Dewa Obat Tak Tertandingi

Bangunnya Jurus Bela Diri Kedua



Bangunnya Jurus Bela Diri Kedua

0"Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur!"     
0

Ye Yuan berteriak. Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur tingkat dewa ditembakkan ke depan. Jurus ini sekarang jauh lebih kuat dibandingkan ketika Ye Yuan keluarkan di Balai Pengobatan Raja. Satu serangannya mampu menghancurkan semua duri seperti cabang-cabang yang mati.      

Sisa kekuatan dari jurus langsung bergerak ke tempat di mana Yue Ji berdiri. Ekspresi wanita itu langsung berubah. Energi iblisnya yang masih berguling terbakar dan bertabrakan dengan Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur.      

Sayangnya, semua ini sia-sia.      

Serangan telapak tangan Ye Yuan tidak bisa dihentikan, meski energi iblis Yue Ji memang sama kuatnya.      

Fisik Ye Yuan sudah mencapai tingkat kekuatan sempurnanya. Kekuatannya sudah menyentuh batas kekuatan yang diperbolehkan di bawah Alam Maha Dewa. Jadi Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur sudah tidak sama lagi dengan yang dulu.      

Meskipun begitu, sekarang ini, inti utamanya ternyata bukan pada jurus ini, melainkan pada Tubuh Emas Sembilan Transformasi!      

Tubuh Emas Sembilan Transformasi merupakan tingkatan pemurnian fisik di tingkatan Maha Dewa. Suatu keadaan dimana tubuh sudah tidak bisa mati dan abadi.      

Tentu saja, sekarang ini tubuh Ye Yuan masih bukan sepenuhnya Tubuh Emas Sembilan Transformasi. Pil Ciptaan Macan Naga tingkat wawasan batin yang Ye Yuan minum memiliki jejak Dao dari tingkatan Maha Dewa. Meski memang hanya sebuah jejak namun sudah cukup untuk membuat kekuatan jurus-jurus Ye Yuan menjadi jauh lebih lebih dahsyat.      

"Argh!"      

Suara jeritan kesakitan terdengar. Tubuh Yue Ji terhantam menjadi onggokan daging oleh jurus telapak tangan Ye Yuan.      

"Ini..apakah ini sungguh sebuah jurus bela diri dari seorang petarung tingkat Raja Dewa?"     

Meng Guang amat terkejut melihat semua ini. Dia memang tidak tahu menahu tentang Tubuh Emas Sembilan Transformasi. Meski begitu, hal ini tidak menghalanginya untuk tetap mengagumi kekuatan telapak tangan Ye Yuan.      

Mungkin ungkapan seperti, "Membuat alam semesta tercengang dan dewa-dewa menangis' tak terlalu berlebihan untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi sekarang. Ye Yuan begitu berkuasa. Dia seperti berkata, "Seberapa kuat pun dirimu, aku akan menghancurkanmu dengan telapak tanganku."     

"Kakak...belum mencapai tingkat Raja Dewa! Tapi jurus telapak tangannya ini sungguh tidak masuk akal."     

Si Api juga dibuat terkejut oleh Ye Yuan.      

Meng Gaung mungkin tidak tahu seberapa menakutkannya si Yue Ji, akan tetapi tidak dengan Si Api. Dia tahu betul bagaimana kuatnya satu sabetan Pedang Penghancur Iblis Ye Yuan, namun waktu itu, Yue Ji tidak bisa hancur. Hal ini menunjukkan kalau dia memang sangat kuat.      

Hari ini ketika Ye Yuan bilang pada Si Api untuk membalas dendam, dia sebenarnya masih ragu. Sepanjang perjalanan, Ye Yuan sama sekali tidak menunjukkan apa pun.      

Baru sekarang, ketika kekuatan Ye Yuan meledak sebesar ini, Si Api baru tahu kalau dia memang sudah jauh berkembang.      

Meng Guang mengangguk, menyetujui pujian Si Api terhadap Ye Yuan. hanya satu ekspresi 'tidak masuk akal' yang bisa digunakan untuk menggambarkannya.      

"T-Tidak mungkin! Yang Mulia Ibu Suci...ternyata kalah dari bocah ini?" Da You benar-benar tercengang.      

Di matanya, sosok Yue Ji merupakan sosok tak terkalahkan. Di dunia ini, hanya Kanuo lah yang menurutnya bisa mengalahkan Yue Ji. Meski kekuatan Yue jI belum sepenuhnya pulih, sangat tidak mungkin bagi petarung manusia biasa bisa mengalahkannya.      

Kenyataannya, Yue Ji sudah dikalahkan.      

"Si Api, Meng Guang, kalian mundur jauh dari sini!" Ye Yuan tiba-tiba memerintah.      

Kedua orang ini tertegun, tidak yakin apa maksud Ye Yuan. Meski begitu, keduanya tidak meragukannya dan langsung mundur ribuan kaki.      

"Masih kurang, mundur lagi!" kata Ye Yuan sekali lagi.      

Si Api dan Meng Guang mundur lagi beberapa ribu kaki jauhnya.      

"Lebih jauh lagi!"      

"Apa Yang Mulai rencanakan? Apakah si nenek sihir itu akan mengeluarkan jurus mematikan dan dia menyuruh kita menjauh?" Meng Guang kebingungan sehingga dia bicara sambil berjalan.      

"Aku juga tidak tahu. Tapi, sepertinya dia mengkhawatirkan keselamatan kita," jawab Si Api.      

"Tuan Api, aku kira jurus telapak tangan tadi sungguh mematikan. Apakah si nenek sihir belum mati?"     

"Seorang petarung Maha Dewa sekalipun dulu tidak bisa mengalahkan perempuan ini, dan hanya bisa menekannya selama jutaan tahun. Bagaimana mungkin dia bisa begitu mudahnya mati?" jawab si Api.      

Meng Guang sampai menjulurkan lidahnya saking terkejutnya.      

Dia sebenarnya tidak tahu tingkatan macam apa Maha Dewa itu namun dua kata "Maha Dewa" sudah cukup untuk membuatnya paham.      

"Tidak heran, seseorang sekuat Yang Mulia saja bisa terluka parah di tangannya! Tapi sekarang, dia sudah mendapatkan kembali kekuatannya, hahaha," Meng Guang berbicara sambil tertawa.      

Si Api juga ikut tersenyum.      

Bagi keduanya, beberapa hari terakhir menjadi waktu sedih dan juga senang. Ye Yuan sudah berada di ambang kematian dan hampir saja pergi meninggalkan dunia. hal Ini juga yang membuat keduanya amat membenci Yue Ji.      

Keberhasilan Ye Yuan menekan Yue Ji membuat mereka merasakan manisnya sebuah pembalasan dendam.      

Wush!      

Sebuah kepulan gas hitam berubah menjadi sebuah lengkungan cahaya, dan melarikan diri menjauh.      

"Hei Bocah, ingat apa yang aku katakan! Aku akan membuatmu mendapatkan balasan setimpal atas apa yang kau lakukan padaku hari ini!"      

Di tengah-tengah gas hitam ini terdengar jeritan suara Yue Ji. Sepertinya dia sangat membenci Ye Yuan.      

Sudut mulut Ye Yuan melengkung. Dia menjawab sambil tersenyum.      

"Nenek sihir, kau ini sudah bekerja keras selama bertahun-tahun. Saat ini,sebaiknya kau beristirahat dan memulihkan kekuatanmu. Namun aku..akan membunuhmu lagi."     

Ye Yuan menggunakan waktunya untuk menghela nafas dalam-dalam.      

"Aung!"      

Sebuah aungan naga menggelegar ke seluruh penjuru bumi dan langit. Da You, yang berada paling dekat dengan Ye Yuan, langsung terguncang dan berubah menjadi seongggok lumpur. Bahkan energi iblisnya terguncang dan langsung menghilang.      

Seorang petarung hebat yang kekuatannya hampir menyerupai seorang kaisar suci kalah begitu saja oleh sebuah auman.      

Ini adalah Suara Dewa Naga! Sebuah jurus unggul yang sudah hilang dari klan naga. Ye Yuan sudah membangunkan Jiwa Naga Atavisme, dan jurus beladiri kedua yang dia pelajari adalah Suara Dewa Naga.      

Sekarang, semua suara yang ada di dunia ini seolah menghilang dan yang tersisa hanyalah suara auman naga Ye Yuan.      

Kekuatan yang amat besar ini berhasil merubah warna langit dan bumi.      

"Argh!"      

Sebuah jeritan kesakitan terdengar lagi. Suara Yue Ji sudah tidak bisa di dengar lagi.      

Di bawah Suara Dewa Naga, semuanya tidak ada artinya.      

Tubuh Yue Ji akhirnya berhenti di udara. Awalnya, kondisi badannya sudah terluka parah. bagaimana mungkin dia bisa tahan mendapatkan serangan jurus Dao Dewa?      

Energi iblisnya bergejolak ke arah langit. Meski dia dipaksa untuk kembali ke wujud aslinya oleh Ye Yuan, energi iblis ini tidak mau menghilang. Baru ketika Ye Yuan menggunakan Suara Dewa Naga, gas hitam Yue JI menunjukkan tanda-tanda semakin tipis dan akan lenyap.      

Si Api dan Meng Guang menggunakan telapak tangan untuk menutupi telinga mereka. Kedua saling melihat dan mendapati kalau yang dilihat sama-sama kagum.     

Sejak kapan Ye Yuan memiliki jurus baru mengerikan ini? Dibandingkan dengan serangan telapak tangan, serangan suara ini jauh lebih menakutkan.      

Ternyata alasan kenapa Ye Yuan ingin Si Api dan Meng Guang menjauh adalah karena suara ini. Meskipun bukan keduanya yang menjadi sasaran Ye Yuan, keduanya juga merasakan kalau organ di dalam tubuhnya seolah ikut meledak.      

Ini saja terjadi ketika jarak Si Api dan Ye Yuan sudah begitu jauh. Kalau sampai kedua berada di tempat yang dekat, keadaan di sana akan sangat kacau.      

Akan tetapi, tepat pada saat ini, Suara Dewa Naga tiba-tiba terpotong.      

"Haha...sayang sekali! Sedikit lagi! Kalau kau sudah sampai di tingkat Maha Dewa, mungkin aku akan mati hari ini. sayang, masih ada sedikit yang kurang. Aku akan mengingat dendamku hari ini! kalau nanti kekuatanku sudah pulih akan aku pastikan kalau tulangmu akan menjadi serbuk putih dan daging tubuh tercincang-cincang.      

Jeritan suara Yue Ji terdengar, kali ini ada campuran berbagai rasa di dalamnya: gairah, kemarahan dan juga kebencian.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.