Dewa Obat Tak Tertandingi

Pertemuan Tak Terduga



Pertemuan Tak Terduga

0Kini, Petinggi Pembunuh Rendah terlihat begitu tamak ketika dia sudah kembali tenang. Dia langsung terpikat dengan kehadiran Pagoda Surga Luas. Di antara Sepuluh Raja Dewa Hebat, senjata paling tinggi yang mereka gunakan adalah artefak suci tingkat maha tinggi. Dalam kurun waktu 100 ribu tahun ini, belum ada artefak hampir-setara-dewa yang pernah terlihat. Sekarang, ketika benda berharga muncul di depan matanya maka Pembunuh Rendah pun tidak bisa menutupi kebahagiaannya.      
0

"Pantas kau begitu percaya diri! Ternyata senjata pamungkas milikmu adalah Pagoda Surga Luas! Hanya saja....benda setinggi ini tidak akan bisa berbuat banyak di tangan orang sepertimu!"      

Begitu kalimat Pembunuh Rendah selesai terucap, tubuhnya langsung menghilang. Ada begitu banyak Konsep Pembunuhan yang saat ini melingkupi tubuh Ye Yuan.      

Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa Ye Yuan tidak ingin menyerangnya. Kemunculan Pagoda Surga Luas terlalu menarik perhatian sehingga akan menimbulkan kejadian sensasional.      

Seperti apa yang terjadi pada Pembunuh Rendah. Begitu dia melihat pagoda, bukannya mundur, dia justru terlihat begitu rakus ingin memilikinya.      

Ye Yuan tertawa sinis dan langsung masuk ke dalam Pagoda Surga Luas. Dengan adanya Long Teng yang mengendalikan pagoda maka dia sama sekali tidak khawatir.      

Duar!      

Serangan kencang dilancarkan oleh Pembunuh Rendah pada Pagoda Surga Luas namun seperti sebelumnya, tidak ada yang terlihat aneh dari bangunan ini. Lelaki ini menggunakan seluruh jurus yang dia punya namun dia belum mampu menembus pertahanan Pagoda Surga Luas. Long Teng mengendalikannya jadi sangat tidak mungkin bagi Pembunuh Rendah untuk menembus pertahanan dari pagoda ini.      

"Pembunuh Rendah, pakailah cara damai sebelum kau memutuskan untuk menyerang! Sepertinya kau menolak tawaran baik!"      

Di dalam Pagoda Surga Luas, Ye Yuan mendengus sinis.      

Tak lama kemudian, muncul sinar terang dari pagoda. Bangunan itu membesar seukuran gunung dan langsung turun menyerang Pembunuh Rendah.      

Sebuah gunung raksana turun dari langit dan menghalangi sinar matahari.      

Ketika Pembunuh Rendah melihat hal ini, ekspresi wajahnya langsung berubah. Dia ingin menggoyang pertahanan Pagoda Surga Luas. Sayangnya, pagoda ini memang sangat kuat.      

Pembunuh Rendah menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahan serangan pagoda namun pada akhirnya dia masih terluka parah.     

"Kau ini mencari masalah! Aku sudah katakan kalau kau tidak bisa membuatku tinggal di sini! Sekarang, kita tahu rahasia masing-masing! Anggap saja impas. Kalau begitu, bolehkah aku pergi?" Ye Yuan keluar dari Pagoda, menunjukkan dirinya sambil berbicara dengan nada sinis.      

Krek!      

Di bawah tekanan pagoda, topeng yang digunakan oleh Pembunuh Rendah pecah menjadi dua dan jatuh.      

"Heh?"      

Sebuah wajah tampan muncul di hadapan Ye Yuan. Wajah itu terlihat begitu familiar. Namun dahi Ye Yuan berkerut begitu melihat wajah asli Pembunuh Rendah.      

"Kau ingin pergi? Tidak semudah itu. Tubuh asliku sudah tahu tentang dirimu. Dia tahu kalau kau memiliki artefak hampir-setara-dewa. Aku kira tidak mungkin kau bisa pergi dari Lubang Pembantaian Suci ini!" Pembunuh Rendah berkata dengan nada tenang.      

Ye Yuan seperti tidak mendengar apa yang dikatakan oleh orang di depannya. Perhatian Ye Yuan sepenuhnya tertuju pada wajah lelaki itu. Hanya sedikit hal yang mampu membuat Ye Yuan terkejut, dan salah satunya adalah wajah yang sedang dia lihat sekarang.      

Dia melihat ke arah Pembunuh Rendah dengan ekspresi yang terlihat begitu bingung. Pada akhirnya, Ye Yuan hanya tersenyum kecut.      

"Aku sungguh tidak menyangka! Orang bodoh macam ini masih ingin mempermainkan orang!"      

Pembunuh Rendah pun terlihat bingung ketika melihat raut wajah Ye Yuan.      

"Tinggalkan Pagoda ini di sini. Mungkin tubuh asliku akan membiarkanmu pergi!" dia memperingatkan Ye Yuan.      

Ye Yuan melihat wajah Pembunuh Rendah dan menjawab dengan nada pasrah.      

"Sepertinya kau sudah kehilangan kesadaran dirimu! Sekarang ini kau menjadi kloning Sikong Shang."     

"Apa yang kau bicarakan? Apa kau pikir tubuh asli akan membiarkanmu pergi begitu saja?"     

Ye Yuan mengangkat tangannya. Ada Seni Pedang Azure Ungu. Begitu Pembunuh Rendah melihat apa yang dilakukan Ye Yuan, dia membentak marah.      

"Apa kau sedang menghinaku dengan menunjukkan jurus berisi kekuatan sejati unggul?"      

Pembunuh Rendah mengibaskan tangannya menghempaskan serangan Ye Yuan.      

Ye Yuan tidak terlihat terkejut. Dia justru menghela napas.      

"Sepertinya kau memang sudah lupa! You Wuya, oh. You Wuya.. bukankah kau ini seorang petarung jenius ketika kau masih hidup! Aku tidak menyangka kalau aku berubah menjadi seperti ini! Sikong Shang, sepertinya kita ini memiliki dendam sekarang."      

Ye Yuan memancarkan aura pembunuhan ketika dia berbicara.      

Petinggi Pembunuh Rendah di depan Ye Yuan sebenarnya adalah You Wuya, Pendiri dari Aliran Awan Tenang.      

Ye Yuan dulunya penasaran, bagaimana bisa seorang petarung yang amat jenius seperti You Wuya tidak kelihatan setelah naik ke Dunia Tinggi? Ternyata You Wuya jatuh ke Arena Asura sebagai seorang Petinggi Yang Agung dan menjadi kloning dari Raja Dewa Kegelapan, Sikong Shang.     

Dulunya, Aliran Awan Tenang memiliki sebuah patung pendirinya, You Wuya yang wujudnya sama persis dengan Petinggi Pembunuh Rendah di depannya.      

Hanya saja, sekarang ini meski wajahnya sama, tubuhnya sudah berbeda. Walaupun Ye Yuan tidak pernah bertemu dengan You Wuya sebelumnya, dia mendapatkan kekuatan sejati unggul darinya. Sebenarnya ada hubungan guru-murid di antara dirinya dan You Wuya.      

Selain itu, Ye Yuan juga memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengan Aliran Awan Tenang. Saat ini, ketika Ye Yuan melihat pendiri Aliran Awan Tenang menjadi boneka bagi orang lain, dia amat marah.      

Meski petarung jenius banyak yang hilang ketika mereka sudah sampai di Dunia Tinggi namun ketika hal seperti ini terjadi pada You Wuya, Ye Yuan tidak bisa menerimanya.      

"Apa yang kau katakan ini tidak masuk akal!" kata Pembunuh Rendah masih terkejut.      

Ye Yuan menatapnya sekilas kemudian dengan berat hati mendesah.      

"Akhiri saja dengan cara seperti ini! Sampaikan pada Sikong Shang kalau nanti aku akan menemuinya untuk menyelesaikan masalah ini!"      

Selesai bicara, Ye Yuan membalik tubuhnya, berjalan ke luar. Sekarang ini, kekuatan Ye Yuan terlalu lemah.      

Meski sekarang ini, Ye Yuan berhasil menahan Pembunuh Rendah, dia tidak akan bisa berbuat banyak jika sudah bertemu dengan Raja Dewa Kegelapan yang asli. Terkait dengan ketakutan yang ditimbulkan oleh Sepuluh Raja Dewa Hebat, hanya para pembesar di Dunia Tinggi saja yang tahu.      

Kenyataannya, Sepuluh Raja Dewa Hebat, kekuatannya sudah tinggi di atas tingkat dewa.      

Dalam kondisi di mana tidak ada petarung dari tingkat Maha Dewa maka bisa dikatakan sekarang ini Sepuluh Raja Dewa Hebat merupakan sosok paling tak terkalahkan di Dunia Tinggi.      

Kalau Ye Yuan nekat menghadapi salah satu dari Sepuluh Raja Dewa Hebat, maka dia harus bersiap untuk mati.      

Pembunuh Rendah hanya bisa menatap punggung Ye Yuan tanpa berusaha untuk menghentikannya. Dia tahu betul kalau pun dia menghentikan Ye Yuan, dia tidak akan bisa membuat pemuda itu tinggal.      

Hanya saja, tubuh aslinya sudah berada di ujung tanduk sekarang. Apakah dia akan membiarkan Ye Yuan pergi begitu saja dengan membawa Pagoda Surga Luas?      

Mata Ye Yuan mengabur, dia melewati Pegunungan Iblis Tak Terhitung. Petinggi Darah Dingin, Hedonis Suci , dan juga Si Yin sedang menunggu di luar.      

"Haha, Kakak Ye, kau memang sungguh luar biasa!" An Ren terlihat 'menjilat' ketika dia melihat ekspresi Ye Yuan tidak baik. Ye Yuan tidak terlihat tenang seperti biasa, namun raut wajahnya menampakkan ekspresi orang yang ingin membunuh.      

Baru kali ini, An Ren melihat Ye Yuan seperti itu.      

Duar!      

Tak lama kemudian, awan hitam gelap menutupi langit. Sebuah telapak tangan besar muncul dari kehampaan ke arah di mana Ye Yuan berada.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.