Dewa Obat Tak Tertandingi

Menggambar Di Tanah Untuk Dijadikan Sebagai Penjara



Menggambar Di Tanah Untuk Dijadikan Sebagai Penjara

0"Lin!"      
0

Ye Yuan membentuk sebuah ajian pengunci dengan kedua tangannya, suaranya berdering keras.      

Pada saat bersamaan, kekuatan Ye Yuan yang membumbung ke langit, berduel dengan suara tangisan.      

Sebuah aura luar biasa keluar setelah karakter 'Lin' keluar dari mulut Ye Yuan. Tangisan-tangisan ini seperti bertemu musuh bebuyutannya dan langsung tidak berani mendekati Ye Yuan dan yang lainnya.      

Jiwa-jiwa dewa yang awal mulanya terseret keluar kini kembali lagi masuk ke dalam tubuh para petarung. Meski begitu, orang-orang ini masih terlihat pucat pasi seolah mereka terkena penyakit yang amat berbahaya. Mereka terlihat begitu ketakutan dan menatap Ye Yuan dengan ekspresi penuh syukur.      

Kalau Ye Yuan tidak menolong, mungkin orang-orang ini sudah berakhir seperti kelompok pertama yang datang ke sini, menjadi mayat tanpa jiwa dewa.      

Wajah Lu juga terlihat begitu pucat pasi. Ye Yuan bertanya padanya penuh dengan rasa khawatir, "Lu, apakah kau baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja. Terima kasih, Tuan Muda," Lu menggelengkan kepalanya sambil berbicara.      

Meski begitu, Ye Yuan justru yang terlihat begitu masam.      

"Kalau seekor macan tidak menunjukkan kekuatannya apa kau pikir aku ini seperti seekor kucing pesakitan?"     

Para hantu ini bersikap sombong sekali karena berani menyakiti Lu. Ye Yuan sungguh marah.      

"Si Api, bakar semua mahluk ini! Aku ingin tahu hantu atau monster seperti apa mereka. Beraninya mereka bertingkah seperti ini!" Ye Yuan berteriak keras.      

Yang lainya gemetar mendengar suara dingin Ye Yuan.      

Panji-Panji Pemanggil Jiwa ini memang sangat aneh. Sebenarnya, sudah bagus Ye Yuan dan yang lainnya bisa hidup sampai sekarang. Dan sekarang, Ye Yuan justru ingin membakar mereka.      

Si Api muncul. Kedua tangannya membentuk ajian pengunci. Dalam sekejap, api berkekuatan besar menyebar ke segala penjuru.      

Duar!      

Semua orang merasa kalau tubuh mereka seperti terbakar. Mereka langsung mengaktifkan energi murni untuk melindungi diri. Akan tetapi, mereka masih saja merasa terbakar.      

Terlalu menakutkan!      

"Api ini..terlalu kuat!"      

"Jurus Sembilan Matahari Pembakar Jiwa milik Raja Dewa Roh Bulu adalah jurus api yang paling kuat di Dunia Tinggi ini. Menurutku, jurus Si Api ini tidak jauh berbeda dari Sembilan Matahari Pembakar Jiwa!"      

"Siapakah orang ini? Kekuatannya terlalu menakutkan!"      

....     

Dulu, ketika jurus Sembilan Matahari Pembakar Jiwa milik Raja Dewa Roh Bulu membunuh ratusan petarung Raja Dewa dalam satu kali serangan, seluruh Dunia Tinggi menjadi geger karenanya.     

Ada begitu banyak petarung Raja Dewa yang ikut dalam kelompok Ye Yuan. Mereka menduga kalau Si Api ini mengarahkan jurus api ini kepada mereka maka tidak akan ada kesempatan bagi mereka untuk menyelamatkan diri.      

Begitu mereka ini menyaksikan sendiri kekuatan Ye Yuan, mereka mulai menebak siapakah sebenarnya Ye Yuan ini.     

Sebelumnya, ketika Ye Yuan bilang kalau dia tidak takut pada Raja Dewa yang Menstabilkan Surga, mereka mencemooh dalam hati.      

Tapi sekarang mereka sadar kalau Ye Yuan ini tidak sedang bercanda.      

Kalau dia memang memiliki kekuatan yang sama dengan Raja Dewa Roh Bulu, untuk apa dia harus takut pada Raja Dewa yang Menstabilkan Surga?      

Api berwarna putih pucat ini mulai membakar Panji-Panji Pemanggil Jiwa dalam radius 10 ribu kaki. Suara teriakan tangisan terdengar lagi. Mereka seolah dilempar ke dalam panci minyak, berteriak kesakitan tanpa henti.      

Setelah sepuluh tarikan nafas berlalu, Si Api menarik mundur Api Suci Sandal Pembersih. Awalnya, dalam radius sepuluh ribu kaki, ada begitu banyak Panji-Panji Pemanggil Jiwa. Namun, sekarang, tempat ini berubah menjadi padang liar yang luas.      

Kekuatan Api Suci Sandal Pembersih memang sudah tidak jauh dari jurus api milik Raja Dewa Roh Bulu.      

Sementara itu, aura wajah Ye Yuan berubah lagi. Dia mendapati masih ada beberapa tiang panji yang tertinggal dari kejauhan. Tepatnya ada sembilan. Kesembilan Panji Pemanggil Jiwa ini berbeda dengan yang lainnya.      

Ada sembilan tiang panji yang ditanam di atas sebuah makan tandus, dan sepi. Semua orang yang melihatnya langsung merasa akan ada alamat buruk setelah ini. Sebuah batu nisan besar muncul dengan sebuah monumen batu di depannya. Ada sebuah tulisan berwarna merah darah.      

"Makam Aliran Pemurni Jiwa."     

"Sepertinya Pegunungan Jiwa Patah ini menjadi aneh karena ada makam ini. Aliran Pemurni Jiwa? ini mungkin Aliran dari Era Kuno. Selain itu, ini adalah Aliran Dao Dewa!" kata Ye Yuan.      

Kemunculan makam tersebut membentuk tempat ini menjadi Pegunungan Jiwa Patah. Itulah kenapa semua petarung yang datang ke sini, jiwanay diserap oleh Panji-Panji Pemanggil Jiwa.      

Sementara itu, Ye Yuan sama sekali belum pernah mendengar tentang Aliran Pemurni Jiwa sebelumnya. Kemungkinan besar, aliran ini merupakan aliran dari Era Kuno di masa lalu.      

Beberapa Aliran Era Kuno, sedikit atau banyak meninggalkan sesuatu di Dunia Tinggi ini. Karena masanya yang sudah terlalu jauh dari masa sekarang, tidak ada orang yang mengingatkannya lagi. Bahkan aliran sebesar Aliran Satu Surga yang dulunya adalah sebuah aliran besar saja tidak ada yang mengingatkannya.      

Karena kesembilan tiang Panji-Panji Pemanggil Jiwa ini mampu bertahan dari serangan Api Suci Sandal Pembersih, itu berarti mereka memang berbeda dengan yang lainnya.      

Hal ini yang membuat Ye Yuan berpikir kalau Aliran Pemurni Jiwa ini merupakan bagian dari Aliran Dao Dewa.      

"Hahaha!"     

Tiba-tiba, terdengar suara gelak tawa. Semua orang terkejut. Ketika mereka mencari dari mana asal suara, mereka mendapati ada sebuah tangan seorang petarung Raja Dewa yang memegang sebuah tiang Panji Pemanggil Jiwa.      

"Wei Cheng, apa yang sedang kau lakukan? Cepat turunkan tanganmu dari tiang itu!"     

Seorang petarung yang sepertinya dekat dengan si Wei Cheng ini langsung terlihat tegang melihat apa yang dilakukan oleh temannya ini.      

Sayangnya, si Wei Cheng tidak mungkin mendengar teriakan ini.      

Dia justru tertawa terbahak-bahak.      

"Hahaha, mulai hari ini, aku adalah penerus dari Aliran Pemurni Jiwa! Aku ingin dunia mematuhiku!"     

Kedua mata Wei Cheng berubah menjadi merah darah. Dia mulai terlihat seperti orang gila, terlihat begitu menakutkan.      

"Wei Cheng, cepat bangun! Cepat lepaskan tanganmu dari tiang Panji Pemanggil Jiwa itu!" Li Yao berteriak lagi.      

Ye Yaun menghela napas dalam-dalam.      

"Dia sudah dalam kendali Panji Pemanggil Jiwa. tak ada gunanya kau berteriak seperti itu."     

Li Yao langsung terlihat begitu pucat. Dia berbicara terbata-bata, "Ini...apa yang harus kita lakukan di sini?"     

"Gawat! Serang Panji-Panji Pemanggil Jiwa itu, baru kita bicarakan tentang hal ini! kalau usaha kita gagal maka jalan satu-satunya, kita harus membunuhnya!"      

"Hahaha...Bunuh! Bunuh!"      

Wei Cheng sudah menggila, dia membawa satu Panji Pemanggil Jiwa. Aura kekuatannya langsung membumbung tinggi ke langit.      

"Cahaya Putih, kau hadapi dia dulu! Aku akan mengeluarkan mantera untuk melindunginya. Akan buruk, kalau ada orang lain yang terkena Panji Pemanggil Jiwa ini," kata Ye Yuan.      

Cahaya Putih tidak mengatakan apa-apa,dia langsung maju, berhadapan dengan Wei Cheng. Sekarang ini kekuatan Cahaya Putih sudah tidak berbeda dengan kekuatan Sepuluh Raja Dewa Hebat. Di bertarung dengan Wei Cheng namun tidak bisa berbuat banyak. Untuk beberapa saat, dia dan Wei Cheng saling kesulitan. Ketika yang lainnya melihat pertarungan ini, mereka tampak terkejut. Ternyata seorang petarung Raja Dewa yang mendapatkan Panji Pemanggil Jiwa bisa menjadi begitu kuatnya.      

Dahi Ye Yuan berkerut melihat situasi ini. Dia merasa kalau Aliran Pemurni Jiwa ini dulunya adalah aliran jahat. Meski begitu, tangan Ye Yuan sama sekali tidak menelan, dia mengeluarkan Kayu Roh Magnet Asli.      

Energi murni Ye Yuan bergejolak keluar. Suara gledek dan kilatan petir muncul. Kayu Roh magnet Asli Ye Yuan ini menarik perhatian banyak orang.      

"Lin!" teriak Ye Yuan. Setelah itu, dia langsung memasukkan Kayu Rog Magnet Asli ini ke dalam tanah. Tak lama kemudian, sebuah tameng kilat melindungi semua orang di dalamnya.      

Di atas tameng, ada sebuah gelombang hukum-hukum kekuatan. Kekuatan karakter Lin memadat dan tidak mau menghilang.      

"Baik, apapun yang terjadi di luar, jangan sampai ada yang keluar dari radius tameng ini! Jika kalian memaksa, maka dewa sekali pun tidak akan bisa menyelamatkanmu!" kata Ye Yuan ke semua orang dengan nada suara dingin.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.