Dewa Obat Tak Tertandingi

Misteri Asal Usul Cahaya Putih



Misteri Asal Usul Cahaya Putih

0Suara gong bertalu!      
0

Ada gelombang yang menyebar begitu Bel Raja Surgawi terkena pulukan Tanda Naga Suci. Kedua gelombang suara dari Pan Yin dan Ye Yuan saling bertautan.      

Duar!      

Tempat di mana kedua gelombang ini bertemu, batu dan pohon berubah menjadi serpihan. Debu melayang memenuhi udara di sekitarnya. Pan Yin masih berada jauh dari Ye Yuan, namun ekspresinya sudah terlihat ketakutan. Ternyata serangan gelombang suara milik Ye Yuan bisa menahan serangannya. Selain itu, Pan Yin juga melihat adanya gelombang kekuatan yang luar biasa dari sana.      

"Pergi!"      

Ye Yuan bertahan dari luka organ dalamnya. Dia mendorong dirinya dan Ruan Shuangzhu masuk ke dalam tanah roh para leluhur.      

Sebelumnya, Ye Yuan menggunakan sisa energi dewa dalam melancarkan serangannya. Pan Yin memiliki indra yang amat tajam. Dia menemukan adanya sebuah firasat dalam serangan Ye Yuan.      

"Anak ini benar-benar aneh!" kata Pan Yin terlihat masam.      

Tak lama kemudian, muncul banyak aliran cahaya di langit. Banyak petarung raja dewa yang datang. Mereka tidak berani bicara begitu melihat wajah masam Pan Yin. Sepertinya, si ketua tidak mampu menahan pemuda itu meski dia sudah mengerahkan kekuatannya. Mereka pun hanya bisa saling memandang, mereka terlihat begitu kaget.      

Bagaimana bisa seorang ketua Pan Yin tidak berhasil mengalahkan petarung di tingkat Tanpa Tandingan?!      

"Anak itu memiliki banyak rahasia. Kita harus menangkapnya hidup-hidup. Kembali ke wilayah klan, dan panggil seorang ahli formasi susunan untuk mengunci sekitar tempat ini! Lima orang jaga di bagian belakang makam besar! Jangan biarkan dia kabur! Tetap siaga! Anak itu menguasai Persatuan Manusia dan Nirwana, dia bisa menyatu dengan bumi dan langit. Bahkan seorang petarung hebat raja dewa sekali pun tidak bisa menahannya! Aku akan kembali dan memanggil para pemimpin yang lainnya supaya mereka bisa datang ke tanah roh para leluhur!" Ketua Pan Yin memerintah.      

Beberapa petarung raja dewa di belakang tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Semua orang langsung tercengang mendengar perintah ketua Pan Yin. Tidak heran kalau ketua ini kalah, anak ini ternyata menguasai Persatuan Manusia dan Nirwana.      

Pan Yin belum menceritakan semuanya. Kalau sampai mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi maka mereka semua akan kaget setengah mati. Sebenarnya, Pan Yin sudah menduga kalau Ye Yuan memiliki artefak dewa.      

Pan Yin bisa merasakan adanya gelombang energi yang ketika Ye Yuan melawan jurus Auman Macan Penggoyah Cakrawala. Hal ini lah yang membuat Pan Yin sekuat tenaga tidak akan membiarkan Ye Yuan kabur!      

Begitu Ye Yuan sudah masuk ke tanah roh para leluhur, dia sudah tidak tahan lagi. Dia muntah darah; kekuatannya masih rendah. Serangan gelombang dari Ketua Pan mampu merobohkan seorang petarung tingkat raja dewa. Dalam keadaan seperti ini, Ye Yuan mengandalkan kekuatan artefak dewa untuk menahan serangan Pan Yin.      

Tentu saja, dengan cara seperti ini, Ye Yuan masih terluka. Untungnya, kekuatan badan Ye Yuan sangat kuat sehingga luka ini tidak ada artinya.      

Ye Yuan meminta Ruan Shuangzhou menjaganya. Setelah memulihkan kekuatannya sebentar, keadaan lelaki itu sudah baikan.      

Seni Regenerasi Alam Lalim sudah dia keluarkan sampai batas yang dia bisa. Jadi luka ini tidak berat baginya. Sebenarnya, ada yang aneh juga. Ye Yuan sepertinya mampu menguasai semua jurusnya bangsa naga dalam tingkatan tinggi. Dan hal ini juga terjadi dengan gelombang naga, Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur, dan juga Seni Regenerasi Naga Lalim.      

Ye Yuan segera masuk ke dalam Pagoda Surga Luas. Fang Xiao membawa kedua orang tuanya menghadap Ye Yuan untuk bersujud.      

"Kakak Ye, kau telah menyelamatkan Keluarga Xiao. Kami sangat berterima kasih. Hanya saja, untuk menyelamatkan kedua orang tuaku, Kakak Ye harus melewati bahaya sebesar ini. Aku jadi takut dan cemas. Kalau memang ada yang bisa aku bantu, maka katakan saja apa itu," kata Fang Xiao dengan suara gelisah.      

Orang tua Fang Xiao juga tahu apa yang terjadi dengan Ye Yuan, mereka juga ikut berterima kasih.      

Cahaya Putih diam saja, namun rasa terima kasihnya pada Ye Yuan juga sama besarnya dengan apa yang diucapkan Fang Xiao. Hanya saja karena hubungannya dan Ye Yuan sudah begitu dalam, maka dia tidak perlu mengatakan hal ini.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Nona Xiao, tidak perlu bersikap seperti ini. aku yakin kau juga pasti sudah tahu bagaimana hubunganku dan Cahaya Putih. Karena kalian ini saling mencintai maka urusannya juga menjadi urusanku. Kalau Cahaya Putih yang berada di posisiku maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Kalau kau memang ingin melakukan sesuatu maka kau bisa bersama-sama dengan Cahaya Putih. Itu sudah aku anggap sebagai balasannya."      

Begitu Ye Yuan selesai mengatakan kalimatnya, muka Cahaya Putih dan Fang Xiao menjadi bersemu merah. Fang Xiao menganggukkan kepalanya.      

"Aku akan melakukannya."      

Ye Yuan menanggapi sambil tersenyum.      

"Kita tidak perlu membicarakan hal ini lagi. Kalau kau sungguh ingin berterima kasih padaku maka kita harus keluar dari situasi pelik ini dulu. Kita sudah masuk ke tanah roh para leluhur. Tempat ini juga sangat berbahaya. Sebaiknya kita berpikir bagaimana keluar dari sini. Aku juga memikirkan keadaan Li di Wilayah Klan Macan Putih."      

Meski Ye Yuan yakin kalau Rong Kun tidak akan menyakiti Yue Mengli, dia juga tahu kalau semakin banyak orang maka akan semakin banyak pula pendapat yang bermunculan. Kalau sampai dia datang terlambat maka mungkin akan ada kejadian yang tidak diinginkan.      

Ketika Cahaya Putih mendengar pernyataan Ye Yuan,dia berkata, "Maafkan aku Kakak Ye."      

Ye Yuan membentaknya sambil tersenyum.      

"Hai kau! Jangan mengatakan hal seperti ini padaku! Ha? Tempat ini adalah tanah roh para leluhur. Cahaya Putih, ayo keluar bersamaku. Mungkin kita akan mendapatkan sesuatu di sini."      

Cahaya Putih mengangguk dan keluar dari Pagoda Surga Luas bersama Ye Yuan. Keduanya berjalan bersama menjelajahi area dalam tanah ini. Tidak ada hal aneh yang mereka temui.      

Di kanan dan kiri, ada banyak gua batu yang diberi nomor. Ada papan yang ditaruh di depan gua bertuliskan nama para pembesar Klan Macan Iblis Suci.      

"Pemimpin Klan Macan Iblis Suci nomor 768, Ling Aotian!"      

"Ketua Klan Macan Iblis Suci nomor 768, Pan Yu!"      

"Klan Macan Iblis Suci nomor 767..."     

Papan-papan ini disusun berurutan. Yang membuat Ye Yuan terkejut adalah masing-masing gua batu ini memancarkan bahaya.      

"Sepertinya yang dikuburkan di tanah roh para leluhur ini setidaknya harus di tingkat puncak Raja Dewa. Yang lainnya mungkin mati dalam meditasi mereka di luar," Ye Yuan mendesah, perasaannya campur aduk.      

Cahaya Putih diam saja sedari tadi. Tiba-tiba dia berbicara, "Kakak, entah kenapa aku merasa begitu familiar dengan tempat ini. Aku seperti kembali ke pelukan ibu!"      

Kalimat yang diucapkan oleh Cahaya Putih terang membuat Ye Yuan terkejut. Semua orang yang ada di Dunia Tinggi tahu betul kalau Klan Macan Putih dan Macan Iblis Suci merupakan musuh abadi. Mereka sudah saling membunuh dari satu generasi ke generasi lainnya.      

Lantas kenapa, Cahaya Putih merasakan ada perasaan yang begitu dekat dengannya ketika memasuki area makam ini?      

Sebenarnya, Ye Yuan juga tidak meragukan perasaan Cahaya Putih. Garis keturunannya sangat aneh dari awal. Yang jelas adalah dia memiliki darah keturunan binatang iblis dewa.      

Atau mungkin, Klan Cahaya Putih dan Macan Iblis Suci sebenarnya memiliki hubungan yang dekat? Kemungkinan yang lain adalah ...apakah mungkin Cahaya Putih berasal dari Klan Macan Iblis Suci?      

Tapi kenapa, Cahaya Putih memiliki darah Klan Macan Putih? Latar belakang Cahaya Putih memang penuh dengan teka-teki.      

Sekilas, ada sesuatu yang melintas dalam pikiran Ye Yuan.      

"Cahaya Putih...apa mungkin kau memiliki darah keturunan Klan Macan Putih dan Macan Iblis Suci?"      

Cahaya Putih langsung terlihat bingung mendengar pertanyaan Ye Yuan. Dia menggelengkan kepalanya.     

"Aku juga tidak tahu. Aku sudah berkali-kali bertarung dengan Klan Macan Iblis Suci tapi aku tidak merasa memiliki kesamaan dengan mereka."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.