Dewa Obat Tak Tertandingi

Arena Asura



Arena Asura

0Ye Yuan melihat ke arah daerah di antara dua alis Tan Si dan menemukan adanya tanda lima bintang berwarna merah darah.      
0

"Jenderal jiwa bintang lima. Tidak buruk." Ye Yuan masih memberikan jawaban tidak nyambung.      

Ini adalah kali pertama bagi Ye Yuan datang ke Stepa Pembantaian. Karena di kehidupan sebelumnya, Ye Yuan merupakan orang berstatus tinggi di Dunia Tinggi maka dia cukup tahu peraturan yang ada di sini.      

Hanya saja, Ye Yuan tidak akan mengatakan hal ini pada Tan Si. Tan Si tiba-tiba merasa kebingungan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan di depan Ye Yuan.      

Selama ini lelaki selalu bertingkah kejam dan keji. Dia selalu hidup dalam pertarungan hidup dan mati untuk sampai pada kekuatannya saat ini.      

Tidak peduli seberapa kuat lawannya, Tan Si akan selalu berhasil membunuhnya. Sayangnya, di hadapan Ye Yuan dia merasa tidak berdaya.      

Tiba-tiba, ekspresi wajah Tan Si berubah. Dia melihat Ye Yuan seolah dirinya sedang menatap hantu.      

"Kau...Kau baru saja masuk ke Stepa Pembantaian ini dan kau sudah mendapatkan tanda jenderal jiwa tiga bintang!"      

Di atas dahi, tepatnya daerah di antara dua alias Ye Yuan, ada penampakan tiga bentuk segitiga berjajar. Itu merupakan tanda jenderal jiwa bintang tiga yang Tan Si maksud.      

Petarung yang baru masuk ke wilayah Stepa Pembantaian akan menggunakan Tanda Pembunuhan Mutlak. Tanda ini kemudian akan membentuk Konsep Pembantaian di dalam tubuh mereka yang terlihat di atas daerah wajah di antara dua alis, sebagai petunjuk konsep yang sudah dikuasai.      

Berdasarkan tingkatan, ada sembilan bintang sebagai pembeda. Jenderal jiwa bintang tiga sudah dekat dengan level kekuatan sejati unggul.      

Sebelumnya, Tan Si sama sekali tidak merasakan adanya aura kekuatan membunuh datang dari tubuh Ye Yuan. Ketika Ye Yuan sudah masuk wilayah Stepa Pembantaian, dia sudah mencapai tingkat jenderal jiwa bintang tiga. Perubahan ini tentu mengagetkan Tan Si.      

Dulu ketika Tan Si kali pertama datang ke Stepa Pembantaian, dia hanya mendapatkan tanda bintang satu meski dia sudah membunuh banyak sekali orang. Dia tidak menyangka kalau anak muda yang terlihat tidak berbahaya di depannya ini ternyata telah membunuh banyak orang. Ini mustahil!      

Tan Si tidak tahu ketika Ye Yuan masih berada di Dunia Rendah, sudah banyak sekali orang yang dia bunuh. Kalau dibandingkan dengan dirinya, Tan Si tidak ada apa-apanya.      

Bedanya, pikiran Ye Yuan itu tajam. Kekuatan sejati Pembantaian tidak berhasil mempengaruhinya.      

Sudah lama Ye Yuan menguasai kekuatan sejati pembunuhan. Hanya saja, kekuatan ini sudah tidak banyak membantu dirinya.      

"Hanya tiga bintang, apa perlu kau berisik seperti itu? Di Stepa Pembantaian ini, banyak sekali jenderal hati bintang tiga," Ye Yuan berkata tanpa khawatir.      

Tan Si sampai tidak bisa berkata apa-apa mendengar jawaban Ye Yuan.      

"Kau tidak datang ke sini dengan tujuan akan ke Kota Asura kan?"      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Untuk apa aku datang ke Stepa Pembantaian kalau tidak untuk datang ke sana? Bukankah kau ini ahli dalam hal Pernyataan Pembunuh Masal Bumi? Untuk apa kau takut pergi ke Kota Asura?"      

Ekspresi wajah Tan Si berubah menjadi masam.      

"Tidak ada gunanya kau mengejekku! Aku tidak akan masuk ke Kota Asura bersamamu. Begitu kau masuk kota itu kau harus langsung menghidupkan ajian Pembunuhanmu! Di sana kalau kau tidak dibunuh ya kau harus membunuh! Perubahan dari Pembunuh Masal Surga dan Bumi sangat besar karena Kota Asura sangat kejam. Aku bukanlah orang bodoh yang nekat pergi ke sana hanya untuk dijuluki petarung jenius. Aku tidak akan cari mati!"      

Ye Yuan mengangkat bahunya.      

"Tidak masalah! Kalau kau tidak ingin pergi maka aku akan membunuhmu sekarang!"      

Ye Yuan mengatakan hal ini dengan sangat santainya seolah apa yang diucapkan bukanlah hal yang penting.      

Tan Si bicara dengan wajahnya yang terlihat suram.      

"Aku sudah menahan diri! Jangan keterlaluan!"      

Duar!      

Sebuah angin berdesing kencang melewati Tan Si, membentuk sebuah kawah besar di belakangnya.      

Pupil mata Tan Si melebar. Sekujur tubuhnya kaku. Dia tidak bisa bergerak. Dia sangat ingin menggerakkan tubuhnya namun tidak ada yang berpindah.      

Pukulan tadi datang sangat tiba-tiba. Meskipun Tan Si mempersiapkan diri sekali pun, tidak mungkin dia bisa menahan serangan tersebut.      

Pelan-pelan, Ye Yuan menarik tinjunya dan berkata dengan sebuah desahan dalam-dalam, "Oh pukulanku membengkok! Haruskah aku memukul lagi?"      

Tan Si tiba-tiba berlutut. Tangan dan kakinya ditaruh di atas tanah untuk menopang tubuhnya. Dia terengah-engah.      

"Baik...aku..aku akan pergi!" Tan Si masih mencoba untuk menghirup udara untuk bernapas.      

"Oh..baguslah kalau begitu!"      

Ye Yuan mulai melangkah menuju kota besar yang ada di kejauhan.      

Ketika Ye Yuan sudah berada di dekat kota, dia baru bisa benar-benar merasakan kalau kota ini memang amat besar.      

"Sekitar 30 ribu tahun yang lalu, Kota Asura dibangun. Bersamaan dengan kelahiran kota ini, Laut Iblis Semrawut muncul. Entah sudah berapa petarung yang tewas di kota ini untuk mendapatkan tanda jenderal hati bintang sembilan."      

Laut Iblis Semrawut merupakan tempat tanpa aturan; terlebih di Kota Asura ini. Para petarung banyak tergoda dengan tanda jenderal bintang sembilan.      

Petarung yang mendapatkan tanda bintang sembilan berarti berhasil mendapatkan kekuatan sejati unggul pembantaian sampai pada tahap sempurna.      

Kalau sudah sampai pada posisi ini, akan mulus jalan mereka menjadi Raja Dewa. Selain itu kekuatan bertarung konsep pembantaian ini sama dengan konsep panas api.      

Selama seorang petarung mampu mendapatkan tanda jenderal jiwa bintang sembilan maka jalannya untuk menjadi bagian dari jajaran Raja Dewa akan berjalan mulus.      

Godaan ini sangat menggiurkan!      

Oleh karena itu petarung yang datang ke Kota Asura bukan hanya datang dari golongan yang diburu oleh kekuatan besar akan tetapi ada juga petarung jenius yang datang dari berbagai penjuru Dunia Tinggi.      

Ada jalan pintas untuk mencapai tahapan bintang sembilan ini yakni dengan membunuh lawan di Arena Asura yang ada di Kota Asura. Si pemenang akan bisa menyerap konsep Pembantaian yang dimiliki oleh lawannya yang kalah dan memindahkannya pada diri mereka sendiri.      

Pemindahan ini akan bertambah semakin banyak seiring dengan banyaknya lawan yang dibunuh.      

Selama seseorang mampu mencapai tingkatan jenderal hati bintang sembilan maka dia akan menguasai kekuatan sejati unggul hingga pada tahap sempurna. Ini merupakan keajaiban yang dibawa oleh Tanda Pembunuhan Mutlak.      

Tentu saja, sangat sulit untuk bisa mengalahkan lawan di satu tingkat kekuatan yang sama.      

Kebanyakan para petarung akan terkubur di bawah pasir dengan tombak. Mereka mati di atas Arena Asura.      

Tan Si tahu kalau Ye Yuan ingin naik ke atas Arena Asura ini. Itulah kenapa dia menolak untuk menemaninya ke kota ini. Hanya saja, sekarang ini dia tidak memiliki pilihan lain.      

Kalau dia menolak maka Ye Yuan akan membunuhnya.      

Ye Yuan menepuk pundaknya sambil tersenyum.      

"Tenanglah sedikit! Nanti kalau kau berhasil mendapatkan tanda jenderal jiwa bintang sembilan kau akan berterima kasih padaku!"      

"Huh! Selama 30 ribu tahun ada sudah ada banyak sekali petarung yang bertarung di atas Arena Asura. Tapi berapa yang bisa mendapatkan tanda itu? Ye Yuan, kalau sampai aku mati aku tidak akan membiarkanmu saja meski aku sudah jadi arwah gentayangan!" Tan Si berkata dengan suara kejamnya.      

Ye Yuan berkata tak peduli.      

"Selagi kau jadi manusia, kau tidak bisa mengalahkanku. Apa kau pikir kau bisa membalikkan keadaan kalau sudah jadi arwah? Tenanglah. Kalau kau terus seperti ini , kau nanti malah mati. Kau ini sudah membunuh banyak orang apa kau belum sadar kalau kau bisa mati? Kalau kau sampai tidak memiliki kesadaran macam ini maka seumur hidup pun kau akan tetap seperti ini."      

Dalam hati, Tan Si tampak khawatir. Kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan ini seolah memberikan petunjuk.      

Sebenarnya, semakin banyak orang yang membunuh maka semakin banyak takut seseorang pada kematian.      

Tan Si menekuni beladiri yang jarang diambil orang. Dia belum pernah masuk ke Kota Asura sebelumnya namun dia memaksa dirinya untuk menguasai kekuatan sampai pada tahap jenderal jiwa bintang lima di Stepa Pembantaian. Sayangnya, kekuatan petarung di Stepa Pembunuhan ini terbatas. Pencapaiannya hanya bisa sampai di sini.      

Karena dia tidak berani memasuki Kota Asura maka dia kembali ke Laut Iblis Semrawut.      

"Luruskan niatmu! Kalau kau berpikir ulang, maka langsung masuk saja ke Kota Asura!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.