Dewa Obat Tak Tertandingi

Baiklah, Berlututlah Kalau Begitu



Baiklah, Berlututlah Kalau Begitu

0Terdengar suara ledakan!      
0

Setengah dinding di belakang Gu Yue runtuh dengan diiringi suara ledakan keras. Dahi Jian Wushuang berkerut, dia terlihat begitu kaget.      

"Menyatu dengan langit dan bumi."     

Tepat ketika dia berbicara, Ye Yuan terlihat muncul tidak jauh darinya. Tangannya masih memegang kerah baju Gu Yue.      

Ye Yuan mengendurkan cengkeramannya hingga membuat Gu Yue ambruk ke tanah. Kedua matanya membelalak lebar. Dia sepertinya masih belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi dengan dirinya.      

Sebelumnya, Gu Yue bahkan berpikir kalau dia sudah meninggal. Sekarang dia tahu kalau taruhannya benar.      

Tuan Qingyun Zi bergerak menyelamatkannya.      

"Cukup bagus!" Suara batin Ye Yuan terdengar di telinga     

nya; seperti sebuah melodi dari surga.      

Kali ini Ao Qian dan yang lainnya juga ikut keluar. Mereka mengelilingi Ye Yuan.      

Jian Wushuang mengamati Ye Yuan sekilas kemudian tertawa keras.      

"Hahaha...Tabib Kaisar Qingyun Zi ternyata berubah menjadi mengerikan seperti ini! Aku sungguh tidak menyangkanya! Mungkin ini yang namanya langit memiliki mata kan? Apa kalian juga berpikir hal yang sama denganku? Hahaha..."     

Jian Wushuang begitu senang hingga dia tersenyum amat lebar mendapati kondisi Qingyun Zi yang sekarang berubah bentuk dalam diri Ye Yuan. Lelaki yang ada di depannya hanya memiliki kekuatan kanuragan di tingkat Kedalaman Dao.      

Tidak ada yang lebih menyenangkan melihat musuh berada dalam situasi yang begitu mengenaskan. Ye Yuan diam saja, dia hanya melihat Jian Wushuang tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sebenarnya, dia juga tertawa.      

Di Kota Rawa Awan ini, awalnya semua orang begitu bersemangat melihat kembalinya Ji Qingyun, dan setelahnya mereka melihat kondisinya, mereka berbalik menjadi simpatik. Tidak ada yang mencemoohnya.      

Anak buah Jian Wushuang ikut tertawa. Hanya saja karena ada begitu banyak orang yang menonton mereka, suara tawa mereka terdengar garing. Akhirnya, Jian Wushuang sadar sendiri kalau dia terlihat seperti badut, dia akhirnya berhenti tertawa.      

Ye Yuan melihatnya kemudian berkata sambil tersenyum.      

"Sudah cukup? Kalau kau sudah puas tertawa, bawa anak buahmu pulang. Jangan cari masalah lagi."     

Wajah Jian Wushuang merah padam. Selamanya, dia tidak pernah merasakan kepuasan jika berhadapan dengan Ji Qingyun. Sudah jelas kalau lelaki ini sekarang terlihat tidak beruntung, lalu kenapa dia masih berani menghinanya?     

"Ji Qingyun, apa kau kira sekarang kau bisa mengalahkanku dengan satu kalimat saja? Kau ini adalah anjing gelandangan. Meski aku tidak membunuhmu apa kau kira Ji Canglan akan membiarkanmu hidup? Atau, kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?" Jian Wushuang berbicara dengan senyum dingin.      

Ye Yuan menjawab dengan nada dingin,"Jika tidak?"      

Jian Wushuang merasa kalau dirinya selamanya tidak bisa bersikap tenang di hadapan Ji Qingyun. Dia selalu merasa tertekan oleh lelaki ini.      

Jian Wushuang berusaha untuk tetap tersenyum.      

"Sudah lama kita tidak bertemu. Sepertinya sudah satu kehidupan kita tidak bertemu. Bukankah akan lebih baik kalau kita membicarakan masa lalu kita kemudian menyelesaikan masalahnya?"      

"Apa kau pikir aku dekat denganmu? Kalau kau tidak enyah dari sini, jangan harap kau akan bersikap baik padamu!" kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

"Haha, aku lihat bagaimana Tuan Qingyun Zi ini bersikap tidak ramah. Apakah kau akan mengandalkan sekelompok pasukan sampah di belakangmu itu?" Jian Wushuang tertawa keras sekali.      

Begitu mendengar kalimat Jain, Ao Qian dan yang lainnya langsung marah. Khususnya Ao Qian yang dulunya adalah seorang petarung hebat. Sekarang ini ada seorang petarung muda yang mengejeknya. Tentu saja ini membuatnya amat murka.      

Akan tetapi, kenyataannya sekarang kekuatan Ao Qian berbeda dengan dulu. Bahkan Ruan Shuangzhou jauh lebih kuat darinya apalagi Jian Wushuang.      

"Hai bocah, kalau aku bisa mengembalikan kekuatanku, pasti akan ku robek-robek mulutmu" Ao Qian menggertakkan giginya menahan rasa benci ketika berbicara.      

Jian Wushuang menanggapi sambil tertawa.      

"Si tua macam kau itu seharusnya sudah masuk peti mati! Hari ini aku yang akan mengantarmu!"      

Diam-diam, Ye Yuan mendesah dalam hati. Sudah beberapa tahun berlalu, akan tetapi orang-orang ini masih sama. Ao Qing masih seperti itu dan Jian Wushuang juga tidak ada bedanya.      

Tidakkah mereka bersikap lebih dewasa sedikit?      

Mereka sudah tua tetapi masih bertingkah seperti anak-anak; yang suka pamer.      

"Baik. Masalah hari ini tidak ada hubungannya dengan mereka. Bukankah kau ingin mencari masalah denganku? Apa maumu, katakan saja," Ye Yuan menghela napas dan bertanya.      

Jian Wushuang cukup tercengang mendengar pertanyaan Ye Yuan. Dia tertawa sebelum menjawab.      

"Haha, apa aku tidak salah dengar? Tuan Qingyun Zi yang mulia itu merendah di hadapanku? Apa kalian lihat?"      

Orang-orang yang menonton pun menjadi geram melihat sikap Jian Wushuang yang tercela ini.      

"Huh, Sungguh dia seperti seekor macan yang gertak oleh seekor anjing! Ingat, dulu ketika Tuan Qingyun Zi berada di puncak kekuatannya, meski dia tidak menguasai ilmu bela diri, kekuatan jiwanya sudah mencapai kesempurnaan. Bahkan seorang petarung di tingkat Mistik Hampa sekali pun tidak akan bisa mengalahkannya! Tapi sekarang..."     

"Sungguh dia adalah orang jahat yang teracu kesuksesan! Dulu, Jian Wushuang dihajar habis-habisan oleh Tuan Qingyun Zi hingga dia meraung kesakitan!"      

"Bagaimana mungkin Raja Dewa Roh Salju menyukainya? Atau itu mungkin bisa terjadi kalau wanita itu buta! Menurutku Raja Dewa Roh Salju dan Tuan Qingyun Zi merupakan jodoh yang sudah ditakdirkan oleh langit!"      

Kalimat-kalimat para penonton ini terdengar di telinga Jian Wushuang. Dia begitu marah hingga tubuhnya gemetar. Namun karena begitu banyak petarung yang sudah berkumpul tidak mungkin baginya untuk menghabisi semua orang ini. yang bisa dia lakukan adalah menumpahkan kemarahannya pada Ye Yuan.      

"Ji Qingyun, berlutut dan bersujudlah padaku hari ini. Kalau aku senang mungkin aku akan melepaskanmu. Hahaha..." Jian Wushuang berkata sambil tertawa keras.      

Jian Wushuang sepertinya sangat yakin kalau Ye Yuan takut padanya, itulah kenapa dia berkompromi karena dilihat banyak orang.      

Selain itu, menurut Jian, kekuatan Ye Yuan yang hanya ada di tingkat Kedalaman Dao tidak cukup untuk menandinginya.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

"Baiklah. Kau dulu yang bersujud. Tidak usah banyak-banyak, tiga kali sudah cukup. Setelah itu bawa anak buahmu pergi, aku akan memaafkanmu."     

Senyuman Jian Wushuang mulai berubah menjadi kaku dan wajahnya juga sudah berubah menjadi merah padam. Dia menunjuk ke arah Ye Yuan, marah.      

"Ji Qingyun, kau menjebakku!"      

Ye Yuan menanggapi dengan santainya.      

"Apa kau tahu kalau Ji Canglan sudah mencapai Tingkat Mistik Hampa? Sementara kau masih seperti ini. Kalau kau mau menjadi lawanku setidaknya kau harus belajar baik-baik dari Ji Canglan. Apa kau pikir, dengan kemampuanmu yang sekarang kau bisa bersikap sombong di hadapanku?"      

Tubuh Jain Wushuang gemetar karena marah. Kenapa dia belum mencapai tingkat Mistik Hampa? Bukankah ini juga karena Ji Qingyun waktu itu?      

Selama bertahun-tahun, Ji Qingyun menjadi sosok yang seperti iblis baginya. Dia sudah lama tertahan di ambang pintu Tingkat Mistik Hampa. Setiap kali ini dia akan sampai di tingkatan ini, sosok bayangan Ji Qingyun tidak bisa dihapus.      

Itulah alasan kenapa ketika ada pembukaan Kebun Obat Abadi, dia datang ke Kota Rawa Awan, mengharap akan menemukan kesempatan untuk menembus Tingkat Mistik Hampa.      

Satu hal yang tidak dia duga adalah di sini, dia bertemu dengan reinkarnasi Ji Qingyun.      

"Sangat bagus. Aku ingin tahu dari mana seorang petarung di tingkat Kedalaman Dao bisa sesombong ini?"      

Pedang panjang Jian Wushuang berayun. Sebuah kekuatan menakutkan kini ditujukan pada Ye Yuan.      

Namun pada saat bersamaan ada gelombang yang sama menakutkannya keluar dari Ye Yuan. Ye Yuan sudah mengeluarkan tongkat api entah sejak kapan. Sebuah kekuatan yang amat luar biasa menyembur keluar; lebih kuat dari pada energi pedang.      

Duar!      

Jian Wushuang terlempar jauh. Dia terkejut dan memuntahkan darah.      

"Karena kau tahu kalau aku kembali, apa kau tidak dengar kalau aku memiliki artefak dewa?"      

Ye Yuan melihat ke arah Jian Wushuang dengan tatapan iba sambil berbicara.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.