Dewa Obat Tak Tertandingi

Ini Semua Adalah Takdir



Ini Semua Adalah Takdir

0Ye Yuan melarikan diri dengan sangat cepat. Dalam waktu satu kedipan mata saja, dia sudah pergi sejauh puluhan ribu mil jauhnya. Akan tetapi, karena luka yang dia derita cukup parah, Ye Yuan tidak bisa menggunakan jurus gerakannya lagi. Dia memutuskan berhenti di tempat sepi untuk menyembuhkan dirinya terlebih dahulu.      
0

Setelah sehari meminum pil obat tingkat 9, luka-luka yang ada di tubuh Ye Yuan sudah bisa mulai dikendalikan.      

"Gelar Sepuluh Raja Dewa Hebat memang bukan main-main. Orang yang sudah mencapai tingkatan ini bahkan menganggap petarung di tingkat Mistik Hampa seperti semut!"      

Perasaan Ye Yuan menjadi campur aduk begitu dia menyaksikan kekuatan dua petarung di tingkat Raja Dewa Hebat. Di hadapan Teng Yun, Langit Awan tidak mampu berbuat apa-apa.      

Ketika Ye Yuan sudah melarikan diri sejauh 10 ribu mil, dia masih bisa merasakan gelombang kekuatan yang datang dari petarung hebat di belakangnya. Tidak terlalu berlebihan jika konfrontasi antara Teng Yun dan Zhuge Qingxuan mengguncang bumi dan langit.      

Sementara Ye Yuan mencoba memahami perasaannya, ada sebuah riakan muncul di udara. Teng Yun muncul di hadapannya.      

Ye Yuan melihat ke arah Teng Yun dan berbicara sambil mengerutkan dahi.      

"Kau terluka?"      

Teng Yun menjawab sambil tersenyum, "Luka kecil. Dia juga tidak lebih baik dariku."     

"Siapa yang memang dan siapa yang kalah?" tanya Ye Yuan penasaran.      

"Anggap saja sama!" jawab Teng Yun.      

Begitu Ye Yuan mendengar jawaban ini, dia meneruskan kalimatnya dengan nada agak terkejut.      

"Sepertinya gelar yang diambil oleh Petarung Nomor Satu Dunia Tinggi tidak pantas Zhuge sandang."     

"Tidak, dia memang lebih kuat daripada aku. Aku merasa dia masih punya senjata andalan yang belum dia keluarkan. Seandainya kami bertarung untuk menentukan siapa yang hidup dan yang mati, aku pasti tidak bisa menandinginya," kata Teng Yun.      

Ye Yuan tentu saja amat terkejut mendengar pernyataan Teng Yun. Semua orang yang mencapai tingkat seperti Teng Yun ini, nyawanya disayangkan oleh banyak orang. Khususnya Zhuge Qingxuan. Dia memiliki kekuatan yang amat tinggi dan digadang-gadang akan bisa mencapai tingkat maha dewa suatu saat nanti. Sangat tidak pantas, pencapaian setinggi ini dihancurkan oleh sebuah pertarungan.      

Meski Zhuge Qingxuan sebenarnya mampu membunuh Teng Yun namun dia juga akan mengalami kerugian yang tidak kecil. Dengan melihat hal ini, tentu dia tidak akan melakukannya.      

Membunuh Ye Yuan memang perkara penting namun jika dibandingkan dengan kesempatan menjadi Maha Dewa, pembunuhan Ye Yuan masih belum ada gunanya.      

Zhuge Qingxuan dan Teng Yun bertarung selama sehari-semalam, dan hasil akhirnya adalah seimbang, tidak ada yang menang dan yang kalah. Hasil draw ini di luar dugaan Ye Yuan. Zhuge Qingxuan merupakan sosok yang amat ditakuti. Dia sendiri telah merasakan bagaimana bertarung dengan petarung yang didaulat sebagai petarung nomor satu di Dunia Tinggi ini.      

Sebelumnya, ketika Ye Yuan pergi, dia masih khawatir tentang Teng Yun. Secara hitung-hitungan, posisi nomor satu dan dua memang bukanlah jarak yang jauh, tidak ada yang tahu seberapa jauh jarak keduanya tanpa terlibat langsung. Kalau dilihat dari kondisi Roh Bulu, dia sepertinya lebih kuat dari apa yang orang-orang pikirkan.      

Petarung nomor kedua ini memang sesuai dengan reputasi moncernya.      

Ye Yuan mengeluarkan sebuah pil obat dan kemudian melemparkan ke arah Teng Yun.      

"Makanlah. Lukamu tidak terlalu parah jadi kau akan bisa sembuh dengan cepat."      

Teng Yun menerima pil obat dari Ye Yuan. Aroma yang sangat menusuk tercium oleh hidungnya membuat ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.      

"Tingkat wawasan batin! Ini pil yang amat bagus Ji Qingyun! Sepertinya kau akhirnya memahami Kitab Suci Jiwa Dewa Obat!"     

Begitu mendengar kalimat Teng Yun, Ye Yuan menjadi lebih waspada.      

"Kau tahu tentang ayahku memiliki Kitab Suci ini?"      

Ye Yuan jelas ingat apa yang dikatakan oleh ayahnya dulu mengenai tidak ada satu orang pun selain dirinya yang tahu tenga Kitab Suci Jiwa Dewa Obat. Meski dulu hubungan antara Raja Dewa Roh Bulu dan Balai Pengobatan Raja memang bagus namun tidak sampai pada tahap keduanya berbagi informasi tentang Kitab Suci Jiwa Dewa Obat.      

Begitu Teng Yun melihat raut wajah waspada Ye Yuan, Teng Yun tersenyum.      

"Kau tidak perlu bersikap seperti ini. Aku bukanlah musuhmu! Ketika Ji Zhengyang mendapatkan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat, aku tepat berada di sampingnya."     

Ye Yuan tentu sangat tercengang mendengarnya. Kalau keadaannya memang seperti itu maka hubungan antara Ji Zhengyang dan Teng Yun tidak sedangkal seperti yang kelihatan.      

Hanya saja, dulu Ji Qingyun sekarang tidak sebodoh dulu. Jadi mana mungkin dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh Teng Yun?      

Teng Yun melanjutkan kalimatnya begitu dia melihat Ye Yuan tidak mempercayainya.      

"Apa kau tahu kenapa aku memberikanmu Seni Roh Sembilan Dewa Bulu Yang?"      

Ye Yuan kembali tertegun. Dia berpikir sebentar," meski Seni Roh Sembilan Dewa Bulu Yang ini hanya setengah yang dia terima namun tidak bisa dibantah bahwa seni ini merupakan salah satu seni bela diri tertinggi di Dunia Tinggi ini."     

Pertanyaannya adalah kenapa Teng Yun memberikan seni ini padanya?     

Waktu itu, Ji Qingyun merasa kalau pil yang diberikan pada Teng Yun sangat berharga sehingga lelaki itu membalasnya dengan memberikan setengah Seni Roh Sembilan Dewa Bulu Yang. Karena dia masih tidak rela maka Teng Yun hanya memberikan setengahnya saja pada Ye Yuan.      

Kalau dipikir-pikir, dugaan Ye Yuan ini ternyata salah.      

Di kehidupan sebelumnya, dia tidak memperhatikan hal semacam ini. Dan sementara itu, di kehidupannya sekarang, Ye Yuan selalu diliputi oleh rasa benci dan tidak pernah memikirkan hal ini.      

"sebenarnya, kaum yang memperkirakan kalau kau akan menjadi seorang Putra Mandar Langit di era ini bukan hanya bangsa iblis akan tetapi bangsa manusia juga menduganya. Aku memberikanmu Seni Roh Sembilan Dewa Bulu Yang agar kau bisa mempelajarinya untuk melindungi diri. Tapi tidak disangka...meski manusia berkeinginan tapi dewa juga yang menolak. Aku masih lambat bergerak."     

Berbicara sampai sini, Teng Yun menghela napas dalam.      

Dia bukanlah anggota Balai Pengobatan Raja dan dia juga punya banyak urusan. Sangat tidak mungkin baginya untuk tinggal di balai Pengobatan Raja.      

Teng Yun tidak menyangka kalau rencana bangsa iblis lebih tinggi sehingga membuat Balai Pengobatan Raja hancur. Ye Yuan tampak begitu terkejut mendengar penjelasan Teng Yun.      

Ternyata selama ratusan tahun ini, kedua bangsa diam-diam saling bersaing. Dan fokus dari persaingan ini adalah dirinya, Ji Qingyun!      

Hanya saja, pada akhirnya, tampaknya, bangsa iblislah yang menang. Dulu, ketika Raja Dewa Roh Bulu mendengar tentang insiden yang terjadi dengan Balai pengobatan Raja, dia sebenarnya langsung ingin pergi ke sana namun ditahan oleh pembesar-pembesar waktu itu.      

Ye Yuan cukup bingung.      

"Kalau kau tahu aku adalah Putra Mandat Langit, kenapa kau tidak terus terang mengatakannya?"      

Ye Yuan berpikir kalau Teng Yun waktu itu mengatakan tentang hal ini padanya, mungkin Ji Zhengyang akan bisa mengambil tindakan pencegahan. Mungkin tidak akan banyak hal terjadi.      

Teng Yun menggelengkan kepalanya.      

"Itu adalah rahasia yang tidak bisa dibocorkan! Selain itu, kami hanya menduga kalau kau adalah Putra Mandat Langit. Para pembesar waktu itu hanya memperkirakan lokasinya. Tidak ada yang benar-benar dengan jelas menebak siapa Putra Mandat Langit. Aku kira bangsa iblis juga sama dengan kami. sejujurnya...dulu kau itu...masih belum pantas untuk disebut sebagai Putra Mandat Langit."     

Teng Yun bukannya merendahkan Ye Yuan namun dirinya waktu itu memang hanya berfokus pada ilmu pengobatan dan tidak sedikitpun peduli dengan ilmu bela diri.      

Meski Dao Ilmu pengobatan juga kuat, ilmu ini belum bisa merubah keadaan. Bela diri masih menjadi cara bagi umat manusia untuk merubah nasib. Ye Yuan sedikit ingat kalau dulu Raja Dewa Roh Bulu pernah menyarankannya untuk mempelajari ilmu bela diri namun tidak Ye Yuan indahkan.      

Kalau dipikir-pikir, ternyata Teng Yun peduli dengan kehidupan Ji Qingyun dulu. Hanya, saja sepertinya dulu, pencapaian Ji Qingyun dalam hal ilmu bela diri cukup mengecewakan.      

"Putra Mandat Langit sudah mati. Lalu apa yang kau lakukan setelahnya?" tanya Ye Yuan.      

Teng Yun melihat ke arah Ye Yuan. Dia menjawab sambil tersenyum, "Setelah mendengar kalau Balai Pengobatan Raja sudah dihancurkan dan ternyata kau dan ayahmu juga ikut dibunuh sungguh membuatku merasa kalau langit seolah runtuh. Setelahnya, ada seorang pembesar yang mengatakan kalau akan ada satu titik balik besar yang akan terjadi. Sambil menunggu aku meningkatkan kekuatanku. Sekarang aku tahu apa yang dimaksud titik balik ini."     

Teng Yun menghela nafasnya.      

"Kalau dilihat-lihat, sulit untuk mencampuri urusan langit! Entah itu bangsa manusia atau iblis, sepertinya semuanya sedang mempersiapkan diri untuk menunggu kemunculanmu! Bangsa iblis mencoba untuk mengelabui dao Surgawi namun di saat bersamaan mereka tidak sadar kalau Dao Surgawi juga melakukan hal yang sama."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.