.      

Bagaimana mungkin Qin Nantian tidak marah. Wajah putrinya dipukul habis oleh seseorang sampai seperti itu.      

"Itu..si bajingan itu! Ayah, kakak ipar, kau harus membalas perbuatannya padaku! Hiks hiks..."     

Air mata Qin Peiyu mengalir dengan deras. Setelah berbicara panjang lebar, dia tidak mengatakan nama orang yang memukulnya.      

Wajah Qin Nantian sudah terlihat begitu masam.      

"Di mana Nenek Hua? Suruh dia ke sini!"      

Nenek Gua adalah orang tua yang mengikuti Qin Peiyun ke Penginapan Angin Jernih.      

Biasanya, kalau Qin Peiyu keluar, dia lah yang selalu mengikutinya. Qin Peiyun di hajar babak belur oleh orang seperti itu, tentu dia yang akan disalahkan.      

Nenek Hua melangkah masuk ke dalam sempoyongan dan langsung berlutut.      

"Kepala Keluarga, tolong maafkan aku! Bukannya aku tidak melakukan yang terbaik tapi ada sebuah roh iblis Bintang Dua di samping anak muda itu. Aku tidak bisa melawannya."     

Neneh Hua seperti sudah menginjak ekor Wang Song. Dia terkejut.      

"Rob iblis Bintang Dua? Ini tidak kebetulan semata kan? Ye Yuan pun memiliki roh iblis Bintang Dua. Apakah mungkin....dia sudah naik tingkat?" Wang Song berbicara pada dirinya sendiri dalam pikiran.      

Roh iblis Bintang Dua langsung mengingatkannya pada Ye Yuan. Hampir tidak ada orang biasa yang bisa membawa roh iblis Bintang Dua ke mana-mana.      

"Huh! Ketika si tuan dipermalukan maka rakyatnya harus mati. Yu dipukul habis seperti ini tapi kau masih baik-baik saja. Kau pantas...mati!" Qin Nantian marah besar.      

Wajah Nenek Hua menjadi semakin jelek. Bagaimana bisa Qin Nantian berkata kalau dia baik-baik saja? Dia pun terluka parah kan?     

Kali in, Wang Song berbicara.      

"Paman, jangan marah dulu. Sebaiknya kita dengarkan penjelasannya terlebih dahulu."     

Nenek Hua menceritakan apa yang terjadi sambil gemetaran. Sementara itu, raut wajah Wang Song semakin bertambah masam.      

Dari penggambaran Nenek Hua, orang itu memang benar Ye Yuan.     

"Paman, aku rasa....aku tahu siapa yang memukul Yu!" kata Wang Song serius.      

Ekspresi wajah Qin Nantian langsung berubah.      

"Apakah dia Ye Yuan yang kau ceritakan?"     

Ekspresi wajah Wang Song menjadi serius. Dia mengangguk.      

Dia tahu kalau Ye Yuan sudah datang ke Ibukota Wu Meng tapi tidak menyangka kalau musuhnya ini akan bertemu dalam keadaan seperti ini. Begitu dia ada di sini, dia langsung menghajar adik iparnya sampai kepalanya menjadi seperti kepala babi.      

Namun, ini hal yang bagus. Setidaknya, Qin Nantian tidak akan diam saja.      

"Yu, Ayah pasti akan menangkap anak itu dan kau akan bisa meluapkan dendammu. Nenek Hua, bawa Yu untuk beristirahat!" kata Qin Nantian dengan nada memanjakan anaknya.      

Qin Nantian membujuk Peiyu supaya pergi. Raut wajahnya masih masam.      

"Karena si bocah itu sudah datang maka kemungkinan besar dia sudah secara resmi bergabung dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga. Dengan perlindungan dari pemimpin menara.. Hmmm cukup merepotkan!" Qin Nantian merasa kepalanya pusing.      

Qin Nantian bukanlah anak muda yang suka terburu-buru. Marah ya marah tapi dia pun tahu kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga bukanlah sebuah kekuatan yang bisa dia provokasi.      

Meski dia adalah kepala Keluarga Qin, dia masih belum cukup kuat untuk melawan Han Tian.      

Hanya orang-orang dari generasi tua yang bisa berdiskusi dengan Han Tian.      

Qin Nantian membuat penilaian yang benar terhadap situasi ini dan tahu meski kekuatan Ye Yuan tidak tinggi, dengan adanya Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni maka statusnya di Menara Harta Karun Tak Terhingga pasti tinggi.      

Apakah mungkin....pukulan ini akan sia-sia saja?     

Qin Nantian pasti tidak akan terima.      

Ada begitu banyak 'ikan' dan 'naga' di Penginapan Angin Jernih. Ye Yuan menampar Qin Peiyun di hadapan banyak orang. Besok, semua orang di Ibukota Wu Meng pasti akan tahu. Kalau sampai dia tidak meluapkan amarahnya maka Keluarga Qin tidak akan bisa menjejakkan kakinya dengan mantap di Ibukota Wu Meng.      

Wang Song sudah terbakar amarah.      

"Paman, mari kita terus awasi Menara Harta Karun Tak Terhingga. Aku tidak percaya kalau dia akan terus bisa bersembunyi di sana. Kalau nanti dia keluar maka kita sudah memiliki cara untuk menyingkirkannya."     

Wang Song merasa kalau Ye Yuan ini seperti seekor landak, sulit sekali untuk digigit.      

Ekspresi wajah Qing Nantian sudah menjadi begitu jelek ketika menganggukkan kepala.      

"Sekarang, hanya ini yang bisa kita lakukan".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.