Dewa Obat Tak Tertandingi

Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh



Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh

0Ji Canglan sama sekali tidak terkejut. Dia justru melihat ke arah wilayah Klan Macan Putih.      
0

"Pemimpin Rong Xiao, kau akhirnya keluar juga!" Ji Canglan berkata dengan nada suara tenang.      

Ada sebuah riakan di udara. Seorang lelaki tau berbaju putih muncul di hadapan semua orang. Anggota Klan Macan Putih langsung bersemangat begitu melihat sosok ini.      

"Pemimpin Rong Xiao!"      

Orang ini merupakan pemimpin Klan Macan Putih saat ini; Rong Xiao.      

Mendapati ada sebuah bencana yang datang tiba-tiba di wilayah klannya, Rong Xiao terlihat antara senang dan juga sedih. Dia hanya menatap Ji Canglan dan berkata dengan nada santai juga," Klan Macan Putihku tidak pernah mencampuri urusan Balai Pengobatan Raja. Apa yang membuatku begitu percaya diri melakukan aksi seperti ini hari ini?"      

Ji Canglan menjawab sambil tersenyum.      

"Kekayaan seseorang bisa hancur karena keserakahan. Aku sebenarnya tidak ingin bermusuhan dengan orang besar seperti Pemimpin Rong Xiao. Sayangnya, aku punya urusan yang amat penting dan ingin mengguncang semua orang untuk datang. Bagaimana, apakah Pemimpin Rong mau datang sendiri atau aku yang harus melakukan sesuatu?"      

Rong Xiao menjawab dengan nada tenang.      

"Formasi Pembunuhan Dewa dan Pembantaian Semesta Hampa! Kau ini sepertinya sangat percaya diri! Klan Macan Putih sudah berdiri tegak di Dunia Tinggi ini selama ratusan juta tahun. Kami bukankah pihak yang mudah disetir oleh orang lain."      

Begitu Rong Xiao selesai mengucapkan kalimatnya, muncullah pancaran cahaya yang amat terang dari wilayah Klan Macan Putih.      

Tujuh pilar cahaya membumbung tinggi ke udara, memancarkan kekuatan yang amat mengejutkan. Di atas puncak pilar ini, ada tujuh titik yang memadat membentuk sebuah diagram formasi raksasa.      

"Aung!"      

Di atas diagram formasi ada sebuah penampakan macan putih. Auman macan ini membuat Formasi Pembunuhan Dewa dan Pembantaian Semesta Hampa bergetar tanpa henti. Dua formasi susunan tingkat tinggi saling bertabrakan. Kini, kedua belah pihak sama-sama kuatnya.      

Semua anggota klan yang ada di bawah melihat dengan penuh semangat. Fondasi kekuatan Klan Macan Putih memang tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan kelompok kecil di Dunia Tinggi.      

Hanya saja, Ji Canglan sama sekali tidak was-was melihat hal ini. Dia berbicara sambil menyunggingkan senyum.      

"Susunan Besar Penjaga Roh Konstelasi Macan Putih! Aku sudah lama mengagumi formasi ini. Dengan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku bisa melihat bahwa formasi ini memang sesuai dengan reputasinya. Bahkan Formasi Pembunuhan Dewa dan Pembantaian Semesta Hampa tidak berdaya menghadapinya."      

Tepat pada waktu ini, ekspresi wajah Ye Yuan langsung berubah. Dia berteriak,"Cepat mundur dari formasi susunan! Dia menjebak kalian semua untuk menghidupkan Formasi Susunan Besar Penjaga Rog Konstelasi Macan Putih! Tujuan utamanya adalah mengincar roh macan putih itu!"      

Kalimat Ye Yuan belum selesai ketika angin dan awan yang ada di langit berubah; ada sebuah lubang hitam raksasa menganga di udara. Pusat kumparan energi ini bergolak hingga bumi dan langit berganti warna.      

Melihat kondisi ini, raut wajah Rong Xiao tampak berubah.      

"Artefak Dewa! Ini adalah Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh! Ji Canglan...kau sungguh keji!" Ekspresi wajah Rong Xiao berubah drastis, dia melihat perubahan situasi yang tak terduga ini dengan tatapan mata tidak percaya.      

Di langit, sebuah artefak dewa berbentuk tabung turun dari dalam lubang hitam raksasa.      

Tabung besar ini seketika memancarkan cahaya berwarna hijau ke arah roh macan putih yang sedang mengaum tanpa henti.      

Roh Cahaya Putih ini berbeda dengan leluhur suci yang Ye Yuan temui sebelumnya. Yang kedua, kemunculannya harus dipanggil oleh penjaga makam dengan menggunakan kekuatan garis darah - bagian diri leluhur yang mengalir dalam Klan Macan Putih. Oleh karena itu, leluhur suci ini memiliki kesadarannya sendiri.      

Sementara, roh macan putih yang sekarang ada dihadapan banyak orang ini merupakan roh totem binatang iblis milik Klan Macan Putih. Tugasnya menjaga klan ini. Bisa dibilang, roh ini merupakan tempat di mana kepercayaan Macan Putih berada.      

Tentu saja, di masa sekarang, kekuatan roh macan putih ini kurang dari se per sepuluh ribu kekuatan aslinya.      

Kalau sampai roh macan putih ini tertangkap oleh pihak lain maka bisa dikatakan bahwa fondasi klan macan putih sudah tercoreng dan takdir dari Klan Macan Putih juga tercederai.      

Dengan mengesampingkan kekuatan Klan Macan Putih yang semakin menurun, tanpa diserang oleh Ji Canglan pun, Klan Macan Putih akan musnah cepat atau lambat.      

Tujuan Ji Canglan membangun Formasi Susunan Besar Pembunuhan Dewa dan Pembantaian Semesta Hampa adalah untuk memaksa keluarnya Susunan Besar Penjaga Konstelasi Tujuh Macan Putih. Setelah itu dia akan menangkap rog macan putih yang keluar dari sana dengan menggunakan Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh.      

Motif ini sungguh jahat.      

Roh macan putih dikerubungi oleh cahaya dari Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh. Dia mengaum dengan keras.      

Meski mahluk ini memang tidak memiliki kecerdasan, dia terlihat ingin lepas dari tangkap artefak dewa.      

Sayangnya, Pengunci Langit Pengukung Roh bukanlah artefak dewa biasa. meski di roh macan putih ini berusaha untuk melepaskan diri, dia terus gagal menerobos penghalang.      

Tubuh roh macan putih pun perlahan-lahan mengecil dan pelan-pelan naik ke udara dan terbang ke arah tutup tabung.      

Semua orang yang menonton, dan terlebih anggota Klan Macan Putih mengambil napas dalam-dalam. Mereka begitu gelisah hingga ingin muntah darah.      

Para tetua di tingkat Raja Dewa sudah tidak bisa tinggal diam. Mereka langsung terbnag ke langit , ke arah Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh.      

"Apa kau ingin menangkap roh Totem Macan Putih? Itu mustahil!"      

Tetua itu mengaum dan melesat ke langit dalam waktu sekejap.      

Ketika Rong Xiao melihat kejadian ini, ekspresi wajahnya langsung berubah. Dia sudah terlambat untuk menghentikan mereka.      

"Wu Ning! Cepat kembali!" Rong Xiao berkata dengan suara tegasnya.      

Pihak Ji Canglan sama sekali tidak memiliki niatan untuk menghentikan ini semua. Mereka hanya diam menatap peristiwa yang ada di hadapan mereka.     

Wu Ning sama sekali tidak punya niatan untuk berhenti. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya dan menghantam ke arah Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh.      

Tepat pada saat itu, sebuah cahaya remang muncul dari dalam tabung dan mengenyahkan serangan Wu Ning. Sisa cahaya ini tidak berhenti begitu saja dan langsung mengarah ke Wu Ning. Lelaki itu langsung berubah menjadi abu tanpa sempat mengatakan apapun.      

Semua orang yang menonton langsung syok.      

Wu Ning merupakan seorang petarung di tingkat pertama Raja Dewa. Ternyata dia tidak berdaya di hadapan tabung Pengunci Langit pengukung Roh.      

Petarung biasa tidak akan bisa bertahan dalam pertarungan skala seperti ini.      

Suara gemeretak gigi Rong Xiao terdengar jelas. Dia melihat ke arah Ji Canglan dan berkata padanya dengan nada suara dingin.      

"Sepertinya kau sudah lama merencanakan akan menghancurkan Klan Macan Putihku! Hari ini, kami tidak akan tinggal diam sampai kami mati! Rong Kun, kumpulkan semua petarung di tingkat Raja Dewa Klan Macan Putih! Kita akan bertarung, menang atau binasa!"      

Ekspresi wajah Rong Kun langsung berubah.      

"baik, Pemimpin!"      

Rong Kun langsung melaksanakan perintah Rong Xiao dengan mengundang semua petarung Raja Dewa yang dimiliki Klan Macan Putih. Mereka semua terbnag ke langit.      

Tanpa diduga, dua kekuatan besar –Balai Pengobatan Raja dan Klan Macan Putih- terlibat dalam perang besar.      

Klan Burung Merah Delima dan Kura-Kura Hitam juga ikut bergabung.      

Seperti sebuah peribahasa yang berbunyi, kalau bibir menghilang maka gigi yang akan menjadi dingin. Kalau sampai Klan Macan Putih binasa hari ini maka klan yang lainnya pun akan bernasib sama.      

Ji Canglan masih terlihat tersenyum. Senyuman yang membuat orang kesal setengah mati.      

"Pemimpin Rong Xiao, apa kau sudah lupa kalau pengaruh dari roh Macan Putih terus saja melemah, sementara kekuatan Formasi Pembunuhan Dewa dan Pembantaian Semesta Hampa semakin menguat.kalau tabung artefak dewa ini bisa menyerap roh ini maka hari kehancuran Klan Macan Putih akan tiba!"      

Ekspresi wajah Rong Xiao menjadi semakin jelek. Diia membalas dengan sebuah dengusan sinis.      

"Selama aku bisa membunuhmu sebelum ini terjadi maka itu sudah cukup bagiku!"      

Ji Canglan tersenyum namun tidak membalasnya, seolah dia sama sekali tidak menghiraukan kekuatan Rong Xiao sama sekali.      

Ji Canglan cukup tercengan mendapati situasi yang terjadi di depan matanya. Dia berkata," Kenapa? Apa Adik mau bergabung juga? Tapi..dengan kekuatanmu saat ini, meski kau ingin membantu Pemimpin Rong Xiao, kau justru akan membuatnya semakin kacau kan?"      

Ketika Rong Xiao melihat situasi ini, dia juga bilang," Ye Yuan, aku tahu kalau permusuhan kalian berdua ini sudah sedalam lautan. Tapi kau memang belum bisa membantuku."      

Dalam situasi sekarang ini, sangat tidak mungkin seorang petarung di tingkat Tanpa Bandingan ikut bertarung dengan petarung hebat di Tingkat Mistik Hampa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.