Dewa Obat Tak Tertandingi

Pedang Pembantaian



Pedang Pembantaian

0"Konsep Pembantaian ini sungguh mistis. Rasanya seperti terukir dalam diriku.Tidak ada bedanya dengan kekuatan sejati unggul yang saya kuasai."      
0

Dengan pelan Ye Yuan membuka matanya. Aura kekuatan ingin membunuh yang memancar dari matanya perlahan-lahan menghilang.      

Tiga hari belakangan ini, Ye Yuan berusaha untuk memahami Kekuatan sejati Unggul Pembantaian yang baru saja dia dapatkan. Dia merasakan kalau kekuatan dari kekuatan ini bisa bergerak masuk dan keluar dengan bebas, tidak bisa diam. Ye Yuan pun mendesah kagum mendapati aspek mistis dari kekuatan sejati unggul pembantaian.      

Untuk sebagian besar petarung bela diri, pemahaman konsep ilmu merupakan sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Tidak ada cara mudah untuk menguasainya.      

Konsep Pembantaian merupakan satu-satu konsep ilmu bela diri yang tidak memerlukan pemahaman. Itulah sebabnya banyak sekali petarung muda di Dunia Tinggi ini datang ke Laut Iblis Semrawut khususnya Kota Asura ini.      

Beberapa di antara orang-orang yang datang bahkan sudah menguasai kekuatan sejati unggul. Dengan memiliki kekuatan sejati unggul pembantaian maka kekuatan mereka akan naik drastis dalam waktu singkat.      

Ye Yuan menemukan kalau Konsep Pembantaian berhubungan dengan Tanda Pembunuhan Mutlak. Dan tanda ini merupakan sebuah peraturan yang diturunkan di Kota Asura ini!      

Ye Yuan terus merasakan sesuatu yang aneh tentang Tanda Pembunuhan Mutlak. Meski begitu, dia masih belum tahu dengan pasti alasan jelasnya.      

Dia sudah pernah menggunakan kekuatannya untuk memeriksa Tanda Pembunuhan Mutlak ini sebelumnya namun dia tidak menemukan adanya hal yang janggal.      

Ye Yuan masih terus curiga kenapa kekuatan sejati unggul pembantaian ini bisa didapatkan dengan cuma-cuma.      

"Aku masih kekurangan jurus bela diri untuk menyamai Konsep Pembantaian. Sepertinya aku harus pergi ke Toko Asura lagi."      

Ketika Ye Yuan masuk ke dalam Toko Asura, perempuan penjaga toko yang terakhir kali melihatnya. Bedanya kali ini sikapnya lebih ramah dari sebelumnya.      

"Si Yin mengucapkan selamat atas keberhasilan Tuan mengalahkan semua petarung di level kedua! Apakah kedatangan Tuan ke sini untuk melihat-lihat jurus-jurus bela diri?" kata si perempuan bernama Si Yin ini.      

Ye Yuan sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau perempuan ini tahu maksud kedatangannya ke sini.      

Karena merasa mampu menebak pikiran Ye Yuan, perempuan itu berkata, "Biasanya, petarung yang baru mendapatkan tanda bintang empat akan datang ke sini untuk mencari jurus bela diri."     

Ketika mendengar perkataan ini, Ye Yuan baru tersadar.      

"Lalu, apakah ada jurus yang mengesankan di sini?"      

"Ada pastinya. Semua jurus yang kuat ada paviliun di dalam. Hanya saja..." Si Yin merasa ragu begitu dia mengatakan hal ini.      

"Kau ragu kalau poinku kurang?" kata Ye Yuan agak terkejut.      

Karena Si Yin tahu kalau Ye Yuan memiliki poin taruhan dari Lu Licheng, dia seharusnya tahu berapa poin yang Ye Yuan miliki.      

Sekarang ini, Ye Yuan punya 40 poin. Apakah poin ini tidak cukup untuk membeli jurus-jurus bela diri?      

Si perempuan mengangguk.      

"Aku yakin Tuan tidak akan tertarik dengan Jurus bela diri biasa. Jurus bela diri ampuh di sini memerlukan 80 poin. Kalau yang lebih ampuh lagi bahkan perlu 200 poin."      

Ye Yuan diam sebentar untuk menghela napas. Ini adalah yang aneh. bagaimana bisa ada jurus bela diri yang dijual dengan harga setinggi itu?      

"Bisakah kau membawaku untuk melihatnya dulu?" kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

Ye Yuan langsung terkejut bukan kepalang begitu dia mengikuti Si Yin masuk ke bagian dalam paviliun. Ada begitu banyak kitab jurus yang berhubungan dengan ilmu Konsep Pembantaian; semuanya mulai dari tingkat 7 hingga 9.      

Satu yang mengganggu, harganya tinggi sekali. Bahkan jurus di tingkat 7 paling rendah butuh sekitar 20 hingga 30 poin.      

Semua jurus di tingkat 9 bahkan dihargai mulai dari 50 poin. Ye Yuan melihat-lihat sampai pandangan matanya berhenti di tengah.      

"Bukankah harga dari Seni Pedang Pembantaian ini terlalu tidak masuk akal?" Ye Yuan menunjuk pada jurus bela diri.      

Jurus yang Ye Yuan tunjuk perlu 500 poin.      

Si Yin tersenyum sebelum menjawab.      

"Seni Pedang Pembantaian ini merupakan harta karun Toko Asura kami yang paling berharga. Ada yang bilang kalau jurus ini bisa dikuasai sampai pada tingkat paling tinggi maka si petarung akan mampu memiliki kekuatan yang sama dengan Sepuluh Raj Dewa Hebat. Kalau sudah seperti ini, apakah Tuan tidak merasa kalau harganya memang pantas setinggi itu?"      

Ye Yuan pun menjadi tertarik begitu mendengar penjelasan Si Yin. Kalau apa yang dikatakan Si Yin itu benar maka angka 1000 poin pun tidak cukup.      

Hanya saja penjelasan ini datang dari seorang perempuan yang hanya seorang penjaga toko. Bagaimana mungkin Ye Yuan bisa langsung mempercayainya?      

"Sepuluh Raja Dewa Hebat? Haha, di Laut Iblis Semrawut ini, apakah ada sosok yang mampu menandingi kekuatan Sepuluh Raja Dewa Hebat?" Ye Yuan tersenyum tidak tulus.      

Si Yin melihat ke arah Ye Yuan dengan senyum tipisnya.      

"Ada begitu banyak raja dewa di Dunia Tinggi namun hanya ada sepuluh orang yang bisa masuk kategori Sepuluh Raja Dewa Hebat. Tidak peduli seberapa kuat jurus bela diri, tentunya masih diperlukan kerja keras dari seorang petarung untuk mengasahnya sampai menjadi kuat. banyak orang yang tidak bisa mencapai tingkatan Sepuluh raja Dewa Hebat, bukankah itu berarti Tuan juga tidak bisa? Bukan begitu Tuan?"      

Si Yin selesai bicara dan mendapati kalau Ye Yuan sedang menatapnya.      

Dia berkata sambil tersenyum tipis.      

"Sepertinya, Nona sungguh ingin aku mendalami jurus bela diri ini."     

Si Yin terlihat bingung. Dia tidak menyangka kalau pemuda di depanya ini cukup peka.      

"Tidak sama sekali! Aku hanya menjawab karena tuan bertanya," Si Yin langsung menjelaskan.      

"Heh, meski kau ini menjebakku, aku tidak perlu takut. Aku ingin mendapatkan metode peningkatan kekuatan! Tapi...apakah Nona Si Yin bisa memberitahuku cara untuk mendapatkan lebih banyak poin?"      

Ye Yuan melihat seluruh metode bela diri yang ada di sana. Dia merasa kalau Seni Pedang Pembantaian ini paling cocok untuknya.      

Ye Yuan merasa bahwa di belakang Arena Asura, ada seseorang yang memanipulasi diam-diam.      

Entah itu Konsep Pembantaian atau Jurus-jurus bela diri, semuanya mungkin hanya jebakan saja. Pasti ada alur besar yang sudah direncanakan karena dia mampu mempermainkan banyak sekali petarung di Arena Asura.      

Bagi Ye Yuan, yang paling baik tentu hidup secara harmonis. Kalau lawannya ingin bermain-main dengannya dan menjebaknya maka dia juga bersikap tidak sopan.      

Meski Ye Yuan merasa ini bukanlah hal yang baik namun dia memang sangat membutuhkan kekuatan. Ye Yuan menginginkan mendapatkan kekuatan sejati unggul.      

Tujuan dia datang ke Laut Iblis Semrawut adalah untuk mendapatkan Batu Dewa Skandha dan yang lainnya adalah untuk mendapatkan kekuatan sejati unggul pembantaian.      

Ye Yuan berbohong ketika dia berkata dia tidak tertarik dengan jurus bela diri yang bisa membuatnya memiliki sama dengan kekuatan Sembilan Matahari Pembakar Surga.      

Si Yin tertawa dalam hati. Sudah lama sekali Arena Asura itu didirikan. Ada begitu banyak petarung jenius yang datang dan pergi. Ye Yuan ini bukan satu-satunya petarung jenius yang datang ke sini. Kalau dia sampai menganggap dirinya terlalu tinggi maka pada akhirnya dia akan gagal. Pada akhirnya, Ye Yuan juga tidak tahan di kota.     

"Ada banyak cara untuk mendapatkan poin. Ada satu hal yang berhubungan dengan membantu Arena Asura. Aku dengar kalau Tuan Ye ini memiliki Pil Roh Belerang Laut Suci. Kalau Tuan mau memberikan pil itu ke Toko Asura maka kami akan memperbolehkan Tuan untuk membelinya dengan harga 50 poin saja," kata Si Yin.      

Ye Yuan tidak menunjukkan wajah terkejutnya. Dia menjawab, " Hanya sebuah pil Roh Belerang Laut Suci akan bisa dipakai? Kalau aku bisa membuat pil lain apakah aku akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan poin lagi?"     

Si Yin berkata, "Itu tergantung dari pil apa yang tuan buat? Kalau kualitasnya hampir sama dengan Pil Roh Belerang Laut Roh maka kami menginginkan dalam jumlah yang lebih banyak."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.