Dewa Obat Tak Tertandingi

Kerasukan



Kerasukan

0Kekuatan pembunuhan bergolak ke langit. Mata Ye Yuan sudah berubah semerah darah. Satu kelompok petarung melanag keluar dari Kota Bulan Terang. Mereka semua tercengang melihat kekuatan pembunuhan dari diri Ye Yuan.      
0

"Bunuh!!"     

Mata Ye Yuan sudah terlihat merah sekali. Begitu dia tahu kalau ada banyak petarung yang melayang ke arahnya, Ye Yuan langsung menghilang. Ketika dia muncul kembali, sudah ada beberapa orang yang jatuh dari langit.      

Wush! Wush! Wush!      

Ye Yuan saat ini sudah tampak seperti mesin pembunuh. Semua tempat yang dia lewati tak meninggalkan satu batang rumput pun. Tidak ada petarung dari Kota Surya Luas atau dari Balai Petarung Dewa yang masih bertahan hidup.      

Energi pembunuhan yang memancar dari diri Ye Yuan sudah mewujud. Kekuatannya yang luar biasa sungguh membuat semua orang putus asa. Tidak ada yang mampu bertahan beberapa detik dari serangan Ye Yuan, entah itu petarung dari tingkat Kedalaman Dao, Raja Dewa atau pun Mistik Hampa.      

Mana mungkin para petarung yang tersisa masih berani tinggal melihat pemandangan yang amat mengejutkan seperti ini?      

Dia datang dengan membawa momentum yang amat mengesankan, dan pergi meninggalkan kekacauan.      

"Jangan bunuh aku! Ah!"     

"Cepat lari! Ji Qingyun menggila!"     

"Iblis! Dia sudah berubah jadi iblis! Cepat lari!"      

...     

Untuk beberapa saat, suara teriakan kesakitan terdengar di mana-mana. Tempat ini sudah berubah menjadi padang pembantaian. Meski mereka bisa bergerak dengan amat cepat, mereka masih kalah cepat dari Ye Yuan. Semakin banyak orang yang dia bunuh maka semakin merah mata Ye Yuan.      

Perlahan-lahan, dia mulai kehilangan nuraninya.      

Dua orang melayang naik ke atas dan bersikap tak ramah pada Ye Yuan. Salah satu dari kedua orang ini memancarkan gelombang energi iblis ke langit. Dia memiliki kekuatan yang tak terkalahkan.      

"Yang Mulia Hujan Darah, sepertinya Ye Yuan sudah kerasukan!"      

Orang yang sedang berbicara adalah Zhou Jia. Ketika dia melihat tindakan membabi-buta Ye Yuan dia merasa senang di atas penderitaan orang lain.      

Zhou Jia tentu sangat membenci Ye Yuan karena pemuda ini sudah mendapatkan Murid Suci Bulan Surya yang diincarnya.      

Hujan Darah tersenyum.      

"Sepertinya rencana Yang Mulia Putra Suci sangat efektif! Ji Qingyun langsung mengamuk begitu dia mendengar kabar tentang Keluarga Yue!"     

Zhou Jian cepat-cepat memuji.     

"Haha, sepertinya Yang Mulia Putra Suci memperhitungkan segala kemungkinan yang ada! Tak peduli seberapa kuat Ji Qingyun, dia akan lumpuh kalau sudah kerasukan seperti ini! Hahaha! Bunuh terus. Semakin banyak yang kau bunuh maka kau akan kehilangan dirimu! Kita sudah mempersiapkan umpan untukmu. Kalau kau sudah selesai membunuh maka kau akan berubah seperti mayat hidup yang hanya tahu bagaimana menghabisi nyawa orang!"      

Ada seulas senyum licik di sudut bibir Hujan Darah. Dia tertarik melihat ke arah Ye Yuan.      

Uchi!      

Sebuah sinar cahaya darah berkilat. Satu orang yang berusaha untuk melarikan diri terbunuh oleh Hujan Darah.      

"Siapa pun yang berani meninggalkan medan pertarungan maka akan mati!" Suara dingin Hujan Darah membuat siapapun yang mendengar ketakutan.      

"Dia hanya satu orang! Semuanya serang! Ini adalah satu-satu cara kalian bisa keluar dari sini!" kata Hujan Darah dengan suara nada dingin.      

Semua orang ketakutan. Kematian menghadang mereka dari depan dan belakang. Mereka tahu betul seberapa kuat Yang Mulia Hujan Darah ini. Sementara itu, di depan sana ada Ye Yuan yang menghadang sendirian.      

Dalam waktu sekejap, mata semua orang berubah menjadi merah. Ada begitu banyak orang yang bergerak ke arah Ye Yuan. Sayangnya, pergerakan ini sia-sia belaka.      

Di bawah serangan Ye Yuan, mereka sama sekali tidak memiliki tenaga untuk membalas. Zhou Jia masih diam menyaksikan bagaimana Ye Yuan membantai orang-orang ini. Meski ada seringai lebar di wajahnya, ekspresinya semakin terlihat serius.      

Ye Yuan terlalu kuat!      

"Ini.....sudah berapa lama? Kenapa dia menjadi begitu kuat?" Wajah Zhou Jia sudah pucat seputih kertas. Dia terlihat amat kaget.      

Hujan Darah menatapnya dan menanggapi dengan nada suara ketus, "Apa? Takut?"     

Zhou Jia terkejut. Ekspresi wajahnya terlihat begitu jelek.      

"Bagaimana mungkin?"     

Ketika keduanya sedang berbicara, ada sebuah kilatan sabetan pedang menghabisi satu kelompok petarung. Zhou Jia gemetar saking takutnya. Dia menatap Ye Yuan dengan mata tidak percaya. Bagaimana bisa kekuatan anak muda ini berkembang begitu pesat?     

"Tenang! Selama aku ada di sini, dia tidak akan bisa menyakitimu!" Kata Hujan Darah begitu percaya diri. Sebenarnya dia meremehkan Zhou Jia. Hanya karena dia masih membutuhkan lelaki ini maka dia belum membunuhnya.      

Zhou Jia menjadi sedikit tenang begitu dia mendengar perkataan Hujan Darah.      

...     

Di dalam Pagoda Surga Luas, keadaan sudah tampak kacau.      

"Tuan Ye sudah kerasukan! Kalau terus-terusan seperti ini, dia akan kehilangan dirinya!" Ao Qian berbicara dengan nada cemas.      

"Apa yang harus kita lakukan? Tanpa ijin Tuan Ye, kita tidak bisa keluar dari sini!" Jiang Taicang juga terlihat panik.      

Lu masih diam. Dia juga terlihat cemas.      

"Oh, Tetua Teng! Dia adalah roh artefak Pagoda Surga Luas! Dia pasti punya jalan keluar!" Ao Qian tiba-tiba ingat sesuatu.      

Tepat pada saat ini, Teng muncul di hadapan semua orang. Orang-orang langsung mengerubunginya.      

"Tetua Teng! Cepat cari jalan keluar!"     

"Benar, Tetua Teng! Cepat cari cara. Kalau terus-terusan seperti ini, Tuan Ye akan hilang kendali!"     

Semua orang ingin berbicara karena sudah saking cemasnya.      

Long Teng mengibaskan tangannya.      

"Kalian tidak bisa keluar sekarang! Kalau sampai kalian memaksa, dia juga akan membunuh kalian semua! Selain itu, tidak ada gunanya juga!"      

"Lalu...apa yang harus kita lakukan?"Jiang Taicang bertanya dengan nada cemas.      

Tatapan mata Long Teng terarah ke Lu. semua orang mengikutinya.      

"Lu?"     

"Benar! Selain dia, tidak ada yang bisa menyelamatkan Tuan Ye! Hanya dia yang mampu mengetuk hati Ye Yuan! Tapi...ada kemungkinan dia juga gagal! Dan kalau sampai itu terjadi maka...akan ada kematian! Bukan hanya Lu yang akan kehilangan nyawanya tapi Ye Yuan yang sudah kerasukan ini akan kehilangan dirinya! Dia tidak akan terbangun lagi! Lu...apa kau mau mencobanya?" Long Teng berbicara dengan ekspresi serius.      

Sepertinya, dia juga tidak terlalu yakin. Meski begitu, dia cukup tahu hubungan antara Lu dan Ye Yuan.      

Sepanjang perjalanan panjang Ye Yuan dari Dunia Bawah sampai sekarang, Lu adalah satu-satunya orang yang sekarang memiliki hubungan paling dekat dengan dirinya. Hanya orang terdekatlah yang bisa membangunkan Ye Yuan dari kondisi lepas kendali ini.      

Begitu Lu mendengar saran Long Teng, dia langsung menjawab yakin.      

"Kakek Long Teng, izinkan aku keluar dulu! Meski aku nanti mati di bawah pedang Tuan Muda Ye, aku tidak akan menyesal!"     

Long Teng menghela nafas panjang. Dia mengangguk.      

"Baiklah, tapi sekarang...belum saatnya!"     

...     

Mata merah Ye Yuan akhirnya mendeteksi keberadaan Zhou Jia. Begitu tatapan matanya bertemu dengan mata Zhou Jia, lelaki itu gemetar ketakutan. Dia seperti sedang berhadapan dengan dewa kematian!      

Begitu Hujan Darah melihat pemandangan ini, dia menyeringai.      

Wush!      

Tubuh Ye Yuan menghilang. Ini adalah jurus Teleportasi Besar! Meski begitu, Hujan Darah masih mampu menangkap jejak pergerakan Ye Yuan.      

Duar!      

Ada tabrakan besar. Tubuh Ye Yuan terhempas ke belakang. Akan tetapi hal ini tidak membuat Ye Yuan gentar. Dia bahkan terlihat semakin mengamuk.      

Targetnya sekarang ini adalah Zhou Jia. Karena dalam alam bawah sadarnya, Zhou Jia pasti tahu di mana keberadaan Li, dalam keadaan hidup atau mati.      

Meksi Ye Yuan berada dalam kondisi lepas kendali seperti ini, dia masih memiliki insting bertarung.      

Hujan Darah sungguh kuat. Kekuatannya bahkan ada di atas Han Qing Zi.      

Kali ini, Ye Yuan membuka Domain Pedangnya.      

Percikan darah menyebar ke mana-mana. Hujan Darah yang katanya tidak pernah kesakitan ternyata tewas dalam satu kali sabetan pedang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.