Dewa Obat Tak Tertandingi

Menyusup



Menyusup

0Di dalam penjara bawah tanah, Cahaya Putih melihat ke arah sosok cantik dan manis. Hatinya terasa begitu sakit.      
0

"Kakak, lakukan!"      

Fang Xiao menutup kedua matanya. Air matanya berlinang. Kesiapan Fang Xiao membuat Cahaya Putih terkejut. Sepertinya, wanita ini memang sudah sadar sepenuhnya dengan kondisi dirinya.      

Jantung Cahaya Putih seperti tergenjot. Suaranya bergetar, "Tidakkah kau ingin menjelaskan sesuatu?"      

Fang Xiao menggelengkan kepalanya dan tidak menjawab pertanyaan Cahaya Putih. Reaksi ini membuat Cahaya Putih terlihat sedih.      

"Baiklah kalau begitu. Aku yang akan melakukannya."      

Cahaya Putih menguatkan hatinya. Tangannya terulur mencengkeram tenggorokan Fang Xiao. Tiba-tiba, ada retakan di udara. Seseorang muncul dari dalamnya dan menghentikan Cahaya Putih.      

"Kakak, apa yang kau lakukan?" tanya Cahaya Putih kebingungan.      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Aku kan sudah katakan. Mungkin masalahnya tidak semengerikan dari yang kau pikirkan. Bukankah begitu Nona Fang Xiao?"      

Fang Xiao perlahan membuka matanya. Dia ketakutan melihat Ye Yuan.      

Dua hari yang lalu, dia muncul di penjara bawah tanah ini. Dia menceritakan segala yang dia tahu dan sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan.      

Fang Xiao tidak sudi melihat Ye Yuan sambil menjawab, "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."      

Ye Yuan menepuk bahu Cahaya Putih dan berbicara sambil tersenyum.      

"Masih ingat apa yang Ketua Rong katakan? Kalau dia berhutang budi padaku?"      

Cahaya Putih diam membeku. Ye Yuan tersenyum lagi.      

"Aku sudah bicara dengan Ketua Rong. Aku akan menggunakannya untuk melepaskan Fang Xiao."      

Begitu Fang Xiao dan Cahaya Putih mendengar kalimat Ye Yuan, keduanya langsung merinding. Bagaimana bisa hutang budi Ketua Rong digunakan Ye Yuan untuk menyelamatkan seorang musuh yang sudah menjebak Cahaya Putih?      

Cahaya Putih sudah cukup lama tinggal di antara Klan Macan Putih dan lumayan tahu kalau kekuatan lelaki tua ini begitu kuat. Sangat sulit untuk mendapatkan bantuan darinya meski ditukar dengan ribuan keping emas.      

Anehnya, Ye Yuan memakainya dengan mudah! Ini sungguh gila!      

"Kakak Ye…bantuan Ketua Rong…bukankah ini sangat berharga? Kenapa kau..melakukan..kenapa?"      

"Ka-a-Kakak, Aku sudah menerima dihukum mati!"     

Fang Xiao sedikit ragu, tapi dia masih mengikuti Cahaya Putih memanggil Ye Yuan dengan sebutan Kakak.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Hanya sebuah bantuan! Kalau memang perlu dipakai ya dipakai saja! Aku bisa membuat Klan Macan Putih untuk berhutang budi banyak padaku! Cahaya Putih, kau pasti tahu aku orang yang seperti apa kan?"      

Cahaya Putih pasti tahu sifat Ye Yuan setelah tinggal lama dengannya. Ye Yuan adalah orang yang akan rela mendaki gunung atau menyelami lautan untuk membantu orang yang dekat dengannya. Apalagi hanya mengorbankan bantuan kecil seperti ini.     

"Tapi, Kakak Ye, dia…"      

Cahaya Putih melihat ke arah Fang Xiao, ada rasa benci dan cinta di sana.      

Ye Yuan menjawab sambil tertawa. "Nona Fang Xiao tidak sejahat yang kau pikirkan. Dia juga terpaksa melakukannya. Masalah ini tidak bisa dijelaskan dengan satu dua kalimat. Nanti kita bicarakan lagi."      

Bai Yi berbicara pada Rong Kun ketika dia melihat Ye Yuan, Fang Xiao dan Cahaya Putih pergi.      

"Ketua Rong, Apakah kau tidak khawatir kalau mereka akan melarikan diri?"     

Rong Kun menjawab sambil tersenyum.      

"Ye Yuan melakukan segalanya dengan sempurna. Dia membawa Fang Xiao pergi tapi dia juga meninggalkan gadis yang datang ke sini bersamanya. Meski dia tidak mengatakannya tapi ini menunjukkan niatnya menjadikan gadis itu sebagai tahanan kita."      

"Ling - Si Sembilan Bukit adalah seorang petarung hebat. Kekuatannya lebih hebat dibandingkan dengan Rong Ze. Apakah Ketua yakin kalau dia bisa membawa Ling Si Sembilan Bukit ke sini?"      

Meski Bai Yi percaya dengan kemampuan Ye Yuan, dia masih ragu kalau pemuda ini akan bisa menyelesaikan misi ini.      

Rong Kun menggelengkan kepalanya.      

"Sejujurnya, aku juga tidak yakin. Aku juga tidak tahu apa yang membuat pemuda itu begitu percaya diri bersedia menerima misi ini. Akan tetapi, meski dia berhasil sekalipun, akibatnya pasti tidak ringan, kan? Dia berani melakukan hal sejauh ini demi Cahaya Putih!"      

Bai Yi mendesah emosional.      

"Sangat beruntung sekali Cahaya Putih bisa bertemu seorang kakak seperti Ye Yuan."      

Di luar wilayah Klan Macan Iblis Suci, Fang Xiao terlihat begitu gelisah. Meski dia adalah anggota klan itu, dia juga memiliki pengalaman tidak enak di sini.      

Klan Macan Iblis sangat berbeda dengan Klan Macan Putih. Ini adalah tempat di mana yang kuat akan mendominasi yang lemah. Hukum yang berlaku di sini tidak berbeda dengan binatang primitif.      

Darah keturunan Fang Xiao sangat kuat, tetapi karena dia dilahirkan di keluarga budak, dia selalu tinggal di dalam kurungan sejak kecil.      

Selain itu, orang tua Fang Xiao selalu diperlakukan sebagai seorang tahanan dan dikurung. Inilah yang dijadikan alasan orang-orang kuat di klan tersebut untuk mengancam Fang Xiao.      

Ketika Fang Xiao menerima perintah Ling Si Sembilan Bukit kali ini, dia sebenarnya ingin mengambil simpati Cahaya Putih dan berharap dia akan menolongnya. Setelah itu, Bai Xu yang akan menyebarkan kabar ini.      

Tapi Fang Xiao ternyata jatuh cinta pada Cahaya Putih dan begitu juga Cahaya Putih. Akan tetapi, rasa cinta ini justru berujung seperti sebuah pisau yang menghujam hatinya. Dia dipaksa untuk memilih antara Cahaya Putih atau kedua orang tuanya.      

Ketika dia dikurung di penjara bawah tanah, dia sudah begitu putus asa dan bahkan ingin mati saja.Tanpa disangka, kemunculan Ye Yuan membalikkan keadaan.      

"Kakak Ye," Fang Xiao berkata malu-malu.      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Panggil saja aku 'Kakak' seperti Cahaya Putih. Sekarang, katakan padaku tentang kebiasaan Ling Si Sembilan Bukit dari yang paling kecil. Jangan lewatkan sedikitpun! Kita hanya memiliki satu kesempatan. Kalau sampai kita memicu petarung besar seperti dia, akan sulit bagi kita untuk keluar dari masalah ini."      

Ilmu Persatuan Manusia dan Nirwana milik Ye Yuan memang sangat kuat tapi bukan berarti ilmu ini tidak ada tandingannya. Kalau sampai dia masuk dalam lingkaran petarung-petarung hebat ini maka akan sulit baginya untuk keluar.      

Serangan ini sebaiknya dilakukan dengan cepat, kalau sampai pihak lawan bersiap maka akan sulit bagi Ye Yuan untuk menghadapinya.      

Walaupun Ye Yuan berbicara sambil tersenyum pada Fang Xiao, gadis itu masih tampak ketakutan dalam hati. Tanpa ragu, dia langsung menceritakan apa yang dia tahu tentang Ling pada Ye Yuan.      

Ye Yuan mendengarkan penjelasan Fang Xiao sambil membentuk peta Klan Macan Iblis Suci dalam pikirannya.      

Setelah selesai mempersiapkan diri, Ye Yuan berdiri. Cahaya Putih memegang tangannya dan berkata, "Kakak Ye, lupakan saja! Aku tahu kalau kau melakukannya untukku. Kekuatan Klan Macan Iblis Suci lebih kuat daripada Klan Macan Putih. Mereka terlalu berbahaya."      

Cahaya Putih bukanlah orang yang tidak peduli. Dia sudah berubah. Dia tahu betul kekuatan petarung di tingkat raja dewa.      

Meski Ye Yuan memang memiliki banyak cara, akan sangat berbahaya kalau dia sudah masuk ke wilayah Klan Macan Iblis Suci, apalagi misinya adalah menangkap Ling Si Sembilan Bukit hidup-hidup.      

Ini adalah misi mustahil.      

Ye Yuan menggertak Cahaya Putih sambil tersenyum.      

"Hei, sejak kapan kau berubah menjadi cerewet dan berbelit-belit seperti ini? Apa kau bisa melihat orang tua Fang Xiao mati seperti itu?"      

"Ini….." Cahaya Putih menjadi ragu.      

"Baiklah. Kalian masuk saja ke dalam Pagoda Surga Luas. Serahkan saja semuanya padaku!" kata Ye Yuan santai.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.