Dewa Obat Tak Tertandingi

Hati Semurni Anak



Hati Semurni Anak

0"Lelucon macam apa ini? Hutan Ujian Hati bukan tempat sembarangan.Seandainya tetua masuk ke sana pun, mereka tidak akan bisa keluar secepat ini. Kenapa Cahaya Putih bisa begitu cepat masuk dan keluar?"      
0

"Apakah mungkin ada masalah dengan formasi susunannya? Hutan Ujian Hati merupakan formasi susunan tingkat 9. Jika ada petarung muda yang masuk ke sana, paling cepat mereka akan keluar dalam waktu setengah hari."      

"Ini tidak mungkin! Kalau memang ada masalah dengan formasi susunan, lantas kenapa Rong Ning dan Wu Mo belum juga keluar?"      

"Si bocah bernama Ye Yuan itu memang aneh. Sekarang, gantian Cahaya Putih yang ikut - ikutan menjadi aneh."     

Keluarnya Cahaya Putih dari Hutan Ujian Hati dalam waktu singkat tentu membuat semua orang yang menyaksikannya menjadi geger. Kejadian seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Bahkan petarung tua di tingkat Raja Dewa sekalipun setidaknya butuh waktu untuk melepaskan diri dari formasi susunan di dalam hutan ini. Hanya sosok seperti Ye Yuan yang kekuatan hatinya sudah mencapai tingkat Persatuan Manusia dan Nirwana yang mungkin bisa melewati hutan ini dalam waktu singkat.      

Untuk petarung muda? Hmm....sangat mustahil.      

"Ketua, ada sesuatu yang tidak beres di sini! Cahaya Putih pasti curang! Bagaimana mungkin dia langsung bisa melewati Hutan Ujian Hati sesingkat ini?" Rong Yin berkata dengan nada serius.      

Kali ini, pembesar Klan Petarung Penindas, Wu Qian, juga tidak bisa tinggal diam begitu saja. Dia mengepalkan kedua tangannya dan berkata," Ketua, aku juga merasa kalau kejadian ini sangat aneh! Kita harus secara tuntas menyelidikinya."      

Karena kedua pembesar klan ini sudah maju ke depan menghadap Rong Xin, Bai Jue ikut berdiri. Dia bangun dari tempat duduknya dan langsung berkata," Kalau dulu memang tidak ada , itu bukan berarti kita tidak akan melihat kejadian seperti ini di masa depan kan? Kekuatan Cahaya Putih itu tidak bisa diukur dengan nalar. Kalau kau tidak bisa menerima kekalahan maka kau bisa mundur dari pemilihan Yang Mulia Muda Klan Macan Putih ini. Kenapa kau harus repot-repot menghina orang lain?"      

Bai Jue juga sebenarnya amat terkejut, tapi karena Cahaya Putih mewakili Klan Aliran Ringan maka dia tidak takut untuk mengeluarkan sindiran.      

Rong Kun baru akan mengucapkan sesuatu ketika Cahaya Putih ikut menangkupkan kedua tangannya.      

"Ketua Rong, sebelum aku memasuki Hutan Ujian Hati ini, aku sudah menyerahkan cincin penyimpanan milikku. Tidak mungkin kalau aku membawa sesuatu ke dalam. Kalau Ketua masih tidak percaya, aku bisa diperiksa. Hanya saja, kalau jika aku terbukti tidak curang maka apa imbalannya bagiku?"      

Cahaya Putih terlihat begitu tenang, dia melihat ke arah Rong Yin tanpa menunjukkan kelemahannya.Dia adalah kandidat Yang Mulia Muda dari Klan Aliran Ringan, jadi dia tidak akan membiarkan dirinya difitnah seperti ini.      

Merasa tertekan oleh Cahaya Putih, Rong Yin hanya diam saja. Hanya saja, dia memang tidak percaya kalau Cahaya Putih bisa melewati Hutan Ujian Hati dalam waktu sesingkat ini meski dia dipukul mati.      

"Kalau kau memang terbukti tidak curang maka aku akan rela turun dari jawaban pembesar klan."      

Begitu semua orang mendengar kalimat Rong Yin ini, mereka tercengang. Kalau dia bercanda maka ini adalah lelucon yang keterlaluan. Bagaimana bisa Rong Yin menggunakan posisinya sebagai taruhan. Dia sama sekali tidak berpikir sebelum bertindak.      

Rong Yin memang merasa dadanya sesak, yang seperti memaksa dirinya untuk membuat taruhan bodoh ini.      

Sebelumnya,Klan Api Lembayung menampakkan penampilan yang gemilang jadi dia terlalu bersemangat. Namun, sejak Ye Yuan datang ke Klan Macan Putih ini, klannya tiba-tiba mendapati banyak masalah.      

Pemuda ini membuat tertangkapnya seorang pengkhianat yang datang dari Klan Api Lembayung yang kemudian membuat Rong Xin kehilangan tempatnya sebagai kandidat pemimpin muda. Dan sekarang, Klan Api Lembayung juga menjadi guyonan semua orang.      

Rong Yin yakin betul kalau Cahaya Putih curang. Kalau dia tidak bisa membuktikan hal ini maka untuk apa dia menjadi pembesar klan Api Lembayung.      

Wajah Rong Kun menjadi masam.      

"Kau ini membuat masalah! Bagaimana bisa menggunakan posisi sebagai pembesar klan sebagai taruhan! Cahaya Putih, aku bukannya tidak percaya padamu hanya saja hasil yang engkau capai memang begitu aneh. kau juga pasti tahu, sejak Hutan Ujian Jiwa ini dibuat, belum ada petarung yang bisa keluar dari dalamnya secepat dirimu. Bahkan tetua Raja Dewa juga tidak bisa. Apa kau bisa menceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana?"      

Cahaya Putih membungkukkan badannya.      

"Aku juga tidak tahu. Setelah aku masuk ke dalam Hutan Ujian Jiwa, aku tidak melihat apa pun. Jadi aku langsung berjalan menuju jalan keluar. Kalau Ketua ingin aku menjelaskan sesuatu maka tidak ada yang bisa aku jelaskan. Ketua bisa mengecek sendiri."     

Cahaya Putih menjawab pertanyaan Rong Kun dengan suara lugunya. Dia memang tidak berbohong. Alam ilusi Hutan Ujian Jiwa sama sekali tidak berpengaruh padanya.      

Rong Kun pun merasa tidak bisa berbuat banyak mendengar penjelasan Cahaya Putih.      

"Kalau memang kejadiannya seperti itu maka lebih baik kita memeriksannya. Kalau kita tidak melakukan sesuatu maka orang-orang itu tidak akan percaya. Cahaya Putih apa kau bersedia diperiksa?"      

Cahaya Putih tidak menolak karena dia tahu metode apapun yang akan dipakai, mereka tidak akan bisa membuktikan kalau dia curang.      

Ketika Klan Macan Putih sibuk memeriksa Cahaya Putih, di dalam lautan kesadaran Ye Yuan, Murid Suci Bulan Surya menggerutu sambil menampakkan wajah sombong.     

" Ha..ha.., dasar orang-orang bodoh! Meski mereka menggunakan artefak dewa sekalipun, mereka tidak akan bisa mendeteksi kehadiranku!Tapi, kau ini memang berakal busuk! Kau memakai cara seperti ini untuk berbuat curang! Sungguh keji!"      

Ye Yuan menanggapi sambil tersenyum tipis.      

"Bukankah kau juga menikmatinya juga? Sebelumnya kau bahkan menolakku seratus kali ketika aku meminta bantuanmu."      

Wajah sombong Murid Suci Bulan Surya langsung hilang begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan.      

"Kau sama sekali tidak malu mengatakannya? Kau ini benar-benar bintangnya si celaka! Apakah kau tahu kalau membelah indra dewa itu bisa membuat roh purbaku ambruk?"      

Ye Yuan hanya menanggapi dengan santainya.      

"Bukankah kau baik-baik saja? Aku juga sudah memberimu Seni Pemisah Jiwa Aliran Tinta sebagai gantinya."      

Si Murid Suci Bulan Surya hanya mendengus saja tanpa menimpali.      

Sebenarnya, untuk membantu Cahaya Putih melewati Hutan Ujian Jiwa, Ye Yuan bekerja sama dan juga menyogok Murid Suci Bulan Surya untuk menggunakan Seni Pemisah Jiwa Aliran Tinta. Dia kemudian memasukkan belahan indra dewa ini ke mata Cahaya Putih.     

Hal yang paling menakutkan pada Murid Suci Bulan Surya tidak hanya terletak pada pencapaiannya dalam hal ilmu ilusi. Dia bahkan bisa melihat semua hal yang benar dan palsu.      

Hutan Ujian Jiwa hanya seperti mainan anak-anak baginya. Dia sama sekali tidak menghadapi rintangan berarti.      

Jadi bisa disimpulkan kalau Cahaya Putih ini memang curang hanya saja, cara dia berbuat curang ini tidak ada yang tahu.      

Sangat sulit bagi orang biasa untuk mendeteksi ilmu ilusi Murid Suci Bulan Surya. Selain itu, dia juga bukan sebuah harta karun ajaib jadi dia percaya diri kalau Klan Macan Putih tidak akan bisa menemukannya.      

Klan Macan Putih mengeluarkan artefak suci tingkat maha tinggi untuk memeriksa Cahaya Putih namun memang tidak ada yang aneh dengan badan pemuda ini. Melihat hal ini, ekspresi wajah Rong Yin pun terlihat semakin masam.      

"Lapor Ketua. Tidak ada harta karun magis di badan Cahaya Putih."      

Begitu mendengar pengumuman ini, semua orang langsung geger. Bagaimana bisa Cahaya Putih melewati Hutan Ujian Jiwa sesingkat ini tanpa menggunakan apa pun? Ini terasa sangat tidak nyata.      

"ketua, kalau masih ada orang yang meragukan keputusan ini, maka aku mau berjalan masuk ke Hutan Ujian Jiwa lagi!" Cahaya Putih mengepalkan kedua tangannya sambil berbicara.      

Sebelum Rong Kun menjawab, Cahaya Putih sudah melompat ke dalam Hutan Ujian Jiwa.      

Tak lama kemudian, Cahaya Putih keluar dari sana. Kali ini, semua orang diam tidak mengomentari.      

"Ketua...apakah mungkin kalau Cahaya Putih memiliki Hati Semurni Anak?" Bai Yi tiba-tiba bertanya.      

Rong Kun terlihat gelisah. Dia melihat Cahaya Putih seolah dirinya sedang menatap monster. Dia menganggukkan kepalanya.      

"Sepertinya memang hanya ini yang bisa menjelaskan situasi Cahaya Putih. Aku tidak menyangka kalau selain dia mencapai garis darah tingkat suci, dia juga menguasai Hati Semurni Anak yang legendaris itu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.