Dewa Obat Tak Tertandingi

Tanah Buangan



Tanah Buangan

0"Aung!"     
0

Suara auman naga terdengar mengguncang. Ekspresi wajah leluhur tua pun langsung berubah. Dalam waktu sekejap, dia langsung tahu jurus yang dikeluarkan oleh Ye Yuan ini. Karena itu juga, rasa kagumnya semakin besar.      

Hanya saja, saat ini, tidak ada waktu baginya untuk menikmati kekaguman ini. Kalau dia sampai membiarkan Suara Dewa Naga ini mengenai tubuhnya maka tulang-tulang rentanya mungkin akan tinggal debu saja.      

Ye Yuan juga cukup terkejut begitu mendapati kalau leluhur kuat untuk melawan Suara Dewa Naga, tidak seperti yang lainnya.      

Leluhur tua dengan cepat langsung mengeluarkan jurusnya. Sebuah gelombang energi mengunci pergerakan Suara Dewa Naga.      

"Ini....ini adalah Suara Dewa Naga! Dia ternyata menguasai Suara Dewa Naga! Bagaimana bisa!?" Ao Li berteriak waspada.      

Bagi anggota klan naga, jurus Suara Dewa Naga merupakan jurus legendaris yang melebihi masa kuno dan modern. Meski jurus ini sudah lama hilang, hampir semua anggota klan naga tahu persis kekuatannya.      

"Bukankah Suara Dewa Naga sudah lama hilang? Bagaimana bisa seorang manusia menguasai jurus bela diri unggul milik klan naga?"     

"Apakah dia benar-benar manusia? Mungkin dia adalah anggota klan naga. Siapa yang bisa menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi di sini?"     

....     

Semua anggota klan naga tentu sangat tercengang mendapati jurus bela diri mereka yang sudah lama hilang ini muncul. Bukan hanya mereka, ketiga anggota klan lainnya juga sama terkejutnya.      

Sebagai bagian dari Klan Keluarga Empat Simbol, mereka tentu tahu jurus Suara Dewa Naga yang terkenal ini. Mereka juga tidak menyangka kalau jurus ini muncul kembali dari tangan seorang manusia.      

Satu tarikan nafas, dua tarikan nafas!      

Ye Yuan melihat kalau dirinya tidak bisa menembus pertahanan leluhur tua. Dia menggertakkan giginya mencoba untuk mengeluarkan satu auman lagi.      

Namun, pada saat ini, terdengar suara desahan kesedihan dari dalam gua.      

Jantung Ye Yuan seketika berdetak kencang, tarikan nafasnya terhenti. Suara Dewa Naga tidak jadi keluar.      

"Kakak Yuan!"      

Dua tarikan napas sudah berlalu, tubuh Ye Yuan sudah begitu lemas hingga dia tidak bisa berdiri lagi. Li bergegas datang untuk menopang Ye Yuan.      

"Heuk!"     

Wajah leluhur tua begitu pucat. Dia muntah darah karena tidak tahan dengan imbas serangan Suara Dewa Naga.      

"Leluhur, apakah kau baik-baik saja?"     

Ao Li dan yang lainnya syok melihat leluhur tua muntah darah.      

Si leluhur tua mengibaskan tangannya dan melihat k arah Ye Yuan lekat.      

"Aku sekarang paham! Haha, Kedua mataku memang buta! Jun, kau sepertinya memang harus bertemu dengannya."     

Kalimat terakhir yang diucapkan oleh leluhur tua ditujukan pada seseorang di dalam gua.      

"Leluhur, biarkan dia masuk."     

Dari dalam gua, terdengar suara tenang seorang wanita.      

Ekspresi wajah Ao Li berubah menjadi serius. Dia tidak pernah tahu kalau selain leluhur tua, ternyata masih ada orang lain di dalam gua ini.      

Ye Yuan merasa seperti disambar petir begitu dia mendengar suara ini. Meski suara ini sangat asing baginya, namun hatinya menjadi hanya karenanya.      

"Lupakan, kau boleh masuk! Tapi hanya kau sendiri!" si leluhur tua berkata dengan nada dingin.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan bersusah payah untuk berdiri. Dia berjalan sempoyongan ke dalam gua.      

"Leluhur, siapa yang ada di dalam?" Ao Li tidak tahan lagi untuk bertanya.      

"Ao Jun!"      

Leluhur tua tidak ingin menutupi lagi dan langsung menyebutkan sebuah nama.      

Jawaban ini membuat raut wajah Ao Li berubah.      

"Wanita Naga Ao Jun! B-bukankah dia sudah mati?"     

Kalau ditanya siapa sosok terkuat dari klan naga dalam kurun waktu seratus ribu tahun terakhir, maka jawabannya bukanlah Ao Li melainkan si Wanita Naga, Ao Jun.      

Ao Jun butuh seribu tahun untuk mencapai tingkat sempurna 9 dan menguasai hukum-hukum kekuatan Dao Dewa.      

Kekuatannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Ao Li saat ini.      

Sayangnya, dia tidak bersedia dikurung di Alam Dewa Binatang Buas ini. Lebih dari 800 tahun yang lalu, dia melarikan diri dari tempat ini dan masuk ke dalam Pegunungan Dewa Gugur.      

Dari sana, anggota klan di Alam Dewa Binatang Buas tidak pernah melihatnya lagi. Mulai dari sini juga, leluhur tua mendidik Ao Li untuk menjadi pemimpin klan naga.     

Ao Li tidak menyangka kalau dia ternyata berada di dalam gua ini.      

Si leluhur tua menghela napas dalam-dalam.      

"Sulit untuk menjelaskannya dalam satu kalimat! Aku rasa dia pasti lega bisa melihat anaknya begitu menjanjikan, kan?"     

"A-nak?"      

Semua anggota klan menjadi bingung.      

"Benar! Ye Yuan adalah anak Ao Jun dengan seorang manusia," jelas leluhur tua.      

Li dan Cahaya Putih saling berpandangan, keduanya terlihat sangat terkejut.      

Tidak heran, selama Ye Yuan berada di sini, dia bersikap begitu aneh.      

Kali ini leluhur tua berganti melihat ke arah Cahaya Putih.      

"Kalau tebakanku tidak salah, kau ini adalah keturunan Bulu Putih kan? Ada aura dia di dalam tubuhmu. Fisik Macan Putih Sempurna, tidak buruk juga! Dulu, Bulu Putih dan Ao Jun bekerja sama untuk membuat serangan pengecoh dengan sangat lihainya. Mereka berhasil mengelabuiku! Aku tidak menyangka kalau keturunan keduanya mematahkan kutukan ini pada saat bersamaan. Ironis sekali!"      

Si leluhur tua tertawa, mencemooh dirinya sendiri.      

Cahaya Putih langsung gemetar. Dia merasa seolah kesetrum..      

"L-Leluhur, apa maksudnya?" Cahaya Putih menelan ludahnya ketika berbicara.     

Si leluhur tua duduk kemudian mulai bercerita tentang rahasia Alam Dewa Binatang Buas. Ternyata tempat ini adalah tanah buangan. Semua binatang yang ada di sini dibuang karena dianggap telah melakukan kejahatan besar. Mereka tidak boleh kembali ke Dunia Tinggi.      

Tempat ini dibuka oleh Empat Dewa Binatang Iblis Hebat dengan meletakkan sebuah kutukan dengan seni rahasia yang sangat menakutkan.      

Setiap hidup penjahat yang dibuang di sini akan menua dengan cepat dan bahkan mati jika berani meninggalkan tempat ini. Selain itu, keturunan mereka pun tidak bisa meninggalkan tempat ini.      

Ini adalah sebuah kutukan yang sungguh mengerikan karena ini berarti bagi siapapun yang melakukan kejahatan besar dan dibuang ke sini, keturunan mereka tidak akan memiliki masa depan yang cerah.      

Tempat ini memang penuh dengan pegunungan dan air bersih. Pemandangan begitu luar biasa indahnya namun sebenarnya ini adalah penjara raksasa.      

Menurut penjelasan leluhur, entah sejak kapan, telah ada begitu banyak anggota klan yang ingin melarikan diri dari sini. Namun begitu mereka keluar, mereka langsung cepat menua dan mati. Bahkan petarung di tingkat Maha Dewa sekali pun tidak bisa menghindarinya. Leluhur tua merupakan petarung Maha Dewa terakhir yang ada di sini.      

Tentu saja, Empat Dewa Binatang Iblis Hebat masih meninggalkan secerca harapan. Jika ada orang yang bisa mencapai tingkatan Maha Dewa Asli di dalam Alam Dewa Binatang Buas ini, atau melahirkan keturunan dewa binatang sempurna yang tingkatannya ada di atas fisik jiwa maka kutukannya akan berakhir.      

Dulu, Ao Jun dan Bulu Putih sangat dekat sekali seperti saudara. Keduanya bekerja sama untuk melakukan serangan tipuan ke timur padahal sebenarnya mereka menyerang ke barat.      

Salah satu dari keduanya melarikan diri ke Dunia Tanpa Akhir setelah melewati Wilayah Dewa Melarang Iblis, dan yang lainnya terhenti di sini.      

Dulu, leluhur benar-benar marah dan itulah kenapa dia membuat Hutan Bunga Persik. Hanya saja, dia tidak menyangka di antara keturunan Bulu Putih, ada anaknya yang memiliki Fisik Macan Putih Sempurna. Sementara anak Ao Jun bahkan memiliki Jiwa Naga Atavisme.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.