Dewa Obat Tak Tertandingi

Hanya Dengan Melakukan Kegilaan, Seseorang Bisa Menjadi Hebat



Hanya Dengan Melakukan Kegilaan, Seseorang Bisa Menjadi Hebat

0Yang membuat terkejut Ye Yuan adalah Qin Shao ternyata tidak masuk ke Makam Pedang. Dia sepertinya...menunggunya.      
0

"Ye Yuan, ayo kita bertanding. Bagaimana menurutmu?" kata Qin Shao tanpa menoleh ke arah Ye Yuan.      

Qin Shao orangnya agak dingin dan tinggi hati. Yang mengejutkan dia mau membuka mulutnya membuka percakapan dengan Ye Yuan.      

Ye Yuan merasa kalau Qin Shao tidak seperti dengan anggota keluarga Qin lainnya seperti Qin Peiyu yang pernah dia temui sebelumnya. Setidaknya, dia tidak muak padanya.      

Sekarang ini, ada aura ingin bertarung yang memancar dengan kuat dari diri Ye Yuan. Sudah jelas kalau si murid nomor satu ini menganggap Ye Yuan sebagai rintangan kuat baginya.      

Ye Yuan maju dan berdiri di samping Qin Shao.      

"Bertanding apa?"     

"Di dalam level ke 18 Makam Pedang, semakin dalam, maka akan semakin kuat kekuatan pedangnya. Mari kita bertanding dan lihat siapa yang bisa bertahan lebih lama di wilayah tingkat pertama ini. Kalau kita berdua bisa bertahan selama satu bulan di sana maka kita anggap kalau hasilnya sama!" kata Qin Shao.      

Ye Yuan tersenyum. "Karena ini taruhan maka apa taruhannya?"     

Qin Shao menjawab, "Yang kalah akan membayar poin si pemenang untuk masuk ke Makam Pedang lain kali."     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

"Taruhan kecil itu menghibur. Taruhan besar itu berbahaya. Haha...ini bukan ide buruk!"      

Raut wajah Qin Shao menjadi kaku. Dia ingat ketika Jia Chong dan Ye Yuan bertaruh dan yang pertama kehilangan seluruh poinnya. Hal ini sudah menjadi guyonan para murid yang ada di Perguruan Wu Meng.      

Sudah cukup lama Jia Chong masih sakit kepala memikirkan poin. Waktu itu, Qin Shao juga berpikir kalau Ye Yuan pasti akan kalah. Dia tidak menyangka kalau si pemuda misterius ini bisa mencetak rekor 18 garis skala di ujian terakhir. Hal ini pulalah yang membuat Qin Shao merasakan ketakutan pada Ye Yuan.      

"Pergi!"      

Qin Shao melompat dan langsung masuk ke dalam Makam Pedang. Ye Yuan juga tidak mengulur waktu, dia ikut masuk. Begitu dia berada di dalam makam, dia merasa berada di dunia lain, yakni dunia pedang!      

Ye Yuan langsung mendapati tubuhnya terluka karena tidak siap. Ada begitu banyak pecahan hukum kekuatan pedang yang kacau di dalam ruang.      

Kondisi Qin Shao tidak lebih baik dibandingkan Ye Yuan. Walaupun dia tidak langsung terbuka, dia terlihat begitu sibuk.      

"Hukum-hukum kekuatan pedang ini begitu kuat! Setiap pedang yang ada di sini mungkin memiliki sebuah cerita. Di sini, mereka saling mengusir satu sama lain tapi membentuk sebuah kesatuan! Ini adalah tempat yang amat luar biasa untuk mendalami ilmu pedang!" kata Ye Yuan dengan kecamuk emosi di dadanya.      

Wish!      

Sebuah pedang menyayatnya lagi, meninggalkan bekas luka di pipinya. Di sisi lain, Qin Shao sudah mengeluarkan pedangnya, dan 'menari' dengan kencangnya untuk menghalau pedang-pedang ini.      

Qin Shao memang kuat. pedang-pedang yang ada di sekitarnya hanya lewat ke sana ke mari. Dia memiliki kekuatan yang sama dengan hukum-hukum kekuatan ini.      

"Hei! Bocah, kalau kau tidak mengeluarkan pedangmu maka kau akan tercacah habis oleh kekuatan pedang-pedang ini," Tanpa Debu memperingatkan.      

Ye Yuan melihat ke arah Qin Shao seolah dia sedang memikirkan sesuatu dengan serius.      

"Kalau aku menolak hukum-hukum pedang ini, lantas bagaimana aku akan bisa menguasainya? Aku ingin...menguji pedang-pedang ini dengan badanku!" kata Ye Yuan.      

Tanpa Debu hampir saja tersedak ketika dia mendengar jawaban Ye Yuan.      

"Kau ini gila!"      

Ye Yuan terkekeh.      

"Hanya dengan melakukan hal gila, seseorang bisa menjadi hebat!"     

Serangan pedang-pedang tersebut sama sekali tidak mereda, meninggalkan luka-luka di punggung Ye Yuan. Dia langsung memutar Seni Regenerasi Naga Lalim-nya untuk menyembuhkan luka-luka bekas sayatan pedang.      

Ye Yuan menemukan kalau sekarang ini dia berada di dalam dunia pedang yang amat keji. Menguasai ilmu pedang itu berbeda dengan menguasai metode pendalaman kekuatan atau jurus-jurus bela diri.      

Setiap pedang, setiap pecahan hukum pedang yang ada di sini merupakan kondensasi dari kerja keras petarung seumur hidup mereka.      

Jika Ye Yuan ingin mempelajari kekuatan semua orang dan menciptakan Dao Pedangnya sendiri maka dia harus memahami hukum-hukum pedang. Jika melawan pedang-pedang seperti apa yang dilakukan oleh Qin Shao, selamanya, dia tidak akan bisa memahami arti sejati dari hukum-hukum kekuatan pedang.      

Itulah kenapa, Ye Yuan memutuskan untuk menguji pedang-pedang ini dengan tubuhnya. Kalau seseorang ingin mengalahkan lawan, pertama, dia harus belajar bagaimana menerima serangan dari lawan ini. Logikanya seperti itu!      

Meski Seni Regenerasi Naga Lalim ini kuat, hukum-hukum pedang yang ada di sini terlalu banyak dan juga terlalu kuat. energi yang dikeluarkan oleh Ye Yuan akan semakin banyak dan pada saat bersamaan, luka-luka di tubuhnya juga akan semakin dalam.      

...     

Waktu berlalu, energi yang Qin Shao keluarkan juga semakin bertambah banyak. Perlahan, energinya pun terkuras.      

Aku dengar kalau murid nomor satu sebelumnya mampu bertahan selama 23 hari di Makam Pedang ini. Aku sudah berada di sini selama 26 hari. Aku rasa hasil ini sudah termasuk bagus kan? Aku rasa Ye Yuan tidak bisa bertahan selama ini. Dia pasti sudah lama gagal dan keluar, kan?      

Qin Shao berbicara dalam kepalanya.      

Hukum-hukum kekuatan pedang yang ada di sini terlalu kuat. Begitu dia mulai bertarung melawan mereka, Qin Shao sudah tidak bisa memperhatikan Ye Yuan. Dia mencurahkan seluruh perhatiannya untuk menghadapi pedang-pedang ini.      

Hasil ujian masuk Ye Yuan di putaran pertama dan ketiga sungguh mengagumkan. Tapi di putaran kedua, dia tidak terlalu menonjol.      

Oleh karena itu, Qin Shao yakin jika kemampuan bertarung Ye Yuan tidak bagus.      

Dalam waktu sekejap, Qin Shao sudah menghabiskan waktu selama 26 hari. Dia sudah mencapai titik di mana kondisi tubuhnya sudah seperti lampu yang akan kehabisan minyak. Kalau dia memaksa diri untuk terus bertahan maka dia yang akan dicacah habis oleh pedang-pedang ini.      

Qin Shao akhirnya melompat dan menarik diri dari Makam Pedang. Begitu dia masih mencoba untuk menyeimbangkan badannya, matanya tiba-tiba terlihat tajam.      

Ye Yuan ternyata masih berada di dalam Makam Pedang ini!      

Sinar energi pedang sudah memotong badan Ye Yuan hingga tulangnya kelihatan. Seluruh badan Ye Yuan sudah penuh dengan lumuran darah segar.      

"Orang ini, dia...bagaimana cara dia melakukannya? Apakah mungkin selama 26 hari ini, dia mengulur waktu dengan cara seperti ini?" tatapan mata Qin Shao terlihat tidak percaya.      

Dia tahu betul seberapa kuatnya energi pedang-pedang yang ada di sini. Jika dia sampai melakukan apa yang dilakukan oleh Ye Yuan, dia tidak akan bertahan selama tiga hari.      

Anehnya, Ye Yuan ternyata bertahan selama 26 hari.      

"Orang ini tidak melakukan hal seperti ini hanya untuk mendapatkan poin untuk masuk ke Malam Pedang lain kali kan? Tidak mungkin!"      

Reaksi pertama yang muncul dari Qin Shao adalah dia berpikir bahwa Ye Yuan sedang mencoba untuk mengalahkannya. Namun, beberapa saat kemudian, dia menepis pikiran ini.      

Meski Qin Shao tidak tahu banyak tentang Ye Yuan, dia merasa cukup yakin kalau orang ini tidak akan melakukan hal semacam ini hanya demi alasan sebuah poin.      

Selain itu, Ye Yuan juga punya banyak poin.      

Ekspresi wajah Qin Shao terlihat begitu jelek. Dia tidak menyangka kalau akan kalah dengan cara seperti ini.      

"Ye Yuan, kau sudah menang!" Kata Qin Shao dengan suara keras.      

Meski begitu, Ye Yuan tidak mendengar suaranya dan masih tetap bertahan.      

Qin Shao melihat kalau kondisi Ye Yuan saat ini sudah seperti anak panah yang sedikit lagi akan melesat. Hanya saja, dia tidak tahu kenapa Ye Yuan masih bertahan di sana.      

Apakah dengan bertahan seperti ini, Ye Yuan akan mendapatkan kekuatan?      

Qin Shao berpikir kalau tidak ada keuntungan lain yang didapat selain luka di tubuh yang semakin memburuk.      

Dia pun tidak langsung pergi dan masih menunggu Ye Yuan dari luar. Dia melihat kalau luka di tubuh Ye Yuan cepat sembuh. Meski kecepatannya terus melambat, Qin Shao masih bisa merasakannya. Dia tahu kalau Ye Yuan mengandalkan keahliannya ini untuk bertahan sampai sekarang.      

"Apa yang dilakukan Ye Yuan pasti memiliki arti. Orang ini memang sulit untuk dipahami. Sepertinya aku terlalu sombong dulu! Ye Yuan ini mungkin akan menjadi lawan terberatku nantinya," pikir Qin Shao.      

Di hari ke 30, Ye Yuan menyeret tubuhnya yang penuh dengan luka keluar dari Makam Pedang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.