Dewa Obat Tak Tertandingi

Ruang Bawah Tanah Macan Putih



Ruang Bawah Tanah Macan Putih

0Perasaan Cahaya Putih menjadi sedikit lega setelah digoda oleh Li. Di depan Ye Yuan, dia berubah menjadi sosok yang ceria lagi. Bai Po yang sedari tadi memperhatikan menjadi terkejut. Selama dia mengenal Cahaya Putih, dia belum pernah melihat sosok yang naif dan lugu seperti ini.      
0

Setahu Bai Po, Cahaya Putih itu selalu terlihat sebagai pemuda yang lebih dewasa dari usianya, gaya bicaranya dan sikapnya selalu serius dan dia selalu mempunyai rencana.      

"Oh iya, kenapa dewan tetua tiba-tiba membatalkan keikutsertaan dirimu dalam pemilihan Yang Mulia Muda? Meski mereka meragukan identitasmu, seharusnya tidak sampai seperti ini kan? Lagian, siapa yang meragukan garis darah keturunan binatang dewamu?"     

Ye Yuan mengalihkan pembicaraan ke masalah utama. Mendengar pertanyaan Ye Yuan, Cahaya Putih hanya diam. Wajahnya terlihat sedikit bersemu merah, dia terlihat malu.      

Ye Yuan pun terkejut melihat perubahan ekspresi wajah ini. Bai Po mendesah dan berkata," Tidak ada laki-laki yang tahan dengan godaan wanita cantik! Aku tidak menyangka kalau Yang Mulia Muda Cahaya Putih termasuk salah satunya."      

Tentu saja Ye Yuan paham apa yang sebenarnya terjadi karena dia juga mengalaminya sendiri.      

"Haha, Aku tidak menyangka kalau Cahaya Putih ini pada akhirnya akan merasakan cinta juga! Siapa dia? Siapa wanita yang membuatmu terjungkal dari kandidat Yang Mulia Muda Klan Macan Putih?" Ye Yuan bertanya penasaran.      

Wajah Cahaya Putih menjadi semakin semerah apel mendengar Ye Yuan terus menggodanya.      

"Aku tahu kalau aku seharusnya tidak jatuh cinta padanya tapi....aku tidak bisa mengendalikan perasaanku! Wanita itu datang dari Klan Macan Iblis Suci. Klan Macan Putih dan Iblis Suci sudah dari dulu bermusuhan. Entah siapa yang tahu tentang hal ini. Dia mengadu pada para tetua dan hal ini yang membuat dewan tetua mencabut keikutsertaan diriku dalam pemilihan Yang Mulia Muda."      

Ye Yuan sangat kaget mendengar penjelasan ini. Ternyata Cahaya Putih jatuh cinta dengan wanita dari pihak musuh. Tidak heran kalau para tetua mencabut keikutsertaannya. Ditambah dengan identitas Cahaya Putih yang tidak terlalu jelas maka keputusan dewan ini sebenarnya cukup masuk akal.      

Sebenarnya, sudah luar biasa mendapati Cahaya Putih masih bebas berkeliaran di sini.      

Bai Po mendesah lagi.     

"Beberapa tahun terakhir ini, Yang Mulia Muda cukup berjasa membantu Klan Macan Putih memenangkan banyak pertarungan. Hal ini lah yang menjadi alasan kenapa pihak dewan hanya mencabut keikutsertaannya saja."      

Ye Yuan memang tidak tahu secara detail masalah yang dihadapi oleh Klan Macan Putih namun dia paham betul kalau klan ini memang dari dulu adalah musuh bebuyutan Klan Macan Iblis Suci.      

Kedua belah pihak sudah melakukan ekspedisi militer untuk mengusir pihak lain yang memasuki daerah perbatasanya selama puluhan ribu tahun.      

Dan sekarang, Cahaya Putih justru jatuh cinta dengan seorang wanita dari klan musuh ini. Kesalahannya ini tidak bisa dimaafkan.      

Ye Yuan tidak mengatakan apa pun, jemarinya hanya mengetuk-ngetuk meja. Semua orang di sini tahu kalau Ye Yuan sedang berpikir. Mereka pun berhati-hati supaya tidak menganggunya. Setelah cukup lama memutar otak, Ye Yuan akhirnya berbicara.      

"Di mana gadis itu?"      

Ekspresi wajah Cahaya Putih menjadi suram.      

"Awalnya, aku menyembunyikannya di klan Aliran Ringan tapi entah siapa yang membocorkan keberadaannya sehingga ada pihak yang tahu. Sekarang, dia dikurung di wilayah totem. Setelah keputusan dewan tetua keluar lusa, maka dia akan dihukum mati."      

Tangan Cahaya Putih mengepal keras, dia menahan diri hingga tulang-tulang terdengar gemeretak. Ye Yuan tahu betul kalau sekarang ini Cahaya Putih bersusah payah untuk menahan semuanya dalam hati. Seandainya kejadian ini terjadi di masa lampau maka mungkin sekarang dia sudah melompat ke ruang bawah tanah untuk menyelamatkan gadis itu.      

Bedanya, sekarang ini tanggung jawab untuk menyelamatkan Klan Macan Putih Aliran Tenang ada di pundaknya. Tanggung jawab ini berfungsi seperti sebuah belenggu yang menahan gerak kaki dan tangannya.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

"Masalah ini sebenarnya agak mencurigakan. Lebih baik kita mendengar langsung dari mulut si gadis ini dari ruang bawah tanah."      

Cahaya putih menanggapi dengan nada berat.      

"Tapi di sana penjagaannya begitu ketat. Dewan tetua juga sudah mengeluarkan sebuah perjanjian melarangku untuk datang menemui Xiao."      

Ye Yuan tersenyum.      

"Masalah seperti ini mana mungkin bisa menghentikanku? Ha, katakan saja di mana letak ruang bawah tanahnya. Aku akan mencari cara untuk masuk ke dalamnya."     

Di tengah malam, di sebuah ruang bawah tanah Klan Macan putih, ada tanda retakan di udara. Ada seseorang yang tiba-tiba muncul dari sana.      

Ruang bawah tanah milik Klan Macan Putih ini memang dijaga dengan begitu ketatnya. Ada juga formasi susunan yang berfungsi untuk mencegah supaya tahanan tidak melarikan diri.      

Bagi Ye Yuan, halangan ini tidak ada artinya karena dia menguasai Persatuan Manusia dan Surgawi. Ilmu ini sudah menyentuh Dao Agung.      

Tubuh Ye Yuan sudah muncul dan beberapa aura yang menakutkan kini sedang menatapnya. Kemunculan Ye Yuan ini memecah kesunyian ruang bawah tanah ini.      

"Persatuan Manusia dan Surgawi, menyatukan energi bumi dan langit! Hebat juga di usia yang masih muda kau sudah menguasainya!"      

Terdengar sebuah suara sumbang bernada dingin. Ye Yuan bisa merasakan kemunculan suara ini membuat aura-aura yang tadi menatapnya mundur satu per satu.      

"Aku tersanjung! Aku datang ke sini untuk mencari seseorang. Silahkan melanjutkan tidur kalian. Kalian tidak perlu memperhatikan aku," kata Ye Yuan dengan santainya.      

"Haha, sombong sekali kau! Tapi kau memang punya kemampuan untuk melakukannya. Aku sudah hidup selama puluhan ribu tahun tapi belum bisa mencapai tingkat Persatuan Manusia dan Nirwana. Entah bagaimana kau melakukannya! Hai bocah, ayo kita membuat kesepakatan!" Si sosok bersuara dingin ini merubah nada suaranya.      

Ye Yuan menjawab, "Tidak tertarik. Minggir dan bermainlah ke sana. Jangan menghalangiku!"      

Ye Yuan tahu betul kalau tingkat kekuatan kanuragan orang ini pastinya sangat tinggi. Tapi dia juga sadar, kalau formasi susunan yang ada di sini juga sangat kuat.      

Orang-orang ini memang kelihatan menakutkan namun sebenarnya mereka juga ketakutan.      

"Huh! Kau berlagak menolak roti panggang dan justru memilih racun. Apa kau pikir aku tidak bisa menghadapimu?"      

Seketika, sebuah energi aura yang amat menakutkan menjalar keluar dari kedalaman ruang bawah tanah. Sebuah serangan kekuatan jiwa diarahkan padanya tanpa menghiraukan ajian batasan yang ada di sini.      

Ye Yuan hanya tertawa dan diam di tempatnya. Orang ini cari mati mengirim serangan jiwa dewa ke arahnya.      

"Agh!"      

Tak lama kemudian, terdengar sebuah teriakan kesakitan. Serangan jiwa dewa itu memang datang dengan cepat namun juga menghilang dengan cepat. Di penyerang terluka parah terkena imbas serangannya.      

Untungnya, ajian pembatas yang ada di sini memotong serangan jiwa. Jika tidak, dia mungkin sudah mati karena jiwanya menghilang.      

Ye Yuan merasakan atmosfer di dalam ruang bawah tanah ini berubah. Awalnya, orang-orang ini menertawakan ketidakberuntungan Ye Yuan namun kali ini mereka terlihat mulai ketakutan.      

Ye Yuan tertawa.      

"Makanya bersikap baiklah mulai dari sekarang. Sudah tahu lama sekali ada di sini tapi masih saja berlagak! Kau terima akibatnya sekarang!"      

"Hei, siapa sebenarnya kau ini? Dengan tingkatan kekuatanmu, bagaimana bisa kau menahan seranganku?"      

Suara bernada dingin muncul lagi namun kali ini sudah terdengar melemah. Serangan Ye Yuan tadi jelas sudah membuatnya ketakutan.      

"Ao Qian, kalian ini sudah berubah! Kalian bisa masuk ke dalam ruang bawah tanah Klan Macan Putih!" tak lama kemudian, suara Long Teng terdengar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.