Dewa Obat Tak Tertandingi

Yang Mulia Muda Kembali



Yang Mulia Muda Kembali

0Meski Long Teng belum pernah ke Laut Iblis Semrawut sebelumnya, dia tahu kalau tempat ini penuh dengan orang-orang jahat dan pembunuh dari penjelasan singkat Ye Yuan.      
0

Di tempat seperti itu, pastinya banyak sekali petarung hebat. Orang-orang yang mampu bertahan hidup di tempat seperti itu pastinya sangat kuat. Bahkan para petarung jenius yang ada di Tanah Suci Besar mungkin bukan lawan mereka.      

Selain itu, tempat seperti Laut Iblis Semrawut ini pastinya dihuni oleh banyak petarung di tingkat Kedalaman Dao. Bahkan petarung di tingkat Tanpa Bandingan yang ada di sana mungkin tidak mudah dikalahkan oleh Ye Yuan.      

Wilayah Gagah Putih hanya merupakan satu dari beberapa wilayah terpencil yang ada di Dunia Tinggi. Petarung-petarung yang ada di sini kekuatannya tidak terlalu kuat. Sementara itu, Laut Iblis Semrawut memiliki begitu banyak petarung unggul Dunia Tinggi.      

Dua wilayah ini berada di level yang amat berbeda. Oleh karena itu kekhawatiran Long Teng memang beralasan.      

Ye Yuan hanya tersenyum.      

"Kalau aku tidak bisa mengatasi Laut Iblis Semrawut, dendamku tidak perlu diteruskan lagi. Senior, tenanglah. Aku masih bisa menghadapi Laut Iblis Semrawut. Kita tidak mungkin menunda mengobati luka Senior. Salah satu cara untuk menyembuhkannya adalah dengan pergi ke Laut Iblis Semrawut."      

Ekspresi wajah Long Teng menjadi sedikit tajam ketika dia berbicara.      

"Apa yang ada di sana sehingga kau begitu ngotot untuk pergi?"      

"Batu Dewa Skandha."      

Ye Yuan dengan santainya mengucapkan tiga kata itu yang langsung membuat ekspresi wajah Long Teng berubah.      

"Apa katamu? Laut Iblis Semrawut itu memiliki Batu Dewa Skandha?"      

"Benar. Yang aku tahu sekarang ini Batu Dewa Skandha hanya ada di Laut Iblis Semrawut. Hanya batu ini yang bisa membantu Senior mengukuhkan fondasi kekuatanmu dan mengarahkan energi murnimu supaya kondisi senior bisa menjadi lebih baik dan bahkan kembali ke kondisi puncak," kata Ye Yuan.      

Batu Dewa Skandha merupakan benda yang amat langka. Batu ini bisa memberikan kekuatan pada jiwa dewa, jiwa purba, jiwa artefak dan semacamnya.      

Karena Long Teng adalah jiwa artefak, Ye Yuan tidak mungkin membuat pil obat untuknya. Hanya Batu Dewa Skandha, yang merupakan benda ajaib bumi dan langit yang bisa mengobati lukanya.      

Long Teng hanya melihat Ye Yuan dengan tatapan mata bingung. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tempat yang bisa memiliki Batu Dewa Skandha pastinya sangat berbahaya kan? Apalagi dengan kondisi kekuatanmu saat ini. dan aku tidak memiliki sisa kekuatan untuk bisa mengendalikan Pagoda Surga Luas sekali lagi!"      

Ye Yuan hanya tersenyum ketika dia mendengar Long Teng.      

"Senior, sekarang ini sebaiknya berkonsentrasi untuk memulihkan diri. Biar aku yang mengurus urusan lainnya."      

Selesai bicara, pikiran Ye Yuan berputar dan dia sudah keluar dari Pagoda Surga Luas.      

Begitu Long Teng melihat punggung Ye Yuan yang semakin menghilang, dia masih bengong. Setelah beberapa saat dia membentak sambil tersenyum.      

"Dasar bocah gendeng!"      

Meski Ye Yuan mewarisi Pagoda Surga Luas, nyatanya Long Teng sudah lama menguji pemuda itu. Itulah alasannya kenapa Ye Yuan tidak mendapatkan banyak bantuan dari pagodanya. Tanpa persetujuan dari jiwa artefak, Ye Yuan pun tidak bisa menemukan tempat rahasia ini.      

Namun kali ini, keinginan Ye Yuan untuk menghabisi dewa iblis Jia Lan membuka jalan bagi Long Teng untuk menerima Ye Yuan sebagai pemilik dari Pagoda Surga Luas.     

Beberapa tahun terakhir, ada peristiwa besar yang terjadi di Wilayah Gagah Putih. Pemimpin Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua mendapati keberuntungan untuk membuat hidupnya lebih panjang. Setelah mengasingkan diri bermeditasi selama sepuluh bulan dia akhirnya mampu naik ke tingkat Kedua Kedalaman Dao.      

Hal ini tentu mengejutkan seluruh Wilayah Gagah Putih. Semua orang bergembira. Kesedihan yang muncul beberapa tahun terakhir ini langsung tersapu bersih.      

Keenam Pemimpin Tanah Suci lainnya mengirimkan ucapan selamat ke Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua. Mereka ingin datang ke Wilayah Gagah Putih untuk mengekspresikan ucapan selamat kepada Tu You.      

Karena tak memiliki pilihan lain, Tu You pun akhirnya membuat upacara untuk menerima tamu-tamu ini.      

"Yang Mulia, keenam pemimpin tanah suci yang lainnya sudah menunggu di balai." Chen Qin masuk ke ruang Tu You.      

Tu You menatap Chen Qin sambil berkata, "Huh! Kau juga tahu kalau keberhasilanku naik tingkat kali ini karena Ye Yuan. Tapi, kau juga tahu kalau saat ini kita tidak tahu apakah Ye Yuan hidup atau mati sementara kita sekarang justru membuat upacara semacam ini di sini. Aku tidak bisa menanggung beban mental seperti ini."      

Chen Qin menjawab pasrah.      

"Kita juga tidak bisa berbuat banyak. Dengan naiknya kekuatan kanuragan Yang Mulia ke tingkat Kedua Kedalaman Dao, nama yang mulai diperhitungkan di Wilayah Gagah Putih. Selain itu, usia yang mulai juga bertambah panjang, beberapa ratus tahun. meski para pemimpin tanah suci ini tidak mengatakannya secara terang-terangan, mereka sebenarnya menunjukkan sikap tunduk dengan datang sendiri ke sini. Kalau kita tidak menerima mereka, mereka nantinya justru akan panik. Untuk masalah Ye Yuan, aku juga berharap dia akan kembali dalam keadaan selamat. Namun, kita sendiri pun tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya."      

"Meski begitu, aku merasa berhutang besar pada Ye Yuan," Tu You berkata sambil mendesah kecewa.      

"Berbicara tentang hutang budi, ini bukan hanya masalah Yang Mulia. Seluruh rakyat Cahaya Senja Merah Tua juga berhutang budi padanya," kata Chen Qin.      

Si Raja Dewa yang memberikan Tu You pil obat juga berkata kalau dia mau membuat pil ini karena berhutang pada Ye Yuan.      

Kalau orang setinggi Raja Dewa saja berhutang budi pada Ye yuan itu berarti identitas pemuda ini memang tidak kecil.      

Oleh karena itu, seluruh rakyat Cahaya Senja Merah Tua, khususnya Tu You, merasa sangat malu karena tidak bisa membalas apa yang sudah dilakukan oleh Ye Yuan pada mereka. Apalagi kalau dihitung-hitung, setahun telah berlalu namun masih tidak ada kabar tentang Ye Yuan. Ini membuat Tu You semakin ketakutan dan tegang.      

"Katakan, Apakah menurutmu Ye Yuan bisa kembali atau tidak?" tanya Tu You.      

Chen Qin seperti tersedak. Dia menganggukkan kepalanya akan tetapi beberapa saat kemudian dia menggelengkannya dan pada akhirnya tidak tahu harus menjawab apa.      

Menurut penjelasan Wu Siyuan, waktu itu Ye Yuan terluka parah. dan sampai satu tahun setelahnya belum ada kabar apa pun. Mungkin Ye Yuan memang tidak selamat.      

Akhirnya, setelah menghela napas dalam-dalam, Tu You memutuskan untuk berjalan ke arah balai di mana para pemimpin tanah suci lainnya sedang menunggunya.      

Di balai besar, ada sebuah perayaan besar. Semua kekuatan besar dan kecil Wilayah Gagah Putih tampak hadir si ini untuk memberikan ucapan selamat pada Tu You.      

"Selamat Yang Mulia Tu. Keberhasilanmu mencapai satu tingkat membuat orang-orang amat terkejut!"      

"Yang Mulia Tu sungguh hebat. Di masa depan nanti, kami dari tanah Suci Menara Pengawas Awan akan selalu mendengar apa yang dikatakan Cahaya Senja Merah Tua."      

"Cahaya Senja Merah Tua pantas menyandang gelar sebagai tanah suci veteran dengan pondasi kekuatan yang dalam! Nantinya Yang Mulia Tu harus memperhatikan kami karena sudah berhasil mencapai Tingkat Kedua Kedalaman Dao."      

Orang-orang yang berbicara semuanya adalah para pemimpin Tanah Suci.      

Mereka sebenarnya diam-diam berlomba untuk melihat siapa yang akan mampu mencapai tingkat Kedua Kedalaman Dao. Dan di antara mereka, Tu You merupakan yang tertua. Ini menjadikannya paling tidak mungkin untuk berhasil.      

Beberapa tahun terakhir, selalu ada kabar yang beredar mengenai usaha Tu You untuk mencapai tingkat Kedua ini namun selalu gagal. Itulah yang membuat lelaki tua menghilang dari hadapan umum.      

Selain rakyat Cahaya Senja Merah Tua yang meragukan kekuatan Tu You, para Pemimpin Tanah Suci juga memandang rendah dirinya.      

Kalau bukan karena Tu You yang tertua dan terkuat di antara mereka, mungkin para pemimpin tanah suci yang lainnya sudah lama menyerangnya.      

Sekarang, tidak ada yang menyangka kalau di antara ketujuh Pemimpin Tanah Suci ternyata Tu You lah yang pertama berhasil mencapai tingkat Kedua Kedalaman Dao.      

Di depan banyak orang Tu You menutupi kesedihannya. Dia langsung membalas pujian-pujian pemimpin tanah suci yang lain.      

"Kalian tidak perlu bersikap seperti ini padaku. Wilayah Gagah Putih ini milik semua orang bukan milikku saja. Wilayah kita merupakan wilayah yang terendah yang ada di Dunia Tinggi. Semua orang harus saling mendukung satu sama lain, seperti burung yang sama..."      

Ketika Tu You berbicara, matanya tidak berkedip.      

Tepat pada saat ini, seseorang berteriak keras sekali.      

"Yang Mulia Muda datang! Yang Mulia Muda Ye sudah kembali!"      

Ekspresi Tu You langsung berubah. Wajahnya langsung terlihat senang. Tubuhnya langsung menghilang dari balai.      

"Wush!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.